#5 Apartemen

The Thing I Do Slow
Please Subscribe to read the full chapter

#5 APARTEMEN

*POV IRENE*

Kalau saja pemilik baru apartemenku tidak pindah besok , aku tidak perlu repot-repot memindahkan barang-barang itu sendiri . Bibi Nam pasti sudah menungguku di bawah , ia sudah setuju untuk membantu semua pekerjaanku hari ini . Aku memasukan telepon genggamku ke dalam tas lalu berjalan keluar menuju lantai bawah .

“Ibu Bibi Nam dimana?” tanyaku pada Ibu yang sedang asyik membaca majalah

“Ke Kuil” jawabnya tenang

“Mwo?? Bibi Nam kan sudah memiliki janji denganku hari ini. Ibu juga kan tahu” runtukku

“Ibu yang menyuruh Bibi Nam ke Kuil , lagian ini memang jadwalnya untuk pergi berdoa . Jangan ganggu jadwalnya dengan kesibukanmu” matanya masih tertuju pada majalah itu

“Ibu … Tapi kan aku harus membereskan apartemen itu secepatnya . Aku tidak mampu melakukannya sendiri”

“Ibu sudah menyuruh Mino untuk menemanimu hari ini” kini ibu melihat ke arahku dengan senyuman

“Heol , ibu benar-benar menyebalkan . Bagaimana ibu bisa menyuruhnya untuk membantuku hari ini , aku tak yakin dia bisa bekerja dengan baik apalagi dia terlihat begitu lemah ” kataku kesal

Bukannya menjawabku ibu menunjuk ke arah belakangku dengan ekspresi menang

“Joohyun-ssi kamu belum tahu seberapa kuatnya diriku ini ” ucap seseorang

Seketika aku memiliki feeling buruk dengan semua hal yang terjadi di rumah ini , aku menengok berusaha untuk melihat ke arah suara itu berasal.

Song Minho sudah duduk dengan begitu elegant nya di kursi pojok ruangan ini

“Sejak kapan kamu di sini?”

“Sejak kamu masih menggunakan piyama ungu , dengan rambut yang acak-acakan menutupi muka ” jawabnya

“Ya!! Jangan bilang kamu masuk ke kamarku tadi !! Byuntae …..” rasanya ingin kucekik laki-laki ini

“Heol~~ aku bukan byuntae Miss . Setidaknya calon suamimu ini pernah melihatmu dalam keadaan yang buruk sebelum menikah” ucapnya

Apa maksud pria ini , keadaan buruk ? Maksudnya aku terlihat begitu jelek saat tidur ? Dasar menyebalkan , kenapa hidupku harus berakhir dengan lelaki semacam ini . Andai saja dia bukan calon suamiku , sudah ingin rasanya meninju orang ini tepat di mukanya .

“Cepatlah kalian berdua kalian pergi , sebelum hari semakin siang” ibu berusaha menengahi meskipun ia terlihat lebih suka untuk membela mino . Siapa sih sebenarnya anak ibu , hanya mino di otak ibu.

“Joohyun-ssi nanti truk pengangkut barang akan tiba jam 10 ” mino memecahkan kesunyian yang kami bangun dari awal perjalanan kami . Topik ini berhasil menarik perhatianku ,

“Bagaimana kamu bisa menemukan jasa pengangkutan di hari libur seperti ini”

“Ada truk milik kantorku dan juga beberapa orang pegawai yang tidak menghabiskan liburan dengan keluarganya.Jadi aku menyuruh mereka untuk membantu kita membereskan apartemenmu” tidak sesuai dugaanku , ternyata belum apa-apa lelaki ini telah membantuku banyak

“Ah begitu , terima kasih Mino-ssi”jawabku

Tak begitu lama kami tiba di Apartemenku , orang-orang yang akan membantu kami pun sudah terlihat batang hidungnya .

Kami membagi tugas hari ini , Mino akan bertugas mengamankan barang-barang penting di ruang luar sedangkan aku akan membereskan bagian kamar . Memang butuh ber jam-jam untuk menyelesaikan ini semua namun ternyata tidak sebegitu melelahkan seperti yang aku kira dan ini berkat bantuan seorang Song Minho .

Sekitaran jam 8 malam , akhirnya semua barang sudah diangkut kecuali beberapa barang yang memang sangat penting akan di bawa langsung olehku . Perhatianku beralih pada Mino yang terlihat begitu lelah, apalagi ia juga ikut membantu para pegawainya mengangkat beberapa lemari menuju truk .

Aku pun baru saja ingat kami berdua telah melewatkan makan siang dan juga malam , aku seharusnya membawa makanan untuk kami berdua . Aku tidak bisa memasakan apapun untuknya , karena semua peralatan dapurku sudah dibawa pergi tadi . Bahkan tidak ada setetespun air yang bisa ia minum , perasaan bersalah muncul di dalam hatiku

“Mino-ssi mau makan apa ? Aku mau pesan makanan sekarang”

“Aku mau chicken and beer” seketika ia terlihat begitu semangat setelah mendengar makanan

“Baiklah kalau kamu maunya itu”

Chicken and beer , padahal aku tidak suka ayam tapi aku tidak tega untuk menolak keinginannya . Aku sebaiknya memesan juga pizza untuk kami berdua .

Untuk beer aku harus membelinya ke mini market di seberang apartemen ini , aku mengambil dompet lalu berjalan menuju pintu .

“Kamu mau kemana?” Tanya Mino

“Aku mau me

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
ssrtris
OH MY !!! 103 subcriberssssss

Comments

You must be logged in to comment
Azizahpark1 #1
Chapter 13: Penasaran. Semoga irene selalu membantu mino. Semoga juga irene gak jadi inceran tuh peneror
caca_jung
#2
Chapter 13: Chapter 13 : ko sedih ya
babycatz
#3
Chapter 13: Aaaah lanjut, thor. Pengen baca siapa sih si stalker-nya Mino ini. Stalker Irene kemarin jg belum ketauan kan ya?
babycatz
#4
Chapter 11: Sweet caring Mino <3
kkamjungs #5
Chapter 11: aDUH NEXT DONG NEXTTTT GREGETAN AKU NYA
aidapm #6
Thankyou kentang-nya ..
kimichi93 #7
Chapter 11: selama baca cuma bisa komen "eyaaa" dan "ciyeeee" haha ditunggu updateannya lagi ~
IC_army #8
Chapter 11: Ceritanya keren Authornim. Lanjutkan......
pollydimples
#9
Chapter 11: Udah sempat ngira kalo Irene lagi PMS. Abis mendadak bad mood gitu :(
Tapi biarpun belum ngapa-ngapain *smirk*, setidaknya mereka udah bobo sekasur. Dan Mino yang (terpaksa) baik hati mau ngerawat Irene. Anyway, beneran tuh cuman perut yang diusap? *wink*

Mereka berdua ini bener-bener belum ada deg-deg seerr gitu, ya?
Smoga sakitnya Irene sgera sembuh, jadi setidaknya mereka bisa jalan2 keliling Jeju. Pasti banyak orang ngiri lihat kesempurnaan MinRene ^^