Final

Beautiful Liar

 

 

This is a beautiful lie

My last lie

Even if it hurts to death

I am hiding myself under a mask for you

 

Woohyun terbangun ketika cahaya matahari menyeruak masuk melalui celah tirai yang tertiup angin dari jendela yang tak tertutup rapat. Pemuda tampan itu membuka matanya dan senyumnya segera mengembang saat mendapati Sunggyu masih terlelap di sampingnya. Tangannya bergerak pelan saat mengusap pipi kekasihnya itu.

Pemuda itu sedikit terperanjat saat ponsel milik Sunggyu bergetar dan segera meraih benda berwarna putih itu yang terletak di samping Sunggyu sebelum pemiliknya terbangun.

Senyum pemuda bernama lengkap Nam Woohyun itu seketika menghilang saat melihat sebuah pesan baru dari Myungsoo. Dia lalu meletakkan kembali ponsel Sunggyu ke tempat asalnya tanpa membuka pesan itu.

Dia bangkit perlahan dan mendudukkan dirinya di tepi tempat tidur. Dia menoleh ke arah kirinya, dimana sebuah cermin besar yang sedang memantulkan bayangannya. Matanya menyiratkan kemarahan yang selama ini ia pendam saat pertama kali mengetahui hubungan Sunggyu dan Myungsoo.

Tentu saja. Kekasih mana yang tidak marah dan kecewa saat orang yang dicintainya memiliki kekasih lain? Yang juga merupakan sahabat kekasihnya sendiri? Dia masih tak dapat percaya orang yang selama ini Woohyun percayai untuk menjaga kekasihnya saat dirinya sibuk dengan urusan kantornya menjalin hubungan dengan Sunggyu yang jelas masih berstatus sebagai kekasih Woohyun.

Pemuda tampan itu menghela napasnya, tak ingin memikirkan hal itu lagi dan menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Dia mencium pelan kening Sunggyu dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya sebelum keluar dari kamar mereka.

Dia membuka kulkas sesampainya di dapur dan mengeluarkan bahan-bahan makanan yang akan dia masak. Tak lama berselang Sunggyu berjalan menghampirinya dengan rambut yang berantakan, sebuah pemandangan yang sangat Woohyun sukai untuk memulai harinya.

“Kenapa tidak membangunkanku? Bukankah sudah kubilang biar aku yang memasak sarapan?” omel pemuda bermata sipit itu dan mendorong Woohyun menjauh dari penggorengan.

“Kau tidur nyenyak sekali, aku tak tega membangunkanmu” jawabnya dan memeluk Sunggyu dari belakang yang hanya bisa mendengus kesal.

“Aku tak akan membiarkan orang yang tangannya masih terluka mengerjakan semua ini,” ocehnya lagi, Woohyun lebih memilih mengalah dan meletakkan dagunya di pundak Sunggyu.

“Pergilah ke kamar jika kau mengantuk, jangan tidur disini” pemuda bermata sipit itu berucap dengan nada kesal namun tak melakukan apa-apa untuk mengusir pemuda yang lebih muda darinya itu.

“Aku mencintaimu. Kau tahu itu, kan?”

“Ya, ya, aku tahu”

Woohyun sedikit mengeratkan pelukannya. “Kau belum menjawabku,”

Sunggyu melepaskan pelukan Woohyun dan berbalik, menatap matanya lekat. “Aku juga mencintaimu, Nam Woohyun” dia lalu menangkup wajah Woohyun dan mengecup bibirnya. “Sekarang berhentilah menggangguku jika tak ingin sarapan kita gosong,” Sunggyu kembali melanjutkan aktivitas memasaknya sambil sedikit mengomel tentang nasi goreng yang setengah hangus dan juga Woohyun yang kembali memeluknya dari belakang.

.

.

.

.

“Maaf aku terlambat,” Woohyun berucap saat menghampiri sebuah meja dimana beberapa orang sedang berkumpul.

Sahabatnya saat SMA dulu mengadakan sebuah reuni dan juga untuk merayakan salah satu dari mereka yang akan menikah. Dan tentu saja salah satu dari mereka adalah Myungsoo yang duduk tepat di sampingnya.

“Kami kira kau tak bisa datang,” ucap seorang pemuda berambut blonde.

“Maafkan aku, Dongwoo-hyung. Rapatnya lebih lama dari yang kuperkirakan”

Pemuda bernama Dongwoo tadi tertawa. “Lihatlah kau sekarang, kau benar-benar berubah menjadi pria dewasa”

Seorang pemuda beralis tebal datang membawakan minuman dan menyerahkannya pada Woohyun sebelum memukul kepala Dongwoo. “Berhentilah mengganggunya,”

Semua orang di meja itu tertawa melihat Dongwoo yang hanya bisa cemberut.

“Kau beruntung punya calon istri seperti Howon, hyung” seorang pemuda lainnya berucap di sela tawanya.

Howon yang duduk di samping Dongwoo tersipu. “Ini tidak adil! Aku juga seorang pria, kenapa aku disebut sebagai istri?” belanya, yang hanya membuat teman-teman lain kembali tertawa.

“Kau memang akan menjadi istriku, terima saja” goda Dongwoo dan kali ini giliran Howon yang cemberut.

Banyak hal-hal yang mereka bahas setelah bertahun-tahun tak berkumpul bersama. Woohyun lebih banyak diam dan mendengarkan perbincangan tanpa henti dari teman-temannya.

“Lalu bagaimana denganmu Myungsoo? Apa sekarang kau punya pacar?” tanya Dongwoo tiba-tiba dan membuat semua mata tertuju pada pemuda berkulit pucat itu.

“Dia sudah memberitahuku jika sekarang dia sedang berpacaran,” seorang pemuda berucap dan membuat Myungsoo menunduk malu ketika semua perhatian tertuju padanya dan menatapnya penasaran, terkecuali Woohyun.

“Sungyeol-hyung! Kau sudah berjanji untuk tidak mengatakan apapun!” seru Myungsoo dengan wajah memerah.

“Itu benar, kan? Bahkan sekarang kau bekerja keras mengumpulkan uang agar bisa menikahi pacarmu,”

Woohyun sedikit melebarkan matanya. Myungsoo ingin menikahi Sunggyu? Apakah hubungan mereka lebih serius dari yang Woohyun lihat selama ini?

“Kau pasti sangat mencintainya,” pemuda bermarga Nam itu akhirnya membuka suaranya dan membuat Myungsoo menatapnya kaget sebelum mata elang pemuda itu melihat ke arah lain, menghindari kontak mata dengan Woohyun.

“Y-ya.. aku benar-benar mencintainya” jawabnya pelan dan teman-temannya yang lain semakin menggodanya.

Dan sejak ucapan Woohyun tadi, Myungsoo berusaha untuk menghindari tatapan pemuda yang setahun lebih tua darinya itu.

 

 

 

I’m letting go of your tightly held hands

But my heart is still the same

But I’ll let you go

 

I’m letting go of your hands

But my heart is still the same

I think it’s best for you if I end it right here

 

This is a beautiful lie

My last lie

Even if it hurts to death

I am hiding myself under a mask for you

It’s alright if you leave me

I want you to be happy

 

Oh I’m

I’m a beautiful

I’m a beautiful liar

 

Woohyun sedang duduk di kantornya. Dia beberapa kali melirik jam tangannya dan pintu kantornya bergantian, seolah sedang menunggu seseorang. Tangannya memainkan sebuah amplop cokelat sambil menghembuskan napasnya.

Kepalanya terangkat saat mendengar suara pintu yang dibuka. Woohyun membenarkan posisi duduknya saat seorang pemuda datang menghampirinya dengan langkah cepat.

“Maafkan aku, hyung. Kau pasti sudah lama menunggu,” ucap pemuda itu setelah mengambil kursi yang berseberangan dengan Woohyun.

“Tak apa,” balasnya singkat dan memasang wajah serius.

Pemuda tadi menggaruk tengkuknya dan menatap Woohyun. “Lalu apa yang ingin kau bicarakan denganku, hyung?”

“Ini tentang Sunggyu”

“Ada apa dengan Sunggyu-hyung?” tanyanya dengan nada gugup.

“Sejak kapan kau berpacaran dengan Sunggyu?”

Myungsoo menatapnya dengan mata melebar. Bibirnya terbuka ingin mengatakan sesuatu namun akhirnya menutupnya kembali.

“Aku sudah tahu tentang hubungan kalian, jadi jawab pertanyaanku”

Pemuda itu terdiam sesaat sebelum raut wajahnya berubah serius juga. “Sekarang sudah hampir dua tahun”

Tangan Woohyun mengepal kuat. Sudah selama itu? Woohyun benar-benar tak menyangka tentang kebenaran ini.

“Apa kau memanggilku kemari karena ingin menyuruhku untuk mengakhiri hubungan kami?” Woohyun tak menjawab. “Apa kau tahu kenapa Sunggyu-hyung mau menerimaku sebagai kekasihnya? Karena kau selalu memilih pekerjaanmu daripada dirinya!”

Woohyun bangkit dan mencengkeram kerah baju Myungsoo yang menatapnya tak takut. Mata pemuda itu memancarkan kemarahan yang selama ini dipendamnya. Dia marah pada Myungsoo karena apa yang dikatakan pemuda yang lebih muda darinya itu benar, namun dia lebih marah pada dirinya sendiri karena terlambat menyadarinya dan menyebabkan Sunggyu membagi hatinya dengan orang lain.

Dia melepaskan kerah baju Myungsoo dan kembali duduk. “Kau benar, aku telah gagal untuk membahagiakannya” Woohyun menatap pemuda dengan tatapan kosong. “Aku sadar Sunggyu lebih bahagia saat bersamamu dan aku tak bisa lakukan apapun untuk menyainginya”

Woohyun mendekatkan amplop tadi pada Myungsoo, yang memberikannya tatapan tak suka. “Apa ini? Apa kau berniat menjauhkanku dari Sunggyu-hyung dengan ini?” pemuda itu bangkit dan berniat pergi.

“Itu untuk biaya pernikahanmu,” Myungsoo berbalik dengan raut terkejut. “Bahagiakan Sunggyu, untukku”

 

 

 

You keep shedding tears in front of me

It was an unexpected line that led to the next chapter

You told me to take back the words I spit out

As you hold onto my face

Then you collapsed off your feet

This isn’t the future I thought of

It seemed like a sin to look at you like a lonely tied up dog

So I’m swallowing up my feelings and letting you go

You must live better than me, promise me

But the moment I said that, you turned around

 

I won’t hang onto you, I will smile

This is me, don’t hesitate anymore

Leave me

 

Sunggyu sedang duduk di sofa ruang tamu sambil sesekali melirik pintu depan.

“Apa hari ini dia pulang larut lagi?” gumamnya dan duduk sambil memeluk kakinya. Dia juga tak bisa menghubungi Myungsoo seharian ini.

Tak berselang lama, dia mendengar suara mesin mobil dan segera bangkit. Sunggyu menunggu hingga Woohyun melangkah masuk.

“Kau sudah makan?” Sunggyu menatap khawatir saat Woohyun hanya diam sambil menatapnya sendu. “Ada apa? Apa sesuatu terjadi di kantor?” pemuda itu menangkup wajah Woohyun yang lalu menggenggam tangannya erat.

“Ayo kita akhiri semua ini,” Sunggyu menatapnya bingung. “Ayo kita akhiri hubungan ini.”

“Kau bercanda, kan?” tanyanya tak percaya. “Ayolah, ini tidak lucu” Sunggyu menatapnya penuh harap, berharap Woohyun akan tertawa melihat reaksi Sunggyu dan berkata jika dia hanya mengerjainya.

Tapi kenyataan berkata sebaliknya. Woohyun tetap menatapnya dengan raut sedih dan tak ada tanda-tanda dia akan berhenti melakukannya. Matanya mulai terasa pedih, jantungnya berdetak tak karuan.

Sunggyu menarik paksa tangannya yang masih berada di wajah Woohyun. “Kenapa? Apa kau sudah bosan denganku?”

Tangan Woohyun ingin sekali menyeka air mata yang lolos dari mata indah Sunggyu tapi menahannya. Dia harus melakukan ini, demi Sunggyu.

“Maafkan aku, sepertinya aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini lagi.”

“Kenapa? Kenapa kau melakukan ini?”

Woohyun memeluk Sunggyu yang meronta di pelukannya, dia tak tega melihat orang yang telah bersamanya sejak 5 tahun yang lalu itu menangis.

“Aku tak pantas untuk bersamamu, aku sadar aku tak dapat membahagiakanmu sepenuhnya” pemuda itu mengusap pelan punggung Sunggyu yang masih menangis. “Kau pantas mendapatkan orang yang lebih baik dariku,”

Sunggyu melepaskan dirinya dari pelukan Woohyun, perlahan berjalan menjauh. Pemuda tampan itu hanya diam membeku, tangannya terangkat ingin menggapai Sunggyu.

I’m sorry” ucap Woohyun saat Sunggyu membuka pintu rumah mereka, dulunya.

Pemuda bermata sipit itu berhenti sebentar namun tak membalikkan badannya. “Me too” lirihnya sebelum melangkah keluar dari rumah itu.

“Aku mencintaimu” tambahnya setelah Sunggyu menutup pintu itu. “Selalu mencintaimu.”

Di luar, Sunggyu menyandarkan tubuhnya di pintu dan menutup mulutnya, berusaha menahan isakannya. Dia memang sudah menduga hal ini akan terjadi cepat atau lambat. Pemuda itu sadar Woohyun sudah mengetahui tentang hubungannya dengan Myungsoo saat dia tak sengaja melihat Woohyun sedang mengawasi mereka. Tapi entah kenapa, dadanya tetap terasa sesak.

Dia melihat sepasang kaki yang berada di depannya entah sejak kapan. Sunggyu segera bangkit dan berlari ke dalam pelukan pemilik kaki itu setelah menyadari siapa yang sedang berdiri di depannya. Dia menangis sejadi-jadinya di pelukan Myungsoo yang perlahan membimbingnya menuju mobilnya.

Let’s go home

 

 

 

It’s a beautiful pain

Letting you go

I have to kill myself inside

Swallow my tears

And put on a smiling mask

I feel so relieved now

Please don’t worry about me

 

Woohyun menatap dirinya di depan cermin. Dia memakai kemeja putih dan blazer berwarna biru dengan celana hitam, rambutnya tertata rapi ke belakang.

“Woohyun,” Oh, betapa rindunya dia mendengar suara itu.

Pemuda itu berbalik dan melihat Sunggyu berdiri di depannya, tampil sempurna dengan setelan jas putih dan celana dengan warna senada.

“Pakaian itu cocok denganmu,” pujian Woohyun membuat wajah Sunggyu memerah.

Tangan kanan pemuda tampan itu mengusap pipinya dan membuat Sunggyu mendekatkan wajahnya pada sentuhan tangan hangat Woohyun, tanpa ia sadari air matanya mengalir.

“Tidak, tidak. Jangan menangis, ini hari bahagiamu” Woohyun segera menyeka air mata itu sambil menahan air matanya sendiri.

Woohyun menarik wajah Sunggyu dan mencium bibirnya lembut sebelum tersenyum, menjauhkan wajahnya saat mendengar suara ketukan.

Pintu ruangan dimana mereka sedang berada terbuka, terlihat sosok Myungsoo yang mengenakan pakaian yang serupa dengan Sunggyu membuka pintu itu.

“Sudah saatnya, hyung”

“Pergilah,”

Sunggyu menoleh ke arah Myungsoo sebelum kembali menatap Woohyun. Dia memberikan pemuda itu sebuah pelukan erat, sebuah pelukan perpisahan. Woohyun membiarkan Sunggyu melepas pelukan itu dengan berat hati. Tentu saja, dia belum siap melepas pemuda yang dicintainya itu sepenuhnya.

Myungsoo menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat pada Woohyun. Dia lalu menggenggam tangan Sunggyu dan membawanya keluar dari ruangan itu.

Air mata Woohyun lolos begitu saja sesaat setelah pintu itu tertutup.

Don’t go, I love you

 

Oh I’m

I’m a beautiful

No, a cowardly liar

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
hwaiting93 #1
Chapter 1: Asdfghjkl maakkkk sakit hati bacanya T_T
itu woohyun bukannya coba perbaikin malah ngelepasi waksss
Sesuka-sukanya aku sama myungsoo, tapi kasian banget sama woohyun disini doohhhhh
Coffeemilk1013 #2
Chapter 1: painfull 😂😂 ada sequelnya ngga authornim? huhu
kay_yayah #3
Chapter 1: Kenapa? Kenapa?? Kenapa???
Aku udh baca ini di blogmu,tapi tetap aku menangisinya...
Miris hidup woohyun..
Dan gyu,alasan mu berlaku curang gara2 hyun lebih memilih pekerjaan berbandingmu adalah alasan yg paling bodoh... dan dengan tidak tau malunya myungsoo menikahi gyu guna uang dr woohyun yg notabene nya namja yg kau rampas namjachingunya... myung berhati kering...aku benar2 benci dengan orang yg curang,menduakan cinta..
LostKitt3n
#4
Chapter 1: Q_Q omo Q__Q
seoyoung89
#5
Chapter 1: Sunggyu is a ing traitor. MyungGyu is my favorite couple, but I also love WooGyu. Woohyun not deserve this betrayal. Nice story author-nim. <Runs to hug Woohyun>>> >~<`!
monlehhhchan
#6
Chapter 1: Don't go Sunggyu-yah.. T__T
It's beautiful how you write this fic and I love it, but it still hurts me seeing Woohyun like that.. :'(
sunggyupartner
#7
Chapter 1: hello there. i'm malaysian but i still understand your fic perfectly fine. it's sadden me seeing their relationship end up like this, i thought there will be some twist. haha. the italic part is a song??