Reason

Reason

REASON

Aku merapatkan jaket yang menempel di tubuhku.sekalipun aku sudah memakai jaket yang setebal ini,dinginnya udara musim dingin masih saja terasa menusuk di kulitku.

Satu persatu butiran salju yang lembut turun dari langit.semakin lama butiran salju itu semakin banyak berjatuhan.sepertinya malam ini hujan salju akan turun.

Kurasakan tubuhku mulai menggigil.aku memeluk tubuhku,mencoba sedikit memberikan kehangatan untuk diriku sendiri,namun hasilnya nihil.dingin itu masih saja kurasakan.aku melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kananku.

Jam 8 malam..

Aku tersenyum kecut.sudah berapa jam aku menunggunya disini?

Lee Sungyeol..kapan kau datang?apa kau ingin mengingkari janjimu lagi?

Aku menengadahkan kepalaku.membiarkan salju berjatuhan di wajahku.aku merindukanmu Yeol,sangat merindukanmu.apa kau tak mengerti itu?

Disini…di taman ini,tempat pertama kita bertemu.aku masih ingat saat kau terjatuh dari atas bangku kecil yang sedang kau gunakan untuk tidur.aku mentertawakanmu saat itu.dan itu membuatmu memarahiku,tapi pada akhirnya kau malah tersenyum dan meminta maaf atas hal memalukan yang tadi ku lihat dan juga karena telah memarahiku.itu awal pertemuan kita Yeol,apa kau masih ingat?

Tapi 3 tahun yang lalu kau pergi ke Jepang.tanpa mau memberi  tahuku alasan kepergianmu.kau memintaku untuk menuggu.asal kau tau Yeol,tanpa kau mintapun aku akan menungumu.sering sekali aku mengirimu surat,e-mail dan pesan-pesan singkat.tapi sekalipun kau tak pernah membalasnya.bahkan aku sempat berfikir,kalau kau sudah melupakanku disana.

Tapi kemarin kau seolah mempermainkanku.tiba-tiba saja kau mengirim e-mail kepadaku.kau meminta untuk bertemu di taman ini pukul 5 sore.dan aku menurutinya.tapi hampir 3 jam aku menunggu,kau tak kunjung datang.apa kau memang sedang  mempermainkanku Yeol?

Aku merasakan kepalaku mulai berdenyut sakit.kanker sialan!tidak!aku mohon jangan sekarang!aku merogoh saku jaketku untuk mengambil obatku,dan berhasil.tapi sial,obat itu terjatuh di tanah.pandanganku mulai buram,membuatku harus merangkak terkebih dahulu untuk mencari obatku.

“ini obatmu..”

Aku cepat-cepat mengangkat kepalaku,saat mendengar sebuah suara berada di dekatku.segera aku mengambil botol obatku yang ia ulurkan ke arahku dan meminumnya.beberapa detik setelah meminum obat itu,pandanganku kembali seperti semula lagi walau kepalaku masih terasa sakit.

Betapa terkejutnya aku saat melihat siapa orang yang sedang berdiri di depanku.dia,Lee Sungyeol,orang yang kutunggu selama 3 tahun.Orang yang selalu kurindukan selama 3 tahun ini.orang yang selalu ingin ku lihat.

Dan sekarang dia sedang bediri di depanku..

“mianhae myungie..aku..”

Tanpa menunggu ia melanjutkan kata-kata, aku langsung memeluknya erat.kutumpahkan seluruh air mataku di pelukannya.dia membalas pelukanku.dinginnya salju sama sekali tidak terasa lagi di tubuhku saat dia memelukku.

Pelukannya yang hangat..satu hal yang selalu kurindukan darinya..dan aku bersyukur bahwa kehangatan itu masih ada dalam dirinya.

Dia melepaskan pelukanku.seketika dinginnya salju dapat kurasakan lagi.dia mengangkat kepalaku yang menunduk,seolah memintaku untuk menatapnya.jari-jarinya,yang  kurasa lebih kurus dari sebelumnya,mengusap air mataku lembut.

“mianhae myungie..aku terlambat..”

“kau jahat Yeol!” kupukul lengannya pelan,namun itu tidak sampai terjadi,karena dia terlebih dulu menggenggam kedua tanganku.

“mianhae..jeongmal mianhae..”

“maaf?apa kau pikir itu cukup untuk menghapus semua kesedihan yang kurasakan? tiga tahun yang lalu kau meninggalkanku ke Jepang tanpa memberikan alasan apapun! semua surat,e-mail dan pesan yang kukirim tak ada satupun yang kau balas.dan tiba-tiba saja kemarin kau mengirim e-mail dan memintaku untuk bertemu disini.tapi kau terlambat dan membuatku harus menunggumu lagi.kau kejam Yeol!”

Aku terus mengungkapkan segala perasaan yang kurasakan selama ini padanya.air mata terus saja mengalir.aku terduduk lemas di kursi taman itu.

“perasaan rinduku padamu membuatku tersiksa Yeol..” aku berbicaa lirih.

“aku juga sama tersiksanya denganmu myungie,bahkan mungkin lebih tersiksa darimu.rasa bersalah karena meninggalkanmu,rasa rinduku padamu dan juga rasa sakit yang ada ditubuhku menbuatku benar-benar tersiksa..”

Aku mengarahkan pandanganku padanya.dia berbicar padaku,tapi matanya menatap lurus ke depan.aku mencoba melihatya lebih teliti lagi.selama 3 tahun tidak bertemu,aku merasa dia berubah.tubuhnya lebih kurus dari yang dulu,rambutnya tidak setebal dulu dan saat ini wajahnya seputih kertas dan bibirnya kering. apa yang terjadi pada Sungyeol? Kemana wajah chubbynya yang menggemaskan?

“apa alasanmu pergi ke Jepang?”

Dia menoleh ke arahku.dan sekarang aku tau,betapa pucatnya wajah malaikatku.tapi tetap saja,dia masih terlihat begitu sempurna dimataku.

“karena aku ingin hidup lebih lama lagi bersamamu myung..” jawabnya lirih,tapi cukup jelas untuk ditangkap oleh telingaku.aku mengernyitkan keningku,bingung,tidak mengerti dengan apa yang dia katakan.

“apa maksudmu?”

“aku sakit myungie..kepergianku ke jepang bukan untuk bersenang-senang,melainkan untuk berobat.aku ingin sembuh,agar bisa hidup bersamamu labih lama lagi..”

“kau sakit?kau sedang berbohong padaku kan yeol?” nadaku sedikit bergetar saat memberikan pertanyaan padaku padanya.

“tiga tahun sudah aku hidup dengan penyakit sialan ini.rasanya yang terlalu sakit,terkadang membuatku lelah,dan selalu ingin menyerah.tapi ketika aku mengingatmu,aku berpikir bahwa aku harus terus bertahan dan berjuang untuk sembuh,agar bisa menemuimu lagi..tapi semuanya percuma.aku sekarat,myung..”

Menangis.aku hanya bisa menangis terisak mendengar apa yang Sungyeol katakan padaku.Ya Tuhan?jadi itu alasnnya dia meninggalkanku?

Apakah ini sebuah takdir?

Karena akupun juga sekarat..

“aku lelah myungie..”

Tiba-tiba saja Sungyeol menyandarkan kepalanya di dadaku.untuk beberpa menit kami berdua terdiam.aku melepas pelukanku,saat merasakan sesuatu menetes di tanganku.aku mengangat kepala sungyeol yang  masih bersandar di dadaku.dan betapa terkejutnya aku,saat melihat cairan merah kental mengalir dari hidung sungyeol,dan matanya tertutup.

“ya!lee sungyeol!bangun!kau kenapa?”

Aku menggoncangkan kepalanya yang sekarang berada di dalam pegangan tanganku.tapi nihil,sungyeol tidak kunjung membuka matanya juga.

Ya Tuhan..secepat ini kah Kau mengambilnya dariku?

Kami baru saja bertemu setelah 3 tahun berpisah.dia bahkan belum mengucapkan selamat tinggal padaku.aku mohon jangan secepat ini Tuhan..

Aku memeluk kepalanya erat,menenggelamkan kepalanya di dadaku dan memeluknya erat sambil menangis.

“myungie..uljima..”aku melepaskan pelukanku dan melihatnya.kulihat sungyeol membuka matanya lagi,tapi tidak sepenuhnya.matanya terlihat begitu sayu, seperti menunjukkan bahwa ia sudah lelah dengan hidupnya.

“jangan pergi..kumohon..”

“aku lelah myungie..bolehkah aku tidur dipelukanmu?”

Aku mengangguk cepat.

“sungyeol-ah,aku mencintaimu..sungguh..” aku berbisik di telinganya.

“aku juga..mencintaimu..” jawabnya lirih.

Aku malihat mata sungyeol tertutup kembali, dan detak jantungnyapun menghilang.aku tau,dia benar-benar telah pergi sekarang.dan lagi-lagi aku hanya bisa menangis,sambil memeluk tubuhnya yang sudah tak bernyawa lagi.Tuhan benar-benar telah mengambinya..

Kurasakan kepalaku mulai berdenyut sakit,bahkan lebih sakit dari yang sebelumnya.aku memegangi kapalaku sambil tersenyum miris.aku rasa inilah waktunya.tapi aku rela jika Tuhan mengambil nyawaku sekarang.karena setidaknya,aku sudah bertemu dengan malaikatku dan aku bisa mati di sampingnya.

Pandangabku mulai gelap,dan seketika tubuhku terasa ringan.aku menutup mataku perlahan..untuk yang terakhir kalinya..

Tunggu aku di sana..

Kita akan bertemu lagi sungyeol-ah..

Aku mencintaimu..

 

                           ~END~

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet