Seventh Story

Club Friday The Series 6 Fanfic ver

Prolog

 

“Yah pada saat itu saya sudah mulai merasakan sesuatu. Karena biasanya saya yang selalu menjaga atau mengurus orang lain. Dan saya tahu bagaimana rasanya. Dan pada saat itu, kebalikannya. Ia menjaga dan memperhatikan saya. Rasanya menyenangkan diurus oleh orang lain.” Ujar Amber menyunggingkan senyum membayangkan potongan-potongan kenangan indah yang baru pertama kali ia rasakan.

“Jadi, selanjutnya anda terus merasakan sesuatu dengannya karena sikap dan perlakuan nya kepada anda?” Sunyi di ruangan menyebabkan suara di sebrang telepon tersebut terdengar jelas. Amber tertawa pelan, malu mengakuinya.

“Saya mengaku, saya merasa goyah. Karena dia selalu berada disamping saya, bahkan disaat saya merasa rapuh.”

**

 

“Am bisa lo beresin ini ga? Tinggal dikit lagi kok entar abis itu jangan lupa lo save hasilnya.” Pinta Kris saat melihat Amber yang habis mandi memasuki ruangan dengan keadaan yang segar. Berbeda dengan nya yang berantakan. Ia butuh mandi.

“Oh oke! Sana lo mandi, udah jelek bau lagi.” Amber menjepitkan jari di hidungnya, canda nya.

“Gue ga yakin dengan muka jelek ini bisa bikin perasaan seorang berhati batu kaya lo goyah.” Kris mengeluarkan seringai nya kepada si gadis dan berlalu keluar. Amber mendecakkan lidah nya dan segera menuju hadapan komputer.

**

 

Suara deringan telpon membuat Amber mengalihkan pandangan nya. Dan mengangkap telponnya.

“Oh Sehun! ada apa nih?” Amber memulai panggilan nya dengan mengaktifkan mode speaker. Lalu fokus ke komputer.

“Lagi dimana nih? Kata Hyuk hyeong lo lagi berduaan sama bos lo ya?”

! Anak kecil ga usah tau. Gue lagi di studio kenapa hun?” Terdengar suara dengusan dari sebrang telpon.

“Kata Jonghyun hyeong besok malem band kita dapet tawaran nampil, tapi mereka pengen vokalis nya lo nih. Dan hari ini kita disuruh rehearsal dulu maka nya, sekarang ini kita lagi di jalan menuju studio lo.”

“Oke deh bentar lagi gue beres kok. Eh! Lo kok polite gitu sih sama hyeong-hyeong itu sedangkan sama gue aja lo-gue.”

“Jadi lo mau gue panggil hyeong juga, Amber hyeong? HAHA” Terdengar suara tertawa lebih dari dua orang. Amber rasa evil maknae tersebut mengaktifkan mode speaker pada telpon nya juga.

As you wish, kid!” Lalu Amber memutuskan telpon nya sebelum Sehun marah. Anak tersebut tidak suka disebut kid atau anak kecil. Ia pernah bilang hanya karena umurnya yang paling muda diantara kami bukan berarti ia seorang bocah. Namun cara berbicara nya justru yang membuat kami pecah tertawa. Persis seperti anak kecil yang sedang marah karena diledek.

http://pa1.narvii.com/6114/c009569814d4c4ec80834b73e7788f5f7f6e4b17_hq.gif

Bahkan saat mabuk pun secara tidak sadar ia bersikap seperti anak kecil yang bertingkah manja dengan kakak-kakak nya. Sungguh menggemaskan.

**

 

“Gimana Ber?” Tanya Kris memasuki ruangan dengan anduk yang masih melilit di leher nya.

“Udah nih. Tinggal proses save.” Jawab Amber memperhatikan layar komputer dihadapannya.

“Lah kok Error?? Gimana nih Kris??” Panik Amber yang berusaha menggerakkan kursor berusaha untuk mengembalikan file nya.

“Minggir. Coba gue liat.” Kris berusaha menggeser mouse disamping keyboard, meng-click file namun sia-sia. Isi file tersebut adalah file asli yang sebelum mereka edit. Dirasa tak cukup mengembalikan file nya. Ia mulai mengetik-ngetik an sesuatu di keyboard berharap bisa memulihkan file nya. Namun nihil. Tidak ada hasilnya.

“Lo tadi ga sekalian save draft nya??” Tanya Kris masih menatap layar komputer.

“Enggak, lo kan nyuruh save hasilnya doang.” Ucap Amber pelan. Kris segera beralih menatap Amber tidak percaya. Amber bisa melihat Kris marah.

“YAK! Lo tau kan basic dari ini kerjaan. Masa harus gue suruh-suruh sih?! Ini tuh basic Amber. Kita kerja pake komputer yang bisa kapan aja error kaya tadi dan lo ga nge-save draft nya?! SERIOUSLY?! DAMN!” Bentak Kris yang meninggikan suara di akhir kata nya. Amber tidak berani menatap Kris, saat ini ia hanya menundukkan wajahnya. Tidak ingin bertemu pandang dengan Bos nya. Dengan mata tajam nya pun sudah mengintimidasi apalagi saat marah. Jujur baru kali ini Amber melihat Kris marah-marah seperti ini. Bahkan saat Sunbae-nya dan ia menggoda habis-habisan Kris. Ia sedikitpun tidak terlihat marah.

Kris yang merasa kesal berbalik, membuang anduk di lehernya ke lantai lalu mengusap kasar wajah dan rambut nya kebelakang sambil mengambil nafas. Mungkin meredakan amarahnya yang sempat meledak tadi. Dia merasa telah membuang energi dan waktu nya dengan sia-sia. Karena jalan satu-satunya adalah mengedit ulang. Tidak ada cara untuk memulihkan dokumen akibat kelalaian Amber.

“Gue minta maaf, boss. Gue salah. Jadi apa yang harus gue lakuin, boss?” Tanya Amber merendahkan suaranya, masih menatap kebawah. Merasa tidak ada jawaban dari bos-nya. Dengan beratnya ia menengadahkan pandangan nya kepada Kris. Dan pandangan mereka bertemu. Bukan kilat marah lagi yang berada di sana, tetapi seperti tatapan kecewa.

“Harus nya gue yang nanya ke elo? Kalau client pengen hasil nya sekarang apa yang harus gue bilang coba? Bisa-bisa nya lo careless kaya gini.” Kris sudah terlihat lebih tenang dibanding tadi. Ia mulai sudah bisa mengontrol emosi nya. Namun kata-kata yang ia keluarkan masih saja mean. Amber sadar dengan jalan satu-satunya yang harus ia tebus untuk memperbaiki kesalahan nya. Dengan mengedit ulang semua nya dari awal.

“Biar gue aja yang ngerjain dari awal. Gue cuma minta waktu.” Ucap Amber lemas.

“Terus Rehearsal lo gimana? Tadi gue denger sekilas.” Tanya Kris canggung. Seharusnya ia tidak perlu menjelaskan bagaimana ia bisa tahu tentang yang mereka bicarakan. Sudah jelas karena Amber memasang mode speaker jadi ia bisa dengar. Amber sempat terkejut saat Kris bertanya tadi. Terkejut karena di saat seperti ini pun Kris masih mengkhawatirkan dirinya. Namun ia sadar. Bagaimana pun hal ini terjadi karena kesalahan nya. Ia tidak patut di khawatirkan. Justru bos nya lah yang harus di khawatirkan. Bagaimana caranya ia menghadapi client.

“Itu ga penting. Sekarang kerjaan ini yang harus gue kerjain. Dan. Gimana cara boss minta pengertian client.” Amber dengan cekatan berucap sambil menggeser-geserkan kursor sambil sesekali menekan keyboard. Handphone Amber menampilkan message.

FROM : OH SEHUN

Hyeongg! Gue udah di loby studio lo nih sama Hyeong-deul...

Kkkkk~

Kris nampak melirik layar Handphone Amber. Amber yang sadar meraih handphone. “I’ll be right back” Ucap Amber beranjak dari kursinya sambil menggenggam handphone nya.

**

 

Loby studio tersebut nampak sedikit berantakan, dengan koran ataupun bungkus permen berserakkan di lantai. Padahal baru beberapa menit teman-teman Amber menempati kursi loby tersebut. Amber menghampiri teman-teman nya dengan raut muka resah.

Guys I think, I can’t make it today.” Amber bergumam namun anehnya teman-teman nya mendengar dengan jelas apa yang diucapkan oleh Amber.

“Ngomong apaan sih lo?” Tanya sehun mendekati Amber. Ingin menyanggah pendengaran nya.

“Gue ga yakin bisa ikut nampil bareng kalian. Maaf banget. Dan buat rehearsal gue bener-bener ga bisa ikut. Ada kerjaan yang harus gue kerjain hari ini juga atau mungkin sampe besok dan seterusnya. Intinya gue gabisa nentuin kapan gue selesai ngerjain nya. Jadi sorry.” Jelas Amber takut menatap teman-teman nya. Semenjak Kris membentak nya ia seperti anak kucing yang fragile. Takut akan orang yang meninggikan suaranya. Dan benar saja ketakutan nya terjadi.

“OH! Jadi lo lebih mentingin pekerjaan lo daripada kita-kita gitu?! Jangan bilang karena kita ngebutuhin lo buat manggung lo jadi seenaknya gini ya. Kita juga butuh duit Am! Dan pekerjaan gue yang hasilin duit cuma ini. Lo gabisa seenaknya kaya gini dong!” Emosi Kang Min Hyuk meluap. Sehun berusaha menenangkan hyeong-nya dengan berusaha meraih tangannya namun ditepis oleh empu-nya.

“Jujur aja deh. Lo sebenarnya masih pengen main musik apa enggak? Ucapan Minhyuk bener. Mungkin lo punya pekerjaan selain nge-band bareng kita. Tapi kita ga punya pekerjaan lagi selain nge-band. Mungkin ini saatnya lo harus milih, lo ga bisa serakah Ber.” Ucapan Jonghyun membuat Amber mengedarkan pandangan nya kepada rekan-rekan se-band-nya yang sudah memunggunginya. Pandangan kecewa bertengger di wajahnya. Menyesal karena tidak bisa mencegah teman-teman nya pergi. Ia merasa kesal dengan dirinya. Ia terus menyalahkan dirinya dalam hati. Inilah yang membedakan nya dengan lelaki. Sejauh apapun Amber berusaha berpenampilan dan bermental seperti lelaki. Ia tidak bisa membiarkan logika menguasainya layaknya lelaki.

Ia hanya seorang perempuan. Yang apa-apa terbawa perasaan.

**

 

Kris merasa menyesal karena telah meninggikan suara nya tadi. Terlebih kepada karyawan yang baru satu bulan bersamanya. Tidak biasanya Kris bersikap seperti tadi. Mungkin karena rasa lelah membuat ia tidak bisa mengontrol emosinya. Ia benar-benar menyesal, seharusnya diselesaikan pekerjaannya tadi tanpa mandi dan sampai meminta Amber menyelesaikannya. Penyesalan memang selalu muncul di akhir.

Suara tinggi dari seorang lelaki terdengar sampai ruangan ini. Membuat Kris lansung menoleh penasaran apa yang sebenarnya terjadi disana. Dan apa yang terjadi dengan Amber karena sama sekali ia tidak mendengar suara si gadis. Setelahnya hening. Kris yang tadi sedang berhadapan dengan layar komputer. Dilanda dilema karena karyawan nya yang bilang akan segera kembali tak kunjung kembali. Ingin rasa nya beranjak dari kursinya ini namun egonya tidak mengijinkan rasa penasaran menguasainya. Hingga akhirnya ia benar-benar beranjak, merasa ada yang tidak beres.

**

 

Saat Kris sampai di loby, ia disuguhi oleh punggung Amber yang bergetar. Sepertinya menangis. Dihampiri nya Amber. Benar saja, mata nya memerah. Bibirnya ia tahan agar tidak mengeluarkan suara tangis nya. Sadar akan kehadiran Kris. Amber lansung menutupi wajahnya dengan kedua tangan dan pecah lah suara tangisnya. Kris merasa bertanggung jawab akan tangisan gadis didepan nya. Merasa menjadi salah satu faktor penyebab Amber menangis. Diraih kepala Amber untuk ia senderkan di dada nya. Ia tempelkan tangan besarnya dirambut Amber sambil mengelus pelan.

“Terkadang saat lo ngerasa hidup itu sulit, lo bisa keluarin semuanya. Lepasin. Lo ga harus selalu masang wajah seakan lo baik-baik aja.” Ucap Kris menenangkan Amber saat dirasa suara tangisan nya memelan. Sambil masih mengelus dan menepuk pelan rambut dan punggung Amber. Amber yang mendengar perkataan Kris tersebut malah merapatkan tubuhnya kepada lawan jenisnya itu. Melepas kedua tangan nya, menenggelamkan wajahnya lalu ia peluk tubuh Kris. Nyaman. Inilah yang Amber butuhkan saat ini.

**

 

It breaks my heart when i see her sad or cry. Apalagi pas Real Men, cuma henry sama Amber yang ikut acara survivor kaya gitu dari SM. Apa maksud coba SM-,-

Back to story, karena ada yang nge chat surut gue lanjut akhirnya jadi juga satu chapter. Btw gue udah mulai ngampus dan karena masih minggu perkenalan jadi gue ada waku buat update yeayyy!

Makin seneng gue bacain komentar kalian. Pokoknya jangan lupa tinggalkan jejak di chapter ini next apapun itu gue bersyukur.

Peace out!

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
denihilda
maafkan aku yang jarang update:(((

Comments

You must be logged in to comment
krisber22 #1
Chapter 13: Gua baru buka aff hehe
Njirrr gx kebayang kalo ajol bnran pke dress y (tapi)
Biar pada kesumpel tuh mulut n jari para netijen yv bilang yg gx" ttg ajol
dewipur
#2
Chapter 13: Akhir nya update juga nih ..

Anday aja Amber pake dres itu di dunia nyata ..
Apa reaksi Kris sama dengan definisi ff ini .. ?? ??
ajol_fxonee
#3
Chapter 13: Aiissshhhh... Krisber kuh..
Kangen bgt aku tuh...
Padamuh..
ajol_fxonee
#4
Chapter 12: Jadi ngerasain kupu2 beterbangan juga nih diperut.. Hehehe.. Apalagi waktu kris bilang “Kalo yang ini, I mean it.” woooooaaahhhh... Mantap krissssss
Meytasari #5
Chapter 13: Akhirnya loe update juga gpp lah loe lama update yg pnting nih cerita hrus selesai gw trma apa adanya krn gw gak bisa bikin ff jdi gw trma2 aja wkwk

Cerita loe udh smkin bagus pokoknya harus lanjut wlaupun lama ok sekian dri gw den. :D
ajolnim
#6
Chapter 13: Deeennniiiiiiiiii wkwkwk POKOKNYA GUE NUNGGU CHAPTER BERIKUTNYA GAMAU TAU KUDU CEPETAN YANG AFTER WEDDING PARTY NYA HHHHHHH BAGIAN PAPORIT AKUTUUU

Btw tulisan lo makin rapih den, keknya bakal makin rapih kalo minggu depan lo update lagi xD
Cumie26 #7
Chapter 13: Setelah sekian lama akhirnya update jg. KrisBer mah makin lucu aja, kayanya Amber sdh mulai jatuh pd pesonanya si tiang. Pokoknya ditunggu lanjutannya authornim dan semoga tdk lama.
sapsaptl
#8
Chapter 13: Pendek den, gue pusing mau komen.
Karena scene menarik dari semua scene adalah pas di ruang kerja kris.
mereka unyu2 begitu deeeh, gemas gettoooo.
lo kalo update tuh jangan lama2, gue bingung dan lupa alurnya tau, ege kan -,-
selamwt bisulnya pecah anyway
sapsaptl
#9
kesambet apaan lo den update.
gue bingung bacanya nih. gue udah lumayan lupa. telat bgt lo updatenya njir
Stefyasan
#10
Chapter 13: Thanks for update thor.....
Nggak sabar nunggu kelanjutannya.....
Love yah