“Don’t give me an explain to cover your image. You never know how being me. You just think everything is a game, and I am a tactic that you used for that…”

Bae Soo-ah, 21 tahun.

CHAPTER I

Bae Soo-ah merapikan rambutnya, dia menatap refleksi dirinya di cermin dan menghela nafas. Matanya masih bengkak, karena semalam dia menangis hebat dan dampaknya, hari ini matanya benar benar bengkak. Soo-ah segera mencari concealer untuk menutupi matanya, emang tidak bisa menutupnya sempurna tapi itu bisa menyamarkan sedikit.

“Dia mendekati lu dengan maksud menyakiti gue, karena dia tau gue suka sama lu…”

Soo-ah menatap lagi refleksi dirinya, suara itu terngiang ditelinganya dan membuat hatinya serasa sesak kembali. Soo-ah berusaha mengatur nafas dan mencoba tenang, kenangan akan Baekhyun juga kembali berputar diotaknya. Soo-ah segera membalikkan badan dan mengambil tasnya, dan menuju kekampusnya.

Hal yang pertama ditemukannya di kampus, adalah dia melihat Baekhyun sedang berjalan bersama anak baru itu, Son Naeun. Sepertinya baru seminggu kemarin, Baekhyun selalu berada disisinya dan menemaninya, tapi kini laki-laki itu sudah berada di sisi wanita lain. Soo-ah mencoba untuk mengalihkan pandangannya, dia tidak mau terlihat lemah, hal yang menjadi tujuan utamanya, dia ingin segera meninggalkan tempat ini untuk selamanya dan menutup kenangan yang ada dikampus itu.

Soo-ah berjalan mendekati Hyunah yang berada di perpustakaan bersama Chanyeol, laki-laki itu langsung diam seribu bahasa ketika melihat Soo-ah berjalan ke arah mereka. Dia menfokuskan diri membaca buku jurnal, dan Soo-ah hanya tersenyum datar ke arahnya. Hyunah, menarik tempat duduk untuk Soo-ah dan Soo-ah duduk disampingnya.

“Jadi, lo udah tau mau intern dimana?” Tanya Hyunah setengah berbisik.

“Gue mau coba Woolim sih. Lagi buka magang disana, elu udah nemu belum Hyun?” Soo-ah tersenyum dan menatap mata Hyunah yang seolah ingin bertanya, “ada apa dengan elu”

“Gue udah, bareng sama Chanyeol. Iya kan, Chan?” Soo-ah tahu betul Hyunah bisa membaca situasi dimana Chanyeol dan dirinya memang terlibat dalam perang dingin.

“Iya…” Chanyeol memberikan jawaban singkat.

“Bagus deh…” Soo-ah mencoba menimpalinya. “Dimana, Chan?” Tanya Soo-ah dan kali ini pandangan matanya menatap Chanyeol yang masih menunduk, seolah dia sudut pandangnya menyempit dan hanya mampu melihat buku itu.

“Di Kafe Cheonsa…” Jawabnya singkat lagi. Soo-ah mengepalkan tangannya, dia benar benar kesal karena sikap pria ini. Dia mengalihkan pandangannya ke Hyunah yang menggerakkan bahunya, yang menandakan dia juga tidak mengerti dengan sifat Chanyeol.

Chanyeol sepertinya sadar bahwa kita sedang memandangnya, dan kemudian dia mengkerutkan dahinya dan menatap Hyunah. “Besok jadi explore tempat barunya? Ajak aja yang lain, nanti gue aja Baekhyun deh”

“Okay. Gue juga ada beberapa tempat yang mau gue kunjungin…” Kemudi