Parallel Lines ~3~

A Boy Without A Heart (Bahasa Version)
Please Subscribe to read the full chapter

Ini adalah hal yang normal mengalami mimpi bawah di usia 18 tahun, ketika kau masih mudah dan ya, manusia punya hasratnya masing-masing. Punya tekanan seksual bukan dosa sama sekali, ini layaknya makan dan minum, semuanya dibutuhkan oleh manusia. Hal yang sama terjadi pada sistem tubuh dan semua orang tidak perlu menyangkalnya.

Meskipun begitu, mengalami mimpi basah tentang salah satu dari teman dekatmu benar-benar berbeda. Terutama saat orang itu adalah seorang lelaki dan kau juga seorang lelaki dan dia begitu polos. Terlalu polos hingga tahu jelas sejak awal kalau kau tidak seharusnya melawati batas di antaranya untuk menghancurkannya.

Kyuhyun mulai mengalami mimpi basah tentang Ryeowook saat tahun awal sekolah baru dimulai selama dua bulan.

Anak itu malu, siapa sangka, dan merasa jijik, tapi dirinya tak bisa berhenti menatap mulut Ryeowook pagi berikutnya saat mereka tak sengaja bertemu di lorong jalan, salahkan dia dan pikiran kreatifnya. Kyuhyun tak pernah menyangka kalau lidah Ryeowook bisa melakukan semua itu, di dalam mimpinya. Anak itu berpikir pasti ada sesuatu di dalam pikiran Ryeowook, dilihat dari alisnya yang menekuk. Ini salah, pikir Kyuhyun. Mereka berdua lurus, apalagi pada kenyataannya sahabat tak akan punya mimpi basah tentang sahabat lainnya. Ryeowook terlihat begitu polos dan selalu begitu baik, kadang sedih saat melihatnya. Kyuhyun tak seharusnya melakukan ini, tidak boleh melakukannya, lebih tepatnya dia tak punya hak melakukan apapun tentang ini. Ryeowook dan Kyuhyun tidak untuk satu sama lain.

Tapi, apapun yang terjadi di malam mereka merayakan tahun pertama mereka di kampus adalah sesuatu yang terjadi begitu saja dari pengawasan Kyuhyun. Bukan tujuannya sejak awal dia mabuk berat malam itu, karena jika dia tahu dia bisa saja tertinggal di belakang bersama sumber penyebab frustasinya, lalu dia tidak akan minum lebih dari dua tegukan. Ryeowook begitu dekat, cukup dengan mengulurkan tangannya sedikit lagi dan Kyuhyun bisa dengan mudah menyentuhnya, merasakannya, dan menghancurkannya. Begitu mudah.

Pikirannya yang masih waras memintanya untuk mundur, tapi Ryeowook mencoba memapahnya keluar dari bar. Dia tidak menyadari cara Kyuhyun tersentak di bawah sentuhannya.

Anak itu terlihat sangat menarik di bawah temaram lampu jalan dengan rambut berantakan dan pipi merona. Bibirnya tebal, salah satu hal yang membuat Kyuhyun penasaran berbulan-bulan lalu, bagaimana rasanya menyentuh bibir itu dengan bibirnya, bagaimana rasanya kalau dia menggigitnya, bagaimana rasanya bibir itu ada di kulitnya, bagaimana rasanya... karena itulah dia tak berpikir banyak, atau setidaknya dia tak berusaha untuk berpikir, di saat dia mendorong Ryeowook ke diding di jalan gelap, menciumnya dengan dengan sangat kuat seolah tajut Ryeowook akan kabur. Tapi dia menciumnya balik, membuatnya lumayan terkejut.

Manusia tak akan pernah puas dengan apa yang mereka punya, meski saat mereka sudah mengatakan pada diri mereka sendiri kalau itu sudah cukup. Satu ciuman, dua ciuman dan lebih... Ciuman saja tidak cukup untuk Kyuhyun, dia ingin lebih. Kyuhyun tak pernah puas dengan bibir itu. Rasa jijik masih ada di sana, segar dalam ingatannya dan Kyuhyun berpikir harusnya dia muntah. Namun akhirnya, dia tidak melakukannya, karena rasanya seperti mantra, begitu menyakitkan enaknya. Ryeowook juga begitu sempurna untuk Ryeowook.

Tubuh mereka saling berpadu bersama, Ryeowook mendesah tanpa belas di bawah sentuhan-sentuhan Kyuhyun, membuat Kyuhyun berada di ambang batas penguasan dirinya. Mereka berakhir di dalam hotel murahan terdekat, Kyuhyun hanya ingin menghapuskan seringaian kotor di wajah resepsionis itu saat dia menyerahkan kunci pada mereka. Namun kemarahannya, atau mungkin rasa malunya, hilang begitu saja ke udara ketika tak ada apapun di anatara mereka, hanya kulit telanjang Ryeowook di atasnya, desahan dan erangan memenuhi tempat kecil itu. Semuanya terlalu bagus untuk jadi kenyataan.

Itu bukan salahnya. Itu pengaruh alkohol.

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Katalex_
#1
Chapter 6: Aku menangis...........
diendin #2
Chapter 6: T.T
*Speechless saking sedihnya*
khasabat #3
Chapter 6: Yah sad end! Kyuhyun sih gaje! Huhuhu
Nice author!
ryeonggunathanlixu #4
Chapter 6: authornim..... you make me crying...... hua...hua...hua.... so sad..... you too late kyu to realise that ryeowook is your soulmate.......
jesyuchiha #5
Chapter 6: Awwwn no me quedo claro si ryeowook fue feliz con su esposa y kyuhyun hasta el final fue un cobarde por no decir nada! Me deja un mal sabor de boca pues ninguno dijo nada acerca de sus sentimientos >< es demaciado triste para mi TT
Pero por otro lado me encanto :D saludos!
jesyuchiha #6
Chapter 5: Awwwn kyuhyun tantas oportunidades se fueron a la basura... Espero leer la siguiente!
jesyuchiha #7
Chapter 4: Dios estoy esperando la siguiente parte... :D
jesyuchiha #8
Chapter 3: Es tan genial... :D
jesyuchiha #9
Chapter 2: Oww saber lo que piensa kyuhyun me trae un poco de consuelo en verdad xD
sibohae #10
Chapter 3: Sedih T_T nyesek banget hubungan mereka haha. Lanjut lagi ya