S H N

The Chronicles of Noya (Indonesian)

 

 
Tepat pukul 7 malam Noya sudah siap untuk menjemput Sehun di Airport dengan mengenakan Button Dress yang dipadukan dengan Imitation Leather Jacket, dan Skinny jeans berwarna Navy Blue, Platform Sandals, lalu tidak lupa ia juga memakai Transparent Plastic Frame Glasses dan masker untuk menutupi wajahnya.
 
Begitu ia keluar dari kamarnya ia bertemu dengan ayahnya. "Dad, aku akan kebandara. Tidak usah menunggu ku pulang okay?"
 
"apa urusanmu sampai kau harus kebandara? Kenapa kau menyuruh daddy untuk tidak menunggumu pulang?"
 
Noya langsung tertawa malu mendengar ucapan ayahnya "hehe, aku akan menjemput Sehun---" lalu ia melirik kejam tangannya "yaampun dad, aku akan terlambat! Aku berangkat dulu ya!" Gadis itu langsung mencium pipi kanan ayahnya lalu pergi meninggalkan Ayahnya.
 
Pria yang sedang menatap kepergian putrinya itu sontak langsung berlari mengejar putrinya dan mencegatnya didepan lift. 
 
"Nottaline! sepertinya ayah juga akan pergi, jangan tunggu ayah pulang! Nenekmu sedang pergi mengunjungi temannya dia akan kembali besok, jadi kau langsung tidur saja begitu sampai okay? Oya satu lagi jangan lupa--" pintu lift terbuka Noya langsung masuk kedalam Lift tersebut.
 
"Yaa dad aku mengerti aku sudah dewasaaa!! See youuuu!" Ucap Noya girang, dan lansung menutup pintu lift. Ayahnya hanya dapat menghela nafas seperti orang yang sangat khawatir untuk menghadapi hal yang akan terjadi selanjutnya.
 
 
 
 
                                 *****
 
 
 
Bandara Incheon benar-benar ramai dan penuh selain itu Noya juga melihat banyak orang yang berlarian kearah 'kedatangan' jadi Noya memutuskan untuk memakirkan mobilnya dibasement. Gadis berusia 20 tahun itu dengan cepat melajukan mobil sedannya yang kacanya sangat gelap itu  kearah Basement. Setelah memarkirkan mobilnya Noya mengambil clunchnya dan menelfon Unnie Sae dimana posisi mereka sekarang.
 
"Aku sudah sampai. Sekarang aku harus kemana unnie?" 
 
"Kau membawa name tagmu?" 
 
"Ya aku membawanya." 
 
"Kalau begitu, kalungkan dan kau tinggal perlihatkan ke security, setelah itu kau bisa langsung ke tempat pengambilan barang." 
 
"Okay." Ucap Noya mengakhiri telfonnya. Dengan gesit ia mengalungkan Name Tagnya dan kembali mengenakan maskernya. 
 
Dengan mudah Noya melalui beberapa Security yang sempat melarangnya untuk masuk. Tapi setelah memperlihatkan wajahnya serta tanda pengenalnya Noya dapat lolos dari beberapa usiran Security. 
 
Noya mendapati Manager Lee dan Sae sedang berbicara. Ia melepaskan kacamatanya dan menggantungkan dan melangkahkan kakinya kearah mereka dan memberi salam. Manager Lee dan Sae membalasnya dengan senyuman dan menanyakan kabarnya. 
 
"Ohya, Sehun pulang ikut kamu kan?" Pertanyaan yang keluar dari Manager lee kali ini sontak membuat Noya terkejut. Karna ia kaget bagaimana bisa Manager Lee tau bahwa sebenarnya tujuan utamanya kesini adalah untuk menjemput Sehun.
 
"Hmm.. Entahlah terserah dia saja. ngomong-ngomong dia dimana?" Saat itu juga tiba-tiba para fans EXO yang ada disekitar Noya berteriak karna melihat sekumpulan security berjalan kearah Noya dan Manager Lee.
 
"Dia datang." Ujar Sae menyenggol lengan Noya. Noya langsung memutar badannya dan mencari seseorang yang sedang ia rindukan.
 
Matanya langsung terfokus pada sesosok pria tinggi yang mengenakan bunny berwarna abu-abu dan turtle neck berwarna hitam yang ia padukan dengan jacket kulit berwarna hitam, jeans berwarna hitam sepatu hitam dan masker hitam.
 
Gadis itu langsung tersenyum girang sambil melipatkan kedua tangannya dibawah dadanya ketika mendapati Sehun sudah berjarak sekitar 3 meter didepannya. Ketika mendapati Noya sedang melihat kearahnya, Sehun langsung melepas maskernya lalu tersenyum lepas kearah Noya. 
 
Andaikan ini bukan di bandara, andaikan ini bukan ditempat seramai ini, andaikan fans-fans mu sedang tidak melihatmu berjalan kearahku, Andaikan aku bisa memanipulasi waktu, aku akan berlari kearahmu dan memelukmu dengan erat. Aku benar-benar merindukanmu, Sehun. Pikir Noya dalam batinnya.
 
"Hai" sapa Noya lembut. Sehun tersenyum lalu membalas sapaan Noya. Sehun dan Noya dikelilingi oleh Para member EXO lainnya, Agar tidak terlalu dicurigai oleh fans-fans yang ada disekitarnya Shin Jung berdiri disamping Noya supaya tidak terlalu banyak gosip yang beredar. Noya dan Sehun hanya bisa saling bertatapan karna mereka tidak tau apa yang harus mereka katakan. 
 
"Oh ya, bisa kau taruh ini kedalam tasku?" Ucap Sehun sambil memberikan sebuah syal yang tadi ia gunakan ke Noya.
 
Noya tersenyum lalu mengambil syal tersebut dari tangan Sehun. "Pegangkan ini" perintah Noya sambil menyuruh Sehun untuk memegangkan handphone dan Clunchnya.
 
Noya membuka tas sehun tanpa penuh keraguan. Sementara sehun sendiri merasa seperti sedang gugup ketika Noya membukanya. Dalam waktu 15 detik Noya menaruh syal tersebut didalam tas Sehun lalu kembali menutupnya.
 
"Sudah..." Ucap Noya.
 
Sehun langsung memasang tampang heran.
"Sudah? Apakau tidak memberikan reaksi sama sekali terhadap apa yang sudah kuberikan untukmu?" 
 
"Mwoo? Kenap aku harus memberikan reaksi ketika menaruh syal itu kedalam tasmu."
 
"Yang benar saja..."
 
"Iya benar"
 
"Kau tidak melihat apapun didalam tasku?" Tanya Sehun serius.
 
"Yaaa, aku hanya melihat Lays, earphone, kertas kertas tidak penting, parfum."
 
"Aishhhh" seru Sehun tampak kesal.
 
"Waegurae??" Tanya Noya.
 
"Aniya..." Sehun lalu menundukkan kepalanya lalu memasang kembali maskernya.
 
Dia lalu mengingat-ngingat apakah kalung yang akan ia berikan untuk Noya itu jatuh, atau terselip, atau bahkan ia lupa membawanya? 
 
 
                              *****
 
 
Manager lee menuntun mereka untuk naik kedalam mobil van, termasuk Noya dan Sehun. Manager lee mengatakan bahwa Sehun dan Noya akan diberhentikan di basement. Tapi untuk menghindari beberapa serangan wartawan dan fans, lebih baik mereka mengikuti apa yang dikatakan oleh Sang manager.
 
Begitu sampai dibasement hanya terlihat beberapa security atau mungkin supir yang sedang menungggu majikannya. Noya sengaja memarkirkan mobilnya ditempat yang tidak begitu banyak orang.
 
"Hamsamnida, tidak usah menungguku pulang, aku tidak akan lama." Ucap Sehun kepada orang-orang yang ada di dalam mobil.
 
"Jangan-jangan Noya akan memberimu jatah, makanya kau berkata seperti itu?" Sahut Suho sambil tertawa jayus. Noya hanya mengangkat alisnya tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Suho.
 
"Ya! Hyung, asal kau tahu, dia tidak akan pernah memberiku jatah seperti itu..." Setelah mendengar ucapan Sehun, Noya langsung mengerti apa yang dimaksud dengan Jatah oleh Suho.
 
"Yaaa! Nappeun sekyyy! Pikiran kalian benar-benar ngawur!" Kata Noya sedikit jengkel meskipun diiringi dengan tawa kecil.
 
"Yasudah kalau begitu kami pergi! Byee hyung." Ucap Sehun sambil menutup pintu mobil. Pria itu langsung menarik tangan gadis yang berdiri tepat disampingnya untuk bergegas berjalan kearah mobilnya.
 
"Berikan kunci mobilmu" ujar sehun.
 
"Kau tidak capek?"
 
"Tidak, badanku kembali segar begitu melihatmu." Gombal Sehun sambil mencolek dagu Noya. Gadis yang berdiri disampingnya sontak langsung mencubit lengannya.
 
"Kalau begitu aku yang akan tidur" kata Noya sambil memberikan kunci mobilnya ke Sehun. 
 
"Yeey, akhirnya aku bisa melihatmu tertidur!" sahut Sehun sambil membukakan pintu mobil untuk Noya. Gadis itu hanya menggeleng pasrah mendengar ucapan Sehun.
 
Sebelum memindahkan tasnya kekursi belakang, Sehun mengacak-ngacak tasnya dan mencari Kalung yang akan ia berikan untuk Noya. Noya yang dari tadi memerhatikan Sehun mengobrak-abrik tasnya langsung melemparkan pria itu dengan pertanyaan yang membuat pria itu sedikit kaget.
 
"Kau sedang mencari apa?"
 
"Mau tau saja."
 
"Hmmm... Aku ingin tidur." Gadis itu menutup matanya perlahan-lahan dan menyandarkan kepalanya dikaca mobil. 
Sehun tersenyum pelan, menatap gadis itu lalu mendekatkan badannya kearah Noya.
Gadis itu langsung terkejut dan membuka matanya. 
 
"Apa yang kau lakukan???" Ucap Noya panik. Sehun hanya menjawab Noya dengan seruan untuk menyuruhnya diam.
 
"Majukan kepalamu." Pria itu dengan cepat langsung mengkaitkan kalung yang ia beli ke leher Noya. Sehun memundurkan badannya lalu melihat Noya dengan kalung berlian yang berlambangkan huruf hangul 'ㅅㅎㄴ' di leher Noya.
 
Noya menundukkan kepalanya lalu memerhatikan kalung tersebut. Ia tersenyum malu, sambil menatap Sehun.
 
"Gomawo." 
 
Gadis itu memeluk lengan Sehun lalu menyandarkan kepalanya dipundak Sehun. Sehun tersenyum bahagia dan mencium kepala Noya.
 
Mobil yang mereka tumpangi kini meninggalkan parkiran dan keluar dari bandara secepat mungkin.
 
 
 
                                *****
 
 
"Hey, kita sudah sampai.." Sehun menepuk-nepuk pipi Noya untuk membangunkannya.
 
Gadis itu membuka matanya perlahan-lahan sambil sesekali mengucek-ngucek matanya. Ia tersadar bahwa ia bukan di apartemennya, tapi disebuah restaurant biasa, bukan ditengah kota dan tidak begitu banyak orang disekitar sini, terlihat aman dan tentram.
 
"Dimana ini?" Tanya Noya sambil membuka 
Safety beltnya.
 
"Dimana mana hatiku senang."
 
"Sok asik!" Noya membuka pintu mobil dan turun duluan. Sehun menyusulnya dan berjalan didepannya. Meskipun ini tempat sepi, dan tidak terlihat banyak anak muda yang fangirling, tapi Sehun dan Noya berfikir untuk menjaga jarak mereka.
 
Baru sekitar 5 detik mereka mendaratkan bokong mereka tiba-tiba kedua handphone mereka berbunyi diwaktu yang bersamaan. Sehun dan Noya tertawa geli, lalu menjawab telfon yang masuk 
 
Sehun: ya ada apa hyung?
Noya: halo nek? Kenapa?
Sehun: kenapa sekarang? Apa yang terjadi?
Noya: aku baru saja akan makan!! Aku tidak bisa pulang begitu saja nek
Sehun: Waspada? Memangnya kenapa kalau banyak polisi?
Noya: Kenapa nenek malah menangis? Apa yang terjadi!??
 
Sehun langsung mematikan handphonenya dan langsung menarik tangan Noya. Noya yang semakin bingung dengan situasi saat ini. Hanya bisa meronta bingung. Karna Sehun hanya menariknya begitu saja dan tidak menjelaskan apapun kepada dirinya.
Noya langsung melepaskan tangan Sehun begitu mereka sampai didepan mobil. Angin yang berhembus sangat kencang, udara yang begitu dingin serta situasi sepi dan membuat Noya bingung ingin membuat gadis itu berteriak dan ingin menangis.
 
"Ada apa!? Siapa yang menelfonmu!? Kenapa kau menarikku seperti itu!? Kau kenapa sih?" Sehun hanya diam dan masih menatap kedua mata Noya.
 
"Jangan menyembunyikan sesuatu dariku! Apa yang terjadi!? Kenapa nenek menyuruhku untuk pulanh dengan suaranya yang panik dan terdengar seperti orang menangis!" 
 
"Sehun! Jebal...... Answer me" kali ini gadis itu memegang kedua tangan Sehun dan matanya mulai berkaca-kaca.
 
Sehun membukakan pintu mobil untuk Noya dan Gadis itu hanya mengikuti apa yang Sehun lakukan. Sehun berlari kedalam mobil lalu duduk menghadap Noya, ia memerhatikan Noya yang sedang menangis tanpa sebab. Pria itu menggemgan tangan gadis itu dan menghapus airmatanya.
 
"Apa yang terjadi?" Tanya Noya lemah.
 
"Kyungsoo menelfonku, dan berkata kalau, Ayahmu--" Noya langsung menutup telinganya dan menangis. Sehun langsung memeluk gadis itu sebentar lalu mulai menjalankan mobilnya menuju ke Apartement.
 
 
 
 
 
 
 
-----------------------------------------------
 
 
 
 
 
 
Ommo!!!! Apa yang terjadi dengan ayah Noya!? Hayooo kenapa hayoo? :p ditunggu ya readers lanjutannya! ^^ tapi maaf selama 2 minggu ini mimin bakalan ada uasㅠ.ㅠ jadi bersabarlah hehe!
 
 
 
 
 
 
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
real__tcs
tolong, tinggalkan comment, jika ingin saya mengupload chapter selanjutnya.^^ terimakasih!!

Comments

You must be logged in to comment
mino9190 #1
Ya tuhaaaan minhooo gueeee #slaaap
Btw sapa tuh wanita yg sama dgnya??? Heeemmm
Omooo omooo manajer salah satu mall dan masih kuliah... heemmm sesuanu banget sama jurusan kuliahnya dan pekerjaanxa nyambung bgt thor klo buat hahahahaha #slaap
mino9190 #2
Chapter 3: Ya ampun... dari 3 indikasi foto kan wajahnya gak keliatan, bisa gitu yah Exo L tau Noya. Ya klo temen deket noya pasti ngerti yah dr penilain bentuk tubuh. Nah ini... lagian apa salahnya klo ketemu mereka tanpa sengaja gitu? Toh noya jg g berbuat buruk. Terkadang sebel juga sama sasaeng fans, mengidolakan terlalu berlebihan,jir. Dan jg bkan tanggung artisnya ke noya g prlu membantu juga g papa kalik yah. Nah klo kyak gini g brani deh sbg org awam separtment bahakan nyapa idola mereka. Takut di bawain golok duluan sumpah hahahah
mino9190 #3
Chapter 2: Ini pendek banget author sumpah demi apa. Gue juga mau melakukan apapun hanya unt seapartment dg mereka. Gilak bisa ngegym bareng. Biasaxa artis itu ngegym ada di tempat tertentu yah yg kebaxakan isinya artis. Gue ngomong apa. #abaikan
Project baru perchapnya jgn vendek thooor panjangin. Comedy banget lah ini hahahaha
mino9190 #4
Chapter 1: Omg omg omg aigoooo omoo omooo
Noya sumpah... dia hidup di belahan dunia mana senegara sama mereka bisanya g tau ???? Kesibukan kerja klik yah. Tpi emg sih org yg tau mereka yg awam maksutnya g bkal hapal nama mereka dlm sekali liat, jdi g bisa xalahin noya juga. Hehehehe karakter noya garang ye
mino9190 #5
Lets reading baby hahaha
keyhobbs
#6
Chapter 20: haduhh....author udah main end aja nih, tpi jadinya noya gk sama siapa2 ya??humm~~ kasian bnget si chanyeol-_- sehun mah mending pernah pacaran sma noya nah chanyeol?? Jadian aja sama cewek yg mirip noya:) thanks authornim, really nice job for this fanfic^^
haninur32 #7
Chapter 20: I-itu beneran noya?? Apa noya idup lagi?? Thanks author-nim^^ jika ada kelanjutannya. Akan saya tunggu :D
haninur32 #8
Chapter 19: Huaaaaaaaaa. Yaaahh masa ending. Aku gk relaaaaa. Huaaa
haninur32 #9
Chapter 18: Sehun kok cuek banget. Huuu noya nya juga. Thanks udah update author-nim^^
keyhobbs
#10
Chapter 17: haduhh...kenapa lg sih itu sehun-noya??perasaan noya kek plin plan gtt...-_-