Machine

MinLy Couple
Please Subscribe to read the full chapter

Sore itu Lily sedang menunggu Farda di gazebo gedung Ekonomi. Saat sedang sendiri seperti ini, hanya musik yang menjadi teman setia Lily.

 

Jjileodo pihanbangul annaeoldeut

Wanbyeokhan areumdaum

Kkum gateun hwanggeum biyul

Seems like he wouldn’t even bleed a single drop if he was pricked

A perfect beauty

Dream-like golden proportions

 

Sesekali kepala Lily menggangguk-angguk mengikuti irama, dan matanya sibuk mencari sesosok Farda. Farda yang sedang bergabung dalam sebuah kepanitiaan, akhir-akhir ini bahkan tidur larut malam demi menyelesaikan tanggung jawab nya membuat poster, selebaran, dan video promosi.

 

Akhirnya Farda muncul sambil membawa ransel, sleeping bag, matras, dan peralatan kemping lainnya.

 

“Far!” Lily melambaikan tangan, senang akhirnya Farda datang juga.

“Elu kemana a-“ kata-kata Lily terpotong begitu saja ketika Lay tiba-tiba muncul mengekor di belakang Farda.

 

“Heol~” ucap Lily spontan sambil melongo.

 

Farda dekat dengan Lay. Fenomena ini adalah fakta dan CABSHI juga sudah mengetahuinya. Hanya saja, kalau dilihat langsung dengan mata kepala seperti saat ini, ya memang masih sulit dipercaya.

 

Farda menyenggol Lily, “Kak, ih jangan norak. Ngga enak sama Lay.”

 

Lily tersadar kemudian menyapa Lay, “Oppa, annyeonghaseyo~”

 

Lay tersenyum, memamerkan lesung pipinya, “Annyeong Lily,” sambil melambai-lambaikan tangan sebisanya karena ia membawa tumpukan selebaran dan gulungan poster.

 

 “Far, lu makin gencar aja sama si Lay oppa. Dia sampe nganterin elu segala kesini,” bisik Lily sambil terkekeh.

 

Seketika Farda membalas Lily dengan memberikan tatapan “WHAT THE HELL ARE YOU TALKING ABOUT IN FRONT OF LAY?!!” Takut-takut Lay mendengar ejekan unnie beagle-nya ini.

 

“Gomawo oppa. Padahal Farda udah bilang ngga usah anterin segala.”

“Gwenchana. Kan sekalian ke arah parkiran. Kalo gitu, sampe besok ya Far, jangan telat ya. Josimhae~.”

“Oppa juga ya, josimhae~ naeil bwa~.”

 

“Ciyekkk. Ati-ati ya Fardahh~~” Lily langsung menggoda Farda begitu Lay pergi.

“Kak Lily mah, Farda kan jadi malu. Orang kita cuma sebatas sunbae-hoobae doang kok,” Farda membela diri tapi menunduk menutupi pipinya yang memerah.

“Kalo kata si dinchul mah, ngga ada yang ngga mungkin di bawah kolong langit ini, Far.”

“Au ah, kak. Mending pulang, yuk. Farda mau beberes buat LDK besok nih.”

 

Lily dan Farda sedang berjalan menuju halte bus di depan kampus. Mereka menyusuri belokan, dan kemudian, TTINN TTINN!!

“OMMA! KKAMJJAKIYA!!” Farda dan Lily kompak kaget.

Lay yang sudah mengikuti Farda dan Lily, menekan klakson tiba-tiba, sengaja ingin mengagetkan mereka berdua. Melihat reaksi Farda dan Lily yang masih mengelus-elus dada masing-masing sambil mencari naf

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
zippytao #1
Chapter 3: Boleh nangis gak gue nih ? Kok rasanya cerita gue indah bgt sih , men :">
dinchul #2
wakakakka biar kalo lu dengerin machine, bakal kebayang umin yg jahat
zippytao #3
Chapter 1: MALDWO ANDWAE ! KEKNYA GUE CLUMSY ABIS DI SINI MALDO ANDWAE KATA KATA LO MEBOHOK BGT AMPE KE TEMBOLOK GUE MEN . Potongan lagunya pas ! MALDO ANDWAE !
dearestao #4
Chapter 1: BAH INI MAH LANJOT LAGI UMIN LILLY NYAAAAAAAA
dearestao #5
APAAAN MEN APAAAN GUE PENASARAN MEN ELAH 20 CHAPTER LANJOT DAH
chanye0ja #6
GREGETTTT ...
Chat line nya ituh loh keseharian kita bangett
zippytao #7
JUNMEN MANA LANJUTANNYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA JUNMEEEEEEEEEENNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN