Chapter 10
Under A TreeUnder a Tree
10
Kibum sejak tadi terus mengedarkan pandangannya, mencari sosok yang saat ini sedang dicarinya. Sebenarnya ia sangat tidak ingin lagi kembali ketempat seperti ini. Menurutnya tempat ini mengingatkannya pada masa-masa kelam yang dulu dialaminya. Yang sekarang sudah ingin dilupakannya.
Kibum tampak mengernyitkan dahinya ketika musik kencang sangat mengganggu telinganya. Aneh sekali karena dulu ia sangat menikmati suasana seperti ini, namun sekarang kebalikannya. Kibum malah ingin segera menyelesaikan urusannya dan pergi dari tempat ini.
Tak lama akhirnya Kibum melihat seseorang yang melambaikan tangan kearahnya dan memberikan isyarat padanya. Kibum pun dengan cepat melangkahkan kakinya menghampiri sosok itu. Sosok yang menurutnya sudah tidak ada urusan lagi dengannya dan juga sangat tidak penting namun karena suatu hal maka ia harus menemuinya malam ini. Entah karena apa wanita itu akhir-akhir ini gencar menghubunginya dan memintanya untuk bertemu.
“ Ada apa..? “
“ Kenapa buru-buru sekali duduklah dulu..”
Kibum menghela nafas namun pada akhirnya tetap menuruti kemauan wanita itu. Namun Kibum sangat terkejut ketika ia baru saja duduk tiba-tiba ada sebuah tangan yang melingkari lehernya.
“ Tiffany,,, lepaskan ! apa-apaan kau..!”
Tiffany hanya memutar bola malas mendengar penolakan Kibum.
“ Ayolah tak usah pura-pura,, lagipula aku sangat merindukanmu..“
“ Tiffany,, apa kau tak mengerti ? “
“ Ok, aku tau hubungan kita tak serius. Kalau begitu tak apa kan kalau kita sedikit bersenang-senang ?”
Tiffany kembali mencoba melingkarkan kedua tangannya kemudian mendekatkan wajahnya kepada wajah Kibum. Kibum coba menolak namun Tiffany sudah lebih dulu membungkam mulutnya. Mencumbunya dengan lihai, membuatnya sedikit kesulitan. Hingga akhirnya ia mendorong wanita itu kencang.
“Tiffany,, aku tidak main-main.. apa maksudmu terus menghubungiku ? dan kenapa kau menyuruhku datang kesini. Asal kau tau hubungan kita sudah berakhir, aku bukan lagi Kibum yang dulu dan sekarang kita sudah tidak ada urusan lagi. Jadi jika kau hanya sedang kesepian, lebih baik kau cari mangsa yang lain saja !”
Kibum berdiri dan bersiap pergi ketika Tiffany kembali bersuara.
“ Benarkah kau hanya main-main ? Benarkah kita sudah tidak ada urusan lagi ?”
Tiffany kemudian ikut berdiri, Sejajar dengan Kibum lalu menatap mata pria itu tajam.
“ Apa maksudmu..?” Kibum berucap dingin.
“ Aku mengandung anakmu..”
Seketika suasana hening tercipta terlepas dari alunan musik yang kian menggila. Sebelum akhirnya Kibum tertawa keras mencoba mengalahkan kerasnya musik yang ada namun tentu itu mustahil. Sedangkan Tiffany hanya menatap datar pria yang ada dihadapannya itu.
“ Kau bodoh ! kau gila ! kau pikir aku percaya ? Kau itu pelacur dan sekarang kau mengaku hamil padaku ? “
Plak..
Kibum merasakan pipinya yang terasa panas akibat tamparan kencang yang baru saja diterimanya.
“ Brengsek ..! apa yang kau lakukan ?” ucap Kibum emosi, ia benar-benar merasa dipermainkan saat ini.
“ Yah, kau benar aku memang pelacur dan sulit bagimu untuk mempercayai ini semua. Aku juga sudah mengira reaksimu akan seperti ini. Tapi asal kau tau aku bisa membuktikannya Kibum. Aku tidak pernah berhubungan badan dengan siapapun selain denganmu dalam waktu yang lama. Jadi kau tak akan bisa lari. Jika kau tak ingin bertanggung jawab. Kau akan tau akibatnya.”
Kibum tak tahan, berani sekali wanita ini mengancamnya dia pikir siapa dia. Kibum pun sudah akan melayangkan tamparannya ketika ia merasa ada seseorang yang menahan kuat tangannya. Kibum seketika menoleh dan betapa terkejutnya ia ketika mengetahui siapa orang itu.
“ Siwon..? kau..” Namun belum sempat ia menyelesaikan kata-katanya ketika ia sudah bisa merasakan pukulan bertubi-tubi yang begitu menyakitkan yang kini dilayangkan padanya hingga ia tak mampu melawan.
Siwon bagai kesetanan terus memukuli Kibum. Perkelahian itupun akhirnya menyita perhatian sebagian pengunjung namun tak ada seorang pun yang berani menghentikannya. Semua orang seakan melihat bagaimana aura kemarahan yang menguar ditubuh Siwon membuat siapapun tak ada yang berani untuk sekedar mendekat.
Sedangkan Tiffany, wanita itu hanya mampu terdiam. Kejadian didepannya begitu tiba-tiba. Namun ia harus menghentikannya. Sebelum Kibum akan kehilangan nyawanya.
“ Berhenti ! “
Tiffany mencoba memegangi pergelangan tangan Siwon namun tentu saja itu tak berhasil.
“ Aku bilang berhenti..!”
Namun Siwon seakan tuli.
“ Yah,, kau bisa membunuhnya !” Yoona berteriak sekuat tenaga mencoba menyadarkan pria dihadapannya yang kini bagai kerasukan.
Dengan nafas terengah Siwon pun akhirnya berhenti. Matanya menatap murka sosok Kibum yang nampak terbaring tak berdaya. Iblis seakan masih begitu menguasai raganya. Namun ia mencoba kembali mencari akal sehatnya. Benar, ia tak boleh membunuh Kibum. Kibum tak boleh mati. Ia harus mempertanggung jawabkan semuanya.
“ Kau,,! “
Dengan sisa tenaga yang ada Kibum mencoba membuka matanya. Menatap sosok Siwon yang berdiri dihadapannya. Seumur hidupnya dan selama ia mengenal Siwon Kibum tak pernah melihat ekspressi yang kini ditampilkan oleh Siwon. Ekspressi yang begitu menakutkan. Raut kemarahan luar biasa begitu terpancar diwajah Siwon. Membuat siapapun pasti akan gentar menatapnya.
“ Aku bersumpah.. ! aku lebih baik mati, jika membiarkan Kyuhyun jatuh kedalam pelukanmu Kibum..!”
“ Aku tak akan membiarkannya..”
“ Aku tak akan membiarkannya !!!…”
*
Siwon terus mengemudikan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Tak ia pedulikan resiko yang mungkin akan menimpanya. Ia hanya ingin segera sampai ditempat tujuannya. Tak berapa lama mobil itu pun berhenti dihalaman sebuah rumah megah. Siwon pun dengan segera keluar lalu melangkahkan kakinya cepat, tak menghiraukan satpam yang menyapanya dengan tatapan heran karena bertamu tengah malam begini. Ia hanya ingin menemui Kyuhyun saat ini. Tak peduli apapun ia hanya ingin bertemu dengan Kyuhyun.
Ketika sampai didepan pintu rumah Kyuhyun, Siwon pun dengan tidak sabar terus menggedor-gedornya seakan ingin merobohkannya. Hingga tak berapa lama pintu itupun terbuka dan seorang pelayan yang terlihat masih muda langsung menyambutnya.
“ Ah,, tuan Siwon.. ada apa ? Tuan dan Nonya Kim sedang tidak ada dirumah”
“ Dimana Kyuhyun ?”
“ Ah tuan muda Kyuhyun ? tentunya saat ini ia sedang tidur tuan..”
“ Tidak, aku ingin menemuinya !”
Dan Siwon tanpa menghiraukan pelayan itu langsung menerobos masuk mencari kamar Kyuhyun.
Kyuhyun sejak tadi tidak bisa tidur. Akhir-akhir ini sulit sekali baginya mendapatkan tidur nyenyak dimalam hari setelah beberapa kejadian tak terduga yang menimpanya. Ia pun mengisi waktu luangnya seperti biasa yaitu melukis. Namun ketika ia hampir menyelesaikan lukisannya ia mendengar suara ribut-ribut dari arah luar. Kyuhyun pun perlahan beranjak ingin memeriksa keadaan diluar. Tapi baru saja ia membuka pintu kamarnya ia sudah dikejutkan dengan kehadiran Siwon yang kini berdiri didepan pintu kamarnya.
Ada apa ? kenapa Siwon menemuinya malam-malam begini ? Bukankah mereka baru saja bertemu siang tadi ? Kyuhyun saat ini bahkan masih belum bisa berpikir jernih namun kenapa pria ini datang lagi. Apakah ia mencoba menggoyahkan keputusan yang sudah ia buat.
“ Hyung ada apa..?” Kyuhyun bertanya pelan ketika menatap ekspressi Siwon yang terlihat menakutkan.
“ Hyung,, kau kenapa..? apa terjadi sesuatu ?” Kyuhyun kembali bertanya ketika Siwon tak kunjung memberikan jawaban. Bahkan dapat Kyuhyun dengar napas Siwon yang terengah-engah. Sebenarnya ada apa?
Namun tiba-tiba Siwon mendorongnya kembali masuk lalu mengunci pintu kamar itu membuat Kyuhyun sedikit takut. Apalagi ia mencium bau alkohol yang begitu menyengat dari tubuh Siwon.
“ Hyung..”
“ Diam Kyuhyun..!”
Kyuhyun hanya bisa menitikkan air matanya ketika mendengar suara dingin Siwon. Siwon hanya menatap Kyuhyun yang mulai terisak. Dan dengan seketika Siwon mendekap tubuh itu erat, begitu erat. Perasaan Siwon kini sedang berkecamuk hebat. Rasanya ia akan meledak. Maka dari itu Siwon harus melampiaskannya. Ia harus mengeluarkan semua yang kini terasa menghimpit dadanya.
“ Kyuhyun…”
Kyuhyun
Comments