Chapter 2: Believe
Stand By Meii.
“Sudah hubungi manajer, hyung?”
“Sudah. Lebih baik kita ke tempat manajer dulu. Kita bicarakan disana”
Yunho dan Changmin bergegas dengan cepat menuju apartemen manajer mereka yang terletak tidak terlalu jauh dari apartemen mereka menggunakan mobil Yunho.
Setibanya disana, mereka segera memberikan surat yang Yunho temukan kepada manajer mereka.
Isi surat tersebut:
Dasar pengecut! Penghianat!
Kenapa kalian tidak ikut menggugat seperti JaeChunSu? Oh! Tentu saja kalian tidak mau hidup susah karena menggugat agensi, kan?
Tidak menyangka kalau kalian sepayah ini!
Hei kau Jung Yunho! Uknow Yunho! Leader TVXQ? Kau ini leader nya kan? Haha. Payah! Leader tidak berguna! Menjaga keutuhan member saja tidak bisa malah berlagak ingin melindungi TVXQ?
Kau dan Changmin hanya bisa diam kan? Sedangkan JaeChunSu sedang berjuang untuk mencari keadilan. Aku kecewa! Kami kecewa!
Kami tidak akan mendukungmu atau pun Changmin lagi! Kami akan keluar dari fansclub! Kau dan Changmin tidak berguna!
Tunggu saja! Kami akan memporak-porandakkan hidupmu! Ini hanya sebuat surat peringatan! Tunggu saja! Tidak lama lagi kalian akan merasakan kemarahan kami!
Setelah membaca surat yang ternyata dari antifans, manajer mereka menjadi pucat dan sibuk berpikir. “Aku sudah menduga akan ada yang seperti ini”
“Lalu baiknya bagaimana?” Yunho meremas dahinya dengan cemas. Changmin dating dari dapur membawakan segelas air mineral untuk Yunho. “Minum dulu hyung”
Yunho menerima segelas air mineral dari Changmin dan meminumnya. Changmin duduk di sebelah Yunho sambil menunggu keputusan manajer.
“Sebaiknya aku konsultasikan dengan agensi. Kalau kita biarkan saja, aku takut akan terjadi yang tidak-tida dengan kalian. Tentu kita tidak ingin kejadian seperti yang sudah-sudah terulang lagi kan?”
“Ini membuatku gila. Aku lelah sekali” Changmin menghembuskan nafas dengan gusar. Yunho hanya menundukkan kepalanya sambil berpangku tangan.
Changmin tampaknya memahami apa yang sedang dipikirkan oleh Yunho. “Hyung, jangan karena surat itu hyung menjadi beban pikiran” Changmin meremas tangan Yunho.
“Sepertinya apa yang dikatakan surat itu benar. Aku memang seorang leader yang gagal”
“Tidak, hyung adalah leader yang terbaik”
“Aku bahkan kehilangan tiga member”
“Hyung tidak kehilangan aku”
“Changmin-ah”
“Hyung, dengar. Tiga member mungkin pergi meninggalkan grup, tapi hyung tidak sendirian. Aku masih bertahan disini karena TVXQ adalah hidupku. Tapi hyung juga menjadi salah satu alasanku. Aku ini sangat berharga! Hyung harus menjagaku agar tetap disini! Aku ini sensitif. Oke?”
Yunho tersenyum mendengar apa yang dikatakan oleh Changmin barusan. Mungkin yang dikatakan Changmin ada benarnya. “Hyung akan menjagamu. Aku berjanji”
“Bagus sekali” Changmin mengangguk puas. Setidaknya Changmin bisa membuat Yunho tersenyum untuk saat ini. Oh tetapi apa yang dia katakana barusan bukanlah kata-kata penyemangat semata. Itu semua sungguh kata-kata yang tulus dari Changmin.
“Aku sudah konsultasi dengan agensi”
Yunho dan Changmin kembali memfokuskan dirinya pada manajer mereka. “Karena kita semua tidak menginginkan ada hal buruk yang menimpa kalian,sebaiknya untuk saat ini kalian pergi keluar negeri untuk beberapa waktu sampai waktu yang ditentukan. Tentunya ini harus dilakukan secara diam-diam”
“Oke. Jadi kami bisa pergi? Kemana?”
“Seperti yang kalian pernah utarakan padaku, bagaimana kalau London?”
Yunho menatap Changmin. Tatapan mata yang saling melihat batin masing-masing. Changmin mengangguk. “Baiklah, jadi London. Kapan kami bisa pergi?”
“Secepatnya”
Secepatnya yang dimaksud sang manajer adalah benar-benar secepatnya. 3 jam setelah Yunho dan Changmin datang ke apartemen manajer, mereka termasuk sang manajer lepas landas ke London.
*****
Keesokan harinya, Jaejoong datang ke apartemen lamanya maksudnya adalah apartemen kelima member TVXQ yang saat ini hanya ditinggali oleh Yunho dan Changmin.
Jaejoong menekan bel agar memberikan kesan sopan. Tetapi sudah 5 menit menunggu tak kunjung mendapat jawaban dari dalam rumah.
Akhirnya Jaejoong memutuskan utuk langsung masuk saja kedalam apartemen karena ternyata password apartemen tidak diganti.
Setelah masuk kedalam, suasana sangat sepi. Jaejoong mengelilingi apartemen tetapi tidak terdapat tanda-tanda kehadiran Yunho dan Changmin
Jaejoong membuka pintu kamar ternyata tidak ada juga. Jaejoong pun masuk kesana dan memeriksa emari pakaian. Ternyata Yunho dan Changmin sedang bepergian karena lemari pakaian mereka hamper kosong.
“Mereka pergi kemana?” Jaejoong menatap resah pada lemari yang hamper kosong itu.
Jaejoogn pun keluar dari apartemen dan pergi menemui Junsu dan Yoochun. Jaejoong menceritakan apa yang dia temukan di apartemen lama mereka.
“Jadi Yunho hyung dan Changmin pergi? Apa mungkin ke Jepang?” Yoochun enebak kemana Yunho dan Changmin pergi.
“Tidak mungkin Jepang. Kita sangat populer disana. Mereka akan sangat dikenali”
“Benar juga Junsu-ya. Ah, apa mungkin mereka ke London?” Jaejoong teringat sesuatu “Changmin pernah berkata kepadaku kalau dia s
Comments