Different Place [English/Indonesia]

Description

Different Place
[Song of Keyla - Tempat berbeda]

 

The room was still felt empty. Feels empty as there is no life in it. Just as my heart today. I touched the dusty table and at that moment I felt my heart scratched. This place has a story. About me, and him.

 


I still remember all of your spirit
I still remember the look on your face clearly
But now you have gone away
Leaving me lonely here ...

 


"Eothoke? Nice, right? This cute bear was like you."


"My house looks so full. Why are you sticking a lot of things on the wall? "


"That's not a lot of things. Only photos, stickers, and wall accessoris. So you don’t feel lonely when I'm not here. "


"Then ... Should you stay here?" he smiled seductively.


"Well ~ you have to marry me if you want to take me to live together!"


Now I realize one thing. Although this house full with the goods or display, will still feel empty without him.


"Aigooo ... Why be like this eoh? Why can’t I leave you for a moment? "


He just smiled innocent, "I don’t know how to use it," he said, pointing the microwave with his chin. Don’t want to be blamed for that mess broken plates.


"You shouldn’t insert glass objects in there! And set with maximum temperature. If you can’t use it, why did you buy it? "


"Because there's you." He replied with a smile again. A smile which always make me to forgive him.


But it’s wrong. I am who need him. Here, now, to live.

 


The poison that have been flowing in your blood
Blinded all your
hope and dreams

 


"Kim Yoon Hye !!! Have you seen this? "Short-haired girl who became my classmates came shouting and gave his cell phone to me.


"why?"


"Kim Taehyung !! Your boyfriend, he_ he_ "


"Yaa Lee Ha Woon, calm down oke? I can’t understand your aliens language! "


"Kim Taehyuuuung !! He became an artist! "


"what?"


"Look at this!!"


For the first time I felt what is called emptiness. As if all thoughts disappear, lost somewhere without having to know what to do. Even today I still can’t believe how Kim Taehyung, an ordinary student at Art University suddenly becomes V, one of the members of the BTS? Boyband who reportedly has just debuted. How can my beloved suddenly become an artist?


And I can’t found the answer. Until now…


"What is this?" I asked, staring at the ticket.


"Showcase their first BTS. You must come to prove it. Is he gave you the news?"


I shook my head slowly and Lee Ha Woon correctly. I had to come.


I remember well that time. when I came there. When he found me with his eyes among many fans. When his eyes looking away from me no more than a second. When I was just dropped and broken. My smile disappeared. I still remember it. The time I wish to passed and I want to forget.


Among the screams at the echoed in the room, I felt drowning. Who is he? Who is the person at there? I no longer recognize it. Ah right ... He's not Kim Taehyung my beloved, but V, one of the BTS members. And I feel like the stupidest person in the world because does not know anything.
 

I am his girlfriend, right?


In fact, my status become a dagger which hurt me. Ripped my heart to pieces.

 


Finally you close your eyes
Leave me here .. Quietly ..
Leave me forever ...

 


I waited and waited at this place. At home which now feels so quiet and dusty. Which has been abandoned since half a year ago by him, but still I visit here every day. I saw my own reflection, sitting on the floor, leaning on the couch. Waiting for him.


I want to ask why. I want to hear it. But then I felt scared and that question is not important anymore. No matter who he is, no matter why, I just want my lover back. I just wish kim taehyung who I knew back to me.


In the fact, he never returned and I never get a single letter for the answer of the questions.


"Thank you to take me. I love shoes, the gift of my birthday. It’s very nice. "


"Really? I'm glad to see it."


"Yeah ... Good bye!"


"Yoon-ah!"


"Ne?"


"Did you know the difference phrase goodbye and see you?" He asked with a serious face, "when you say goodbye that means you will not go back again. So don’t say that sentence, I hated it because I don’t want you to leave me. Understand? "


I smiled and nodded, "See you later."


I shivered. My heart feel so hurt. Not me. But him. He who left me. Without explanation and goodbye. Made me can’t decide which to choose. Waiting him or take it off. Because the future need one of those things.


Sometimes I regret it. If that time I pretend not to know, will he go? If at that time I did not come, what will he come?


What should I do now?


Reassembling the pieces of my heart? Or throw it away because it was broken ...

 


Do you still remember?
Although we are in different places
Will you beside me
when I miss your existence

 


I walked slowly. Autumn wind swept the air at Seoul. Persuade The dried leaves to leave the tree and play with him in the air. The sky was still dark but not cry yet. Or maybe the sky was tired of crying. Because no matter how many tears were fallen, at last will evaporate. Disappear without trace.


My feet stopped on the roadside. Staring at a large LCD in front of a tall building in one corner of the intersection. Watching him. Try to reduce the pain that always comes when seen through a screen.

Who am I now, I don’t know. Am I still his girl? Or just like one of thousands fans. We've been so close, but now so far. Like a dream just passing through in my sleep. Dreams which too real to be forgotten ...

 

 

Do you still recognize me?
If we're meet again
Are you still remember me?
Although we are in different places

 

============================================

 

 

//Indonesia//

Tempat berbeda

[Song of Keyla - Tempat berbeda]

 

 

Ruangan itu masih terasa legang. Terasa kosong seolah tidak ada kehidupan di dalamnya. Sama seperti hatiku saat ini. Kusentuh meja yang sudah berdebu dan saat itu juga aku merasa hatiku tergores. Tempat ini pernah menyimpan cerita. Tentang aku, juga dia.

 

 

Masih ku ingat semua semangatmu

Masih ku ingat jelas raut wajahmu

Tapi kini kau telah pergi jauh

Meninggalkan ku disini sepi...

 


“Eothoke? Bagus bukan? Beruang lucu ini sepertimu.”

 

“Rumahku jadi terlihat penuh karenamu. Kenapa kau menempel banyak hal di dinding?”

 

“Itu bukan banyak hal. Hanya foto, stiker, dan hiasan dinding. Agar kau tidak kesepian saat aku tidak di sini.”

 

“Kalau begitu… Haruskah kau tinggal di sini?” senyumnya menggoda.

 

“Yaa~ kau harus menikahiku kalau ingin mengajakku tinggal bersama!”

 

Sekarang aku menyadari satu hal. Sepenuh apa pun rumah ini dengan barang-barang atau pajangan, tetap akan terasa kosong tanpanya.

 

“Aigooo… Kenapa jadi seperti ini eoh? Apa aku tidak bisa meninggalkanmu sebentar saja?”

 

Dia hanya tersenyum sambil mengusap tengkuk belakangnya, “Aku tidak tau caranya memakai benda itu,” ucapnya sambil menunjuk microwave dengan dagunya. Tidak ingin disalahkan atas pecahan piring yang berantakan dalam benda pemanas itu.

 

“Kau tidak boleh memasukkan benda kaca ke dalam sini! Ditambah dengan mengatur suhu maximal. Kalau tidak bisa memakai, kenapa kau membelinya?”

“Karena ada kau.” Jawabnya sambil tersenyum. Senyum yang lagi-lagi selalu berhasil membuatku memaafkannya.

 

Tapi ternyata aku yang membutuhkannya. Di sini, sekarang, untuk hidup.

 

 

Racun yang telah mengalir di darahmu

Membutakan semua harap dan anganmu

 

 

“Kim Yoon Hye!!! Kau sudah lihat ini?” gadis berambut pendek yang menjadi teman sekelasku itu datang sambil berteriak dengan heboh mengulurkan ponselnya kepadaku.

 

“Waeyo?”

 

“Kim Taehyung!! Pacarmu, dia_ dia_”

 

“Yaa Lee Ha Woon, tarik nafas… hembuskan! Tenanglah, aku tidak bisa memahami bahasa alienmu!”

 

“Kim Taehyuuuung!! Dia menjadi artis!”

 

“Mwo?”

 

“Lihat ini!!”

 

Untuk pertama kalinya aku merasakan apa yang dinamakan kekosongan. Seakan semua pikiran lenyap hilang entah kemana tanpa tau harus bagaimana. Bahkan hingga kini aku masih belum percaya bagaimana bisa Kim Taehyung, seorang mahasiswa biasa jurusan seni tiba-tiba menjadi seorang V, salah satu member dari BTS? Boyband yang dikabarkan baru saja debut. Bagaimana bisa kekasihku tiba-tiba saja menjadi seorang artis?

 

Dan aku masih belum menemukan jawabannya. Hingga kini…

 

“Apa ini?” tanyaku sambil menatap sebuah tiket yang baru saja diulurkan Lee Ha Woon.

 

“Showcase BTS pertama mereka. Kau harus datang untuk membuktikannya. Apa dia sudah memberimu kabar?”

 

Aku menggeleng pelan dan Lee Ha Woon benar. Aku harus datang.

 

Aku mengingat dengan baik waktu itu. saat aku datang ke sana. Saat dia menemukanku dengan tatapannya diantara banyak penonton. Saat matanya langsung mengalihkan pandangan dariku tidak lebih dari sedetik. Saat aku merasa baru saja dijatuhkan hingga pecah berantakan. Saat senyumku seolah lenyap tak berbekas. Aku masih mengingatnya. Detik yang ingin kulewati dan yang ingin kulupakan.

 

Diantara teriakan yang menggema dalam ruang itu, aku merasa tenggelam. Siapa dia? Siapa orang yang sedang kutatap itu? Aku tidak lagi mengenalinya. Ah benar… Dia bukan Kim Taehyung kekasihku, tapi V, salah satu dari member BTS. Dan aku merasa menjadi orang terbodoh di dunia karena tidak tau apa pun.

 

Bukankah aku kekasihnya?

 

Nyatanya status itu menjadi belati yang menusukku. Mengoyak batinku menjadi serpihan.

 

 

Hingga akhirnya kau menutup mata

Meninggalkan ku disini.. sepi..

Tinggalkan aku untuk selamanya...

 

 

Aku menunggu dan menunggu di tempat ini. Di rumah yang sekarang terasa begitu sunyi dan berdebu. Yang sudah ditinggalkannya sejak setengah tahun lalu namun tetap kukunjungi setiap harinya. Aku melihat bayanganku sendiri yang duduk di lantai bersandar pada sofa. Menunggunya.

 

Aku ingin bertanya kenapa. Aku ingin mendengarnya. Tapi kemudian aku merasa takut dan pertanyaan itu sudah tidak penting lagi. Tidak peduli siapa dia, tidak peduli kenapa, aku hanya ingin kekasihku kembali. Aku hanya ingin kim taehyung yang kukenal kembali.

 

Nyatanya dia tidak pernah kembali dan aku tidak pernah mendapatkan satu huruf pun untuk jawaban dari pertanyaanku.

 

“Terima kasih sudah mengantarku. Aku menyukai sepatu hadiah ulang tahunku. Neomu yeppo.”

 

“Geure? Aku senang melihatnya. Baiklah, cepat masuk.”

 

“Nee… Good bye!”

 

“Yoon ah!”

 

“Ne?”

 

“Apa kau tau perbedaan kalimat selamat tinggal dan sampai jumpa?” tanyanya dengan raut wajah serius, “saat kau mengatakan selamat tinggal itu artinya kau tidak akan kembali lagi. Jadi jangan ucapkan kalimat itu, aku membencinya karena aku tidak ingin kau meninggalkanku. Arachi?”

 

Aku tersenyum lalu mengangguk, “Sampai jumpa.”

 

Aku menggigil. Seluruh tulangku terasa sakit. Bukan aku. Tapi dia yang pergi. Dia yang meninggalkanku. Tanpa penjelasan dan ucapan selamat tinggal. Membuatku tidak bisa memutuskan mana yang harus kupilih. Menunggunya atau melepasnya. Karena masa depan yang menakutkan, membutuhkan salah satu dari hal itu.

 

Terkadang aku menyesalinya. Jika saat itu aku pura-pura tidak tau, akankah dia pergi? Jika saat itu aku tidak datang, apa dia yang akan datang?

 

Apa yang harus kulakukan sekarang?

 

Menyusun kembali kepingan hatiku? Atau membuangnya karena sudah pecah…

 

 

Apakah kau masih mengingatku?

Walau kita di tempat berbeda

Akankah kau ada disampingku

Disaat kurindukan hadirmu

 

 

Aku berjalan dengan lambat. Angin musim gugur menyapu permukaan kota Seoul. Membujuk daun yang sudah kering untuk meninggalkan pohon dan bermain bersamanya di udara. Langit masih gelap namun belum mengeluarkan tangisnya. Atau mungkin ia sudah lelah menangis. Karena sebanyak apa pun air mata yang dikeluarkan, pada akhirnya hanya akan menguap. Hilang tak berbekas.

 

Kakiku berhenti di tepi jalan. Menatap sebuah LCD besar di depan sebuah gedung tinggi yang ada di salah satu sudut perempatan jalan. Mencoba meredam rasa perih yang selalu hadir ketika melihatnya lewat layar kaca.

 

Siapa aku sekarang aku tidak tau. Apakah aku masih menjadi gadisnya? Ataukah hanya seperti salah satu dari ribuan penggemarnya. Kita pernah begitu dekat, namun sekarang begitu jauh. Seperti mimpi yang hanya lewat melalui lelapku. Mimpi yang terlampau nyata untuk dilupakan…

 


Apakah kau masih mengenalku?

Jika kita kan berjumpa lagi

Apakah kau masih menginggatku?

Walau kita di tempat berbeda

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet