Chapter 5 : Nge-Date
Unexpected LoveDua hari telah berlalu semenjak Amber memerima tawaran Yongguk untuk berkencan dengan leader mafia itu.
Walaupun dua hari telah berlalu dan sejak itu mereka belum pernah bertemu lagi , Amber masih terngiang-ngiang dengan pernyataan Yongguk yang sangat menggemparkan itu bahkan lebih gempar pernyataan Yongguk daripada Donald Trump yang resmi jadi presiden.
'itu karena... Aku menyukaimu'
Plak!
Amber langsung menampar pipinya sendiri bila teringat kembali adegan dimana Yongguk menyatakan suka dengan dia dan secara tak langsung Amber dapat menafsirkan kalo Yongguk tengah menembaknya.
Amber masih ingat dengan jelas kejadian itu. Dimana setelah kejadian itu dirinya langsung blushing bahkan hampir saja pingsan kalo saja yang dihadapannya itu bukan leader mafia.
Baru pertama kali itu ada seorang cowok yang dengan gamblangnya bilang suka ke dia. Bahkan papanya sendiri pun tak pernah bilang gitu ke dia , kejam memang tapi sudahlah.
Namun ada satu hal yang mengganjal di pikiran Amber waktu itu. Kenapa saat Yongguk ngomong suka dengannya ekspresi pria itu datar alias flat bahkan bukan seperti orang yang menyatakan perasaan suka pada umumnya. Yahh , yang kalo Amber liat di drakor-drakor kan kalo seorang pria atau wanita pas nyatain perasaan sukanya pasti agak malu malu singa gitu kan. Ye kan??
Lah ini pas ngomong suka tampangnya datar banget mana kayak nggak ikhlas gitu lagi ngomongnya bikin Amber sepet aja.
Apalagi setelah bilang gitu , Yongguk minta nomer handphonenya lalu cuss ninggalin dia sendirian di atap.
Gimana Amber nggak ganjal pikirannya coba?
Tapi ya sudahlah , mau pria itu ikhlas atau nggak ikhlas bilang suka ke Amber yang penting satu yang dia harapkan.
Semoga pria itu tidak menghubunginya atau kalo perlu lupa dengannya dehh... Karna sudah dua hari Yongguk tak mengabarinya.
Semoga harapannya itu terkabul. Amin ya Allah.
Ting!
Tiba-tiba ponsel Amber berdering menandakan ada panggilan masuk.
Sebelum mengangkat kening Amber bertautan , merasa asing dengan nomor yang menelponnya apalagi tak ada namanya.
Namun Amber tetap mengangkatnya juga kan sapa tahu penting atau dia menang hadiah hadir dari bank gitu , lumayan juga bukan??
"Halo"
"Hi. Baby"
Deg!
Jantung Amber berasa mau copot mendengar balasan dari sebrang.
Yongguk.
Ck. Sepertinya Tuhan tak mengabulkan doanya tadi. Sungguh tak adil padahal Amber sering beribadah ke gereja.
"Stop calling me that"
"Ogah"
"Ada apa nelpon?"
"Kau lupa ya dengan kesepakatan kita dua hari yang lalu?"
"Kagak. Udah buruan ngomong. Ada urusan apa situ nelpon"
"Ok. Aku pengen kita kencan hari ini"
"WHAT!!???"
Demi apa Amber pengen banget banting ponselnya sekarang juga karna omongan Yongguk tapi tak jadi karna ini ponsel terakhir pemberian dari orangtunya yang cukup pelit itu.
"Iya. Aku pengen kita kencan hari ini. Detik ini juga"
"Eittss kagak bisa. Masih sekolah aku hari ini"
"Ohh"
"Yes"
"Kalau begitu pulang sekolah kita kencan"
"Ehhh nggak bisa."
"Kenapa lagi?"
"Setelah sekolah aku ada kerja part time di cafe deket sekolah"
"Bolos aja"
"GILAK!! OGAH!! Kalo bolos jack jacl bakalan kukasih makan apaan coba? Masak ikan teri"
"Jack jack? Siapa dia? Pacarmu?"
Entah kenapa Amber merasakan ada nada tak suka dari Yongguk saat pria itu ngomong.
"WOYY! KALO ORANG NANYA JAWAB!! BEGO!!"
"ANJING."
OK. FIX. Amber langsung ngebentak balik Yongguk saat pria itu membentaknya tadi dan amarah Amber perlahan-lahan naik pemirsa.
"APA? KAU MENGATAIKU ANJING??"
"BUKAN BEGO!! JACK JACK ITU ANJING. ITU YANG KUMAKSUDKAN"
"Ohh"
Balasan datar Yongguk membuat Amber memaki-maki pria itu di dalam hatinya.
'Dasar Kutu Anjing Bego!! LEMOT!! OON!! SARAP!! EDAN!! FREAK!! ASDFGHJKL'
"Woi Amber jawab pertanyaanku! Kenapa malah diem. WOI!!"
"Ehhh... Nanya apaan kau barusan , guk?"
"Apa?? Guk?? Hei kagak etis banget sihh nama panggilanku. Kayak anjing lagi nggonggong aja. Guk Guk Guk"
"Banyak bacot kau ahh Yongguk. Buruan jawab nanya apaan kau barusan?"
"Kampret. Ok. Fine. Aku tanya , kita mau kencan dimana?"
"Lahh... Perasaan tadi aku dah ngomong deh kalo abis sekolah aku ada kerja part time"
"Bodo. Pokoknya abis kau pulang sekolah kita kencan. Titik"
"Ihhh pemaksa banget sihh"
"Bodo"
"Ya udah ya udah.Terserah."
"Ok siip. Nah gitu kek daritadi"
"Y"
"Ok kita mau kencan dimana nanti?"
"Lah... Situ yang ngajak napa masih nanya? Harusnya ada planning mau kemana dong"
"Otakku lagi buntet. Kagak bisa mikir. Kau aja yang nentuin kita mau kencan dimana"
Amber pun terdiam sejenak , berpikir tempat mana yang cocok untuk berkencan.
"Bagaimana kalo sungai ham?"
"Kau mau acara kencan kita berubah jadi bunuh diri massal gegara nyebur ke sungai"
"Ya elah... Kita nggak kencan disungainya , bangke. Disekitaran sungai han kan ada taman. Ahh lemot banget sih punya otak"
"Owh kirain"
"Ya udah. Udah kan? Kututup telponnya. Bentar lagi bel masuk"
"Eits bentar bentar."
"Apa lagi?"
"Nanti kujemput"
"Eits eits jangan"
"Kenapa?"
"Ya jangan aja. Ntar kita ketemuan di sungai han. Yayayaya?"
Mohon Amber. Bisa berabe ntar kalo seumpamanya Yongguk menjemputnya ke sekolah.
Bisa-bisa dikira kalo dia anak buah dari Yongguk terus abis itu dilaporin ke polisi terus habis itu dia mendekam di penjara. Hiii... bayanginnya aja serem. Apalagi kalo beneran.
"Huft. Okok"
"Ok. Thanks Yongguk"
"Welcome. I love U"
Dan sambungan pun berakhir akan tetapi ponsel Amber masih setiap menempel di telinganya.
Bentar bentar.
Ini tadi si Bang Yongguk kagak salah nyebut kan? Dan Amber kagak salah denger kan? Tadi Yongguk bilang 'I Love U' ke dia kan?
Gila gila gila.
Nggak percaya Amber. Nggak percaya. Apa-apaan coba si Yongguk bilang gitu kedia? Jadi benarkah ini kalo Yongguk bener-bener suka sama dia?
Astaga. Nggak nyangka seorang Amber Josephine Liu yang tomboy disukai oleh seorang leader mafia yang ditakuti seantero Korea.
Beruntung atau apes? Entah yang mana yang harus Amber pikirkan.
Tapi satu yang jelas... Saat Yongguk berkata seperti itu kupu-kupu serasa bertebangan di dalam perutnya dan dia merasa... Senang.
Comments