NOTORIOUS

Notorious
Please Subscribe to read the full chapter

Sehun menatap siswa baru yang sepertinya lebih tua darinya. Ia masuk ke dalam kelasnya dengan wajah sendu dan tatapan mata yang kosong. Menjadi siswa keturunan China untuk bersekolah di Korea Selatan sama saja seperti bunuh diri. Anak yang akan menjadi target bully. Desas-desus mencuat dengan sebegitu memukaunya. Dia tidak naik kelas selama dua tahun. Pernah menjadi korban pembullyan di sekolahnya dulu karena dosa yang paling tidak termaafkan. Dia gay.

 

“Aku rasa kau terlalu ketakutan,” ucap Sehun pada Jongin setelah latihan menarinya selesai. “Terlalu banyak beban di otakmu,” Sehun kini menepuk pelan bahu Jongin. “Sebagai ketua klub dan pacar yang terlalu protektif.”

 

“Kau akan mengerti kecemasanku setelah punya pacar,” sela Jongin yang membuat Sehun mengangkat kedua bahunya. “Kenapa kau tidak mencari kekasih juga?” tanya Jongin sambil mengambil tas gendongnya.

 

“Belum tertarik.” jawab Sehun pelan.

 

Keduanya kini berjalan berdampingan. Kegiatan kedua mereka sekarang menuju lapangan basket. Bertemu dengan Chanyeol, Jongdae, Baekhyun dan Joonmyeon. Mereka punya kebiasaan untuk bermain basket bersama walaupun. Joonmyeon ketua OSIS, Minseok dan Jongdae berada di klub paduan suara, sedangkan Chanyeol sendiri ketua klub basket.

 

Sama seperti  kamis sore sebelumnya. Siapa pun yang satu tim dengan Chanyeol akan menang. Tapi jangan pernah memandang remeh ketua OSIS juga Jongdae. Mereka dulu merupakan target manis untuk klub olah raga lainnya.

 

“Hei, itu si gay china,” ucap Jongdae dengan heran. “Wow! Dia bersama gadismu!” seru Jongdae sambil menepuk-nepuk punggung Jongin.

 

Jongin yang awalnya tengah memegang bola langsung melemparnya dengan asal dan kasar. Semua orang bergegas keluar lapangan basket. Semua orang tampak marah. Hingga Jongin mendorong seorang siswa yang dipanggil dengan julukan gay china.

 

“Apa maksudnya ini?” tanya Jongin pada kekasihnya sendiri. Krystal namanya.

 

“Aku dan Yixing hanya kebetulan bertemu,” ucap Krystal sambil membantu Yixing yang terjatuh. Ya, siswa yang terkenal gay itu bernama Zhang Yixing. “Kau kenapa sih?!” tanya Krystal dengan kesal pada Jongin.

 

“Aku tidak suka kau bersama sampah ini!” bentak Jongin.

 

“Kau tidak berhak mengatainya sampah!” kini Krystal membalas membentak.

 

“Kalian bertengkar hanya karena dia?” tanya Chanyeol dengan tatapan mencemooh.

 

Krystal langsung menatap Yixing yang juga hanya diam tak bereaksi apa pun. Hingga salah satu dari keenam orang itu maju. Tepat dihadapan Yixing yang juga menatapnya dengan dingin. Jongin tersenyum saat berpikir jika Sehun akan melakukan sesuatu pada Yixing. Karena Sehun tampak mencekram seragam Yixing.

 

“Apa yang akan kau lakukan?” tanya Krystal dengan panik.

 

Sehun sontak menatap tajam Krystal dan membuat gadis itu diam tak berkutik. Kini Sehun kembali menatap mata Yixing. Masih sama seperti pertama kali ia lihat dikepindahan Yixing. Kosong. Sehun kembali mengeratkan cengkramannya dan Yixing tampak tidak takut sama sekali. Dan hal itu pun terjadi. Sehun mencium bibir Yixing dengan telak.

 

“!!” teriak Chanyeol dengan terkejut.

 

Umpatan itu berbarengan dengan suara tonjokan seseorang. Tonjokan yang cukup keras hingga tubuh Sehun terjatuh dengan posisi duduk. Semua orang menatap Sehun dan Yixing dengan bergantian. Kini Yixing menatap Sehun dengan tajam dan nafas terengah. Buku-buku jarinya memerah karena sukses membuat sudut bibir Sehun sobek.

 

“Apa yang kau lakukan?” tanya Jongin sambil menggeplak kepala Sehun.

 

“Aku hanya sedang mengetesnya,” ucap Sehun sambil tertawa pelan. “Aku rasa dia bukan gay.”

 

“Aku gay,” jawab Yixing dengan datar. “Tapi bukan berarti aku akan menyukai semua pria yang melintas dihadapanku.”

 

Chanyeol dan Jongdae langsung bergerak maju. Tapi Krystal sudah menarik tubuh Yixing untuk menjauh. Mereka berdua benar-benar pergi meninggalkan segerombolan siswa yang tampak menatap Sehun dengan ringisan pelan. Bodoh.

 

“Apa kau itu gay?” tanya Chanyeol yang memecahkan keheningan.

 

“Tidak,” jawab Sehun pelan. “Aku hanya penasaran.”

 

“Kau harus cepat-cepat punya pacar, agar kami tidak salah paham.” Saran Baekhyun.

 

“Ada yang bilang, orang yang terlalu pintar dan orang gila memang beda tipis.” Celetuk Joonmyeon.

 

Sehun hanya tersenyum kecil mendengarnya. Kini Sehun menatap teman lamanya yang tampak menatap Krystal dan Yixing dengan rahang mengeras. Melihat cara tatap Jongin membuat Sehun menatap Yixing dengan lekat. Ia selalu penasaran dengan laki-laki itu. Meski pun ia kaget mendengar pengakuan Yixing. Tapi Sehun lebih terkejut dengan rasa manis yang tertinggal dibibirnya.

.

.

 

Sugar on your lips, it's hard to kill

Manis di bibirmu, sulit untuk dilenyapkan

Jagged like a pill, so hard to swallow

Tidak rata seperti pil, sulit ditelan

.

.

Sehun rasa Yixing bukan siswa yang bodoh hingga harus tinggal kelas. Nyatanya Yixing masuk ke dalam peringkat kedua disekolahnya. Hingga Sehun terus menatap nama Yixing yang berada dijajaran murid terpintar untuk kelas 2 SMA. Jadi apa yang membuat Yixing harus tinggal kelas selama dua tahun?

 

“Kau sedang mengangumi nilaimu?” tanya Jongin dengan nada sinis. “Suka menjadi orang terpintar di sekolah?” tanya Jongin lagi yang membuat Sehun menatap Jongin dengan malas.

 

“Kau berada diperingkat berapa?” tanya Sehun sambil mencari nama Jongin. “Hm? Lumayan naik satu digit.” Gumam Sehun pelan saat menemukan nama Jongin ada diurutan 69.

 

“Si gay itu rupanya pintar juga.” Ucap Joonmyeon yang tiba-tiba sudah ada disamping Sehun. “Dia membuatku berada di posisi 3.” Kini Joonmyeon menganggukan kepalanya dengan pelan. “Sepertinya rumor jika dia itu bodoh, salah besar.”

 

“Aku punya ide untuk mengerjainya.” Ucap Chanyeol yang entah sejak kapan sudah berdiri di belakang Sehun.

 

Sehun tidak terlalu fokus dengan rencana jahat Chanyeol. Karena ia menemukan Yixing yang tengah berjalan tergesah-gesah ke ruang kepala sekolah. Sehun terus mengamati ruang kepala sekolah dengan penasaran. Dan rasa penasarannya terbayarkan saat Yixing keluar bersama seorang pria bertubuh tegap. Berpakaian rapih dengan setelan jas mahal.

 

“Hun! Kau mau kemana?” tanya Jongin saat Sehun tiba-tiba membelah kelompok diskusi mereka dengan terburu-buru.

 

“Ke toilet!” seru Sehun sambil berlari pelan.

 

Diam-diam Sehun mengikuti Yixing dan pria berjas itu. Keduanya berhenti di lapangan parkir sekolahnya. Tepat di depan mobil yang terlihat mahal.

 

“Aku sudah putuskan,” ucap pria berjas itu yang membuat Yixing tetap diam. “Aku akan memutuskan semua fasilitasmu, sampai kau bisa..”

 

“Baik, aku mengerti.”

 

“Apa maksudmu?” tanya pria berjas itu dengan nada marah bercampur heran. “Kau suka jika aku memutuskan semua fasilitasmu?”

 

“Apa yang bisa aku lakukan?” tanya Yixing masih dengan nada datar andalannya. “Aku sudah dirawat oleh dokter terbaik, masuk rumah sakit jiwa yang juga terbaik dan melakukan terapi paling bahaya sekali pun penyakitku tidak pernah sembuh.”

 

“Kau harus berusaha lebih keras lagi sampai..”

 

“Sampai apa?” tanya Yixing dengan mata menatap lurus pria berjas tersebut. “Sampai aku bisa meniduri seorang gadis dihadapan ayah?”

 

BUAGH!

 

“Jaga ucapanmu!” bentak sang ayah dengan keras. “Kalau kau lebih suka hidup di rumah sakit, aku akan mengirimkanmu kesana lagi,” kecamnya sambil menunjuk Yixing yang masih diam tak bergeming. “Akan aku pastikan kau tidak akan pernah keluar dari rumah sakit itu lagi!”

 

“Kalau begitu, kenapa kau tidak bunuh saja aku?” tanya Yixing dengan pelan. “Buat saja seolah-olah aku mati karena kecelakaan,” Yixing masih berkata dengan nada datar hingga Sehun merinding mendengarnya. “Aku tahu kau malu karena memiliki anak sepertiku, jika membuangku dan menghapus namaku di daftar keluarga saja tidak cukup, kau bisa..” Yixing terdiam sejenak sambil tersenyum kecil. “..kau bisa kurung aku di rumah sakit itu lagi.” Yixing kini mengangkat kedua tangannya seolah minta diborgol.

 

Setelah mendengar perkataan Yixing. Pria itu hanya membalikkan badannya. Meninggalkan Yixing untuk masuk ke dalam mobilnya. Membiarkan Yixing yang masih mengangkat kedua tangannya. Saat mobil pria tersebut menghilang dari pandangan. Yixing baru menurunkan tangannya dengan lemas.

 

Kejadian tadi membuat Sehun terus memikirkan Yixing. Jadi selama dua tahun itu Yixing mendapatkan pengobatan? Menyembuhkan gangguan psikologinya. Sehun jadi penasaran apa yang membuat Yixing bisa menyukai sesama jenis. Trauma kah?

 

“Kau ke toilet untuk bermanstrubasi ya?” tanya Jongin dengan heran karena Sehun terlalu lama ke toilet.

 

Sehun hanya menggeplak kepala Jongin dengan kesal. Tapi matanya kembali menatap Yixing yang mengambil tasnya untuk pulang. Sehun juga sontak mengambil tasnya.

 

“Mau kemana?” tanya Jongin sambil menarik tas Sehun.

 

“Pulang!” ucap Sehun dengan nada terburu-buru.

 

.

.

You are to me

Kau bagiku

A part of me just like anatomy

Seperti bagian dari diriku layaknya anatomi

You're pulling me in like you're gravity

Kau tarik aku ke dalam gravitasimu

.

.

 

Otak Sehun tidak bisa lepas untuk memikirkan Yixing. Bahkan ia sampai jenuh sendiri dan memilih untuk berjalan disekitar rumahnya. Namun Sehun tertegun saat menemukan seseorang yang ia kenal tengah berdiri dengan janggal disebuah jembatan sungai.

 

“Zhang Yixing!!” teriak Sehun tapi tak membuat orang itu menoleh. “Zhang Yixing!!” teriak Sehun lagi sambil berlari dengan kencang.

 

Terlambat, orang yang ia panggil sudah meloncat dan menciptakan suara yang cukup membuat semua orang disekitarnya terkejut. Semua orang berkumpul disatu titik untuk melihat. Dan Sehun dengan cerobohnya ikut menyeburkan dirinya ke dalam sungai.

 

Sungai ini cukup berbahaya karena banyak bebatuan. Orang yang bunuh diri biasanya sukses karena kepalanya terbentur bukan karena tenggelam. Tapi ia bisa melihat Yixing tampak meronta dalam keadaan tidak bisa berenang ke permukaan.

 

“Yixing! Yixing!” seru Sehun sambil menekan dada Yixing berulang-ulang. Meski Sehun berhasil menarik Yxiing kepermukaan berkat bantuan beberapa orang. Tapi ini bukan berarti Yixing sudah selamat. Sehun terus menekan dada Yixing dengan keras. Hingga akhirnya ketegangan Sehun mereda saat Yixing terbatuk dengan hebat. Yixing sontak mengeluarakan air dari mulut dan hidungnya.

 

Sekelompok orang dewasa langsung membawa Yixing dan Sehun ke rumah sakit. Dan Yixing langsung ditangani karena dikhawatirkan mengalami pendarahan.

 

“Sehun!” panggil seorang dokter dari arah lain. “Kau tidak apa-apa kan?” tanya dokter bername tagkan Kim Minseok dengan khawatir.

 

Sehun hanya menggelengkan kepalanya. Sehun baru sadar jika tubuhnya basah kuyup sampai Minseok menawarkannya pakaian kering. Kebetulan Minseok itu salah satu tetangga neneknya yang berprofesi sebagai  dokter.

 

“Apa siswa yang bunuh diri itu temanmu?”

 

“Iya, teman satu kelas,” Jawab Sehun yang pura-pura sibuk mengganti pakaiannya. “Dia orang yang pendiam dan aku juga tidak terlalu akrab dengannya.”

 

“Hmm..” gumam si dokter muda itu dengan pelan.

 

Sehun sengaja tidak pulang ke rumahnya dahulu untuk menunggu orang tua Yixing. Tapi tidak ada satu pun yang datang. Padahal sejak beberapa jam yang lalu Yixing sudah bangun. Yixing tampak duduk bersandarkan bantal sambil menatap lurus dinding putih dihadapannya. Entah kenapa Sehun merasa sedikit canggung untuk

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
RiskaAzmi31 #1
Chapter 1: Huaaaaa baru nemu ff yang kerennnn banget. Nyesel deh dari dulu gak nyari ff Hunlay :' baca ff ini 'nyaman' banget, sulit loh nemu ff 'senyaman' ff ini.
lisa94 #2
Chapter 1: Aku suka lagu yang kakak masukan buat ff ini hehehe, suka karakter Krystal disini yang mau berteman sama Icing tp aku malah penasaran sama Icing disini. Suka konfliknya walaupun menurut aku konfliknya terlalu ringan #heleeeeh
Ditunggu karya selanjutnya kak :)
xingiefan #3
Chapter 1: Bacaan berat tapi mengagumkan
chamii704 #4
Chapter 1: Ending'a koq cuma gitu...? Bgus ni cerita kl dibuat lbh pnjg kkk konflik'a bkin nyess..ksian c yixing jd bahan bully an...
Ff'a bgus bgt lah..keren
MaiXingYeol1027 #5
Chapter 1: Woowww amazing.
Mengusung tema berat tp tetep bikin enjoy pembacanya. Komfliknya benar2 anak sekolahan sekali. Tp sedikit baper karena Kaistal dijadikan couple ditengah gossip yg melanda mereka. But, its okay. Keep writing yaa buat Kak Nettonet ama mba ber
AnandaZhang #6
Chapter 1: . woooo,, keren banget ,,,
. benar2 terasa nyata ,,
. salut sama Sehun yang lebih memilih Yixing dengan segala resikonya ..
. Yixing juga nurut aja sama Sehun ,, seolah udah tau klo Sehun bakal jadi belahan jiwanya ....

. keren keren ...
HzLicious
#7
Chapter 1: cuma satu kalimat yg sedikit membuat bingung.


“Apa kau memikirkan pacar priamu itu?” tanya Chanyeol
yang membuat Jongin melebarkan mulutnya dengan pelan.


pria?
Hanbean0 #8
Chapter 1: Dan saya suka ff berat begini. Love netoberlin lah. Biar kata mba ber cuma editor. Ditunggu karya2 selanjutnya.
LunaXing
#9
Chapter 1: Whoa whoaaaaa ㅠㅠㅠㅠㅠ
qwertyxing #10
Chapter 1: ohhh myyyy... ingin lagi....
;-;