Kiss For Hyung

Description

“Sekarang sesuai perjanjian. Baekhyun harus cium Hyung.” “Tapi Hyung tutup mata dulu.” “Baekhyun sayang sama Hyung.” “Hyung juga sayang sama Baekhyun.” Tidak. Hyung sangat mencintai Baekhyun.

Foreword

Kiss For Hyung

Pairing: Chanbaek

Cast: Byun Baekhyun (9th), Park Chanyeol (16th)

WARNING!!

BOYS LOVE. CONTENT. SHOUNEN AI. BROTHER COMPLEX. IA.

 

DOBIVIRUS PRESENT

 

 

Jam menunjukkan pukul 12 malam ketika Baekhyun kecil tersentak dari tidurnya. Kamarnya yang remang-remang terlihat menakutkan. Baekhyun mengusap-usap kedua matanya lalu menggapai-gapai untuk turun dari tempat tidurnya. Hal pertama yang ia cari adalah saklar lampu yang berada didekat pintu kamarnya.

 

Setelah kamarnya kembali terang, Baekhyun memutuskan untuk menghampiri kakak laki-lakinya yang berada dikamar sebelah. Ia mengetuk pintu beberapa kali untuk memastikan jika kakaknya belum tidur.

 

“Masuk!” terdengar sahutan Chanyeol dari dalam. Baekhyun tersenyum lebar lalu mendorong pintu kamar kakaknya dengan tangannya yang mungil. Disudut ruangan Baekhyun melihat kakaknya yang sedang membaca buku pelajaran.

 

Hyung belum tidur?” tanya Baekhyun sambil melangkahkan kaki mungilnya menuju tempat dimana Chanyeol membaca buku.

 

Chanyeol tersenyum lalu menggeleng ringan. Ia mengangkat tubuh mungil Baekhyun ke pangkuannya. “Belum, bagaimana denganmu? Kenapa adik Hyung belum tidur?”

 

Baekhyun kecil memajukan bibir bawahnya—cemberut. “Baekhyun tadi sudah tidur tapi kebangun lagi.” Setelah itu ia tersenyum lebar, “Jadi Baekhyun kekamar Hyung saja! Baekhyun kangen sama Hyung!”

 

Chanyeol mencubit gemas hidung mungil adiknya. “Harusnya Baekhyun kembali tidur. Ini masih tengah malam, besok kalau Baekhyun tertidur dikelas bagaimana?” ucap Chanyeol setengah bercanda.

 

Baekhyun hanya menggeleng-geleng polos, “Baekhyun gak akan tertidur dikelas! Baekhyun ‘kan suka belajar Hyung!”

 

Chanyeol tertawa. Ia mengecup pipi Baekhyun, “Baiklah jagoan kecil. Lalu sekarang kita mau apa?”

 

Baekhyun mengambil pose berfikir dengan jari telunjuk mungilnya mengetuk-ngetuk dagu. “Baekhyun ingin mendengar cerita yang bagus!” ujarnya girang.

 

Kali ini Chanyeol yang berfikir. Beberapa detik setelah itu ia tersenyum simpul pada Baekhyun. Ia mengusap puncak kepala Baekhyun dengan sayang. “Baiklah, Hyung akan menceritakan sebuah kisah tentang seorang adik yang hidup berdua dengan kakaknya.”

 

Baekhyun berkedip polos. Hal yang pertama kali terfikir olehnya adalah ia dan Chanyeol sendiri. Ia dan Chanyeol memang hidup berdua diapartement mewah di ibukota Korea Selatan. Sedangkan Ayah dan Ibunya sudah meninggal 3 tahun yang lalu karena kecelakaan mobil. Mereka mewariskan seluruh harta kekayaan mereka kepada kedua anak mereka.

 

Chanyeol masih duduk dikelas 1 SMA ketika itu, tetapi ia sudah harus menjadi pewaris perusahaan Ayah dan Ibunya yang tak bisa dibilang sedikit. Diusianya yang masih remaja, Chanyeol sudah harus mempelajari tentang bisnis agar perusahaan milik Ayahnya tidak bangkrut dan jatuh ketangan yang salah. Ia juga harus mencari uang agar bisa membayar sekolahnya dan sekolah Baekhyun yang saat itu masih berumur 6 tahun.

 

“Baekhyun.” Chanyeol mencubit hidung Baekhyun ketika melihat adiknya itu hanya diam.

 

Baekhyun berkedip lagi lalu tersenyum lebar pada Chanyeol, “Ayo ceritakan!” serunya bersemangat.

 

Chanyeol menatap Baekhyun jenaka, “Tapi Baekhyun harus janji tidak akan menangis. Kalau Baekhyun menangis Hyung akan menghukum Baekhyun. Setuju?”

 

Baekhyun menggigit bibir bawahnya, mulai ketakutan hanya dengan ancaman Chanyeol. Bagaimana jika nanti Chanyeol menceritakan tentang hantu padanya? Atau Chanyeol menceritakan tentang kecelakaan atau bunuh-bunuhan padanya?

 

“Hukumannya hanya mencium Hyung.” Jelas Chanyeol ketika melihat Baekhyun yang sedikit ketakutan. Dalam hitungan detik wajah Baekhyun kembali ceria. Ia menepuk-nepuk pipi Chanyeol dengan tangan mungilnya.

 

“Setuju! Tapi Baekhyun ingin mendengarnya sambil berbaring. Hyung juga harus berbaring disebelah Baekhyun.” Ucapnya lalu turun dari pangkuan Chanyeol, ia menarik tangan Chanyeol agar mengikuti langkahnya keranjang milik Chanyeol.

 

Mereka berbaring bersebelahan dan saling berhadap-hadapan. “Ayo mulai!” seru Baekhyun.

 

Chanyeol tertawa melihat tingkah Baekhyun yang menggemaskan. Ia mengacak rambut saudara yang berbeda 7 tahun dengannya itu dengan gemas. “Baiklah, Baekhyun harus mendengarkan cerita Hyung baik-baik.” Ucap Chanyeol.

 

Baekhyun mengangguk ringan membuat Chanyeol berdehem sejenak. “Namanya Baekie dan kakaknya Chanie.” Ucap Chanyeol, ia bisa melihat Baekhyun menahan tawanya. “Mereka tinggal di sebuah pegunungan yang jauh dari perumahan penduduk. Suatu hari Baekie ingin dibelikan sebuah mobil-mobilan dengan remote control, tetapi Chanie tidak punya uang.”

 

“Mereka miskin?” tanya Baekhyun dengan nada iba.

 

Chanyeol mengangguk. “Mereka sangat-sangat miskin. Tapi Chanie tidak ingin membuat Baekie kecewa, jadi Chanie mengatakan jika ia bisa membuat mobil-mobilan yang jauh lebih bagus dari pada yang dijual dikota.” Ucap Chanyeol.

 

“Apa Chanie bohong?” Baekhyun bertanya lagi dengan nada polos.

 

“Tidak, Chanie tidak pernah berbohong pada Baekie.” Ucapnya. “Chanie memang bisa membuat mobil-mobilan dari kayu. Ia membuatkan Baekie sebuah mobil-mobilan yang bisa ditumpangi oleh Baekie kemana pun.”

 

Mata Baekhyun berbinar, “Pasti Baekie senang!” serunya.

 

Tetapi Chanyeol malah menggeleng, “Baekie tidak menyukainya. Ia marah pada Chanie dan menendang mobil-mobilan itu hingga hancur. Ia berteriak pada Chanie jika ia hanya ingin mobil-mobilan dengan remote control, bukan mobil-mobilan yang dibuat dari kayu.”

 

Mata Baekhyun mulai berkaca-kaca, “Pasti Chanie sangat sedih.” Ucapnya.

 

Chanyeol tersenyum dan mengangguk ringan. “Chanie sangat sedih, tapi ia tidak ingin memarahi Baekie. Chanie berjanji akan membelikan Baekie mainan yang ia inginkan agar Baekie tidak marah lagi sama Chanie.”

 

“Bagaimana caranya? Chanie dan Baekie ‘kan miskin.” Ujar Baekhyun sedih.

 

Chanyeol hanya mengusap lengan Baekhyun dengan gerakan lambat. “Chanie mencari uang dengan menjual buah-buahan dan kayu kepasar yang ada dikota. Chanie mengumpulkan uang hasil dagangannya untuk membeli mainan Baekie, tetapi uangnya tak pernah cukup.”

 

Baekhyun hanya diam untuk menyimak cerita Chanyeol. “..ketika Chanie kembali kerumah mereka, Baekie masih tidak ingin menyapa Chanie. Ia masih marah karena Chanie belum membelikannya mainan. Chanie terus meminta maaf karena ia belum bisa memenuhi janjinya pada Baekie, tetapi Baekie tidak peduli. Ia berlari kekamarnya sambil menangis dan berteriak pada Chanie jika ia tak akan makan dan keluar dari kamar sebelum Chanie membelikannya mainan.”

 

Airmata Baekhyun mengalir begitu saja dari pelupuk matanya. Hal itu membuat Chanyeol lantas menghapus airmata Baekhyun sambil mengulum senyumnya.

 

“Baekie egois.” Desis Baekhyun.

 

Chanyeol hanya tersenyum simpul. “Chanie sangat panik karena ucapan Baekie. Ia tidak ingin Baekie sakit karena tidak makan. Jadi, malam itu juga Chanie pergi kekota untuk melakukan sesuatu. Keesokan paginya ketika Baekie keluar kamar, ia menemukan sebuah mobil-mobilan dengan remote control tepat didepan kamarnya. Tak hanya itu, disana juga banyak makanan.”

 

Raut wajah Baekhyun berubah menjadi kebingungan. Airmatanya masih mengalir ketika Chanyeol melanjutkan ceritanya.

 

“Baekie sangat bahagia dan ingin mencari Chanie untuk mengucapkan terima kasih. Tetapi Baekie tidak menemukannya dimanapun. Akhirnya Baekie memutuskan untuk memainkan mainannya, karena ia berfikir Chanie sedang kekota untuk bekerja. Tetapi ia menemukan surat didalam kotak mainannya dan surat itu membuat Baekie terkejut.”

 

Baekhyun meraih telapak tangan Chanyeol dan menggenggamnya dengan erat. “Apa isi suratnya Hyung?”

 

“Isi surat itu adalah tulisan tangan Chanie. Ia mengatakan jika ia meminta maaf karena mobil-mobilan yang ada pada Baekie sekarang adalah hasil curian. Sedangkan makanan yang dibelikan Chanie untuk Baekie murni hasil kerja keras Chanie, jadi Baekie harus makan dengan teratur.”

 

Tangis Baekhyun kembali pecah. Ia meraung-raung sambil mengatakan jika Chanie baik sekali. Baekhyun menatap Chanyeol dan bertanya, “Lalu dimana Chanie, Hyung?” ucapnya sambil terisak-isak.

 

“Baekhyun ingat jika Chanie tidak pernah berbohong?” tanya Chanyeol yang dibalas anggukan polos oleh Baekhyun. “Setelah Chanie mencuri mainan dan membeli makanan untuk Baekie, ia meletakkan barang-barang itu didepan kamar Baekie. Setelah itu ia menyerahkan diri kepolisi.”

 

Baekhyun memeluk Chanyeol tiba-tiba. Ia masih menangis terisak sambil mengatakan jika Chanie tidak boleh pergi. Chanyeol tertawa, ia mengelus punggung Baekhyun dengan lembut. “Jangan menangis Baekhyun. Tadi Baekhyun berjanji ‘kan tidak akan menangis?” ucap Chanyeol.

 

Baekhyun menjauhkan wajahnya dari dada Chanyeol. “Maafkan Baekhyun, Hyung.” Isaknya. “Hyung boleh menghukum Baekhyun. Tapi Hyung harus janji dulu.”

 

Chanyeol mengangkat alisnya bingung. “Janji apa?”

 

Baekhyun menghapus sisa air matanya dengan lengannya yang kecil. “Nanti jika Baekhyun melakukan kesalahan, Hyung jangan pernah pergi ninggalin Baekhyun. Baekhyun sayang sama Hyung.”

 

Chanyeol tidak bisa menyembunyikan senyumannya mendengar kata sayang dari bibir mungil Baekhyun. Ia mencium pipi bulat adiknya, “Hyung janji, Hyung tidak akan pernah ninggalin Baekhyun apapun alasannya. Baekhyun jangan nangis lagi ya.”

 

Baekhyun mengangguk lalu menarik sudut bibirnya untuk membuat senyuman lebar. “Terima kasih Hyung.”

 

“Sekarang sesuai perjanjian. Baekhyun harus cium Hyung.” Ucap Chanyeol sambil mencolek-colek dagu mungil Baekhyun. Yang dicolek langsung merona parah.

 

Baekhyun menggigit bibir bawahnya dan menatap Hyungnya dengan ragu. “Tapi Hyung tutup mata dulu.”

 

Chanyeol langsung menutup matanya, “Baiklah, Hyung siap.”

 

Dan satu kecupan mendarat dibibir Chanyeol. Cepat dan tepat.

 

“Baekhyun sayang sama Hyung.” Ucap Baekhyun ketika Chanyeol sudah kembali membuka matanya. Baekhyun membalik tubuh mungilnya membelakangi Chanyeol, pipinya semerah tomat.

 

Chanyeol hanya mengulum senyum. Ia memeluk Baekhyun dan berbisik, “Hyung juga sayang sama Baekhyun.”

 

Tidak. Hyung sangat mencintai Baekhyun.

 

FIN

 

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet