final

00.00 AM
Please Subscribe to read the full chapter

"Baiklah Baek, aku akan kesana."

Ini sudah hampir tengah malam, tapi si pemilik surai coklat masih saja berada di luar rumah. Untungnya ia sudah bilang kepada ibunya bahwa ia akan pulang larut malam kali ini, disertai alasan yang mengada-ngada tentunya. Maka dari itu ia membawa tas sekolah kemari. Mungkin jika ia bilang bahwa dirinya pergi kemari, sepertinya tidak akan diizinkan. Ya, Baekhyun sedikit bersalah sih kepada ibunya.

Meskipun begitu, wajahnya terlihat sangat gembira sekali setelah menutup telepon dari Sehun.

Inilah yang dari dulu Baekhyun impikan. Berdua-duaan dengan Sehun di cafe yang mulai sepi pengunjung ini, di malam hari. Rasanya seperti tengah berada di kisah-kisah romansa yang pasaran. Walaupun ini bukan sebagai bentuk kencan, sih.

Oh ya, Sehun adalah orang yang disukai Baekhyun dari 4 tahun yang lalu. Ia belum mengutarakan perasaannya pada Sehun karena waktu itu Sehun masih berpacaran dengan teman satu sekolahnya. 

Waktu itu Baekhyun sempat ingin mundur. Ia mencoba melupakan Sehun dengan segenap usahanya. Tapi usaha yang diraihnya itu sangat nihil. Maka dari itu ia girang sekali saat Sehun putus. Mungkin terdengar jahat, tapi Baekhyun juga lelah menyukai Sehun dalam diam. Lagipula semenjak Sehun berpacaran dengan temannya itu ia tidak memiliki space banyak untuk berdua-duaan dengannya. Alasannya, karena Baekhyun tidak ingin mengganggu hubungan kedua insan itu. Bahkan Baekhyun pun tidak ingin dianggap sebagai perusak hubungan mereka.

Ya walaupun Sehun tidak berpacaranpun sepertinya Baekhyun akan terus bungkam mengenai perasaannya ini. Ia terlalu takut untuk mengungkapkannya.

Ia masih belum siap jika sewaktu-waktu perasannya tersebut tidak terbalaskan. Masih belum siap akan reaksinya nanti.

Tapi sekarang dia berada di tempat ini untuk memberanikan dirinya. Walaupun dirinya tidak tahu pasti bagaimana jawabannya. Ya dia tetap harus berpikir positif. Lagipula ia sepertinya sudah siap mental jika hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

Ditolak, misalnya.

Baekhyun tidak terlalu memikirkannya karena saat ini perasaan senang lebih mendominasi dirinya.

Posisi Baekhyun menunggu saat ini sangat lucu sekali, kedua kakinya diayun-ayunkan layaknya seorang anak kecil yang tengah menunggu ibunya sendirian. Apalagi dengan wajah Baekhyun yang seceria ini, ia tampak lebih lucu dari adiknya.

"Sudah bertemu dengan Sehun?"

Tahu-tahu smartphone-nya menampilkan satu notifikasi Kakaotalk dengan display name Park Chanyeol.

Dan cepat-cepat Baekhyun pun membalasnya.

"Aku sedang menunggunya."

Soal Chanyeol, ia adalah sahabat Baekhyun dari kecil. Bisa dibilang orang itu adalah orang yang sangat Baekhyun sayangi melebihi orang tuanya sendiri. Chanyeol selalu berada di sampingnya dan menemaninya jika ia membutuhkannya. Dan Chanyeol juga sebenarnya tidak pernah berpacaran sama sekali, tapi anehnya orang itu merupakan penasihat yang baik untuk Baekhyun. Ia yang mengusulkan Baekhyun untuk pergi ke tempat ini dan mengatakan tentang perasaannya itu kepada Sehun agar Sehun tahu. Awalnya sih Baekhyun menolak, tapi akhirnya Baekhyun pun menerima usulannya.

"Jika Sehun datang terlalu lama lebih baik kau pulang saja Baek."

Baru saja Baekhyun membuka isi pesan dari Chanyeol tersebut, tapi tiba-tiba saja seseorang datang dari belakangnya, sambil menyapa. Dan Baekhyun pun akhirnya mengalihkan pandangannya kepada orang yang ditnggunya tanpa menggubris pesan Chanyeol. Ia langsung melesakkan smartphone-nya ke dalam saku mantelnya.

Itu adalah Sehun, orang yang sedari tadi ditunggu oleh Baekhyun. bertanya lembut padanya, "Sudah menunggu berapa lama?" ia menduduki meja yang juga diduduki Baekhyun.

"T-tidak terlalu lama kok." Baekhyun merasa ia mulai gugup.

"Baguslah kalau begitu." Sehun pun tersenyum, "Lalu, apa yang akan kau bicarakan disini?"

Seketika Baekhyun pun langsung membelalakan matanya terkejut. Ia pikir ia Sehun akan berbasa-basi dahulu tanpa langsung menanyakan maksud dari tujuannya menyuruhnya datang kesini.

Baekhyun tidak tahu jika Sehun bukan tipikal orang yang suka basa-basi, ia sangat khawatir sekarang.

"Ah, soal itu-"

"Satu cangkir Vanilla Latte dan satu cangkir Espresso."

Ucapan Baekhyun terputus oleh pelayan cafe yang mengantarkan minuman untuk Baekhyun dan Sehun.

Baekhyun sedikit kesal, tapi di lain sisi ia juga berterima kasih karena pelayan itu menghancurkan suasana kebingungannya.

"Terima kasih."

Setelah pelayan itu pergi, Baekhyun kembali mengarahkan pandangannya kepada Sehun sambil bertanya, "Tidak apa-apa kan jika aku hanya bisa memesan ini?" Aura kegugupannya lama-kelamaan menghilang.

"Ya, tentu. Terima kasih Baekhyun." Sehun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu, ia menatap Baekhyun tidak enak, ia tidak ingin berlama-lama disini.

"Sebenarnya aku kemari hanya untuk menayakan maksudmu itu. Bukan untuk minum kopi."

Kata-katanya Sehun yang itu sedikit membuat Baekhyun kecewa dan sakit hati. Padahal ia sudah menyiapkan segalanya tapi Sehun sepertinya tetap sibuk.

Baekhyun tetap memasang tampang ceria-nya saat bertanya kepada Sehun, "Apa kau sedang ada urusan?"

"Ya, maka dari itu aku juga harus cepat-cepat kesana, maaf Baek."

Baekhyun mengangguk-anggukan kepalanya, tanda mengerti. Sementara jari telunjuknya terus mengelilingi bibir cangkir Vanilla Latte-nya. Otaknya terus mencari cara agar ia bisa berlama-lama dengan Sehun sebelum mengatakannya.

"Bisa kau katakan sekarang, Baek?" Suara Sehun membuang lamunannya jauh-jauh. Baekhyun kembali menatap Sehun.

"Aku- tidak bisa, sekarang." Si pemilik mantel tiramisu itu menggigit bibirnya.

"Hm, kalau begitu, kita bertemu lain waktu saja, maafkan aku."

"Tapi Sehun-"

"Apa?"

Tubuh Baekhyun terangakat dengan sendirinya, ia berdiri sambil menunduk. Kedua matanya terpejam, tapi pikirannya berkecamuk antara ingin mengatakannya atau tidak.

Sementara itu Sehun melipat kedua tangannya di dada sambil menatap Baekhyun heran. Bertanya-tanya tentang apa yang akan dikatakan Baekhyun.

"Sehun-" suara Baekhyun terdengar mencicit.

"Katakan saja Baek."

"Aku-"

"Ya?"

"-menyukaimu."

Tiba-tiba saja kata-kata itu lolos dari bibir mungilnya. Ia langsung terduduk kaget sambil menutup mulut sialannya itu.

Ini terlalu cepat, tentu saja.

"Baekhyun-" Sehun tampak tercegang mendengarnya. Hal ini tidak pernah disangka-sangka oleh dirinya. Mereka hanya dekat dan sebatas teman saja kan, bagaimana Baekhyun bisa menyukainya?

Ini sudah terlanjur bagi Baekhyun. Maka Baekhyun pun mengatakan seluruhnya dengan wajah yang tertunduk malu.

"Aku sudah menyukaimu sejak kau baru masuk klub musik."

"Apakah itu 4 tahun yang lalu?"

Baekhyun mengangguk kecil.

Tapi gerak-gerik Baekhyun tidak terlihat seperti orang yang tengah menyukai dirinya. Jadi Sehun merasa aneh saja saat Baekhyun berkata seperti itu. Mereka kan hanya teman dan partner di klub musik. Bahkan Baekhyun saja tidak pernah berkirim surat cinta padanya.

Sehun pun memejamkan matanya sebentar, ia menghela napas, "Maaf jika aku tidak tahu sebelumnya soal ini," ia berdeham, kemudian menatap Baekhyun sedalam-dalamnya, "Aku hanya ingin hubungan kita sebatas teman atau adik-kakak. Kau pasti akan menjadi kakak yang baik untukku."

Disana Sehun tersenyum.

Orang itu tidak memikirkan bagaimana hancurnya hati seorang Byun Baekhyun setelah mendengar balasannya. Dan juga bagaimana hancurnya perasaan itu.

Baekhyun mencoba mati-matian untuk bersikap biasa saja dan tidak menangis. Cangkir Vanilla Latte yang dipegang olehnya bergetar kecil. Ia belum siap untuk mendengar penolakan dari orang yang disukainya.

"Apakah aku ditolak?" Nadanya bergetar.

Sehun lantas berdiri dan mendekati sosok itu, "Apakah cara bicaraku kejam?" Bukannya menjawab ia malah balik bertanya.

Ya Sehun, kau benar-benar kejam. Jika Baekhyun bukanlah orang yang kuat pasti ia sudah menangis sejadi-jadinya sekarang.

"Maaf aku harus pergi secepatnya. Aku harap kau baik-baik saja setelah ini," ia melangkah maju, "dan terima kasih atas kopinya." Kemudian sosok Sehun pun menghilang dari pandangan Baekhyun.

Setelah mengatakan hal itu, dengan seenaknya pergi? Apakah Oh Sehun benae-benar tidak memikirkan perasaan Baekhyun? Apa Oh Sehun tidak peduli dengannya?

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Tikakyu #1
Chapter 1: Ya ampun, akhirnya itu... Sungguh membuat orang terbahak...
Nice story author-nim. (y)
keyhobbs
#2
Chapter 1: ahhh....chanbaek one!!!^^ I love chanbaek soooooo much hehehe tpi by the way, d sni baek nya malah buang2 waktu buat suka sama sehun padahal kan ada chanyeol yg selalu ada buat dia,humm~~~ tpi akhirnya itu lho....I like it^^
parkHyunIn #3
Chapter 1: Aaaahhhhh akhirnya ada ff chanbaek aff ~T_T~
Permulaan yg sgt bgus untukmu :)
Ceritanya ringan tp dikemas dengan suasana yang sesuatu (^3^)
Aku udh lama gk bka lg aff bikos bnyak ff yg gntungin readernya. Ditambah jg bnyak cerita yg straight dibndingkn dg atopun Gs.

Smoga author akan menetap diakun aff ini dan trus menulis cerita chanbaek atopun couple exo lainnya #^_^

Keep writing!!
Salam hangat~
lrenee
#4
Chapter 1: Omg ada ff chanbaek. /screamm
crystljng
#5
Chapter 1: Hehe bagus thor, pendek gamaslaah setidaknya happy endiingg! Sequelnya yaaaa... Kalau bisaaa
potatoria
#6
Cie debut di asn :V