Missing Card

CHAEKI fAIRy TalE

 

 

"Joong Ki melakukan hal paling bodoh di hidupnya pada hari ulangtahunku,"

 

 

Sudah lebih dari puluhan kali gadis itu menatap layar ponselnya. Sesekali ia akan menghela napas berat seolah ada masalah besar yang tengah menghadangnya, dan sesekali pula ia akan tertunduk seolah dunia di ambang kehancuran.

Namanya Moon Chae Won, mengenalnya?

Harusnya iya sebab meski ia bukan seorang bintang kelas dunia namun google punya namanya di deretan lulusan Universitas Chungye tahun lalu..

Jadi di hujan yang merintik tipis-tipis sore ini, ada sebuah kisah tentangnya yang akan kubagi pada kalian.

Chae Won sudah terjebak di tempat beraroma kopi itu selama nyaris 2 jam. Ia tidak sendirian tentunya, ada secangkir kopi yang aromanya sudah sirna di hadapannya, sementara di sekitarnya mulut-mulut penuh gosip berbusa menuturkan kisah mereka.

Ya, gadis... ehm... kata wanita mungkin akan lebih tepat karena usianya yang sudah nyaris kepala 3. Okay, kuulangi, wanita itu menyesap kopi ketiganya lamat-lamat. Manik matanya masih tak beranjak dari layar ponsel yang geming.

Ada kekecewaan yang terhembus sekali lagi dari ekspresi wajahnya.

Bibir Chae Won mengerucut. Ia memindai suasana di luar Coffeeshop yang basah dan sesungguhnya menentramkan, andai saja ia tak tengah menunggu 'sebuah bayangan' dari manusia bernama Joong Ki.

Kalian mengenalnya?

Kalian dapat menemukannya di homepage situs pelatihan milter 3 tahun lalu.

"Jadi dia benar-benar tidak datang? Okay, baiklah...."

Chae Won membanting cangkir kopinya ke atas meja setelah menumpahkan seluruh isinya ke dalam mulutnya yang gatal ingin mengomel.

Ia menangkup blazer cokelat tua berbahan katun di sisi kanannya dan menghentakkan kedua boot kulitnya ke lantai Coffeeshop. Siluetnya yang dingin beranjak dari atas kursi.

Udara di luar sedang tidak bagus, hujan mungkin telah reda namun udara dingin siap menyerbu siapa saja yang bersikeras untuk melawannya tanpa syal ataupun pakaian hangat. Beruntung perlengkapan perang Chae Won lengkap.

Sayangnya, sebelum tangannya sempat mendorong pintu kaca dari tempat berjuluk Bluecafein itu, sesosok pria mendorongnya tanpa basa-basi. Ada letupan emosi yang mengalir dari caranya merangsek masuk. Chae Won terjungkat, jatuh ke belakang dengan serta merta. Pantatnya menyapa lantai keramik yang keras.

Seolah kasat mata, sosok yang menabraknya tak meliriknya sama sekali. 2 pria lainnya dengan massa otot yang sama kekarnya muncul di ambang pintu.

Ketiganya mengepung setiap sudut Bluecafein. Alunan musik, suara mesin pembuat kopi, aroma khas capuchino membaur dengan histeria yang tercipta sekejap mata.

Pintu terkunci rapat.

Gerak-gerik setiap tubuh dibatasi. Chae Won tercekat, tak tahu harus berbuat apa kecuali ikut dalam barisan para sandera yang dibiarkan meringkuk di sudut ruangan.

Sial baginya!

Seorang anggota dari komplotan perampok tersebut keluar dan mengganti tanda open menjadi close,

Tak akan ada yang mencurigai mereka sebab kaca coffeeshop ini tak tembus pandang dari luar.

"Chae Won melakukan hal paling bodoh di ulang tahunnya, untukku,"

 

*Lanjutin nanti, sekarang mau lurusin punggung nonton REPLY 1988. Cekaka*

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
emoonsong #1
Chapter 1: Hahahah....
Skrng aq mengerti arti sebenarnya dari 'nulis iseng'...
Ini benar benar...
*menyejutkan*
Hahahah
eonnifan
#2
Chapter 1: buset hahhahahaa