Awal jumpa pertama

Love Story

 

Saat cinta mulai menyelimuti separuh hati, Saat rindu mulai merajai hati, Saat hasrat mulai meluap dan menguar dalam diri. Saat cinta mulai merubah kehidupan seseorang yang gelap menjadi terang, kasar menjadi lembut, keras menjadi lunak, dan tinggi menjadi rendah. Tak ada seorangpun yang bisa melawan dan menolaknya, Karena semakin menolak cinta itu semakin bergejolak dalam hati.

 

--

 

Sore itu disebuah klinik yang cukup terkenal disekitar daerah Kyungnidan-Itaewon, daerah ini merupakan salah satu jalan terbaik di Seoul, sangat cocok untuk berjalan kaki dan hanya sekedar berjalan-jalan sore setelah sehari dengan rutinitas yang melanda. Daerah ini juga banyak yang menjajakan makanan budaya, tak lupa dengan banyaknya turis yang berada di tempat ini. Klinik yang berada di antara banyaknya bangunan yang menjajakan makanan dan lainnya sore ini terlihat ramai oleh pasien yang datang, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak. Satu demi satu pasien mulai berkurang jam sudah menunjukan waktu malam. Kini tertinggal satu pasien, sebenarnya tadi sang dokter sudah akan bersiap untuk pulang namun merasa kasihan melihat ibu dengan seorang anak perempuan dalam gedongannya dengan nafas memburu terlihat ibu sedikit berlari menuju klinik tersebut.

Dengan senyum lembut dan hangat dokter cantik membawa anak tersebut dan merebahkannya dibed untuk diperiksa dengan teliti dan sangat pelan dokter cantik dengan rambut sebahu memeriksa gadis kecil tersebut.

“Nah, anak manis kau tidak apa-apa hanya demam biasa, nanti kau akan segera sembuh setelah ku beri obat” Dokter cantik tersebut mengacak rambut gadis kecil tadi.

“Dokter...” panggil gadis kecil tadi.

“Nde...” Dokter cantik yang dipanggil segera berbalik saat hendak beranjak.

“Dokter cantik sekali, aku ingin besar nanti bisa seperti dokter” Dokter tersebut hanya tersenyum lembut dan membelai kepala gadis kecil.

“Kau harus sembuh dulu dan makan dengan baik, jangan lupa dengan obat yang akan aku berikan. Barulah kau bisa menjadi sepertiku, atau mungkin akan lebih cantik dariku kelak” seyum lembut dengan balasan anggukan dari gadis kecil itu. “Anak pintar...”

 

Setelah Dokter memberikan resep kepada ibu pasien, akhirnya pasien terakhir berpamitan dan meninggalkan ruang praktek Dokter cantik itu. Cho Kyuhyun Dokter cantik yang mempunyai otak jenius, menjadi Dokter dengan lulusan terbaik diusianya yang terbilang masih sangat muda 23th. Menjadi dokter disebuah rumah sakit ternama di Seoul yaitu Seoul International Hospital. Selain itu dia juga membuka praktek sendiri di klinik sederhana miliknya. Bukan hanya pintar dan parasnya yang cantik, dia juga sangat keibuan dan lembut terutama kepada anak-anak. Namun di sisi baik dari dokter muda tersebut ada sedikit sifat jahil didalamnya, tidak banyak yang tahu tentang ini hanya orang-orang sekelilingnya yang dekat dengannya mengetahui hal tersebut.

Kyuhyun kembali membereskan alat-alat medisnya yang baru saja dia gunakan, stetoscop dan barang lainnya. Hari ini cukup melelahkan untuknya setelah menyelesaikan jam kerja di rumah sakit lalu dilanjutkan di klinik hingga larut. Kyuhyun beranjak dari kursi dan mematikan lampu ruangan, dan kegiatannya terhenti saat dering ponselnya terdengar begitu nyaring.

“Yeoboseo..

“Kau dimana ? jam berapa pulang? Cepatlah pulang Umma sudah di apatemenmu!” Kyuhyun hanya menghela dan memutar bola matanya. Ummanya selalu seperti ini.

“Nde..Nde Umma, aku segera pulang” hanya jawaban itu yang Kyuhyun berikan, tidak ingin membuat ibunya kembali banyak memberikan pertanyaan.

“Nde...cepatlah, Umma sudah membawakanmu makanan”

Kyuhyun berbegas pulang setelah menutup sambungan dengan Ummanya. Malam ini angin sedikit lebih kecang, cukup membuat Kyuhyun mempercepat laju langkahnya menuju apartemennya, karena jarak yang cukup dekat antara klinik dan apartemennya jadi Kyuhyun memilih untuk berjalan. Melalui jalur pejalan kaki, karena memang daerah Kyungdan terkenal dengan jalannya yang sangat cocok untuk berjalan-jalan. Lima belas menit berjalan Kyuhyun sampai diapartemennya dan menuju elevator yang akan membawanya menuju lantai 13 apatemannya.

Kyuhyun sedikit mengerutkan dahinya, lorong apartemennya terlihat sedikit ramai dengan orang yang berlalu lalang. Heran, jarang sekali lorong apartemennya ramai karena memang di lantai ini kebanyakan dari mereka adalah orang yang sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Rasa penasaran Kyuhyun kini terjawab, tepat didepan apartemennya adalah sumber dimana banyak orang-orang yang berlalu lalang. Tanpa memperdulikan apa yang terjadi Kyuhyun segera masuk kedalam apartemennya yang disambut oleh Ummanya.

“Kau lama sekali..” ucap Umma Cho melihat anaknya diambang pintu.

“Umma, kau kan tahu aku tak membawa mobil dan aku berjalan. Berjalan juga membutuhkan waktu” jawab Kyuhyun yang membuat ibunya tak bisa berkata.

“Yasudah, mandilah dan segera makan” Umma Cho segera beranjak ke dapur menyiapkan makanan untuk anaknya.

“Nde...” Kyuhyunpun berlalu.

“Umma, didepan ramai sekali?” Kyuhyun bertanya pada Ummanya, saat ini mereka sudah berada di meja makan untuk menikmati makan malam.

“Hmm.. akan ada tetangga baru” jawaban singkat diberikan Umma Cho, dan juga anggukan Kyuhyun.

“Aku tebak, Umma kesini karena Umma merasa kesepian bukan, dan Appa tidak bisa menemani Umma makan malam?” terlihat senyum dari Umma Cho, yang menandakan tebakan Kyuhyun benar.

“Haah! Umma tidak tahu menjadi istri seorang dokter sangat menderita, selalu ditinggalkan dan diabaikan” keluh Umma Cho.

“Umma, jangan berkata seperti itu. Bersyukurlah menjadi istri seorang dokter, Umma bayangkan saja Appa begitu peduli dan sangat mengayomi pasiennya. Apalagi terhadap keluarganya terutama pada Umma” terang Kyuhyun, membuat Umma Cho tersenyum malu.

Malan malam diwarnai dengan obrolan hangat antara ibu dan anak, setelah makam malampun keduanya masih hangat dengan obrolan mereka. Hingga malam semakin larut dan Umma yang berpamitan untuk pulang kerumah. Jika bertanya kenapa Kyuhyun tidak tinggal bersama Appa dan Ummanya, alasannya adalah dia ingin mandiri dan tidak ingin menjadi anak yang manja. Meski pada kenyataannya Kyuhyun tetap dimanja oleh Umma dan Appanya.

Kyuhyun mengantar Ummanya hingga kebawah, dan kembali setelah ummanya dibawa oleh  mobil yang membawanya kerumah. Berjalan dilorong apartemen, namun langkahnya terhenti saat melihat seseorang atau lebih tepatnya anak kecil yang tengah duduk sendiri di balkon apartemen lurus dengan lorong apartemen, ruang umum yang biasanya dipakai orang-orang untuk bertemu dengan rekan bisnis dan semacamnya.

Kyuhyun berjalan menghampiri anak tersebut yang ternyata perempuan dengan rambut panjang yang tergerai dan piama tidur bergambar manekin berwarna kuning.

“Hey.. kau sendirian?” bisik Kyuhyun yang membuat kaget gadis kecil itu.

“Nugu?” tanya gadis kecil itu.

“Aku tinggal disini juga, dan aku tinggal diujung situ” jawab Kyuhyun

“Hmm..” hanya suara itu yang keluar dari gadis kecil itu.

“Hey.. kau belum menjawab pertanyaanku tadi manis” Kyuhyun mendekatkan dirinya pada anak tersebut.

“Nde, aku bosan disini tak ada yang bermain denganku” gadis itu masih memanyunkan bibirnya dengan tangan sebagai penopang wajahnya.

“Apa kau baru disini, sepertinya aku baru pernah melihatmu?” tanya Kyuhyun lagi.

“Nde, aku datang tadi sore bersama Daddyku” Kyuhyun menganggukan kepalanya, tanda ia mengerti.

“Kau bosan, bukankah kau bersama Daddy dan keluargamu. Kau bisa bermain dengannya?” usul Kyuhyun.

Gadis kecil itu menggeleng “Mereka semuanya sibuk dan tak memperdulikanku”..

Kyuhyun menghela nafasnya, entah mengapa Kyuhyun merasa sangat menyeyangi anak tersebut. Jelas saja mereka baru saja bertemu, dan anehnya Kyuhyun begitu merasakan kesedihan yang dialami oleh anak tersebut.

“Hmm... bagaimana kalau mainnya denganku saja?” usul Kyuhyun, untuk mengusir kesedihan dari anak tersebut.

Gelengan kembali diberikan gadis kecil itu “Daddy akan marah padaku, jika aku bermain dengan orang asing”

Kyuhyun menghela nafas kecewa, jika sudah berhubungan dengan orang tua anak tersebut Kyuhyun tak ingin berlanjut. Dia hanya ingin membuat anak tersebut merasa lebih baik, namun Daddynya melarang untuk bermain dengan orang asing. bisa dikatakan ayah yang cukup protektif tapi juga tega membiarkan anaknya bersedih seperti ini.

“Irene... Irene diaman kau sayang?” terdengar teriakan seorang laki-laki membuat keduanya tersadar dari lamunan.

“Daddy...” ucap gadis itu pelan

“Seperti Daddymu mencarimu, pergilah..” titah Kyuhyun, namun belum sempat gadis kecil tadi beranjak, seorang Namja yang masih lengkap dengan setelan jasnya masuk.

“Irene!” nada panggilan tidak enak dari Namja tersebut membuat Kyuhyun menautkan alisnya “Sudah Daddy katakan padamu, jangan bermain dengan orang asing” ucap Namja tersebut dengan penekanan pada setiap kata.

“Nde, Mianhae Daddy..” Gadis kecil bernama Irene hanya menundukan kepalanya.

“Maaf sebelumnya Tuan, saya bukan orang asing dan saya juga tinggal disini. Saya hanya tidak tega melihat anak bersedih itu saja” bela Kyuhyun

“Dan maaf juga Nonna, dia anak saya jadi anda tidak usah ikut mengurusinya. Anda tidak usah memperdulikan itu” Kyuhyun membelalakan matanya, Sombong sekali orang ini menurutnya.

“Bukan saya ingin ikut mengurusi anak anda tuan, saya hanya merasa tidak tega melihat anak anda kesepian seperti itu” Kyuhyun terus menegaskan pada ayah anak tersebut.

“Dan anak saya tidak butuh simpatik anda Nonna. Permisi!” Kyuhyun tersenyum sinis setelah kepergian ayah dan anak tadi.

“Ha.. Sombong sekali dia” ucap Kyuhyun dengan melangkahkan kakinya menuju pintu apartemennya.

Kyuhyun langsung merebahkan dirinya di ranjang miliknya, hari ini begitu melelahkan untuknya bekerja sehari penuh dan masih harus membuang tenaga beradu mulut dengan tetangga sombong dan juga menyebalkan. Pantas saja anaknya terlihat menyedihkan ayahnya saja begitu menyedihkan dengan sifat arogan dan gengsi yang teramat tinggi. Memangnya dia hidup sendiri tidak membutuhkan orang lain. Dasar tidak berguna!.

 

``

Pagi hari Kyuhyun sudah siap akan pergi kerumah sakit, hari ini mendapat jatah praktek pagi. Saat Kyuhyun keluar mendengarkan kegaduhan yang terjadi di apartemen tepat didepannya, terdengar teriakan seorang Namja dewasa dan Yeoja kecil, Kyuhyun hendak tidak memperdulikan teriakan demi teriakan yang terjadi di dalam namun diurungkan saat Yeoja kecil berlari keluar dan mengarah padanya mencari perlindungan mungkin.

“Irene.. kemari kau...” teriakan yang berasal dari dalam rumah.

“Aniyo Daddy, aku tidak mau mandi dan tidak mau pergi sekolah” Irene masih setia berada di belakang Kyuhyun yang dengan glagapan mengatasi Irene yang datang tiba-tiba.

“Irene....” ucapan Namja itu terhenti dan memadang Kyuhyun tidak suka. “Irene, apa kau lupa. Pergi dari belakangnya atau kau akan Daddy kurung di kamar mandi!”

“Shiero Daddy...” Irene terus memeluk kaki Kyuhyun.

“Dan kau, tidak usah menjadi pahlawan untuk Irene” Namja itu menunjuk pada Kyuhyun, membuat Kyuhyun naik darah.

“Dengar tuan, saya tidak ingin menjadi pahlwan untuk anak anda. Dia datang sendiri padaku” ucap Kyuhyun penuh penekanan.

“Terserah kau berkata apa, yang terpenting sekarang kau tidak usah melindungi Irene. Dia anakku dan kau bukan siapa-siapa” ucap Namja itu lagi.

“Dengar Tuan, saya memang bukan orang tuanya. tapi setidaknya saya tidak pernah berkata kasar padanya seperti yang anda lakukan sebagai orang tuanya” Kyuhyun berjongkok mensejajarkan tinggi tubuhnya dengan Irene.

“Waeyo?” tanya Kyuhyun

“Aku tidak mau mandi dan sekolah, sekolah itu membosankan” keluh Irene.

“Benarkah?” tanya Kyuhyun kembali

Irene menganggukkan kepalanya dengan yakin. Membuat Kyuhyun tersenyum lembut dan membelai rambut Irene yang sedikit berantakan.

“Bukankah disana banyak teman, kau bisa bermain dengan mereka?” Kyuhyun kembali bersuara.

“Tidak, aku tidak suka dengan mereka. Mereka selalu membicarakan tentang Umma mereka” jelas Irene

“Hmm.. kenapa kau tak ikut membicarakan Ummamu kepada mereka?” tatapan dan wajah sendu ditunjukan oleh Irene membuat Kyuhyun terheran dan Kyuhyun beralih menatap sang Ayah yang juga mengalihkan padangannya. Satu yang Kyuhyun dapat dari permsalahan keluarga ini adalah seseorang yang bernama Umma atau istri. Kyuhyun mengerti dan mencoba kembali membujuk Irene.

“Bagaimana kalau kau mandi denganku dan berangkat bersama denganku, kau sekolah dimana?” tawar Kyuhyun

“Di Shappire Blue International School” jawab Irene.

“Ah... bagus sekali, tidak jauh dengan rumah sakitku” ucap Kyuhyun semangat.

Tanpa mendapat persetujuan dari Ayah Irene, Kyuhyun langsung membawa Irene bersamanya. Setelah kejadian barusan Kyuhyun merasa iba dengan Irene entah mendapat dorongan dari mana dia melakukan itu pada Irene. Dan benar kini Irene tengah duduk tenang di kursi mobil sebelah Kyuhyun yang tengah mengemudi dengan perjuangan panjang menghadapi Ayah Irene yang sombongnya selangit itu.

“Irene, sekarang kau sudah sampai dan selamat belajar” Kyuhyun mengacak rambut Irene pelan.

“Gomawo hmm.....

“Kyuhyun Eonni...” ucap Kyuhyun cepat mengetahui Irene yang bingung memanggilnya.

“Nde, Gomawo Kyu Eonni..” Kyuhyun tersenyum lembut dan melambaikan tangan pada Irene. Kembali melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

Kyuhyun baru saja tiba di rumah sakit namun langsung dihadang oleh asistennya untuk segera menangani pasien yang dalam keadaan darurat. Tanpa basa basi Kyuhyun langsung menuju ruang gawat darurat dan disana sudah ada dokter Lee yang tengah memberikan pertolongan pertama dibantu suster. Dengan tangan cekataannya Kyuhyun menangani pasien yang diduga mengalami kecelakan dengan dibantu dokter Lee dan suster lainnya.

Setelah satu jam bergelut dengan alat-alat medis, Kyuhyun keluar dengan diikuti dokter Lee setelah sebelumnya untuk membereskan semua peralatan yang dipakai kepada suster.

“Kau hebat Kyu..” Dokter Lee bersuara

“Oppa, tidak perlu seperti itu semua ini juga berkat bantuanmu” keduanya kembali diam.

“Sepertinya secangkir esspresso bisa membuat kita lebih tenang setelah tadi” ucap Dokter Lee

“Kau benar Oppa, aku akan ke ruanganku dulu kita bertemu disana atau kau ingin bersama?” tawar Kyuhyun

“Kita berangkat bersama”

“Baiklah, aku tunggu Oppa diruanganku” Kyuhyun beranjak dan menuju ruangannya.

Tak berselang lama dokter Lee sudah berada di ruangan Kyuhyun, keduanya berjalan beriringan menuju kedai yang tak jauh dari Rumah Sakit.

Kyuhyun duduk disebuah sofa dekat kolam buatan dengan air terjun buatan dengan hiasan angsa dan batu cokelat yang menambah kesejukan di kedai tersebut. Sementara Dokter Lee memesankan Espresso untuk mereka berdua. Tak menunggu lama Dokter Lee membawa dua buah cangkir Espresso di tangannya.

Kyuhyun terseyum menerima cangkir “Gomawo Oppa...” Kyuhyun menyeruput sedikit Espresso miliknya dan meletakannya dimeja.

Begitu pula dengan Dokter Lee yang telah menyeruput dan meletakannnya “Bagaimana keadaan Appa dan Umma?” tanya Dokter Lee.

“Kau masih mengingat mereka Oppa?” Kyuhyun tersenyum mengejek.

“Yaaak! Kenapa kau berkata seperti itu, mereka kan juga orang tuaku Kyu” Dokter Lee sedikit meninggikan suaranya

Kyuhyun tertawa penuh kemenangan “Hahahaha... Lee Donghae yang terhormat aku hanya bercanda” Kyuhyun masih tertawa melihat wajah Donghae.

“Ish... kau itu benar-benar..” kesal Donghae

“Appa dan Umma baik-baik saja, mereka merindukanmu”

Donghae menatap Kyuhyun meminta penjelasan apakah benar apa yang dikatakan Kyuhyun “Nde, aku sungguh-sungguh. Datanglah kerumah Umma akan sangat senang”

“Aku juga merindukan mereka, baiklah nanti malam aku akan kerumah dan aku ingin pergi bersamamu. Bagaimana?” tawar Donghae penuh harap kepada Kyuhyun.

Kyuhyun mengangguk mengiyakan tawaran Donghae. Sudah lama juga dia tak bertemu dengan Appanya, yang kebetulan tidak satu Rumah Sakit dengannya. “Baiklah, nanti malah setelah jam praktek selesai kita pergi bersama”

Anggukan semangat diberikan oleh Donghae, dan keduanya kembali pada Espresso mereka masing-masing. Setelahnya mereka kembali ke Rumah sakit, karena memang belum jam istirahat yang sebenarnya hanya mencuri-curi waktu setelah mengani pasien tadi.

 

 

~TBC~

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
syifanurul #1
Seruu
lusiwonkyu
#2
Chapter 1: Ff nya menarik dan bikin penasaran.. Lanjuutt please thor.. Keep writing. ^^
MissT82 #3
Chapter 1: Keep writing author..
Kyu & donghae are sibling?
baranbar #4
Chapter 1: Wah kayaknya bakal menarik nih. Gak sabar nunggu kelanjutannya
chookyuu
#5
Chapter 1: Awal jumpa yang menarik ,, baru juga ketemu udah adu mulut aja kkkk
d-april #6
Chapter 1: SIwon kah daddy nya Irene?
aigooo angkuh kali yaaa...
WKWKWKwkwkwk #7
Chapter 1: Jumpa pertama yg menarik. Next next author si fighting