Chapter 1

A Pair of Fates
Please Subscribe to read the full chapter

Warning! A little bit depiction of violence.

A/N: Chapter ini masih terbilang sebagai teaser karena masih pengenalan tokoh. Nonetheless, please kindly enjoy it! ^v^

 

 

CHAPTER 1 

 

 

Jalan yang mereka lewati kali ini mulai bersahabat. Setelah lima hari menyeberangi lautan dan tiga hari menjelajahi hutan, akhirnya perjalanan tanpa henti tersebut membawa mereka lebih dekat kepada pemberhentian terakhir. Pohon-pohon yang menaungi kereta kuda mereka tak mampu menaungi mereka melawan sinar matahari yang entah mengapa terasa lebih panas di tempat ini. Namun kendaraan tertutup yang mereka tumpangi cukup untuk menghalau sengatannya. Sejauh mata memandang, hanya terdapat beberapa gubuk kayu sederhana dan perahu-perahu rusak yang mungkin saja sedang dalam proses perbaikan oleh para pelayar di kawasan itu. Belum ada tanda-tanda kehidupan yang mereka jumpai di hutan ini.


Changmin tak pernah berpikir sebelumnya bahwa ide Kyuhyun untuk mengajaknya serta dalam misinya untuk mengunjungi kekasihnya di Westquine akan terwujud secepat ini. Rayuan Kyuhyun telah ia abaikan berkali-kali karena ia tahu betul bahwa perjalanan dari kota mereka ke Westquine akan memakan waktu yang tidak sebentar. Sebuah lautan dan hutan gelap nan rindang harus mereka taklukan sebelum berhasil mencapai kota tersebut mengingat Westquine adalah satu kota di tengah lautan. Namun, ayah Changmin ternyata mempunyai ide lain yang secara tidak sengaja membuatnya harus mengikuti kemauan Kyuhyun. Ia harus menyerahkan sesuatu kepada seseorang di Westquine atas perintah ayahnya. Itulah mengapa saat ini Changmin berada dalam satu kereta kuda dengan sahabatnya, Cho Kyuhyun, yang sepanjang perjalanan selalu merasa bersemangat menanti-nanti pertemuannya dengan kekasih lamanya yang dua tahun lalu hingga sekarang memilih bekerja di kota itu.

“Sungai!” Kyuhyun berseru dengan kepalanya melongok keluar jendela kereta kuda mereka. “Berhenti!”

Kereta mereka berhenti.

Changmin mendongak dari buku yang sedang ia baca. “Kyuhyun, kita sudah hampir sampai. Jangan membuat perjalanan kita bertambah satu hari lebih lama.”

“Ini tidak akan memakan waktu lama, Shim,” sahut Kyuhyun yang sudah membuka pintu kereta. “Aku hanya akan menghilangkan dahaga.”

Changmin melirik sisa tiga botol minuman yang terisi penuh berdiri berdampingan di pojok kereta. Tentu saja, Kyuhyun hanya membuat alasan.

“Tidakkah kau ingin bertemu dengan kekasihmu secepat mungkin?” tanya Changmin saat ia menyusul Kyuhyun hingga ke pinggir sungai. Kyuhyun sedang mengambil segenggam air dengan kedua telapak tangannya dan meminumnya. Kemudian mengambil segenggam lagi untuk ia basuhkan ke wajahnya yang tampak lebih cerah di bawah sinar mentari pagi.

“Tentu saja aku ingin,” jawab Kyuhyun. “Tapi ayolah, sudah berhari-hari kita duduk dalam ruangan tertutup. Tidakkah kau bosan?”

Bosan saja tidak cukup untuk menggambarkan suasana hati Changmin saat ini. Ia sudah hampir muak dengan perjalanan ini, tidak pernah terbiasa dengan perjalanan jauh dan kontinus yang memakan waktu lebih dari satu minggu dan terjebak di dalam kapal kecil di lautan serta sebuah kotak kayu berjalan dengan satu kuda dan satu orang kusir di daratan.

“Baiklah.” Changmin mengalah. “Tapi kita tidak akan lama.”

Kyuhyun tersenyum lebar sambil menciprat-cipratkan air di wajahnya. Changmin tergoda untuk melakukannya dan mengambil satu tangkup air untuk ia basuhkan di wajahnya. Ia tersenyum lega saat merasakan dinginnya air sungai. Meskipun hampir satu minggu pertama mereka habiskan dengan menatap air laut dan terapung di atasnya, tidak bisa dipungkiri bahwa ia juga membutuhkan air segar setelah tiga hari tidak menyentuhnya.

 

 

+++

 

 

Westquine tampak seperti yang dibicarakan Kyuhyun saat mereka dalam perjalanan. Kota yang dipenuhi dengan orang-orang saat mereka pertama kali memasuki jalan masuk utama kota itu. Sedikit lebih kecil dari Seoul, kota asal mereka, namun tidak mengurangi kesibukan di kawasan itu. Setelah terisolasi dalam perjalanan, rasanya menyenangkan dapat melihat manusia lain dalam jumlah yang lebih besar daripada hanya sekedar melihat Kyuhyun, kru kapal, dan kusir kereta kuda mereka. Bangunan di kota serupa dengan apa yang ada di kotanya. Sebagian besar telah dibangun menggunakan bahan dasar tanah liat dan batu bata. Sebagian kecil hanya menggunakan kayu yang disusun begitu rapatnya sehingga tak ada celah mengkhawatirkan yang akan menjadi jalan masuk udara malam yang dingin kota itu.

“Ke mana kita pergi?” tanya Changmin.

Kyuhyun mengamati kawasan itu sejenak. “Aku rasa ke arah itu.” Telunjuknya menunjuk ke arah samping kanan mereka.

“Berapa kali kau berkunjung ke tempat ini sebenarnya?”

“Satu kali, dan aku lupa dimana letaknya.” Kyuhyun membuat ekspresi bimbang saat Changmin memelototinya. “Kita cari tahu saja.” Kyuhyun berjalan mendahuluinya.

Mereka berjalan lebih jauh ke dalam kota, mengamati penampilan setiap orang yang berpapasan dengan mereka, mengagumi bangunan lain yang ternyata sedikit lebih modern jika mereka melangkah semakin dalam ke permukiman mereka, dan pada akhirnya, sampai juga lah mereka di pusat kota. Tempat di mana segalanya mulai terlihat. Penjual, pembeli, toko-toko kecil, posko dagang, bar, bangunan-bangunan, dan para pekerja yang menyibukkan diri dengan pekerjaannya.

“Luna!” Changmin mendengar Kyuhyun berseru di sampingnya. Ia menatap sahabatnya sebelum mengikuti arah pandangan Kyuhyun.

Berdiri sedikit jauh di depan mereka, Luna melambaikan tangannya sembari tersenyum lebar. Wanita itu masih sama seperti terakhir kali saat Changmin melihatnya di rumah Kyuhyun dua tahun yang lalu. Rambut emas panjang bergelombang dan tubuh langsing.

“Ayo!” Kyuhyun berlari, menarik lengan Changmin bersamanya.

Mereka tak sempat untuk saling bertukar sapa. Kyuhyun memeluk wanita itu dengan erat di dalam kedua lengannya. Wajah keduanya membuat Changmin mau tak mau tersenyum meskipun mereka berdua tidak mengacuhkannya sama sekali. Ia hanya berdiri di tempatnya sementara Kyuhyun dan Luna bertukar kata dengan penuh antusias.

“Shim Changmin!” seru Luna saat wanita itu akhirnya menyadari keberadaannya.

“Akhirnya,” kata Changmin.

Luna menepuk bahunya sambil tertawa. “Maaf, kawan,” ucapnya dengan suara tinggi seperti biasa. “Aku hanya terlalu senang. Sudah lama aku tidak bertemu Kyuhyun.”

“Yeah. Tentu saja.”

“Bagaimana kondisimu?”

“ Cukup baik,” jawab Changmin. “Tapi aku tidak akan pernah mengulangi perjalanan semacam ini lagi.”

“Memang, tidak pernah berubah,” komentar Luna sambil menggelengkan kepalanya.

Beberapa menit kemudian Luna mengajak mereka berkeliling di tempatnya bekerja. Bahkan sejak pertama kali Kyuhyun bertemu dengan Luna, wanita itu sudah menyukai busana. Luna selalu berpikir kritis bahwa model pakaian di kota mereka terlalu sederhana dan perlu lebih banyak perubahan agar peradaban di sana terlihat lebih maju. Namun Changmin tidak merasa apa yang mereka kenakan terlalu sederhana. Di zaman mereka, kemeja dan celana katun adalah dua bentuk benda paling bermartabat yang pernah orang temukan bagi kaum lelaki. Gaun panjang berenda monoton yang para wanita kenakan pun terlihat baik-baik saja di mata Changmin. Namun Luna ingin mengekplorasi lebih, dan datanglah ia ke Westquine, kota terpencil dengan segudang sumber daya dan peradaban yang sedikit lebih terdepan daripada tempat lainnya di bumi.

“Aku berhasil membuat sesuatu.” Luna mengumumkan kepada Kyuhyun dan Changmin. Di depan mereka, sebuah gaun indah yang terlihat terlampau silau tergantung di dinding sebagai gaun sampel.

“Aku tidak pernah melihat gaun seputih ini,” komentar Kyuhyun.

“Serbuk pemutih,” kata Luna. “Sedikit banyak aku mendengar bahwa seseorang dari suatu tempat bernama Skotlandia menemukan sesuatu dengan mereaksikan klorin dan kapur mati.” Luna menggiring mereka ke bagian belakang bangunan yang berakhir dengan sebuah pintu kecil setinggi badan Kyuhyun, sehingga Changmin harus merundukkan kepalanya saat melaluinya. “Orang –orang Westquine yang sempat berkunjung ke negeri itu tentu saja tidak ingin melewatkan satu pun penemuan brilian. Mereka membawa pulang ilmu yang sangat berharga.”

Yang terbentang di balik pintu itu adalah sebuah ruangan dengan berbagai peralatan berisi bahan-bahan cair maupun bubuk. Di pojok ruangan beberapa gaun yang sama dengan yang sebelumnya serta yang lainnya dengan warna yang lebih bervariasi namun belum sempurna tergantung di dinding kayu. Beberapa bak air kayu berisi air berwarna-warni terletak di samping gaun-gaun tersebut. Changmin mengatupkan mulutnya dengan sangat rapat membentuk satu garis lurus, sebelum melirik Luna yang berjalan menuju ke meja eksperimen.

“Pabrik ini sedang mencoba untuk melakukan penelitian. Bahan pewarna alami sudah semakin sulit untuk didapatkan. Oleh karena itu, kami membuat – ”

“Bahan pewarna sintetis,” potong Changmin. Ia mendekati Luna lalu menatap lekat-lekat gelas-gelas kimia di depannya.

“Jangan beritahu siapapun di luar sana. Kami tidak akan mengeluarkan koleksi sebelum penemu asli bahan sintetis ini mematenkan penemuannya.”

“Kau terlibat dalam eksperimen ini?”

“Dalam beberapa hal, ya.” Luna menyeringai. Semua rasa kepuasaan terajut dalam ekspresinya. “Ini sangat menyenangkan.”

“Ini gila,” sanggah Changmin. “Sejak kapan kalian melakukan ini?”

“Hmm, berbulan-bulan? Atau satu tahun?” Luna berpikir.

“Tidak adakah petugas yang melakukan inspeksi? Bagaimana mungkin tempat ini tidak dirubuhkan setelah apa yang kalian lakukan?”

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Zheeda #1
Chapter 2: kangen fanfic homin???...
btw,ada akun watty g?
HominYC #2
Chapter 2: I really do enjoy this story ^w^
please update soon
angelmax #3
Chapter 2: eh jadi changmin yg dicar yunho???
duhh penasaran apa yg membuat perompak ini mencari. changmin.....

aku ngakak waktu bagian donghae jawab "AYE! "....suka banget part itu thor.... lucuuuu....

cepet apdet ya author nim... suka aama genre nya... sesuatu banget dah
angelmax #4
Chapter 1: omg.... kak author beneran deh ga pernah gagal dlm nulis ff.. selalu.daebak banget karyanya.....

aku baru tau kl ada ff. ini.... pdhl dah apdet lama ya...

lanjut ke next ....XD
kawaii_massu #5
Chapter 2: Akhirnya update juga...

Sulit banget cari cerita dengan genre yang seperti ini. Dan seperti biasa, you're doinga great job with this!
thanks!
LMS_239
#6
Chapter 2: Mereka ga tau orang yg dicari trnyata changmin yg mreka tawan
Kesian changmin, kyu n luna yg jd terpisah TT
wonkyupo #7
Chapter 2: update..hehe
ini kece bin seru
lnjuut
wonkyupo #8
Chapter 2: update..hehe
ini kece bin seru
lnjuut
ohnoona #9
Chapter 2: Seruu..baru x ni bca genre yg sdkit menegangkan..g sabar sma klnjutan'a..