Sesuai janji Wahyu, sore itu ia datang ke rumah Dono sambil membawa nasi kucing dan teman temannya. 

Wahyu: "Sore Mas Sugeng.. Sore Don.. ini akunya udah dateng sama temen temen.."

Wahyu memberikan boks berisi nasi kucing ke Dono dan mempersilakan teman -temannya untuk duduk berjejer di gerobak angkringan. Sugeng masih diam membisu seribu bahasa. 

Dono: "wah, bawa banyak temen ya Wahyu..."

Wahyu: "Iya, kan akunya udah janji.. kalo udah janji ya harus ditepati kaaan.. langsung aja deh dikenalin, itu yg paling ujung badan keker itu namanya Howon eh Howard, yg di tengah yg mukanya cengengesan itu namanya Suryo, terus yang ini yang palinh ganteng, Keren dan mampu memikat hati wanita (dan juga pria ) namanya L. 

HOWARD TAMPUBOLON (alias Lee Howon)

Batak tulen. Sering dikira Ivan Gunawan karena badannya yang kekar dan wajahnya yang mirip. Tapi dia ga suka dimiripin Ivan, kalo udah marah banget, yang ngemiripin biasanya langsung nginep di RS. Pernah jadi atlet Taekwondo sebulan. Ga ngelanjutin lagi karena harus kuliah di jogja. Masuk fakultas kedokteran jurusan ilmu gizi, dengan alasan ingin menjadi bapak rumah tangga yang mengerti gizi anak anaknya (mulia sekali bukan?). Memiliki nama panggilan Ho, How, Hon, Honey, dan How ON!, yang kesemuanya merupakan panggilan dari tersangka bernama Wahyu. 

SURYO (alias Lee Sungyeol)

KTP Bantul, turunan Magelang, rumahnya deket Pantai Parangtritis. Temen SMA Wahyu. Punya tubuh kurus tinggi jangkung kaya tiang listrik sama muka oon yang cengengesan. Orangnya buta arah, sering nyasar, dan tak tau arah jalan pulang. Masuk jurusan teknik arsitektur dengan niatan ingin membangun rumah untuk ibunya, biar ngirit ga perlu pake desain orang lain (mulia sekali bukan?). Tapi gambarannya ga ada yang perspektif malah lebih mirip gambaran anak TK yang kalo ga gunung dan sawah ya pantai dan pohon kelapa. 

L (alias L )

Tidak ada yang tau nama aslinya siapa, berasal darimana, dengan siapa, sekarang berbuat apa~ Kecuali Suryo, teman teman arsitekturnya, beserta dosen dan jajaran stafnya. Hobi fotografi. Namun hasil fotonya biasanya absurd. Salah satu di antaranya adalah foto tiang listrik. Sahabat dekat Suryo. Orangnya (sok) misterius, seneng pake pakaian serba hitam. Wajahnya yang ganteng, bikin dia femes dan diincar para wanita. Tidak sedikit wanita yang ia tolak, mulai dari anak TK sampai manula. Meski dikelilingi oleh wanita, pria dan waria, rumor nya dia belum pernah pacaran. Tidak ada yang tau alasannya. Sekali lagi, dia sosok yang misterius. 

Dono : "Ayo Mas Mas sekalian mau minum apa? saya buatin.."

How: "Kopi Medan satu!"

Dono: "Wah, maap Mas, di sini ga ada kopi Medan, adanya Kopi Ambarawa. Ga kalah enak kok Mas, dijamin! "

How: "Ya tak apa, lain kali sediakan kopi Medan kalo mau saya berlangganan di sini.."

Dono : "Iya Mas, baik.."

Suryo : "Saya milkshake strawberry Mas, topping es krim nya yang banyak."

Dono: "Waduh Mas, itu pesanannya ga ada juga.."

Wahyu: "Yo, ini bukan cafe yo, kok kamu aneh aneh aja pesen mileksyek.."

Suryo : "ya itu kan minuman favorite ku, yu! Yaudah Mas, jahe aja kalo begitu.."

Dono : "Oke Mas.. Mas L mau minum apa?"

L: "Saya air putih saja Mas.."

Dono : "Siaaap! Tunggu sebentar ya saya mau ngerebus air dulu.."

Dono pun sibuk merebus air, dan Wahyu mulai mengamati Sugeng yang duduk di pojokan bangku gerobak. 

Wahyu: "Mas Sugeng kok diem aja sih, baru sakit gigi y?"

Sugeng tetap diam saja. 

Wahyu: "Sini Akunya cek giginya Mas Sugeng"

Wahyu sudah berdiri dan hendak mendekati Sugeng, namun Sugeng bereksi cepat dengan pura pura sibuk sambil menyapa teman teman Wahyu. 

Sugeng: "Ayo Mas Mas silakan dipilih makanannya.."

Suryo : "Ga usah panggil Mas, Mas Sugeng, kan kita kita lebih muda dari Mas Sugeng sama Mas Dono. Panggil nama aja.."

Sugeng: "Ga enak e, kan belum akrab.."

Suryo : "Ya apa perlu kita bikin malam keakraban? Nginep di Kaliurang atau Parangtritis gitu lho.. Gimana? Gimana?"

Semua terdiam mendengar usul Suryo. (Sebagai informasi Suryo lagi seneng senengnya makrab, semua organisasi yang ngadain makrab diikutin, mulai dari UKM Paduan Suara sampai Berkuda, padahal ga ada satupun yanh diikutinya)

Dono kemudian muncul dari belakang, dengan mengganti arah pembicaraan. 

Dono: "Ini, pada bisa kenal gimana ceritanya?"

Wahyu: "Dono kepo iiiih"

Suryo: "Aku kan temen SMA nya Wahyu Mas.. terus ketemu L di kelas.. kalo ketemu si Ho mmm gimana ya ceritanya lupaaa"

How: "Ketemu di RS.."

Suryo :"Oiya, ketemu di RS pas nengok Wahyu yang abis digebukin orang."

(Yang ngegebukin Wahyu tidak lain dan tidak bukan adalah Howard Tampubolon itu sendiri, dikarenakan alasan yang telah diutarakan di atas)

Sugeng ikut nimbrung. 

Sugeng: "Kalo L ini namanya apa emang cuma L? Satu huruf gitu? Kok ngirit banget. Biar pas ujian gampang y ngisinya? "

Suryo : "nama aslinya bukan itu Mas.. Itu nama bekennya.. biasa to kalo artis punya nama alias.."

Dono: "Yang punya nama alias itu kriminal, Yo.. HAHAHAHAHA"

Di saat Dono tertawa terpingkal pingkal, yang lain hanya bisa terdiam. 

Sugeng: "Tapi emang orangnya jarang ngomong gitu y? "

Suryo: "Iya Mas, ngomongnya seperlunya aja.. tapi ntar kalo pas kumat bisa nyeremin Mas, berubah drastis kaya anak kecil ditinggal ibunya .."

L melirik Suryo dengan tajam.

Wahyu tiba tiba menyela.

Wahyu: "Mas Sugeng kok nanyain L mulu sih? Nanyain akunya kapan? "

Sugeng : "Ga bakal nanyain kamu, Ga mau dan Ga sudi.."

Wahyu: "Ih kalo marah marah gitu tambah bikin emesh iiiih"

Sugeng pun melemparkan kain gombal bekas bersihin gerobak ke muka Wahyu, biar diem.

Suryo : "Mas Sugeng, ini angkringannya kok dinamain Abadi kenapa Mas?"

Wahyu: "Agar se abadi kisah asmara ku dengannya yang tak lekang oleh waktu.. Iya kan Mas Sugeng? "

Sugeng ambil kresek dan langsung muntah. 

Sugeng: "Biar sama kaya perusahaan Bapak di Semarang, Yo "

Suryo: "Weh Mas Sugeng tu anak pengusaha to? Wah terharu aku Mas bisa kenal sama pewaris perusahaan kaya Mas Sugeng.."

Sugeng senyam senyum bangga. 

Sugeng: "Tapi jangan ngarepin dari orang tua, Yo.. kita iti harus mandiri.."

Suryo :"Iya Mas betul, lagian juga malu kalo ga mandiri, masak udah segedhe ini ga bisa mandi sendiri.. ya malu ti*itnya dilihat orang.."

Terdengar bunyi sirine polisi yang merazia kalimat tidak senonoh. 

Howard Tampubolon pun mengalihkan pembicaraan. 

How: "Mas, ga ada ceker sama kepala?"

Dono :"Iya Mas, baru ada gorengan.."

How : "Wah ga bisa gitu Mas.. Makanan itu harus bervariasi dan bergizi seimbang.. Jangan cuma gorengan.. Gorengan nya juga jangan berminyak gini kaya mukanya Wahyu.. Harus bener bener tiris Mas, kering gitu.. Kalau bisa juga ada sayuran, blablabla..

Howard Tampubolon pun mengadakan sesi kuliah 3 SKS dengan tema Gizi Angkringan.

How: "........Nah, seperti itu Mas!" 

Akhirnya sesi kuliah selesai, dan L pun bangun dari tidurnya. 

Karena haus, L pun meminta air putih yang telah dipesannya tadi. 

L: "Mas Dono, air putih nya mana? "

Dono : "Oh iya Mas, sebentar.."

Setelah dilihat, ternyata Dono lupa memasukkan air ke ceret (ketel).

Dono : "Walah Mas, lupa dikasih aiiiirrr..."

Wujud ceret yang dipanaskan tanpa air itu pun sudah menjadi hitam kelam dan tak lama kemudian mbledos alias meledak diikuti dengan bertebarannya nasi kucing dan gorengan beserta gerobak yang mulai roboh. 

Demikian akhir dari hari pertama pembukaan Warung Angkringan Abadi.