memory

sweet cold

Hanlim Senior High School

“ leo-ya annyeong “ yang di panggil tak menjawab dengan suara, melainkan tatapan tajamnya lah yang menjawab. Dan siapa pun anak yang ada di sekolah ini melihat tatapannya itu pasti mengerti jika ia sedang tidak ingin di ganggu. Namun berbeda dengan Lee Jae Hwan atau kalian dapat memanggilnya dengan Ken. Ken dia tidak pernah takut dengan tatapan Leo, dan bisa di katakan bahwa hanya dialah yang berani menatap dan berbicara lama-lama dengan Leo dan yang lainnya ? lainnya kalian bisa menebaknya sendiri.

“ Ya Jung taek won, apa kau akan merusak pagi cerah yang sejuk ini dengan wajah musam seperti itu eoh ?”

Ia tidak menjawab dan lagi-lagi hanya tatapannyalah yang menjawab ‘ apa yang kau inginkan ‘.

Dengan menunjukkan aegyeonya yang terlihat menjijikan di mata Leo ia pun mengatakan isihati yang ingin ia katakan.

“ Leo-ya kau taukan kemarin Cha Seonsaengnim memberikan kita tugas Fisika. Aku tidak mengerti bagaimana caranya. Apa …” belum selelai ken mengatakan keinginannya Leo sudah memgeluarkan buku tugas dari dalam tasnya, karena dia sudah bisa menebak apa yang diinginkan Ken pasti adalah mengcopy tugasnya. Karena Ia juga tahu jika Ken lemah di pelajaran Fisika.

“ gomawo Leo-ya kau yang terbaik “ dengan manjanya Ken menggandeng lengan Leo dan mengajaknya berjalan bersama menuju kelas.

“ Kajja…”

***

Ting tong ting tong…ting tong ting tong*bunyi bell

Tap…tap..tap

Terdengar suara langkah kaki yang sedang mendekat ke sebuah kelas. Bukan hanya satu orang, melainkan ada dua suara langkah kaki yang saat ini sedang menuju ke sebuah kelas. Dan…

Deg…deg…deg

1…2…3

“ Selamat pagi “

“ selamat pagi Cha seonsaengnim “

“ hari ini kita kedatangan seorang murid baru. Baik, silahkan perkenalkan dirimu.”

“ annyeonghaseyo. Joneun Jung Eunji imnida. bangapseumnida “

“ Eunji kau bisa duduk di sebelah Ken “

“ ne gomabseumnida saem “

“ dan untuk yang lain silahkan kalian kumpulkan tugas Fisika yang kemarin saya berikan. Leo-ya tolong kau kumpulkan buku tugasnya “

“ ne saem.”

Jung Eunji’s POV

Disinilah aku sekarang berada. Tae Senior High School atau TSHS, kulihat sekolah ini lumayan nyaman. Ber-AC, duduk sendiri-sendiri disini juga di sediakan fasilitas computer plus wifi. Wajar saja karena ini adalah sekolah yang terbilang elite. Sebenarnya aku meminta pada Appa untuk ditempatkan di sekolah biasa, karena bagiku sekolah biasa lebih nyaman dari pada sekolah tingkat elite sebab biasanya sekolah yang seperti ini peraturannya akan lebih ketat. Dan biasanya murid di sekolah seperti ini anak-anaknya kaku dan sendiri-sendiri. Semoga saja apa yang kufikirkan tidak terjadi’ harapku dalam hati.

“ annyeong “ ku coba membuka pembicaraan dengan orang yang duduk di sebelahku. Dia adalah seorang namja, jika di lihat dari luar sepertinya dia adalah murid yang baik.

“ annyeong. Kau murid pindahan dari mana?”

“ aku? aku pindahan dari Busan. Aku pindah karena orangtua ku harus pindah bertugas di sini”

“ Ouhhh Eunji-ya, bolehkan aku memanggil mu seperti itu.”

“ ah ne tentu saja.” Akhirnya fikiran burukku sedikit tersingkirkan, ku fikir akan buruk ternyata lumayan juga murid disini. Syukurlah

###

Ting tong ting tong * bell istirahat

“ eunji-ya “ aku menoleh kesamping melihat siapa yang memanggilku Ken ?

“ Ken-ah wae ?”

“ ayo kita ke kantin, akan ku ajak kau melihat kantin disini dan akan kenalkan dengan teman-teman ku. Kajja “ belum aku menjawab ia sudah menarikku tangan ku untuk mengikutinya. Setibannya di kantin…

Wahhh aku hanya mampu berdecak kagum melihat kantin di sekolah ini. Lumayan luas, bersih dan juga tertata dengan rapih. Di sini juga mereka menyediakan makana yang Sehat + bergizi bagi murid-muridnya. Sebelum ke meja Ken mengajakku untuk mengambil makanan dulu. Aku dan Ken memilih untuk mengambil Salad dan daging setelah kami selesai mengambil makan ia menarikku lagi ke sebuah meja.

“ annyeong.” Begitu sapanya ketika kami sampai di tempat yang ternyata di sana sudah ada dua orang namja yang satu kulihat ia sedang membaca sambil mendengarkan musik dan sesekali melahap makanannya, sedangkan yang satunya lagi ia asik mengutak atik mp3nya dan sesekali juga ia melahap makanannya.

“ eoh Ken-ah ?”

“ Ya kalian perhatikan dulu aku ingin memperkenalkan dia” mereka diam sesaat melihat kami setelah itu yang dari tadi asik mendengarkan mp3 langsung kembali pada kegiatannya lagi. Namun berbeda dengan yang satunya lagi ia tersenyum ramah ke arah ku dan ken. Lalu ia mempersilahkan kami untuk duduk.

“ Eunjia-ya yang di depanku ini dia adalah Kyungsoo namja yang terlihat dingin namun baik hati plus jago memasak. Jika kau kerumahnya pasti akan ia buatkan makanan yang lezat. Betulkan Kyungiee “ ia tak menjawab hanya memberikan tatapan maut pada Ken atas perkataannya, melihat itu aku hanya tersenyum. Setelah saling tatap antara Ken dan Kyungsoo berakhir ia melanjutkan lagi sesi perkenalannya.

“ nah Eunji-ya yang saat ini ada di hadapan mu dia adalah Jung taek woon kau bisa memanggilnya dengan Leo saja. Kau tidak perlu bingung dengan sikapnya yang dingin” sejenak namja yang baru saja di bicarakan oleh ken menatapnya tajam, namun beberapa detik kemudian ia kembali lagi pada kegiatannya tadi.

“ annyeong senang berkenalan dengan kalian “

“ oh jadi kau murid baru tadi. Maaf aku tidak memperhatikanmu di depan tadi, aku sangat mengantuk. Jadi aku ketiduran sebentar” namja itu memulai pembicaraan di antara kami. Ia terlihat lucu, ternyata di sekolah seperti ini ada juga murid yang seperti itu. Tidur dalam kelas, aku hanya tersenyum mendengarnya.

“ gwaenchana, maaf jika aku bertannya pertanyaan yang menyinggung. Apa di sekolah elite seperti ini hal seperti itu tidak di larang ?”

“ apa ? eoh yang tadi aku katakan tentang aku yang tidur di kelas ?”

“ Eunji-ya kau tahu kelas kita itu adalah kelas unggulan. Pelajarannya pun berbeda dengan kelas yang lain. Lebih banyak plus lebih berat di banding kelas lain, maka dari itu walaupun kita tertidur sebentar tak akan jadi masalah. Lagi pula tadi ketika pelajaran Fisika hanya mengulang pembahasan yang kemarin” jelas ken panjang lebar.

“ Betul. dan juga, mau itu sekolah elite atau sekolah biasa sama saja. Memang sekolah kau dulu seperti apa Eunji ?” kali ini namja yang bernama Kyungsoo yang angkat berbicara

“ aku ? sekolah ku dulu yang ada di busan sangat menyenangkan. Walaupun bukan sekolah elite hanya sekolah biasa tapi aku senang di sana sejuk banyak pepohonan di tambah mereka sangat baik, saling membantu ketika yang lain susah.” Kataku mengingat hal indah ketika masih di busan.

“ lalu kenapa kau pindah kesini ? “

“ aku pindah ke Seoul karena appa di pindah tugaskan ke sini, dan jika kau bertanya mengapa aku sekolah di sini orangtua ku lah yang sudah mengaturnya. Sebenarnya aku lebih suka di Busan, bukan aku tidak suka di sini hanya saja di tempatku yang dulu lebih nyama.”

“ Eunji-ya sepertinya kau nyaman di sana pasti karena ada seseorangkan ?” kali ini pertannyaan Ken mampu membuatku tersedak makanan yang sedang ada dalam mulutku.

“ Y- ya tentu saja memang karena di sana banyak teman-teman ku. Memang ada yang salah ?“ jawabku gugup karena pertannyaan dari ken yang aneh dan secara tiba-tiba. Namja yang berada di depanku mendadak menatapku sejenak lalu kembali lagi pada kegiatannya tanpa mengatakan sepatah kata pun. Untunglah karena cukup satu saja dari mereka yang cerewet. Sedangkan Kyungsoo hanya tersenyum melihat reaksiku.

“ Ken-ah kau ini dia baru pertama disini. Jangan buat dia tidak nyama dengan tingkah mu itu, sudah ayo kita harus kembali ke kelas lagi.”

Setelah menaruh nampan di tempatnya kami ber-empat pun langsung kembali ke kelas. Selama perjalanan dari kantin menuju kelas, aku baru sadar bahwa aku belum sekalipun mendengar namja yang bernama Leo itu mangatakan sepatah katapun. Apa dia tidak suka dengan kehadiranku.

Author’s POV

Bell pun berbunnyi. Menandakan bahwa pelajaran hari ini telah selesai, setelah guru pengajar telah keluar para muridpun bergegas membereskan alat tulis mereka dan keluar kelas.

“ eunji-ya “ Ken kini mengahampiri meja Eunji yang berada tak jauh dari tempatnya.

“ oh Ken-ah ada apa ? “

“ apa kau mau pulang bersama kami ? “

“ maaf tapi nanti akan ada yang menjemputku “ Eunji menolak ajakan Ken yang mengajak ia untuk pulang bersama mereka.

“ baiklah. Kau sudah selesai berkemaskan ? ayo kita keluar bersama “ ajak Ken lagi

“ geurae, kajja”

Mereka pun keluar bersama, di sepanjang koridor menuju gerbang sekolah hanya Eunji dan Ken saja yang bercanda bersenda gurau. Kyungsoo hanya sesekali senyum melihat tingkah Ken dan Eunji teman barunya, sedangkan Leo ia tetap memperlihatkan wajah datarnya.

“ Eunji-ya lihatlah rambutmu ini. Apaan ini rambut ekor kuda huaaa… “ ejek Ken yang melihat rambut Eunji di kuncir satu dan bergerak mengikuti gerakan kepala Eunji.

“ Ya ! biarlah bukan kah aku terlihat semakin imut “ Eunji sengaja menggerakkan kepalannya ke kanan dan ke kiri yang otomatis rambutnyapun akan mengikuti gerakan kepalanya tersebut. Ken yang melihat hanya menampakkan wajah yang seakan ingin muntah. Eunji yang tak senangpun mengerucutkan bibinya dan terlihat lebih lucu lagi.

“ Ken-ah tidakkah kau lihat betapa lucunya ia. Aigoo bahkan aku saja tak tahan ingin mencubitnya “

Kini wajah Eunji kembali bersemi mendengar perkataan yang keluar dari mulut seorang Kyungsoo.

“ Ken-ah tidakkah kau dengar barusan “ Ken yang merasa terpojokkan hanya mendengus kesal sambil menatap Kyungsoo

“ Kyungsoo-ah kenapa kau membela dia, bukannya membelaku.” Kesal Ken

“ mianhae Ken-ah sebab memang Eunji itu lucu.”

Seketika Eunji yang baru saja di puji oleh Kyungsoo wajahnya langsung berubah merah seperti kepiting rebus. Namun seketika senyumnya hilang ketika melihat Leo yang hanya menampakkan wajah datarnya. Apa yang salah dengan dirinya apa ia tak bisa senyum atau bibirnya itu sudah kaku, sedikit lengkungan senyumpun tak ada. Melihat itu Eunji hanya tertunduk, sebenarnya apa yang salah dengan dirinya ?

Akhirnya mereka sampai juga di depan gerbang. Namun hanya Leo Kyungsoo dan Eunji saja karena Ken harus ke tempat parkir dulu untuk mengambil kendaraan.

Di sisi lain tiba-tiba ada sebuah motor sport berwarna hitam gagah berhenti tidak jauh dari tempat mereka berada sekarang. Mereka tidak tahu siapa orang yang mengendarai sepeda motor itu, tapi setelah si pengendara motor itu membuka helmnya terlihatlah jelas seorang namja.

Eunji masih menundukkan kepalanya, sampai ada suara yang memanggil namanya.

“ Eunji-ya ! Jung Eunji “ panggil namja itu kepada Eunji. Eunji masih belum sadar jika ada seseorang yang memanggilnya. Namun setelah Kyungsoo menepuk bahunya ia baru tersadar dari lamunannya.

“ mwo ?”

“ itu ada yang memanggilmu, wah… Eunji-ya dia seorang namja !“ ucap kyungsoo.

Eunji melihat ke arah depannya tidak terlalu jelas, tapi setelah dengan seksama ia melihat dia baru menyadari jika pria itu adalah..

“ .. Yunho oppa ! “

Eunji’s POV

“ Yunho oppa !” aku segera berlari kearahnya dan segera memeluknya. Aku sangat merindukannya, sudah lama aku tidak berjumpa dengannya.

Aku tak peduli dengan tatapan heran dari Kyungsoo dan Leo yang melihatku seperti anak kecil. Yah memang jika aku sudah bertemu dengan kakakku yang satu ini aku tak akan pernah bisa menghilangkan sifat manja ku jika itu bersangkutan dengan kakak ku Jung Yunho.

“ aigoo lihat siapa ini ? apakah dia adikku atau mungkinkah ini seorang putri ?” katanya setelah aku sudah memeluknya.

“ aku ? aku adalah seorang putri, dan adik dari seorang pangeran yang bernama Jung Yunho “ jawabku dengan ber-aegyo

“ hahaha... kau ini. aigoo aku tidak tahan melihat pipi ini. “

“ Ya oppa apo! “ aku meringis ketika ia mencubit pipiku. Kebiasaannya yang tak pernah hilang.

“ ouhh uri aegi mianhae... Tapi aku harus bagaimana? melihat pipi mu ini membuatku ingin mencubitnya."

“ Ehem… annyeonghaseyo “

“ Eunji-ya siapa mereka ? apa mereka temanmu ?”

“ ah.. ne oppa kenalkan mereka. Ini Kyungsoo”

“ annyeonghaseyo. Joneun Kyungsoo imnida dan ini teman ku Jung Taekwon. kami teman barunya Eunji di kelas “

" annyeonghaseyo Jung Yunho imnida. Aku oppa nya Eunji. senang berkenalan dengan kalian. Jadi kalian temannya.”

“ ne kami teman sekelasnya yang“

“ geurae, tadi siapa namamu ?”

“ Kyungsoo “

“ ah ne Kyungsoo-ah, tidak apakan jika aku memanggil seperti itu ?”

“ ne gwenchaseumnida“

“ panggil saja Hyung. Ah iya karena kalian adalah teman Eunji aku minta maaf jika ia nanti akan merepotkan kalian”

“ MWO ? merepotkan ? apa maksud oppa ? “ apa-apaan Yunho oppa mengatakan aku akan merepotkan mereka.

“ tuan putri kau diamlah, di sini para pria sedang berbicara sana “ hais menyebalkan aku memang merindukannya tapi dia. Huh sudahlah, sekarang Kyungsoo malah terkekeh melihat tingkah ku. Memang namja terkadang menyebalkan.

“ aku titip adikku pada kalian ne. jika aku sedang tidak ada di dekatnya “

“ oppa apa maksudnya ? memang aku anak kecil apa ? aku sudah kelas dua menengah atas tidak perlu kau titipkan seperti itu.” Dia baru bertemu sudah merusak suasana.’ Dasar Oppa menyebalkan !’ umpatku atas perkataannya tadi.

“ ne hyung. Kami pasti akan menjaganya. Walaupun pasti akan susah “

Apa barusan katanya susah ? awas kau Kyungsoo. Aku hanya menggerutu tak jelas, dan sesekali memberikan tatapan tajam pada para namja yang saat ini sedang merumpi di depanku.

Sesekali aku melirik Leo, hanya ia yang tak berbicara, hanya sesekali ikut tersenyum mendengar perbincangan antara oppaku dan Kyungsoo. Tak lama Ken datang dengan membawa mobil sport hitam miliknya. Ia tepat berhenti di hadapan kami.

“ Ken-ah kenalkan ini kakaknya Eunji.” Kali ini Kyungsoo yang mengenalkan Ken pada oppaku.

“ annyeonghaseyo Ken imnida.”

“ annyeonghaseyo Jung Yunho imnida, wah beruntungnya adikku memiliki teman seperti kalian !”

“ benar Eunji-ya kau beruntung memiliki teman seperti kami ! tampan dan berkharisma “ apa katanya tampan dan berkharisma? mendengarnya saja sudah membauatku ingin muntah.

“ ne ne ne. Ken-ssi terimakasih karena kau sudah mau berteman dengan ku. Kalian juga !” kataku dengan penuh penekana di setiap katanya.

Mereka hanya Ken dan Kyungsoo tersenyum melihatku yang sedang sewot. Sedangkan Leo, tidak perlu di jelaskan kalian juga sudah bisa membayangkan bagaimana ekspresinya saat ini. Datar!

“ baiklah sudah sore, aku dan Eunji akan pulang. Kalian juga langsung pulang.”

“ ne hyung “

Kini aku sudah menaikki motor Yunho oppa dan segera Yunho oppa menyalakan mesin motornya.Kyungsoo, Leo dan Ken kini mereka juga sudah berada di dalam mobil.

“ yeorobun annyeong sampai ketemu besok “ aku melambaikan tanganku kearah mereka sebagai salam perpisahan.

“ ne sampai jumpa gadis cerewet “

“gadis cerewet ? Ya !awas kau besok Lee jae hwan pabbo “ ia hanya terkekeh geli melihat tingkahku. Memang mereka adalah namja-namja yang menyebalkan .

Author’s POV

“ Leo-ya kau kenapa ? dari tadi kau diam saja ? ” Ken mencoba membuka pembicaraan, karena ia merasa dari pagi Leo hanya diam tidak mengatakan sesuatu apapun. Walau sudah biasa tapi tetap saja yang sekarang ini berbeda

Tak ada jawaban, yang ditannya hanya memandang ke luar jendela. Dan sesekali membuang nafas beratnya.

“ Leo-ya apa masalah itu lagi ? “ kali ini Kyungsoo yang berbicara. Dan itu sanggup membuat Leo berpaling dan menghadap lurus kedepan.

Sampai akhirnya mereka telah sampai di kediaman keluarga Leo. Segera Leo turun, namun baru sampai depan gerbang ia di tahan oleh suara dari Kyungsoo yang ternyata sudah turun dari mobil .

“ chakamman ! Leo-ya apa kau akan terus seperti ini ? jangan selalu salahkan dirimu. Itu memang sudah takdir, kematian ibumu bukanlah salahmu. Walaupun saat itu kau datang, apa mungkin saat ini ibumu masih ada ? kematian bukanlah kita yang menentukan. Itu semua sudah di atur oleh Tuhan. Kau tahu ? jika ibumu melihat mu seperti ini dia tak akan senang ia pasti akan sedih melihat anaknya yang terus-terusan menyalahkan dirinya atas kematiannya. Ibumu ingin melihat anaknya bahagia. Bukan berdiam dan terus saja menyalahkan dirinya sendiri. Kau ingat itu Leo ya “

Kyungsoo berbicara dengan meluapkan emosinya. Karena sebagai sahabat ia tidak bisa melihat sahabatnya itu terus-terusan menyalahkan dirinya, ia ingin melihat Leo yang dulu. Leo yang selalu ceria, Leo selalu yang ramah bukan seperti sekarang seorang Leo yang dingin.

“ Aku tahu! “ dingin juga singkat. kata-kata itu yang di dapat oleh Kyungsoo.

“ Kyungsoo-ah aku tahu kau kesal dengan sikapnya yang seperti itu. Tapi tetap saja, kita tak bisa memaksanya berubah langsung. Ia butuh waktu dan kita sebagai sahabatnya adalah menemaninya. memberinya” Kini ken berbicara untuk menenangkan Kyungsoo yang memang sedang menahan geramnya dengan sikap Leo dari dalam mobil.

Sementara itu Leo setelah sampai di dalam rumah ia langsung mebuang tasnya ke sembarang tempat dan segera menuju dapur untuk mengambil minum, sebenarnya saat ini fikirannya juga sedang kacau hanya saja ia tidak tahu bagaimana mengatasinya. Benar memang yang di katakan oleh kyungsoo, tidak seharusnya ia begini. Dan walau saat itu ia datang belum tentu juga eommnya sekarang masih ada, namun tetap saja ia merasa bersalah. Ia bergerak menuju meja makan dengan membawa segelas air putih. Ia duduk termenung menatap gelas yang saat ini sedang ia genggam.

“ eomma … “ lirihnya, tanpa terasa kini butir air bening jatuh dari sudut matanya dan membasahi kedua pipinya. Ia menangis mengingat kajadian yang membuatnya menyesal seperti sekarang.

 

Flashback 7 years ago

“ Taekwoon-ah sudah omma katakan kau harus ikut appamu, di sana kau akan hidup layak. Di sana kau juga bisa sekolah.”

“ sirheo ! aku tidak mau omma. Siapa yang akan menjaga omma disini, jika aku tak ada siapa yang akan menemani omma ? lagi pula untuk apa aku harus bertemu dengan pria itu? dia dulu meninggalkan kita. Sekarang untuk apa dia kembali lagi? aku disini sudah bahagia bersama omma”

“ Taekwoon-ah omma hanya ingin melihat kamu bahagia, omma ingin melihat anak lelaki omma satu-satunya bahagia...

Sudah kau harus dengarkan perkataan omma taekwoon-ah ingatkah kau pernah bilang, kau akan membuat omma bahagia. Inilah yang akan membuat omma bahagia nae aedeul” ucap omma Leo dengan air mata yang bercucuran dan penuh harap agar anaknya mau menuruti perkataannya. Semua ini ia lakukan untuk kebaikan taekwoon di masa depan. Karena Kim Mi Young ibu Taekwoon tidak yakin jika dia besok atau nanti masih bisa melihat Leo tumbuh besar.

“ maaf ini sudah waktunya “ tiba-tiba seorang pria tinggi tegap mengenakan stelan jas hitam menghampiri mereka.

“ iya sebentar. Taekwoon-ah cepat dia sudah menunggu”

“ ani aku tidak mau, aku tidak mau pergi ! “

“ apa kau ingin terus disini dengan hidup miskin, apa kau kira omma itu sanggup terus membiayaimu. Kau tahu omma sudah lelah. Cepat kau pergi dari sini. Kha ! ”

“ omma… .“

Seketika suasana berubah hening Taekwoon terdiam tidak percaya dengan yang di katakan ibunya.

“ Baiklah,,,

jika memang ini yang omma inginkan. Aku akan pergi.“ Taekwoon kecil pergi menuju kamarnya dengan tertunduk dan tangis yang tak tertahan. Dia tidak menyangka jika selama ini dia sudah sangat menyusahkan ibunya.

setelah selesai membereskan barang yang akan di bawanya dia keluar dengan tangis yang tak terhenti. Di ruang tamu ibu Taekwoon semampunya mencoba untuk tidak menangis.

" ini." ibu Taekwoon memberikannya sebuah gantungan kunci berbentuk ikan paus.

" omma... ini"

" jaga dirimu baik-baik."

" Omma... aku tidak mau pergi. Omma aku mohon, aku mau bersama dengan omma. Omma" tangis Taekwoon pecah ia memeluk ibunya erat dia tidak ingin dan tidak akan mampu untuk berada jauh dari orang yang selama ini ada di sampingnya.

" cepat kau bawa dia." suruh ibu Taekwoon pada pria ber jas hitam.

" omma... omma.. omma mianhae aku bersalah. omma..." Taekwoon menangis dengan terus memanggil ibunya, tangisnya tak berhenti bahkan ketika mobil yang akan membawanya pergi mulai berjalan menjauhi rumah yang penuh kenangan antara dirinya dan ibunya.

 

flashback end...

"aku merindukan mu... omma"

 

TBC

***

fanfic bahasa ke dua. kritik dan saran di tunggu ^-^

scream!!! Eunji solo concert and Vixx comeback!

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet