Unbelivable

we Love You Jeno
Please Subscribe to read the full chapter

 

from : Yi Seul

temui aku di rooftop sepulang sekolah.

menjelang jam sekolah usai, Yi Seul mengirimkan aku pesan. aku terdiam sejenak untuk berpikir, apakah aku harus membalas pesannya atau tidak. 

to : Yi Seul

bagaimana dengan Baek Ho ?

from : Yi Seul

aku tidak pulang bersamanya hari ini, dia akan berkumpul dengan teman-temannya. kau tidak usah khawatirkan dia Jeno, biar nanti itu urusanku dengannya. kumohon, ini hanya sebentar :(

kalau sudah begini, aku bingung harus bagaimana lagi.

to : Yi Seul

memangnya itu sangat penting ?

from : Yi Seul

bagiku ini penting :'(

aku kembali berpikir, ' ah semoga ini baik-baik saja '

to : Yi Seul

baiklah aku akan menemuimu.

from : Yi Seul

aku akan menunggu :))

bell tanda usai sekolah pun berbunyi. segera aku merapikan buku yang ada di meja. Wendy yang memperhatikan ku sedari tadi bertanya,

" kau buru-buru sekali Jeno ? "

aku terseyum, lantas menjawab,

" aku sudah ada janji hari ini Wendy. "

dia hanya mengangguk, kemudian sibuk membereskan bukunya. Suho berjalan menghampiriku. 

" kau tidak mau ikut nonton bersama kami ? "

" aku hari ini akan digantikan dengan Wendy. " kataku sambil menepuk-menepuk punggung Wendy.

" aish ! kau ini aku hampir terjatuh ! " ucapnya kesal.

" baiklah aku pergi dulu, bye ! " dengan setengah berlari aku meninggalkan kelas menuju rooftop. 

perlahan aku menginjakkan kaki ke anak tangga, hingga sampai di depan pintu rooftop. kubuka pintunya, nampak seorang gadis berdiri dengan bersandar di pagar membelakangi ku. aku berjalan dengan tanpa suara. aku berdiri 1 meter darinya. dengan segera dia menyadari kehadiranku. dia menoleh padaku, kulihat air mata di pipinya. 

" kau menangis ? "

Yi Seul menunduk, lalu tersenyum dan menatap lurus ke depan. aku berjalan menghampirinya, aku genggam tangannya dan membawa dia duduk dibawah atap gudang. kudengar suara isakan tangisnya, karena aku tidak tega. akupun memeluknya, Yi Seul semakin menangis, kuusap kepalanya dengan lembut. 

" aku, hiks. mau minta maaf karena perilaku Baek Ho dirumahmu waktu itu. aku tidak berbohong kalau dia pergi bersama wanita lain, hiks. kumohon, percaya padaku, hiks.. hiks.. hiks. "

aku hanya tersenyum, lalu menjawab.

" kalau hanya hal itu yang membuatmu menangis. tidak usah kau pikirkan, segera lupakan. karena tanpa kau meminta maaf pun, aku sudah jauh memaafkanmu. lagipula, aku tidak punya hak untuk marah. "

" benar kau tidak marah ? " Yi Seul melihatku dengan wajah polosnya.

aku mengangguk.

dengan senyuman manis di wajahnya, dia memelukku dengan sangat erat dari samping. kami terus begini hingga sepuluh menit lamanya. 

" kalau saja kau datang sebelum Baek Ho menyatakan cintanya padaku, mungkin saat ini kita sudah menjadi sepasang kekasih. "

" huh ? memangnya sejak kapan kau mulai menyukaiku ? "

" sejak tahun pertama aku di sekolah ini, aku selalu memperhatikanmu. " ucapnya, sambil menoleh kepadaku dengan tersenyum.

" benarkah ? " aku sangat terkejut dengan pengakuannya.

" tentu saja, kau meragukanku ? " dia menatapku dengan sinis.

" kenapa kau menatapku begitu ? aku hanya terkejut dengan pengakuanmu barusan. lantas kenapa kau bersikap dingin padaku huh ? "

" itu karena aku berusaha menutupi kegugupanku, jika berbicara dengan orang yang aku suka. " wajahnya memerah sekarang. 

aku mencubit kedua pipinya dengan gemas. Yi Seul menepis kedua tangannku, lalu menutupi wajahnya yang merah karena malu. aku tertawa melihatnya malu seperti ini. 

" bolehkah aku bertanya sesuatu ? "

aku mengangguk.

" apakah Wendy itu pacarmu ? "

deg, aku tiba-tiba salah tingkah ketika dia menyebut Wendy. 

" ka.. kami hanya teman. " kataku dengan gugup.

" tapi aku tidak melihat sikap kalian sebagai seorang teman. bahkan kalian berpegangan tangan di hadapan banyak orang tanpa canggung sedikitpun. yang aku tahu, kau tidak mudah memegang tangan seorang wanita meskipun dia temanmu. " 

" itu.. itu aku .. " aku bingung harus menjawab apa.

Yi Seul hanya tersenyum masam melihat ekspresiku. 

" kukira kau menyukaiku. tapi nyatanya kau menyukai yang lain. " ucapnya dengan nada sedih.

" aku .. memang aku menyukaimu pada awalnya. "

" pada awalnya ? " Yi Seul mengernyitkan dahinya keheranan.

" tapi .. " aku menatap lurus kedepan. tidak berani melihat wajah Yi Seul yang sedari tadi terus melihatku tanpa berkedip.

" tapi, kau sudah menyerah karena di ancam Baek Ho atau sudah mulai menyukai Wendy ?  " tanya Yi Seul dengan marah.

" keduanya. tapi aku punya alasannya,  mengenai wendy aku belum bisa memastikan. " kataku jujur. 

Yi Seul kembali menangis, dia berdiri hendak pergi. namun, tanganku dengan reflek mencegahnya. 

" lepaskan aku !! hiks hiks. "

" kenapa kau menangis ? sebegitu besarkah rasa itu untukku ? "

" IYA SEJAK DARI TAHUN PERTAMA AKU SUDAH MENYUKAIMU JENO LIU ! AKU BAHKAN CEMBURU MELIHAT KAU BERPEGANGAN TANGAN DENGAN WENDY !"

" lantas kau mau apa sekarang ? apa aku harus berjuang untukmu ? aku minta maaf mengatakan ini, kenapa harus aku yang selalu mengejarmu. sedangkan kau juga menyukaiku, tidak bisakah kita berjuang bersama ? " kataku, hendak menangis.

" maaf aku tidak bisa ! " Yi Seul mengalihkan pandangannya.

aku hanya bisa tersenyum, 

" lantas, mengapa kau khawatir aku akan menyukai Wendy ? bahkan sampai cemburu segala ? bukankah sudah ada Baek Ho disampingmu ? "

" tidak, bahkan dia belum mencium bibirku. dan aku tidak pernah diperlakukan layaknya sebagai seorah kekasih. "

aku sangat iba mendengar dia diperlakukan seperti itu.

" kenapa kau tidak putuskan saja dia ? "

" tidak bisa, karena kami terikat. " 

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ssgsperera #1
Chapter 37: Nice story author but jinri's part is really sad.
Please write more kryber stories author. Thank you....
AlbertCiero #2
Chapter 13: Next author next, i hope it will be happy ending. Fighting