Sebuah Pertemuan
If is...Chapter 1
"Ada berbagai rasa di dunia ini. Cinta. Benci. Sayang. Bahkan rindu... Namun dari semua rasa itu, hanya diciptakan oleh satu orang, Siwon." -Kyuhyun.
"Ada banyak orang yang ku temui, untuk suatu tujuan atau bahkan memang tidak sengaja bertemu. Tapi dia, seseorang dengan mata seperti lelehan caramel yang mampu menyita seluruh nafasku, Kyuhyun." -Siwon.
"Salahkan ketidakberdayaan ku untuk mencegah mu pergi. Maaf." -Kyuhyun.
"Maafkan diriku yang terlalu pengecut untuk mengakui semuanya. Sekali lagi. Maaf." -Siwon.
Present by NindyKwekkwek
"Kau jadi bertemu dengannya, kyu?"
"...."
"Kalau kau tidak yakin, jangan pergi menemuinya."
"Aku yakin chwang."
"Okay baiklah, terserah kau saja. Telp aku jika terjadi sesuatu, okay?"
Changmin mengacungkan jari kelingking nya.
"Okay chwang~" ujar kyuhyun sambil mengaitkan jari kelingking nya pada jari kelingking Changmin.
KRING!!
'Siwon Hyung is calling'
"Halo siwon hyung."
"Halo Kyu... ku rasa kau harus naik taksi, karena aku masih harus menjaga Minho, seohyun terjebak macet di jalan. Kasihan kalau Minho harus ku titipkan kepada Leeteuk dan Kangin hyung. Apa kau tidak malasah?"
"Mm..."
"Papa papa.." terdengar suara anak kecil, Minho ya namanya minho, terdengar dari sebrang sambungan telp.
Nyut. Hati Kyuhyun berdenyut kesakitan, kenyataan ini merobek-robek imajinasinya bukankah realita tidak seindah ekspektasi ? 'tidak masalah, toh sakit seperti ini sudah ku rasakan selama 10 tahun. Tidak masalah, kyu.' Batin Kyuhyun menyemangati hatinya yang terluka.
Changmin yang duduk di depan kyuhyun merasa khawatir mengamati perubahan mimik wajah kyuhyun, kyuhyun-nya memucat dan mengeluarkan keringat dingin.
"Apa terjadi sesuatu, kyu?" Tanya Changmin sembari memegang tangan kanan kyuhyun yang terkulai di atas pahanya. Kyuhyun hanya tersenyum sembari menggeleng, menenangkan Changmin.
"Kyu?" Siwon membuyarkan pergumulan logika dan batin kyuhyun.
"O-okay hyung. Tidak masalah, bye see you.."
PIP!
"Sudah ku duga, mengapa kau tetap ingin mempertahankannya kyu?"
"Hanya dia yang dapat menggetarkan ruang hati ku, min. Hanya senyum nya yang membuat ku merasa bahagia."
"Tapi kyu, dia sudah ber istri. Astaga dia juga sudah memiliki seorang putra kyu, minho namanya minho.."
"A-aku tidak peduli, min." Jawab Kyuhyun ragu. Dahi nya berkerut tidak yakin, tangannya bergetar penuh antisipasi.
"Aku yakin kau tidak nyaman dengan semua kenyataan itu, apa kau sudah mencoba meminta Siwon untuk memilih antara kau dan ehem- istrinya?"
"Se-sebentar saja min, biarkan seperti ini."
"Sampai kapan kau ingin menyiksa batin mu sendiri, kyu?"
"Changmin-"
"Baiklah, kau menang, ku antar ke restaurant itu. Bersiaplah kyu, ku tunggu di dalam mobil."
Selalu saja seperti ini,selalu saja berakhir dengan perdebatan yang kyuhyun sendiri tidak tau kapan akan berakhirnya.
BLAM!
"Chwang-"
"Pastikan dia tidak membuat mu menunggu lama."
"Ya."
Kalau changmin sudah seperti ini padanya, dia tidak dapat membantah lagi. Changmin akan kembali dengan sendirinya.
@Sapphire Blue Restaurant
"Turunlah." Changmin berkata tanpa menatap kyuhyun.
"Min-" suaranya penuh ketidakpastian.
"Huft, aku akan memarkirkan mobil ini dulu." Changmin menghela nafasnya berat, selalu saja ia kalah dengan perasaannya.
"Baiklah"
Changmin berusaha tidak menyakiti seseorang yang sangat berarti baginya, dia tidak sanggup melihat kyuhyun tersakiti.
"Ada yang bisa saya bantu tuan?" Tanya salah seorang pelayan.
"Saya tamu dari tuan Choi, Choi Siwon." Ada rasa bahagia saat aku menyebut namanya. Efek ini sungguh gila! Hanya menyebut namanya saja membuat kyuhyun tersipu.
"Mari saya antar." Jawab sang pelayan sopan.
"Ah tunggu sebentar, saya bersama seorang teman saya." Kyuhyun menepuk bahu kiri pelayan tersebut.
"Baiklah tuan." Ujar pelayan tersebut seraya tersenyum.
Tidak lama kemudian...
"I'm here kyu." Suara baritone changmin menyapa pendengarannya.
"Baiklah tuan mari saya antar ke meja yang sudah tuan Choi pesan."
Sang pelayan menunjukkan meja untuk dua orang yang berada di balkon menghadap pemandangan seoul di malam hari.
"Meja anda disini tuan." Ujar pelayan tersebut seraya membungkukkan tubuhnya sopan.
"Terima kasih." Kyuhyun tersenyum sekilas.
Setelah pelayan itu pergi, kyuhyun tidak mampu membuka suaranya. Ia takut Changmin mendiamkannya atau bahkan menjawabnya dengan nada yang dingin atau terkesan ketus.
"Pria yang bodoh.."
"..."
"Apakah CEO Choi terhormat tidak memiliki televisi di rumah atau ruang kerjanya. Khe khe khe..." Changmin terkekeh geli
"Huh?" Kyuhyun tidak terlalu mengerti maksud changmin.
"Malam ini angin bertiup cukup kencang, jika kau tidak memakai pakaian yang cukup tebal maka kau akan masuk angin atau demam. Aku sangat mengerti tubuhmu daripada kau sendiri bahkan Choi itu" Ujar Changmin sembari menatap kyuhyun lekat lalu membuka mantel nya dan menyampirkannya di bahu kyuhyun.
"Chwang-" bohong kalau Kyuhyun berkata hatinya tidak menghangat, jantungnya kini berdegup kencang akibat perlakuan Changmin yang menurutnya sangan Gentle dan mmm -manis.
"Kau tidak perlu repot-repot melakukan hal itu tuan Changmin yang terhormat." Ujar suara seseorang dari belakang. Dia Siwon. Matanya menatap sengit kepada Changmin, dahi nya berkerut menandakan dia sedang berbicara serius.
"Oh apakah kau tidak memiliki televisi di rumah mu, wahai tuan Choi?" Desis changmin tak kalah sengit.
"Chwang... kumohon..." kyuhyun mencicit di depan changmin, dia tidak ingin Changmin dan Siwon berakhir dengan adegan baku hantam. Dia ingin ini menjadi malam yang baik untuk melampiaskan rindunya kepada Siwon setelah 10 tahun tidak bertemu, setidaknya rencana awal yang indah sudah kacau sekarang. Perasaannya campur aduk. Changmin mendengus kesal mendengar kyuhyun berkata lirih seperti itu,
"Baiklah lakukan sesuka mu, kyu." Changmin merasakan dadanya berdesir cemburu.
Changmin berlalu pergi begitu saja, Siwon tersenyum penuh kemenangan. Kyuhyun menatap punggung Changmin dengan tatapan sendu.
CUP
Siwon mengecup dahi Kyuhyun,
"Apakah kau sudah menunggu lama, sayang?"
"Belum. Aku baru saja datang dan tidak lama kau juga datang."
"Okay baiklah, mari kita nikmati malam penuh kerinduan ini." Ujar siwon sembari melepas mantel nya dan memakaikannya ke kyuhyun. Oh tidak! Kyuhyun memerah.
'Sial dia bertambah manis ketika malu seperti ini..'
'Apa-apa an
Comments