She's Dreaming

Description

Suho si gadis pemimpi dan Kris si pria mimpi. Kris selalu datang di mimpi Suho dan menjaganya sepanjang malam.

Foreword

Byeoldeulmajeo jami deuneun bam

Weroi tteneun dal

Bahkan bintang-bintang tertidur di larut malam

Bulan yang sangat kesepian

Salmyeosi changgae naeryeowa bichwo jumyeo

Jami deun neol kkumkkuge hae

Dengan lembut jatuh melalui jendela dan bersinar padamu

Dan kemungkinan kau bermimpi saat kau tertidur

Geugot aneseon neon

Yuriro mandeun gudul singo

Naege dagawa sujuben moseubeuro

Nae pume angyeo utgon hae

Di tempat itu, kau memakai sepatu kaca

Kau datang menghampiriku dengan malu-malu

Lalu ke dalam pelukanku dan tersenyum


Jam menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, itu tandanya Suho harus segera pergi tidur. Suho bergegas meninggalkan semua tugas dan pekerjaannya yang lain di atas meja belajarnya. Suho perlahan berdiri dari tempat duduknya, kemudian menghampiri jendela kamarnya yang dibiarkan terbuka. Semilir angin malam menggoyangkan gorden dan memainkan surai panjangnya yang terurai dengan nakal. Sinar bulan yang penuh malam ini menerpa wajah cantiknya, membuat Suho tampak seperti malaikat.

Setelah itu, Suho beralih mendekati foto orangtuanya yang terpasang di dinding beserta tanda salip di tengahnya. Suho berdoa pada Tuhan agar kedua orang tuanya selalu bahagia di surga dan dia senantiasa diberikan kesehatan.

Lalu Suho bergegas membaringkan tubuhnya di atas tempat tidurnya yang empuk. Setiap malam, Suho selalu bermimpi indah. Bukan hanya karena dream catcher yang bergelantungan di dekat jendela kamarnya dan kasur yang nyaman, ada seseorang menjaganya setiap malam sampai pagi menjelang.

Dalam beberapa detik saja, setelah mata Suho mulai terpejam. Dia langsung terlempar ke alam mimpi yang tenteram, bertemu dengan penjaganya yang selalu setia berada di sampingnya selama sepanjang malam.

"Malam ini cahaya bulan bersinar sangat terang. Benar, kan?"

"Ya, kau benar sekali."

"Mendekatlah padaku. Kita nikmati malam ini, hanya ada kita berdua saja."

Suho perlahan menghampirinya dengan langkah pelan, kemudian menyambut uluran tangannya dan memeluknya dengan malu-malu sambil tersenyum.

"Kau tampak sangat cantik menggunakan gaun putih dan sepatu kaca malam ini."

"Apakah aku sudah mirip seperti Cinderella?"

"Kau lebih indah dari Cinderella, kau adalah malaikat. Malaikat mungil yang selalu membuat setiap malamku terasa hangat."

Sekali lagi, Suho kembali memeluknya, lebih erat dari yang tadi. Dia hanya menyunggingkan senyumannya yang tampan dan membelai pucuk kepala Suho dengan lembut.

Beberapa saat berikutnya, dia mengajak Suho tidur di atas tempat tidur yang berada tidak jauh dari tempat mereka berpijak, tepatnya berada di tengah padang rumput hijau yang dipenuhi oleh kunang-kunang. Bintang-bintang tidak bertebaran di langit malam ini, membuat bulan tampak kesepian di atas sana.

"Matamu sudah mulai menyipit, kau pasti mengantuk. Tidurlah, aku akan menjagamu sampai menjelang pagi tiba."

"Mataku memang sipit dan aku masih belum mengantuk."

"Malam mulai semakin larut, tidak baik tidur terlalu malam untuk gadis muda seperti itu. Kau mengerti?"

Suho hanya mengangguk pelan sebagai jawaban. Dia memilih langsung memejamkan matanya, dia tidak mau penjaganya mengomelinya sampai panjang lebar. Suho ingin menikmati mimpinya dengan damai, tidur dalam pelukan penjaganya yang menenangkan dengan bermandikan sinar bulan yang menyilaukan di malam ini.

"Selamat malam, Suho."

"Selamat malam, Kris."

Dia terus memandangi wajah cantik Suho yang berkilauan karena diterpa oleh sinar bulan, dia tersenyum simpul saat suara dengkuran halus Suho yang mulai terdengar pelan. Waktu bersama mereka sangat singkat. Ketika pagi tiba, semua ini langsung berakhir dan lenyap begitu saja.


She's Dreaming She's Dreaming

Dalbiche jitge muldeun bam

Yuilhan uriui sigan

Dia sedang bermimpi, dia sedang bermimpi

Malam ini sangat pekat karena sinar bulan ini

Ini satu-satunya waktu yang kita miliki bersama

She's Dreaming She's Dreaming

Nae ane jami deun neol

Majimothae useumyeo nan geujeoneorul barabonda

Achimi omyeon amu il eoptdeut kkaebeorinikka

Dia sedang bermimpi, dia sedang bermimpi

Kau tertidur dalam pelukanku dan aku tidak bisa tersenyum melihatnya

Semua yang kulakukan adalah hanya memandangi dirimu

Karena saat pagi datang, kamu akan terbangun dan tak mendapati apapun


Kris perlahan menggeser kepala Suho ke atas dadanya dengan hati-hati. Dia bisa memandangi wajah lucu Suho saat terlelap, manis seperti wajah anak kecil. Kris mulai tertawa tanpa suara melihat malaikatnya itu. Tidak ada yang lebih berharga selain bersama Suho. Dia adalah napas Kris. Namun, waktu mereka terlalu pendek. Saat pagi menjelang, ketika Suho terbangun, bayangan tentang pelukan hangat dan wajah tampan Kris akan menghilang dari pikiran Suho.

"Andaikan aku punya nyali lebih, aku ingin mengatakan padamu kalau aku mencintaimu. Tapi lucu, aku malah tidak berdaya."

"Semua malam yang telah kau lewati bersamaku selama ini, sudah cukup membuatku bahagia. Kau tidur dalam pelukanku dan aku bisa memandangi wajah cantikmu sepanjang malam."

"Tapi ketika pagi tiba, kau melupakanku begitu saja. Aku takut kau malah benar-benar melupakanku."

"Aku tidak mau itu sampai terjadi. Kembalilah dengan cepat, aku akan menunggumu saat malam kembali menjelang."


Nan neul eonjena neoui kkume natana

Danduri hamkkehagun haesseo

Aku selalu muncul di dalam mimpimu

Kita berdua selalu bersama

Sunjinhan ai gateun neol bomyeon

Gwaenseure nakkaji utge dwae

Michigesseo yoksimburigo sipeo

Setiap kali memandangi wajahmu yang seperti anak kecil yang tak berdosa

Aku mulai tertawa tanpa alasan

Jadi gila aku jadi serakah

Neol pumeango saranghanda malhaneun geotdo

Aku memelukmu dalam pelukanku dan mengatakan kalau aku mencintaimu

Utgiji achimi omyeon tto gieok

Mothal tende nan ijhyeojilkka geopna

No No No Comeback

Ini lucu, ketika pagi tiba

Kau bahkan takkan ingat, aku takut aku akan dilupakan

Tidak tidak tidak kembalilah

Gipeun bami kkeutnal ttaemyeon yeongi cheorom

Nan huimihage sarajyeo

Ketika larut malam akan berakhir

Aku akan menghilang seperti asap


"Suho, bangunlah."

Kriiing!

Suho langsung mematikan jam wekernya yang berbunyi nyaring dan perlahan membuka matanya sambil menghalangi cahaya matahari menggunakan tangannya agar tidak menerpa langsung ke matanya.

"Mimpi yang indah."

Suho bergegas bangun, lalu merapikan tempat tidurnya dengan cepat sambil mengingat wajah dan nama pria mimpi itu. Dia selalu melupakan waktunya bersama penjaganya setelah dia terbangun. Seberapa keras pun dia berusaha, Suho akan sulit mengingatnya. Dia akan kembali teringat saat malam menjelang dan ketika mata Suho mulai terpejam.

"Aku harus mandi dan bersiap-siap, aku tidak boleh terlambat datang ke kampus."

Suho lekas mengambil handuk di dalam lemarinya dan masuk ke dalam kamar mandi. Jika matahari sudah terbit dari ufuk timur, Suho hanya akan memikirkan tanggungjawabnya sebagai seorang gadis muda yang dituntut harus lebih mandiri dan sebagai seorang mahasiswi paling teladan di salah satu universitas terbaik di Korea.


Dasi eoduun bame kkumeul gajigo

Naeryeowa neoege

Tapi ketika malam gelap, aku akan kembali dengan mimpi

Maeil kkumsoge neoreul myeot beonigo chajagado

Cheoum bon deuthan eolgullo ttaen

Gakkeumsik chamgi himdeungeol

Aku akan menghampirimu dalam mimpimu beberapa hari

Tapi terkadang kau melihatku seolah-olah kau seperti belum pernah melihatku sebelumnya


Malam kembali menjelang, di bulan purnama berikutnya, setelah beberapa hari berlalu tanpa mimpi. Dia kembali datang ke dalam mimpi Suho. Dengan suasana asing, seakan Suho bermimpi di suatu tempat yang baru dan pertama kali bertemu dengannya.

"Kemarilah, Suho."

"Kau mengenalku?"

"Kau tidak mengingatku?"

"Entahlah. Aku merasa tidak asing dengan wajahmu, tapi aku tidak tahu namamu."

"Tidak apa-apa, aku tidak akan menyakitimu. Aku justru akan menjagamu ketika terlelap."

Suho tanpa ragu menghampiri Kris karena dorongan hati kecilnya. Suho percaya pria mimpi itu tidak akan merusak mimpinya. Wajah pria mimpi itu sangat tampan, tapi menenangkan. Karena itulah, Suho berani memeluknya meskipun Suho tidak mengenalnya.

Seperti sebelumnya, Kris mengajak Suho tidur di tempat tidur mimpi yang sama. Di tengah rumput hijau yang dipenuhi oleh kunang-kunang. Kali ini bintang-bintang bertebaran, menemani bulan yang sebentar lagi berada tepat di atas singgasana langit malam.

"Tidurlah dalam pelukanku. Kau akan merasa damai dan kau pasti bermimpi indah malam ini."

"Siapa namamu?"

"Kau akan mengingatnya nanti."

"Selamat malam."

"Selamat malam, Suho."

Kris perlahan menarik Suho ke dalam dekapannya. Terasa asing dari malam-malam sebelumnya, Suho tidak mengenalinya dan itu membuat hati Kris menjadi hampa.


She's Dreaming She's Dreaming (She's Dreaming She's Dreaming)

Dalbiche jitge muldeun bam (Jitge muldeun bam)

Yuilhan uriui sigan (Neoneun gieokhalkka)

Dia sedang bermimpi, dia sedang bermimpi (Dia sedang bermimpi, dia sedang bermimpi)

Malam ini sangat pekat karena sinar bulan (Pekat karena sinar bulan)

Ini satu-satunya waktu yang kita miliki bersama (Akankah kau mengingatnya)

She's Dreaming She's Dreaming (She's Dreaming She's Dreaming)

Nae ane jami deun neol (Jami deun neol)

Majimothae useumyeo nan geujeo

Neoreul barabonda

Dia sedang bermimpi, dia sedang bermimpi (Dia sedang bermimpi, dia sedang bermimpi)

Kau tertidur dalam pelukanku (Kau tertidur)

Dan aku tidak bisa tersenyum melihatnya

Semua yang kulakukan adalah hanya memandangi dirimu


Kris memandang wajah cantik Suho yang agak memucat karena terpaan sinar bulan yang menyilaukan sambil tersenyum kecil. Suho tertidur dalam pelukan Kris. Dia sedikit gelisah, sepertinya dia merasa cukup kelelahan hari ini karena rutinitasnya yang selalu padat.

"Aku tahu kau akan pergi. Waktu bersama kita hanya tinggal malam ini saja, apakah kau masih tetap mengingatku setiap kali aku mendatangi mimpimu seperti malam yang sudah-sudah?"

"Apakah kau masih bisa menjadi Suho yang membuat malam-malamku menjadi terasa lebih hangat, malaikat kecil yang selalu aku jaga sepanjang malam?"

"Bisakah kau tetap di sini? Malamku akan terasa hampa tanpa kehadiranmu dan kau yang selalu terlelap dalam pelukanku."

"Mimpimu bersamaku adalah kenangan kita berdua, apakah kau akan melupakannya begitu saja saat kau jauh dariku?"

"Aku mencintaimu, Suho."

"Aku ingin kau tahu, aku tidak mau kehilanganmu."

"Aku ingin kau tetap berada di sisiku. Jangan tinggalkan aku sendiri, aku akan merasa sangat kesepian jika aku tidak bersamamu."

"Bisakah malam ini tidak berakhir dengan cepat? Aku masih ingin memandangi wajahmu yang cantik, yang terlihat sangat manis seperti anak kecil yang tidak berdosa."


Achimi omyeon (Ttodasi)

Amu il eoptdeut (Amu il eoptdeut)

Kkaebeorinikka (Ichiyeojil kkum)

Karena pagi telah datang (Dan lagi)

Kamu akan terbangun dan tak mendapati apapun (Tak mendapati apapun)

Kau bangun (Mimpi yang terlupakan)


Kriing kriiing!

Suho langsung terbangun dari mimpinya dan mematikan jam wekernya dengan cepat. Lalu dia bergegas duduk di atas kursi belajarnya, menggambar wajah pria mimpi itu sebelum semua ingatannya berlalu dan menulis surat untuk penjaganya itu.

"Aku tahu kau sedih karena aku akan pergi meninggalkan tempat ini, tapi ini hanya untuk sementara saja. Aku akan menyimpan gambar sketsa wajahmu dan surat ini untukmu di sini karena aku tidak akan punya waktu memikirkan hal-hal kecil yang bersifat pribadi saat aku pergi ke luar sana."

"Aku harap kau bisa mengerti. Aku pasti akan kembali kemari lagi nanti untukmu, percayalah."

"Suho, apakah kau sudah bangun? Cepat bersiap-siap, Sehun akan mengantarmu ke bandara sebentar lagi."

"Ne, algeumnida, Ma."

Suho bergegas masuk ke dalam kamar mandi setelah ibu angkatnya berteriak untuk mengingatkannya. Suho mendapatkan beasiswa ke universitas terbaik di Inggris, itu merupakan prestasi tertinggi yang pernah ia peroleh. Suho tidak mau menyia-nyiakan kesempatan emas itu. Dia harus rela meninggalkan semua kenangannya di Korea untuk sementara waktu. Ibu dan saudara laki-laki angkatnya, bahkan mimpinya bersama pria mimpi itu.

To: Dear Kris

Kau selalu datang di mimpiku.

Aku selalu tertidur dalam pelukanmu.

Kau selalu menjagaku sepanjang malam.

Kau selalu memandangi wajahku saat aku terlelap.

Tapi saat pagi tiba, aku seketika melupakanmu dan mimpiku.

Setelah aku terbangun, semuanya lenyap begitu saja.

Aku tahu kau mencintaiku.

Kau tidak mau kehilanganku.

Kau ingin aku terus berada di sisimu.

Menemani malam-malammu yang sepi.

Aku pergi hanya untuk sementara waktu saja.

Mungkin kau harus menunggguku selama dua atau tiga tahun.

Apakah kau sanggup menungguku di sini selama itu?

Terima kasih karena kau sudah menjagaku hampir setiap malam.

Aku pasti akan segera kembali kemari lagi nanti.

Aku juga mencintaimu, Kris.

"Jaga dirimu, jangan biarkan pria lain mengisi hatimu selagi kau jauh dariku. Hatimu hanya untukku, ingatlah itu. Aku rela menunggumu sampai kau kembali lagi ke sini. Kau milikku, Suho."


FIN

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet