Falling Star

Wild Imagination by doubleAA10

24 Desember, hari natal yang diperingati oleh para umat kristiani hampir tiba, salju tengah turun menyelimuti jalanan kota Beijing, rumah – rumah para penduduk sudah dihiasi bermacam – macam lampu agar terlihat menarik, di tengah – tengah kota bahkan berdiri sebuah pohon natal yang sangat tinggi.

Di sebuah gedung yang cukup besar di Beijing, China, tengah diadakan jumpa fans dengan aktor ternama Korea yang sedang berkunjung ke negeri tirai bambu itu. Teriakan histeris menghiasi aula itu tatkala si pria di atas panggung tengah meliuk – liukan badannya. Mereka begitu terpesona akan ketampanan idol mereka yang kelewat putih itu.

Begitu juga dengan seorang pria mungil nan manis bernama Taekwoon dan kedua sahabatnya, Hongbin dan Ravi. Mereka juga tergabung dalam whirlwind, nama fans pria tampan bergelar aktor bernama Oh Jaehwan itu.

"Aish, dia tampan sekali !" Fanboying Taekwoon. Ia menatap sang idol dengan mata yang berbinar – binar. Perlu kalian ketahui bahwa Taekwoon adalah seorang gay, karna itu hormon gaynya benar – benar tersulut setiap ia melihat Jaehwan menunjukan bakat dancenya yang tak kalah bagus dari bakat aktingnya.

Setelah selesai menunjukan keahlian dancenya, pria bernama Oh Jaehwan itu menundukan tubuhnya 90˚ lalu tersenyum, membuat para fansnya meleleh karna eye smilenya yang begitu tampan.

Seorang wanita yang diketahui MC dari acara tersebut, mengambil tissue dan mengelap keringat Oh Jaehwan bermaksud memanas – manasi para fans dan tentu saja kegiatan itu mengundang teriakan para fans yang cemburu kembali terdengar.

Tak lama, kegiatan jumpa fans itu pun berakhir. Oh Jaehwan , melambai – lambaikan tangannya kemudian mengedipkan satu matanya sambil tersenyum lalu keluar meninggalkan stage dimana fansnya masih berteriak ricuh karna tindakannya barusan.

"Kau tidak lihat tadi ?! Hongbin, Ravi. Ia menatapku ! Ia menatapku sambil mengedipkan matanya ! Kyaa !" Ujar Taekwoon heboh, sedangkan temannya hanya speechless.

"Kau ini terlalu pede Lu ge" Cibir Ravi.

"Sudahlah, ayo kita pulang. Ini sudah malam" Ajak Hongbin dan mereka keluar dari gedung itu dan meninggalkan gedung dengan perasaan senang karna berhasil bertemu dengan namja yang mereka idolakan.

Sudah dari dulu, mereka mengidolakan Jaehwan, mereka sudah mengoleksi film – film yang diperankan pria muda berbakat itu, tapi sayangnya namja itu sibuk dengan acaranya di tempat tinggalnya, Korea. Dan beruntung karna mulai hari ini dan beberapa hari kedepan, namja itu akan berada di China untuk melakukan syuting untuk film barunya.

Mendengar kalau Jaehwan memiliki fans yang tak kalah banyak di China, para promotor akhirnya mengadakan jumpa fans untuk Oh Jaehwan dan begitulah akhirnya Taekwoon dan para fans yang lain bisa bertemu dengannya di kesempatan emas yang susah mereka dapatkan.

"Hey Lu, kenapa diam saja, masih memikirkan Jaehwan ya ?" Tanya Hongbin melihat Taekwoon yang masih berbunga – bunga. Benar – benar girly padalah ia selalu ingin dibilang manly.

"Hahhhh, dia begitu tampan" Ujar Taekwoon memeluk boneka rillakuma yang sengaja dilemparkan Jaehwan ke arah fans – fansnya setelah terlebih dahulu diberi Kiss olehnya.

"Kau ini benar – benar ge. Jangan terlalu berharap pada idolamu itu. Siapa tau suatu saat ia akan jatuh cinta pada lawan mainnya dan mereka akan menikah muda lalu kau akan menjadi bujang lapuk selamanya hahahahaha" Ejek Ravi yang langsung dihadiahi death glare oleh Taekwoon.

"Ya ! Kau ini, jangan mengejekku !" Kesal Taekwoon.

"Kurasa ucapan Ravi benar, kau sudah berumur 25 tahun dan kau belum juga memiliki kekasih. Setiap ada yeoja yang menyukaimu, kau malah menjauhinya" Ujar Hongbin.

"Aish kalian kan tau aku gay !" Bela Taekwoon.

"Lalu bagaimana dengan Wu Fan, Yun Hao, Dong Hai, Shi Yuan, Gui Xian, Henry dan pria – pria yang lupa aku sebutkan, mereka juga menyukaimu namun kau selalu menolaknya"

"Mereka tak lebih tampan dari Oh Jaehwan. Hahhh, entahlah Hongbin, di otakku penuh dengan sosok albino itu. Aku benar – benar jatuh cinta padanya dan tidak bisa atau mungkin belum bisa mengalihkan pandanganku pada orang lain" Ujar Taekwoon.

"Tak apa juga sih, aku jadi bisa mendapatkan Wu Fan karna kau menolaknya" Ujar Ravi.

"Ya sana, aku juga tidak tertarik dengannya" Balas Taekwoon dan dihadiahi jitakan sayang dari sahabatnya itu.

"Jadi malam natal besok akan kalian habiskan dengan siapa ?" Tanya Taekwoon.

"Tahun ini, aku akan menghabiskan natal dengan Wu Fan ge" Jawab Ravi.

"Aku juga akan berkencan dengan Jun Mian. Bagaimana denganmu Lu ?" Jawab serta tanya Hongbin.

"Entahlah, mungkin sendirian di rumah. Orangtuaku belum bisa pulang" Ujar Taekwoon sedih.

Di tahun – tahun lalu, biasanya di malam natal, Taekwoon akan menghabiskan waktunya dengan Hongbin dan Ravi, tapi mengingat sahabatnya itu sudah punya kekasih dan tinggal dirinya yang jones karna terlalu ngarep pada idolanya yang bernama Jaehwan, ia harus merayakan natal tahun ini sendirian, mengingat orangtuanya juga sedang berada di taiwan untuk mengurusi bisnisnya.

"Maaf, kami tak bisa menemanimu tahun ini" Ujar Hongbin.

"Tak apa" Jawab Taekwoon sambil tersenyum.

"Makannya cari kekasih gege" Sindir Ravi.

"Ish ! Kau ini !"

"Ya ! Ya ! Ada bintang jatuh, cepat buat permohonan !" Ucap Hongbin menghentikan perdebatan Ravi dan Taekwoon. Mereka langsung menundukan kepala mereka, menyebutkan permintaan mereka masing – masing dalam hati mereka.

"Aku ingin agar penyakit pikunku ini sembuh" -Hongbin

"Aku ingin Wu Fan ge membelikanku tas gucci keluaran terbaru" -Ravi

"Aku ingin Oh Jaehwan di bawah pohon natalku dan...Telanjang" -Taekwoon

...

25 Desember, hari natal pun tiba, orang – orang sibuk merayakannya, memasak berbagai makanan untuk keluarga mereka, bersenang –senang dengan keluarga atau kekasih mereka dan berlibur ke suatu tempat, kecuali Taekwoon.

Namja rusa itu masih asyik bergelung di bawah selimutnya walau hari sudah menunjukan jam 10 pagi. Ia begitu bosan, sehingga ia memilih untuk menghabiskan sisa hari ini untuk tidur lebih lama dari biasanya.

Ketika ia sudah bosan juga dengan kegiatan tidurnya, ia memilih untuk bangun dan mandi dengan ogah – ogahan lalu duduk di sofa dan menonton TV yang sedang menayangkan kartun – kartun special natal.

Ia mengambil ponselnya dan sudah banyak ucapan selamat natal dari keluarganya dan teman – temannya. Ia membalasnya satu persatu lalu kembali menonton sampai dirinya begitu bosan dan memilih mengambil laptopnya dan membrowsing mengenai idolanya.

Ia terus melihat – lihat update'an terbaru tentang idolanya itu, setelahnya ia menyibukkan dirinya dengan membaca ff dengan cast Jaehwan x You, yah walaupun itu straight tapi tak apalah untuk mengusir kebosanannya, lagipula ceritanya juga bagus.

Ia terus membaca ff – ff dengan berbagai rate itu sampai tak disadari jam sudah menunjukan pukul 5 sore. Ia pun berhenti membaca karna matanya mulai sakit dan ia juga mulai bosan, sehingga ia memilih untuk tidur setelah ia mandi dan makan.

...

Jam 9 malam, Taekwoon terbangun dari tidurnya, ia mengusap – usap matanya lalu mengambil ponselnya untuk melihat jam berapa sekarang. Dengan memeluk bantal berseprai rusanya, ia keluar kamar untuk mengunci pintu, karna ia lupa menguncinya tadi. Bersyukur karna tidak ada pencuri yang datang disaat dirinya tengah enak tidur.

Ia berjalan ke arah pintu depan dan mengunci pintunya. Ia bermaksud untuk kembali tertidur sebelum matanya menangkap sesuatu yang aneh di bawah pohon natalnya. Ia mendekati pohon natalnya dengan perlahan karna penasaran dan ia tersentak setelah ia menemukan sesosok namja tengah berdiri di bawah pohon natalnya, wajahnya tertunduk ke bawah, kedua tangannya terikat di pohon natal yang entah bagaimana bisa menahan tubuhnya dan yang paling membuat Taekwoon kaget adalah karna pria itu tengah telanjang bulat.

Karna ruangan itu gelap, Taekwoon pun menyalakan lampu agar ia bisa melihat siapa pria yang terikat di bawah pohon natalnya itu.

Merasa tidurnya terusik karna lampu yang tiba – tiba menyala, pria itu pun membuka matanya dan menggerak – gerakan tubuhnya dengan tidak nyaman, kepalanya terasa pusing dan akhirnya ia mengangkat wajahnya dan Taekwoon menjatuhkan bantalnya saking kagetnya melihat siapa yang berada di depannya.

OH JAEHWAN

.

.

Pria yang ia idolakan tengah berdiri di depannya

.

.

TELANJANG BULAT

Jaehwan mengerjap – ngerjapkan matanya sebelum akhirnya tersadar sepenuhnya. Ia menatap ke depan dan melihat seseorang yang asing tengah menatapnya sambil menganga, membuat ia heran. Ia melihat ke arah tubuhnya sendiri dan tersentak kaget, mengetahui dirinya yang telanjang bulat.

Ia bermaksud menutupi nya tapi tangannya yang terikat membuatnya tidak bebas bergerak, dan ia kaget untuk kedua kalinya. Akhirnya, ia berusaha untuk menutupi nya dengan kakinya sehingga ia terlihat seperti orang menahan pipis (?). Ia benar – benar malu sekarang, apalagi ia sedang terus ditatap oleh sesesorang yang asing.

"Ya ! Kau yang disana, lepaskan aku" Ujar Jaehwan pada Taekwoon yang masih menatapnya intens.

Taekwoon sendiri sedang menatap tubuh telanjang Jaehwan dengan tidak percaya. Ia bermaksud untuk mencubit pipinya, barangkali saja ia sedang bermimpi karena terlalu banyak membaca ff Jaehwan tadi.

Baru saja tangannya terangkat untuk mencubit pipinya sendiri, ia berhenti dan berubah pikiran.

Ia tak mau bangun dari mimpi indah ini. Tidak akan pernah mau.

Taekwoon mulai berjalan mendekati Jaehwan.

Tidak, Taekwoon bukannya mau melepaskan Jaehwan.

Ia akan memanfaatkan mimpi ini untuk memiliki Jaehwan seutuhnya.

Ya, Taekwoon akan memperkosa Jaehwan sekarang juga.

Taekwoon sudah berdiri tepat di depan Jaehwan. Ia mengelus dada bidang Jaehwan sambil menjilati bibirnya, matanya terpancar nafsu yang besar, nya sudah berdiri sejak ia melihat Jaehwan telanjang tadi, salahkan hormon gaynya yang langsung berkobar – kobar ketika melihat idolanya menggantung indah diantara selangkangan pemuda itu.

"Kau tampan sekali, membuatku semakin bernafsu" Bisik Taekwoon tepat di telinga Jaehwan.

Jaehwan menatap horor wajah pemuda asing yang menatapnya sambil smirk itu. Uh Oh, Jaehwan tau ini tak akan berakhir dengan baik – baik saja sejak ia melihat sesuatu menggembung di balik celana pemuda di depannya itu.

Taekwoon mulai mendekatkan kepalanya pada tonjolan kecil di dada Jaehwan dan mulai mengemutnya lalu menjilatinya dari dalam mulut Taekwoon membuat Jaehwan menggelinjang kegelian.

"Hen - Hentikan..Stop it !" Jaehwan menggerak – gerakan tubuhnya dengan tidak nyaman.

"Ouchh !" Tanpa aba – aba Taekwoon menggigit Jaehwan dengan keras membuat sang empunya melenguh sakit.

"Ya ! Apa yang...mpphhh !" Belum sempat Jaehwan protes, bibirnya sudah dibungkam oleh bibir Taekwoon dan mulai dilumat – lumat penuh nafsu. Tangan Taekwoon tidak tinggal diam, satu tangannya ia gunakan untuk menahan tengkuk Jaehwan agar pemuda itu tidak melepaskan ciumannya. Tangannya yang lain ia gunakan untuk memilin – milin dan menekan – nekan Jaehwan yang ia anggurkan tadi.

Taekwoon terus mencium dan melumat bibir Jaehwan, bahkan kepalanya mulai bergerak ke kiri dan ke kanan dan lidahnya mendorong – dorong belahan bibir Jaehwan agar ia diberi akses untuk masuk dan menjelajahi mulut Jaehwan.

Jaehwan sendiri hanya diam, tak mampu membalas karna ia begitu kaget. Well, memang ini bukan ciuman pertamanya karna ia sering melakukan adegan kissing dengan lawan mainnya, tapi ini adalah ciuman pertamanya dengan seorang laki – laki.

Orientasi seksual pemuda putih itu memang gay, tapi selama ini ia berhasil menutupinya karna lawan mainnya selalu perempuan yang cantik, memiliki dada menggembung dengan berbagai ukuran dan pastinya mempunyai alat kelamin bernama dan sekarang ia dihadapkan dengan pemuda china yang harus ia akui lebih cantik bahkan lebih manis ketimbang lawan mainnya di semua film yang pernah ia bintangi, memiliki dada yang rata dan alat kelamin yang sama sepertinya.

Merasa Jaehwan hanya pasif, Taekwoon mendekatkan dirinya lebih dekat dengan Jaehwan, sehingga dadanya yang tertutup piyama rusanya bersentuhan dengan dada pemuda itu, nya yang masih berada di dalam kandang menyentuh Jaehwan. Jaehwan menegang, keringat dingin mulai keluar dari rambutnya.

"Unghh !" Taekwoon meremas Jaehwan dengan gemas membuat Jaehwan tidak bisa untuk tidak mendesah dan tentu saja tidak di sia – siakan oleh Taekwoon. Ia langsung melesakan lidahnya ke dalam bibir Jaehwan yang terbuka dan menjelajahi goa hangat itu dengan sensual. Mengabsen semua gigi Jaehwan dan menjilat lidah Jaehwan, mengajaknya untuk bergulat.

Merasa tidak tahan dengan bibir serta lidah Taekwoon yang terus menerus menggodanya, akhirnya Jaehwan menyerah dan membalas jilatan serta lumatan Taekwoon.

"Mmhh..Sshhh mmh~" Kedua daging tak bertulang itu mulai saling bergulat, saling mendorong, saling melilit, bunyi kecipak terdengar begitu kentara, saliva entah punya siapa merembes keluar dari kedua bibir bengkak mereka, desahan – desahan y keluar dari kedua bibir pemuda yang saling berciuman panas tersebut dan berakhir ketika Taekwoon kehabisan nafas dan melepaskan tautan mereka.

Taekwoon menjilati bibirnya sebelum menjilati bibir Jaehwan, bermaksud membersihkan saliva yang tercipta karna pertautan panas mereka.

Setelah selesai dengan membersihkan bibir Jaehwan, Taekwoon mulai mengerjai telinga Jaehwan, menjilati bagian belakang telinga pemuda itu, menjilati lubang telinga Jaehwan dan menggigit – gigitnya perlahan, mengirim sengatan – sengatan listrik pada tubuh Jaehwan yang tak berdaya.

Taekwoon memegangi kedua pipi Jaehwan agar tak bergerak dan mulai menjilati rahang tegas milik idolanya tersebut, menciumi sepanjang rahang pemuda itu, terkadang melumatnya.

Clang Clang...

Bunyi rantai yang mengikat kedua tangan Jaehwan terus berbunyi karna pemuda itu benar – benar tidak nyaman dengan posisinya. Sejujurnya ia merasa nikmat akan perlakuan pemuda chinesse itu dan ia butuh pelampiasan, tangannya bergerak – gerak mencari barang apapun yang dekat dengannya yang akan ia gunakan sebagai pelampiasan nafsunya yang mulai bangkit perlahan.

Tangan kirinya menemukan gantungan santa dan tangan kanannya menemukan gantungan bola berwarna merah dan tanpa buang waktu, ia meremas – remas kedua gantungan itu sebagai pelampiasan kenikmatan ketika Taekwoon menjilati lehernya dan melumatnya.

"Eunghhhh~" Lenguh Jaehwan. Ia merasa geli dan mendongak membuat Taekwoon menjadi lebih gampang menginvasi leher pemuda itu, menggigit, menghisap leher idolanya dan membuat tanda kepemilikan disana.

"Jaehwannie sayang~ Sekarang kau milikku" Ujar Taekwoon lalu mencium kissmark yang telah dibuatnya dan berlanjut menciumi jakun Jaehwan lalu melumat bahu tegap pemuda itu.

Belum selesai sampai disitu saja, ia menciumi dada bidang dan perut Jaehwan dan membuat tanda kepemilikan sama sampai dada dan perut Jaehwan yang putih itu kini penuh dengan kissmark berwarna merah milik Taekwoon.

Taekwoon menjauhkan kepalanya. Ia memandangi masterpiece yang telah ia buat di dada dan perut Jaehwan dan tersenyum bangga akan hasil yang ia dapat. Muka Jaehwan yang memerah dan nafasnya yang terengah – engah menjadi poin plus untuk karya yang telah Taekwoon buat.

Taekwoon mengangkat telunjuknya, menelurusi jejak kissmark itu dengan jarinya dan Jaehwan mengikuti arah jemari Taekwoon yang berhenti pada "benda pusaka" Jaehwan dan menekan – nekannya perlahan membuat Jaehwan menggigit bibirnya agar desahannya tak keluar.

Tanpa aba – aba, Taekwoon meloncat ke arah Jaehwan dan memeluknya seperti koala membuat Jaehwan tertarik ke depan hingga hampir terjatuh untung saja kakinya berhasil menahan tubuhnya dan tubuh Taekwoon, kalau tidak mungkin saja ia akan mati konyol kejatuhan pohon natal dan kesetrum lampu natal sampai is dead. Uhhh, membayangkannya saja mengerikan, ia tidak ingin telihat hitam seperti Jongin (salah satu sahabat Jaehwan di korea).

Taekwoon kembali mencium bibir Jaehwan dengan ganas, tak peduli jika bibir mereka sudah bengak karna ciuman tadi. Kali ini Jaehwan langsung membalas lumatan Taekwoon dengan tak kalah ganasnya.

"Mmmh~" Desah Taekwoon dalam ciuman ganas mereka, tangannya meremas – remas rambut pemuda yang lebih muda darinya itu sampai berantakan.

Oh, perlu kalian ketahui bahwa Jaehwan adalah seorang great kisser. Walaupun tangannya terikat, ia masih tetap seorang great kisser yang membuat siapapun terbuai dalam ciumannya dan akan merindukan untuk mencium bibir Jaehwan kembali.

Taekwoon begitu tersiksa, celananya begitu sesak, juniornya sudah ereksi sepenuhnya sehingga ia langsung mengambil juniornya dan mengeluarkannya. Mengocok kejantanannya dengan cepat sambil terus mencium bibir Jaehwan. Tangannya yang lain ia gunakan untuk menjambak rambut Jaehwan saking nikmatnya ciuman yang Jaehwan berikan.

Tak butuh waktu lama sampai juniornya berkedut tanda ia akan klimaks sebentar lagi. Taekwoon melepaskan tautan bibir mereka dan meremas bahu pemuda itu dengan kuat. Jaehwan meringis tatkala kuku jari pemuda itu menancap pada bahu putihnya.

"Jaehwannnn !" dan akhirnya Taekwoon menyemburkan lahar putih yang banyak itu ke perut serta dada Jaehwan dan piyamanya sendiri.

Napas Taekwoon terengah - engah setelah klimaksnya yang pertama ia dapatkan. Ia memeluk Jaehwan dan membenamkan mukanya pada ceruk leher Jaehwan sambil menetralkan napasnya.

"Kau sudah mendapatkan klimaksmu, sekarang kau akan melepau bukan ? Aku tak akan menceritakan semua yang kau perbuat padaku, hanya saja lepaskan aku" Ujar Jaehwan memelas. Ia sudah lelah terus berdiri sambil menggendong pemuda asing itu seperti koala.

"Tentu saja sayang, aku akan melepaskanmu" Jaehwan menghela napas lega. Ia sudah merindukan ranjang hotel berukuran king size yang ia tempati selama ia tinggal di China. Ia tak peduli bahwa juniornya yang sudah setengah tegang itu minta dijamah, ia hanya ingin tidur karna lelah sehabis syuting, tiba – tiba saja ia terikat di bawah pohon natal lalu harus melayani nafsu seorang namja manis tapi mesum itu.

"Tapi dengan satu syarat" Sambung Taekwoon yang membuat tubuh Jaehwan menegang seketika.

Walaupun baru pertama kali mereka bertemu, Jaehwan tahu betul niat Taekwoon.

Pemuda china itu tak akan meminta sesuatu yang baik – baik saja, seperti aku minta tanda tanganmu di poster yang kubeli atau aku ingin kita foto bersama atau aku ingin minta pelukan darimu karna nyatanya pemuda itu sudah memeluknya seperti koala daritadi, sudah mendapatkan yang lebih berharga dari sekedar tanda tangan yaitu ciuman ganas darinya dan terlebih jika ia ingin berfoto, ia bahkan bisa mendapatkan foto Jaehwan yang sedang telanjang bulat, toh walaupun mau, Jaehwan tidak bisa melawan.

"Aku ingin kau bercinta denganku sampai aku pingsan"

DUARRR !

Bagai tertabrak kereka santa di malam natal, Jaehwan sangat kaget, matanya membulat dan seketika badannya lemas.

Benar kan...Benar kan...Jaehwan terus mengucapkan kata itu karna apa yang ia pikirkan benar – benar terjadi, bahkan lebih parah.

"Oh Tuhan, apa salahku sampai aku harus seperti ini ?" Batin Jaehwan sendu.

Dan tentu saja salahkan wajahnya yang begitu tampan dan tubuhnya yang y dan menggoda membuat rusa polos macam Taekwoon saja bisa menjadi liar.

"Bagaimana Jaehwan sayang ?" Ujar Taekwoon sambil menatap serta memutar - mutar jarinya di sekitar dada Jaehwan yang penuh dengan bercak – bercak kissmark dan sperma miliknya, benar – benar y menurut Taekwoon.

"Bagaimana kalau aku tidak mau ?" Tanya Jaehwan. Taekwoon mengangkat wajahnya, menatap mata elang milik Jaehwan dengan berani. Disini (di dalam dunia yang ia kira mimpinya) ia yang berkuasa.

"Kau akan menyesal karna menolakku sayang" Ancam Taekwoon yang membuat Jaehwan bergidik ngeri setelah melihat Taekwoon turun dari dalam gendongannya dan berdiri dengan lututnya. Wajah Taekwoon langsung berhadapan dengan junior Jaehwan yang setengah menegang itu.

"A-apa yang akan kau lakukan ?!" Ujar Jaehwan panik ketika melihat Taekwoon mulai mengelus juniornya dan meniup - niupnya membuat Jaehwan mati – matian agar tidak mendesah dan membuat harga dirinya semakin jatuh.

"Membuatmu berubah pikiran sayang" Jawab Taekwoon dan mulai menjilati junior Jaehwan dari ujung sampai pangkalnya.

Jaehwan menggigit bibirnya kala lidah basah Taekwoon begitu menggoda juniornya yang memang sedari tadi ingin dimanjakan dengan lebih.

"Ahh...Hentikannn" Ujar Jaehwan, ia tidak bisa lagi menahan desahannya ketika benda basah berwarna pink itu bermain di sekitar lubang nya.

"Bercintalah denganku dan akan kuhentikan semua ini" Balas Taekwoon yang membuat Jaehwan langsung bungkam.

Tangan Taekwoon yang menganggur terangkat dan menjamah twinsball milik Jaehwan. Mulutnya masih asyik menjilati dan melumat batang kemaluan Jaehwan dengan sensual.

"Sh*t ! !" Kata – kata makian keluar begitu saja dari mulut Jaehwan karna ia tak bisa melakukan apa – apa selain pasrah.

Tangan nakal Taekwoon sudah tak berada pada twinsball milik idolanya itu tapi sudah berganti mengurut kemaluan Jaehwan. Memberi pijatan plus – plus yang begitu nikmat pada idolanya. Tubuh Jaehwan sudah bergetar karenanya.

"Ahhh...Siall ssshhh hentikaannn damnnngghh !" Desahan – desahan nista lolos dari bibir bengkak Jaehwan membuat Taekwoon begitu bangga akan pekerjaannya.

Setelah merasa junior Jaehwan sudah tegang sepenuhnya, Taekwoon mulai mengocoknya pelan dan terus bertambah cepat kala melihat wajah Jaehwan yang begitu y saat .

Jaehwan tak akan munafik bahwa tangan mungil Taekwoon begitu terampil memanjakannya sama seperti lidahnya dan bibirnya membuat Jaehwan begitu terbuai terbukti dengan tangan mungil itu telah berhasil membuat juniornya berkedut.

"Ouhh...Se-sebentar...Sebentar lagi aku akann..." Jaehwan baru saja akan klimaks jika Taekwoon tidak dengan tiba - tiba menghentikan kocokannya dan melepas juniornya tanpa rasa bersalah, membuat ia menatap Taekwoon dengan kecewa. Siapapun tidak akan suka jika kenikmatan yang sebentar lagi akan ia gapai menghilang begitu saja bukan ?

"Apa yang kau laku...Ouhhh" Belum sempat Jaehwan menyelesaikan perkataannya, Taekwoon sudah memasukan junior Jaehwan ke dalam mulutnya, menjilati batang itu dari dalam mulutnya. Membuat Jaehwan merasa juniornya hangat serta basah karna saliva Taekwoon.

"Shhh...Ahhh" Jaehwan kembali mendesah tatkala Taekwoon memaju mundurkan kepalanya. Mengocok junior Jaehwan dengan cara yang lebih hot.

Jaehwan menunduk dan ia dapat melihat wajah Taekwoon yang juga tengah menatapnya. Mulutnya penuh dengan besarnya yang tak bisa masuk semua kedalam mulut mungilnya dan ouhhh ia masih memaju mundurkan kepalanya sehingga Jaehwan dapat melihat nya itu keluar masuk kedalam mulut Taekwoon.

"Damnnn ! Ouhhhhh" Jaehwan langsung mendongak, memilih menatap langit – langit daripada melihat Taekwoon dijejali nya, karna ia malah semakin terangsang akibat perbuatannya semenit yang lalu itu.

Tubuh Jaehwan bergetar, keringat mengucur deras, matanya sudah merem melek saking nikmatnya perlakuan yang ia dapatkan di bawah sana, gantungan santa dan gantungan bola yang ia remas dari tadi mulai retak karna genggamannya begitu kuat.

Tak kuasa menahan nafsu, Jaehwan mulai memaju mundurkan pinggulnya, menyodok mulut Taekwoon dengan nya, demi semua koleksi eyeliner Baekhyun (make up artistnya) IA INGIN SEGERA KLIMAKS DAN BERISTIRAHAT.

Taekwoon tersenyum ketika Jaehwan menyodok mulutnya, walaupun ia harus terbatuk – batuk dan kesulitan menghadapi besar idolanya itu. Rencananya berhasil, tak lama itu kembali berkedut.

"A-aku..Akan...Keluar...Uhh" Desah Jaehwan dan mencengkram gantungan di genggamannya dengan begitu erat.

Plop

Lagi – lagi, Taekwoon menghentikan klimaks Jaehwan. Jaehwan menatap Taekwoon kecewa, kesal dan marah.

Ini sudah kedua kalinya kenikmatannya harus tertunda. Di detik – detik terakhir, Taekwoon malah mengeluarkan Jaehwan dari dalam mulutnya.

Jaehwan menggeram kesal karna ulah Taekwoon, tapi pemuda chinesse itu malah memberinya kedipan lalu tersenyum tanpa dosa.

Dan Jaehwan akhirnya mengerti apa maksud perkataan Taekwoon dengan menyesal.

Ia tak akan pernah bisa klimaks jika tidak menyanggupi Taekwoon untuk bercinta dan yeah, Jaehwan kalah. Ia menyerah. Ia yang tersiksa jika begini terus. Sudahlah, lagipula ia sudah terlanjur basah sekalian saja menyelam.

"Baiklah, lepaskan aku dan kita akan bercinta" Ujar Jaehwan lesu dan Taekwoon berdiri dan menatapnya sambil menaikan satu alisnya tanda ia belum puas dengan perkataan Jaehwan.

"Sampai kau pingsan" Sambung Jaehwan yang membuat Taekwoon menampilkan senyum kemenangan.

Taekwoon mengambil kunci yang sedari tadi ia lihat tergantung di pohon natalnya dan membuka rantai yang mengikat Jaehwan. Jaehwan mengelus pergelangan tangannya yang memerah bekas rantai yang mengikatnya tadi.

Ia menatap Taekwoon yang mengerling nakal padanya dan langsung naik ke dalam pelukannya, memeluknya seperti koala kembali dan menciumi pipinya.

"Dimana kamarmu ?" Tanya Jaehwan dan Taekwoon menunjuk sebuah pintu bercat biru. Tak perlu disuruh, Jaehwan mendekati pintu itu, membukanya dan masuk ke dalam.

Jaehwan terkejut melihat begitu banyak poster dirinya terpajang di dinding kamar pemuda chinesse itu. Bahkan ia memiliki boneka berbentuk dirinya yang terletak di kasurnya diapit oleh boneka rillakuma yang ia lempar pada saat fan meeting kemarin dan boneka rusa yang sangat besar.

Melihat kamar pemuda itu saja, Jaehwan tau benar bahwa orang dalam gendongannya begitu menyukai Rusa, Rillakuma (karna corak yang ia pakai tak jauh – jauh dari 2 kata itu) dan dirinya.

Taekwoon mengangkat wajahnya untuk menatap Jaehwan. Ia heran karena Jaehwan terus berdiri di dekat pintu dan ia kembali menenggelamkan kepalanya malu saat ia melihat Jaehwan tengah menatap poster – poster di dinding kamarnya yang tak lain adalah poster Jaehwan itu sendiri.

"Kau begitu menyukai diriku ya ?" Tanya Jaehwan dan Taekwoon mengangguk malu – malu.

Tentu saja Taekwoon amat sangat menyukai Jaehwan. Diantara Hongbin dan Ravi yang sama – sama menyukai Jaehwan, koleksi Taekwoon lebih banyak daripada mereka.

Kaset – kaset original seluruh film yang pernah Jaehwan bintangi ia punya, foto – foto serta video Jaehwan di berbagai acara tersimpan dengan baik dalam laptopnya, ia punya boneka official Jaehwan karna berhasil menjawab seluruh pertanyaan dengan benar dalam suatu event online, poster – poster yang ia dapatkan dari majalah juga lebih banyak dari sahabatnya itu.

Bahkan dia susah - susah belajar bahasa korea agar jika suatu saat ia bertemu idolanya, ia dapat berbicara fasih dengannya. See ! Betapa ia amat sangat menyukai Oh Jaehwan dan itulah kenapa saat melihat Jaehwan berada (yang ia kira) dalam mimpinya, telanjang bulat, tentu saja takkan ia sia – siakan.

Jaehwan membaringkan tubuh Taekwoon di kasur dan naik ke atasnya. Taekwoon menatapnya dalam sambil mengelus dada Jaehwan.

"Siapa namamu ?" Tanya Jaehwan sambil mengelus pipi Taekwoon.

"Lu Han" Jawabnya, ia memegang pipi Jaehwan dan langsung melumat bibirnya lagi. Tampaknya Taekwoon sudah ketagihan dengan ciuman hebat dari Jaehwan.

Jaehwan dengan senang hati membalas lumatan Taekwoon. Ciuman yang awalnya lembut berubah menjadi ciuman ganas, membangkitkan kembali libido keduanya terutama Jaehwan yang sudah tersiksa daritadi.

Dengan tergesa – gesa tangan Jaehwan melepaskan piyama, boxer serta underwear bergambar rusa milik Taekwoon hingga keduanya kini sama – sama telanjang bulat.

Tak mau membuang waktu, Jaehwan langsung menghisap puting kanan Taekwoon, menghisapnya kuat seperti bayi menyusu. Tangannya yang lain memanjakan puting Taekwoon yang lain membuat Taekwoon menggelinjang keenakan.

"Ouhhh~" Desah Taekwoon. Ia menekan kepala Jaehwan agar menghisap putingnya lebih dalam. Lututnya ia gunakan untuk menggesek – gesek 'milik' Jaehwan.

"Ermhh" Jaehwan mendesah tertahan. Ia terus menghisap, menggigit dan menjilat puting Taekwoon, mengirim sengatan – sengatan listrik pada pemuda itu seperti yang Taekwoon lakukan padanya tadi.

Jaehwan melepaskan puting Taekwoon dan melumat leher Taekwoon, menggigitnya lalu menghisapnya kuat.

"Ahhh Jaehwanna~" Taekwoon meremas rambut Jaehwan, berbagi kenikmatan kala Jaehwan menghadiahi leher pemuda itu dengan kissmark ungu sebagai ganti tanda tangan.

Tak puas hanya pada leher Taekwoon, Jaehwan memberikan kissmark pada Taekwoon di berbagai titik. 1 di bahu Taekwoon, 3 di dadanya, 2 di perut ratanya dan 3 di paha dalamnya. Walaupun sudah banyak, kissmark pemberian Taekwoon sebenarnya jauh lebih banyak.

Setelah puas memberi kissmark, Jaehwan mengangkat tubuh Taekwoon agar pemuda itu duduk. Ia mengetuk bibir Taekwoon dengan 3 jarinya. Dan Taekwoon mengerti maksud Jaehwan, ia langsung melahap 3 jari Jaehwan dan melumatnya sambil menatap pemuda itu dengan mata yang sayu.

Jaehwan tersenyum dan Taekwoon hampir meleleh dibuatnya. Senyuman Jaehwan selalu berhasil membuatnya ikut tersenyum.

Selagi Taekwoon sibuk mengulum jarinya, Jaehwan menundukan tubuhnya. Menjilati manhole Taekwoon dan menusuk – nusuk hole itu dengan lidahnya.

"Mmhhh~ Hunniee Shhh" Taekwoon mendesah nikmat.

Kalau dengan lidah Jaehwan saja, Taekwoon sudah merasa senikmat ini, bagaimana dengan jari – jari panjang Jaehwan yang ia kulum terlebih dengan junior Jaehwan yang begitu besar.

Jaehwan mengecup hole pink itu sebelum menarik jarinya dari dalam mulut Taekwoon. Jaehwan mengecupi bibir Taekwoon yang langsung di balas lumatan lembut dari Taekwoon. Dalam lumatan itu, Jaehwan dengan perlahan memasukan jari tengahnya ke dalam man hole Taekwoon.

"Ahhh~" Erang Taekwoon dan memeluk punggung Jaehwan erat. Reflek ia mengketatkan lubangnya yang membuat Jaehwan ikut mendesah karna jarinya terjepit.

"Ouhh...Sempit sekali...Ini pertama bagimu ?" Tanya Jaehwan dan Taekwoon mengangguk.

Jaehwan kembali melumat lembut bibir Taekwoon, mengalihkan kesakitan yang akan ia terima karna jari – jarinya yang lain akan ikut menerobos masuk ke dalam.

"Eumhh..Uhh..." Taekwoon mendesah tertahan saat jari manis dan jari telunjuk Jaehwan berhasil masuk ke dalam lubangnya.

"Mmmhh~" Taekwoon melumat bibir Jaehwan dengan ganas agar rasa sakit saat Jaehwan menggerakan jarinya zigzag serta menyodok holenya teralihkan dengan bibir Jaehwan yang begitu nikmat saat menciumnya.

Jaehwan mengeluarkan jarinya dari dalam hole Taekwoon dan melepas tautan bibir mereka membuat Taekwoon mendesah kecewa. Jaehwan duduk di depan Taekwoon, menatap Taekwoon yang kebingungan.

"Kurasa nya cukup, aku tak punya banyak waktu, ini sudah malam dan aku harus 'bekerja' sampai kau pingsan, maka langsung saja ke intinya" Ujar Jaehwan dan Taekwoon blush. Ia mengangguk dan merangkak mendekati Jaehwan. Memegang junior Jaehwan sambil mengangkat bokongnya yang akan ia tempatkan pada pangkuan Jaehwan nantinya.

"Unghhhh" Taekwoon meringis saat kepala batangan itu menjebol lubangnya. Air mata jatuh begitu saja.

Jaehwan mengecup mata Taekwoon dan ikut membantu Taekwoon menurunkan tubuhnya.

"Ahhh~" Desah keduanya saat Jaehwan berhasil masuk sepenuhnya ke dalam man hole Taekwoon.

Jaehwan membiarkan Taekwoon berdiam sejenak, membiasakan benda asing itu dalam holenya. Ia mengelus punggung Taekwoon sambil mengecup – ngecup bahunya lembut.

"Aku siap" Ujar Taekwoon dan mulai menaik turunkan tubuhnya dengan perlahan. Jaehwan memeganggi pinggang Taekwoon dan membantu pemuda China itu menikmati 'permainan' mereka.

"Ahh...Ahh..Jaehwan..Ahh"

"Uhh...Siall...Sempit sekalii...ahhh"

Desah keduanya yang semakin tenggelam dalam permainan panas mereka, tubuh Taekwoon bahkan sudah terhentak – hentak semakin cepat. Tangan Jaehwan juga sudah menggenggam junior Taekwoon dan mengocoknya seirama dengan sodokannya.

Taekwoon menjambak rambut Jaehwan dan melumat bibirnya lagi, tangannya ia gunakan untuk mengelus Jaehwan yang ikut menegang.

"Disituhhhh ahhh...Lagi Jaehwannna...Fasteerrr...Eunghhh" Taekwoon melepaskan tautan mereka ketika ia merasa milyaran rusa santa terbang pada perutnya.

Bingo ! Jaehwan menemukan prostat Taekwoon dan tanpa disuruh 2 kali, ia terus menumbuk prostat Taekwoon dan menggeram nikmat karna Taekwoon semakin mengetatkan holenya membuat juniornya yang sudah bengkak terjepit di dalam.

Bukan hanya juniornya yang semakin ganas menyodok hole Taekwoon, tangan nakalnya juga semakin gencar mengocok Taekwoon membuat Taekwoon benar – benar tidak tahan akan sentuhan Jaehwan.

"Jaehwannna...A-ku...A-kuu...Ahhh Jaehwan !" Taekwoon menyemburkan spermanya pada tangan dan dada Jaehwan (lagi). Nafasnya satu – satu namun tubuhnya masih terhentak – hentak karna Jaehwan belum mencapai klimaksnya.

Tangan Jaehwan yang berlumuran sperma itu ia jilati, mengecap 'rasa' Taekwoon yang ternyata sama – sama manis seperti wajah pemiliknya. Taekwoon yang melihatnya langsung terangsang kembali, ia menggenggam pergelangan tangan Jaehwan dan ikut menjilati spermanya sendiri, mereka tampak seperti kekasih yang menikmati satu es krim berdua. Lidah mereka kadang saling menjilat dan beradu untuk membersihkan tangan Jaehwan.

nya di bawah sana masih terus menginvasi hole Taekwoon. Terus menyodok titik surga Taekwoon walaupun itu membuat 'adik kecilnya' terjepit di dalam. Tak lama ia merasa juniornya berkedut, siap untuk memuntah spermanya kapan saja.

"Ahhh Taekwoon !~" Jaehwan meremas pantat Taekwoon dan memuntahkan spermanya di dalam. Spermanya yang terlampau banyak merembes keluar melalui hole Taekwoon disertai sedikit darah karna keperjakaan(?) Taekwoon baru saja diambil oleh Jaehwan. Taekwoon merasa perutnya menghangat, ia mengelus perutnya dan tersenyum puas.

Setelah dirasa cukup beristirahat, Jaehwan membaringkan Taekwoon di kasur tanpa melepas juniornya. Ia menatap Taekwoon dan mengelus pipinya sebelum mengecup hidung Taekwoon.

"Unghh" Jaehwan mendesah karna Taekwoon tiba – tiba mengetatkan holenya. Fansnya sudah tak sabar ternyata.

"Kau tidak sabaran sekali" Ujar Jaehwan. "Kau yang minta maka jangan salahkan aku kalau kau tidak bisa jalan dengan benar selama beberapa hari kedepan" Jaehwan menampilkan smirknya dan mencubit gemas Taekwoon.

"Selama kau yang membuatku begitu, aku siap menjadi pemuas nafsumu kapan saja sayang" Balas Taekwoon.

Ia menarik kepala Jaehwan mendekat dan melumat lehernya, menghisap – hisap leher Jaehwan bermaksud menambah koleksi kissmark Jaehwan. Holenya ia ketatkan untuk menggoda Jaehwan agar cepat kembali tegang.

Jaehwan yang tau bahwa 'pekerjaan'nya masih banyak dan klientnya ini nampak tak sabar, langsung memenuhi keinginan Taekwoon. Ia menjatuhkan seluruh boneka Taekwoon ke lantai, membuat alis Taekwoon berkerut bingung.

"Aku tak ingin bonekamu terkena sperma" Jelas Jaehwan melihat kebingungan pada raut muka Taekwoon dan Taekwoon Oh'ing. Ia juga tak mau boneka rusa kesayangannya terkena sperma walaupun hanya dalam mimpi.

Jaehwan menarik pinggulnya dan kembali menumbuk titik prostat Taekwoon, holenya yang licin karna spermanya sendiri membuat ia lebih mudah bergerak.

"Ahh..Ah...Jaehwan..Kau...Eumhh...mu...Hebat...Ouhh" Ujar Taekwoon ditengah – tengah desahannya membuat Jaehwan tersenyum bangga karna ini merupakan pertamanya pula. Ia benar- benar tak menyangka pertamanya akan ia lakukan saat dirinya baru berumur 21 tahun, dengan fannya sendiri di China, di kota asing yang baru pertama kali ia kunjungi.

Lidah Jaehwan menjilati dada Taekwoon sampai basah sedangkan tangannya sudah kembali mengocok Taekwoon. Setelah bosan menjilat, mulutnya menjadi tidak tahan untuk memberi lebih banyak 'tanda bibir' pada kulit mulus Taekwoon.

Taekwoon sendiri sedang mendongak, mendesah keenakan karna Jaehwan begitu pandai memanjakan tubuhnya. Ia meremas – remas rambut Jaehwan, matanya merem melek, tubuhnya terhentak – hentak karna nakal Jaehwan.

Taekwoon mengangkat tubuh bagian atasnya sedikit. Ia menatap ke bawah dan dapat melihat dengan jelas bagaimana Jaehwan maju mundur cantik ke dalam holenya. Ia memeluk punggung Jaehwan, menancapkan kuku – kukunya pada punggung pemuda itu sebagai pengalih kesakitan karna tubuh bagian bawahnya sedang dijebol oleh idolanya.

Beberapa tusukan lagi dari Jaehwan. Ia tak kuasa menahan klimaksnya dan menyemburkan spermanya sambil mencengkram bahu Jaehwan. Tubuhnya kelonjotan selama spermanya menyembur. Jaehwan sendiri tak berhenti menusuk - nusuk hole Taekwoon dengan cepat, keras dan dalam sesuai permintaan Taekwoon.

Selang beberapa menit, Jaehwan menyusul fansnya mencapai klimaksnya. Ia merebahkan dirinya di atas tubuh Taekwoon, mengambil napas dalam. Ia menatap Taekwoon yang menatapnya juga dengan mata sayu tapi masih terpancar nafsu dan itu artinya Jaehwan belum selesai dengan 'tugas'nya.

Jaehwan mengangkat tubuhnya, menggenggam bahu Taekwoon dan memutarnya. Ia meringis karna juniornya yang masih di dalam ikut terpelintir. Jaehwan mengangkat bongkahan kenyal Taekwoon sehingga pemuda china itu menungging dan well you know, ronde baru akan dimulai dan entah kapan 'pekerjaan' Jaehwan akan selesai.

...

Hongbin dan Ravi tengah berdiri di depan pintu kediaman Taekwoon. Mereka berdua bermaksud mengajak Taekwoon berjalan – jalan seharian sebagai permintaan maaf karna kemarin mereka sibuk dengan kekasih masing – masing.

TING TONG

Hongbin kembali memencet bel rumah Taekwoon namun pintu itu tak menunjukan akan terbuka. Ia sudah memencet bel rumah Taekwoon 2x namun tak ada perubahan. Mereka masih diluar dan pintu masih tertutup rapat.

Karna bosan menunggu, Ravi mengeluarkan kunci rumah Taekwoon. Well, mereka memang sahabat sejati sampai kunci rumah sahabatnya mereka punya masing - masing. Pintu itu terbuka dan kedua pemuda Chinesse itu masuk. Di dalam, keadaan rumah Taekwoon sangat sepi.

"Mungkin ia masih tertidur" Ujar Ravi dan mendekati pintu bercat biru yang diketahui adalah kamar Taekwoon.

TOK TOK

"Lu, kau di dalam ? Ini aku, Ravi" Ujar Ravi dengan suara agak tinggi, siapa tau temannya itu masih ada di alam mimpi.

TOK TOK

"Taekwoon" Ujar Hongbin sambil kembali mengetuk pintu tersebut. Detik berikutnya, mereka bisa mendengar langkah kaki mendekat.

CKLEK

Pintu bercat biru itu terbuka dan tampak seorang pemuda dengan rambut berantakan, bibir bengkak yang sedikit berdarah dan hanya memakai boxer bergambar rusa.

"Lu..Kenapa...EH ? / Ada apa hyung..Eh ?" Ujar Ravi maupun pemuda yang telah membuka pintu kamar Taekwoon.

"Jaehwan...Kau..."

...

TOK TOK

Jaehwan mengerjap – ngerjapkan matanya. Ia terbangun karna suara berisik yang berasal dari pintu. Mendudukan dirinya dan menguap lebar lalu meregangkan otot – ototnya.

Ia masih lupa akan kejadian semalam. Tubuh Taekwoon yang tertutup selimut membuat Jaehwan tak menyadari keberadaanya.

TOK TOK

"Sebentar" Ujar Jaehwan pelan, agak kesal karna managernya membangunkan dia padahal dirinya masih mengantuk (ia baru selesai 'melayani' Taekwoon jam 5 pagi dan sekarang masih jam 9 pagi). Ia bangun dan meringis saat pinggulnya terasa remuk.

Tak mau managernya menunggu lama, ia berjalan gontai ke arah pintu sambil memegangi pinggulnya, tak peduli ia hanya memakai boxer miliknya (yang sebenarnya boxer rusa milik Taekwoon. Ia memakainya sebelum tidur karna tak mau 'miliknya' kembali tegang karna bergesekan dengan 'milik' Taekwoon dan berakhir memperkosa Taekwoon yang sudah tidur atau mungkin pingsan karna kelelahan).

CKELK

"Ada apa hyung..Eh ? / Lu..Kenapa...EH ?"

Jaehwan terkejut bukan main mendapati 2 orang pemuda asing yang berdiri di depannya bukan hyung managernya atau orang yang ia kenal.

Kedua pemuda itu menatap dadanya yang tak memakai atasan dengan mata membulat dan perlahan muka mereka memerah melihat bercak – bercak merah yang memenuhi dadanya. Jaehwan mengikuti arah pandangan mereka dan matanya ikut membulat saat melihat kissmark – kissmark itu, seketika memory tentang kejadian semalam bersama fansnya kembali ke otaknya dengan sempurna dan Jaehwan meneguk ludahnya kasar.

"Jaehwan...Kau..."

Uh Oh, mati kau Jaehwan.

...

Taekwoon membuka matanya. Pergerakan di sebelahnya membuat ia terbangun dari tidur indahnya. Ia mendudukan dirinya dan mengusap - usap matanya.

Ia tersenyum karna mimpi basahnya semalam begitu hebat, apalagi dilakukan dengan Jaehwan idolanya. Ia bahkan merasa sakit pada holenya dan tubuhnya bau sperma, benar – benar mimpi yang seperti kenyataan.

"Lu-Taekwoon...kau..kau...dan Jaehwan..." Ujar seseorang dari pintu yang membuyarkan lamunan Taekwoon. Taekwoon segera menatapnya dan matanya membulat mendapati Jaehwan yang hanya memakai boxer rusa miliknya serta sahabatnya tengah menatapnya.

Ia pikir ia masih bermimpi maka ia mencubit pipinya dengan keras.

"Aww" Ia meringis lalu mengusap pipinya yang sakit karna ulahnya sendiri.

Eh ? Jadi ini bukan mimpi

.

.

Dan...dan yang semalam juga bukan mimpi

.

.

.

Jadi..J-adi semalan aku...dan Jaehwan...benar...benar...

"KYAAA !"

 END

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
annah_13 #1
Chapter 12: