ChanMi

FRIENDZONE

Beberapa bulan sebelumnya.

          “We’re done! Aku gak butuh penjelasan apa-apa dari kamu! Aku tau semuanya.”

          “Bomi…” Baekhyun menahan Bomi dengan tatapan mengiba.

          “Apa?!” tuntut Bomi, ia menahan air matanya agar tidak terjatuh dihadapan pria yang sudah dipacarinya hampir 2 tahun itu. “Kamu tau gimana sakitnya aku pas  tau ternyata aku cuma selingkuhan kamu? 2 tahun Byun Baekhyun, 2 tahun!!!”

          “Aku cinta sama kamu!”

          “Gak cuma aku aja kan?!” sindir Bomi, dia dengan kasar melepas genggaman Baekhyun. “Jangan pernah ganggu hidup aku lagi!” ucap Bomi seraya meninggalkan apartement Baekhyun dengan perasaan sedih, marah, dan yang paling mendominan, rasa kecewanya. Bomi berjalan tanpa arah hingga kakinya berhenti ditaman. Ia duduk disalah satu kursi panjang kemudian mengambil handphone yang berasa di sakunya.

          “Park chanyeol…”

          “Kenapa?”

          “Jemput aku ditaman kota!” ucap Bomi singgkat kemudian menutup telfonnya, ia sedang tidak mood untuk bercerita ditelfon. Beberapa menit kemudian Chanyeol datang setelah mencari Bomi hampir keseluruh taman.

          “Heh! Enak ya, nyuruh-nyuruh orang jemput. Kamu pikir aku supir!” ucap Chanyeol sesampainya disana, awalnya Chanyeol tidak menyadari keanehan dari sahabatnya itu kemudian ia menyadari bahwa tatapannya kosong kedepan bahkan tidak melirik kearahnya sama sekali. “Hei…ada apa?”

          Bomi tidak menjawab, dia langsung bersandar pada Chanyeol dan menangis hingga terisak-isak. Chanyeol benar-benar bingung karena Bomi tiba-tiba menangis dipelukannya kemudian dia mengelus punggung Bomi untuk menenangkannya. Ini pertama kalinya Chanyeol melihat Bomi menangis seperti ini, hatinya seperti ikut terluka. Ia seolah merasakan rasa sakit yang sama.

@@@

          Bomi dan Chanyeol jalan berdampingan dengan baju rapih. Chanyeol mengenakan kemeja dan celana berwarna hitam dengan blazer berwarna abu muda sedangkan Bomi mengenakan dress berwarna pink kombinasi hitam selutut tanpa lengan. Bomi menemani Chanyeol ke acara ulang tahun perusahaan dimana dia bekerja. Chanyeol membujuknya agar menemaninya karena tidak ada yang dia lakukan selain menonton tv.

          “Udah ku bilangkan nih acara tuh seru, nggak ngebosenin. Nggak nyesel kan?”

          “Yeah, not bad. Terutama banyak makanannya dan gratis.” ucap Bomi yang sudah mencicipi hampir semua makanan yang ada. Chanyeol hanya tersenyum dan terkadang tertawa betapa banyaknya Bomi makan malam itu. Chanyeol tidak habis pikir, dia akan mati-matian menurunkan berat badanya namun dia tidak pernah mengontrol nafsu makannya sama sekali.

Bomi melihat seseorang yang ia tidak ingin dia lihat lagi seumur hidupnya. Byun Baekhyun. Dia lupa bahwa perusahaan tempat Baekhyun bekerja adalah klientnya tempat Chanyeol bekerja.

          “Aku mau pulang!”

          “Kenapa? Ko mendadak?” Tanya Chanyeol kemudian dia melihat arah yang sama dengan Bomi. “Mau kabur dari dia? Sampe kapan?”

          “Itu bukan urusan kamu. Aku mau pulang sekarang!”

          “Aku punya ide…Let’s give him a lesson!” Ucap Chanyeol seraya menarik lengan Bomi, sekuat apapun Bomi berusaha ia tidak memiliki kekuatan untuk melepas pegangan tangan Chanyeol dari tangannya dan ia hanya bisa pasrah.

@@@

          “Noona…”

          “Park Chanyeol …” balas Taeyeon wanita yang sedang bersama Baekhyun, Bomi sangat terkejut karena Chanyeol mengenal wanita itu.

          “Kapan kesini?” Tanya Chanyeol ketika sudah dihadapan mereka.

          “Sekitar satu bulan yang lalu. Aku pindah…” ucap Taeyeon riang kemudian dia memamerkan cincin yang ada di jari manisnya kehadapan Chanyeol. “Kami akan menikah…”

          Bomi benar-benar shock, tanpa dia sadari dia menatap Baekhyun. Baekhyun menghindari tatapan Bomi. Chanyeol sama terkejutnya dengan Bomi kemudian dia menyadari perubahan ekspresi dari sahabatnya itu. Ini diluar dari rencana. Air mata Bomi tidak terbendung lagi, dia pergi begitu saja. 

          “Noona, aku duluan.”

          “Dia siapa?” tanya Taeyeon membuat Chanyeol berbalik  “Cantik…”

          “She’s mother of  my baby…” ucap Chanyeol yang membuat Taeyeon dan Baekhyun terkejut kemudian dia tersenyum kearah Baekhyun. “Dia masih suka mual, jadi suka pergi tanpa pamit kaya tadi. We'll married soon.”

          “Lalu kenapa masih disini? Pergi! Kejar dia…” perintah Taeyeon dengan senyum yang mengembang diwajahnya, Chanyeol menurut dan mengejar Bomi. Sebelum dia pergi, Chanyeol melihat kemarahan yang memancar dari Baekhyun yang ditunjukan padanya.

          “Kamu harus liat bagaimana expresi Baekhyun pas aku bilang kamu hamil anakku!” ucap Chanyeol ketika berhasil mengejar Bomi, Bomi mendorong dan memukul Chanyeol tanpa henti.

          “Kamu pikir itu lucu, hah?!” ucap Bomi yang menangis sesegukan. “Berapa lama kamu kenal dia?! Jadi kamu tau Baekhyun nyelewengin aku dan kamu diem aja?! Sahabat macam apa kamu sebenarnya?!”

          “Kamu pikir aku diem aja? Sadar, kalo aku sama dia udah gak sedeket dulu? Itu karena aku tau dia nyelewengin kamu! Aku berkali-kali bilang ke dia untuk pilih kamu atau Taeyeon, dia bilang dia gak bisa milih antara kalian berdua. Inget, waktu aku keapartement kamu malem-malem dengan muka babak belur, aku berantem sama dia karena dia tetep gak bisa milih diantara kalian berdua. Tapi aku bisa apa?! Sebrengsek-brengseknya dia, dia juga sahabat aku.”

Bomi tidak bisa berkata apa-apa lagi setelah penjelasan yang Chanyeol berikan, dia hanya bisa menangis. Chanyeol menarik Bomi kedalam pelukannya, dia tidak tahan melihat Bomi menangis untuk kesekian kalinya hanya karena pria yang sama.

          “Udah jangan ditangisin lagi!” Ucap Chanyeol, nadanya melemah tidak seperti sebelumnya. Dia mengelus rambut Bomi yang terurai.

          “Kamu bikin dia kesel?” tanya Bomi yang masih sesegukan.

          “Bukan kesel, tapi marah. Aku pikir tadi dia bakalan ngeluarin tanduk dari palanya.” Jawab Chanyeol tersenyum menanggapinya

          “I forgive you then…”

@@@

          Entah berapa botol minuman berakohol Bomi habiskan untuk mengeyahkan Baekhyun dari otaknya namun memori itu selalu datang dan menyiksanya. Kini efek dari minuman itu mulai mengambil alih otaknya. Tiba-tiba Chanyeol datang dan masuk keapartementnya. Dia sangat terkejut melihat betapa banyak botol yang telah Bomi habiskan.

         “Ya tuhan! Berapa kali aku bilang, kalo kamu stress, dateng ketempatku! Aku mau dengerin omongan kamu atau kamu bisa mainin drum aku sampe jebol juga aku gak papa, aku ikhlas. Seenggaknya itu lebih sehat daripada kamu minum kaya gini!” Omel Chanyeol panjang lebar, Bomi hanya tersenyum tidak jelas menanggapi omongannya. “Mana yang sisanya?”

         “Didapur…ambilin aku 1 botol lagi ya?” ucap Bomi setengah mabuk, Chanyeol langsung menghilang kedapur namun Bomi mulai curiga karena Chanyeol tidak muncul-muncul dan terlalu berisik didapurnya. Dan benar saja Chanyeol sedang membuang seluruh minuman yang dia punya. “Berhenti! Cuma ini yang bisa  bikin aku lupa sama dia. BERHENTI!”

Chanyeol tidak mendengarkannya, Bomi berusaha menghentikannya tapi dia kalah tenaga. Bomi memukul Chanyeol membabi buta, tangan besarnya menghentikan pukulannya seketika kemudian Bomi menangis sesegukan.

        “Dia mau nikah terus aku gimana? Perasaan aku gimana? Tapi aku gak bisa nglakuin apa-apa. Aku cuma selingkuhannya dia.” Chanyeol terluka melihat wanita yang dicintainya bertahun-tahun seperti ini.

        “Banyak orang yang sayang dan cinta selain dia bahkan yang benar-benar tulus sama kamu.”

        “Siapa?”

       “Ibu kamu, ayah kamu, kakak, adek kamu. Ada aku yang selalu disamping kamu. Aku tulus cinta sama kamu.”

       “Aku gak suka becandaan kamu!”

       “Apa aku lagi becanda?”

       “Sejak kapan?”

       “Sejak aku ospek kamu pas kita kuliah dulu, dari situ aku udah ngerasa cinta sama kamu.”

       “Tapi itu udah 8 tahun lalu?”

       “Dan perasaan aku gak berubah semenjak itu.” ucap Chanyeol tegas. Ini pertama kalinya Bomi melihat Chanyeol bicara setegas itu padanya. Banyak pertanyaan muncul dikepalanya, dia tak tahu pertanyaan apa yang harus dia tanya terlebih dahulu.

       “Kiss me!” perintah Bomi. Chanyeol bingung, apa ia harus mendengarkannya atau menolaknya. “Aku mau tau, apa aku memiliki perasaan yang sama atau nggak.”

Perlahan Chanyeol mendekatkan wajahnya kearah Bomi dan merasa jantungnya akan lepas dari tempatnya kapan saja. Terdengar konyol tapi ini pertama kalinya dia merasa seperti ini. Chanyeol memciumnya tapi ia melepaskannya dengan cepat, dia takut tidak bisa mengontrol dirinya sendiri.

       “Lagi!” seperti sapi yang dicocok hidungnya Chanyeol kembali mencium Bomi. Kali ini berbeda dari ciuman yang sebelumnya, lebih intens bahkan Bomi mengalungkan lengannya ke leher Chanyeol. Chanyeol merasa ini adalah ciuman terbaik yang pernah ia rasakan seumur hidupnya. Perbedaan tinggi mereka menyulitkan Chanyeol untuk menciumnya kemudian tanpa sadar dia mengangkat Bomi keatas meja makan yang berada didepan mereka.

Bomi merasa ini salah kemudian ia mendorong Chanyeol menjauh, keduanya terengah-engah seolah sejenak mereka kehilangan udara disekitar mereka.

           “Keluar!” ucap Bomi tiba-tiba, hanya itu yang keluar dari mulutnya. Chanyeol mematung ditempat, dia bingung dengan perubahan sikap Bomi yang tiba-tiba. Bomi menggeret Chanyeol keluar dari apartementnya setelah itu mengunci pintu kamarnya rapatnya. Ada perasaan yang begitu aneh menyelimutinya. Itu bukan cinta! Pasti bukan! Ucap Bomi berulang kali pada dirinya sendiri seolah itu adalah mantra untuk mengenyahkan perasaan yang tiba-tiba muncul. Bomi merasa ia harus mengganti password apartementnya secepatnya agar Chanyeol tidak bisa masuk. 

@@@

          Yakin kalo itu bukan cinta? Atau kamu cuma nyangkal perasaan kamu sendiri? 8 tahun dia cinta sama kamu! Kenapa harus nyari jauh-jauh kalo sebenernya orang yang bisa nerima dan cinta kamu apa adanya ada didepan mata kamu sendiri! Aku berani taruhan, kamu gak bakalan nemuin cowok yang bisa cinta kekamu kaya Chanyeol! Hanya nasehat dari Chorong yang selalu berputar di kepala Bomi saat ini. Apa benar dia sedang menyangkal perasaannya? Dan hanya pertanyaan itu yang selalu membayanginya namun yang pasti ada perasaan aneh menyusup kedalam hatinya ketika mereka berciuman.

          Bel apartementnya berbunyi, Bomi langsung berfikir itu adalah Chanyeol. Mereka sudah tidak bertemu nyaris sebulan, tanpa melihat siapa yang datang terlebih dahulu Bomi membuka pintu apartementnya dan orang yang muncul dihadapannya sama sekali bukan orang yang dia tunggu.

          “Kamu bener hamil anak dia?”

          “Aku rasa itu bukan urusan kamu lagi.” Jawab Bomi tegas ketika Bomi akan menutup pintunya Baekhyun menerobos kedalam apartement. “Tolong keluar!”

          “Kamu ngusir aku? Kamu gak pernah ngusir aku. Dia bilang apa sama kamu sampe kamu berubah kaya gini.“

          “Karena aku masih rasional, aku ngusir kamu. Dan aku tau tindakan aku ngusir kamu itu bener. Kamu tunangan orang, Byun Baekhyun.” Bomi menghela nafas, ini tidak akan selesai jika mereka emosi seperti ini. “Kamu seharusnya beruntung punya sahabat kaya Chanyeol, dia protect kamu meskipun dia tau yang kamu lakuin ke aku salah. Dia gak pernah bilang apapun kalo kamu nyelewengin aku.”

          Baekhyun terdiam kemudian dia meraih tangan Bomi. “Aku masih cinta sama kamu.”

          “Kamu denger apa yang tadi aku bilang kan? Kamu bakal nikah dan jadi suami orang. Aku yakin kalo kamu cinta sama dia, cuma dia wanita satu-satunya yang bisa bikin kamu yakin untuk nikah. Kamu kesini hanya karena pride thing antara kamu sama Chanyeol kan?” Ucap Bomi seraya melepaskan genggaman Baekhyun. “Aku juga cinta sama kamu bahkan setelah yang kamu lakuin sama aku, aku masih cinta kamu. Tapi gak dengan nyakitin perempuan lain kaya gini. Selingkuh perbuatan yang gak bisa aku terima dan kamu tau itu.”

          “Maafin aku…”

          “Aku udah maafin kamu, tapi hanya itu aja gak lebih.”

          “Ada orang lain kan?” tanya Baekhyun, Bomi mengangguk sebagai jawab. “Siapa?”

          “Chanyeol…Aku gak tau sejak kapan tapi aku yakin dia orangnya.”

@@@

          Chanyeol duduk ditaman, tempat diamana dia selalu pergi ketika dia sedang ingin sendiri dengan semua pikirannya. Dan semua pikirannya tentang Bomi. Tentu dia sudah berusaha mencari wanita lain, beberapa kali dia menjalani hubungan dengan seseorang namun hanya dia yang Chanyeol cinta. Kini ia berfikir untuk pindah ke kota lain diamana dia tidak akan menemukan Bomi. Dia harus move on.

          “Alone,huh?”

          “Bomi…seperti yang kamu liat.” Ucap Chanyeol setelah itu pandangannya kemabali menatap lapangan kosong dihadapan mereka. “Well…glad to see you here. Aku mau nyampein kekamu kalo aku mau pindah dari sini.”

          “Pindah? Kemana?” tanya Bomi yang langsung mengubah posisi duduknya, Chanyeol hanya diam. “Apa itu karena aku?” tanya Bomi lagi seraya menggengam tangan Chanyeol perlahan.

           “Kamu tau aku orang yang paling gak peka sedunia. Gak bakal sadar kalo kamu nya cuma diem. Pas kamu serius bilang kamu cinta sama aku setelah kita sahabatan bertahun-tahun, aku sebenarnya takut. Takut kalo kita nyoba terus putus, aku kehilangan satu-satunya sahabat aku.  Dan aku pikir selama ini aku ngerasa perasaan yang sama, kalo aku cinta sama kamu tapi aku salah ngartiin perasaan aku sama kamu. Aku kira itu normal...”

          “What's your point, please?” potong Chanyeol seraya tersenyum, dia tau kemana arah pembicaraan itu akan berakhir.

          “Stop teasing me! You know what I mean.” Ucap memukul pelan lengan Chanyeol. “Mau nyoba?”

          “Apa? Ngejek kamu? Tiap hari aku ngejek kamu. Kurang?”

          “Pacaran, stupid!”

          “Boleh, kenapa nggak…”

          “Jadi…sekarang kita pacaran?” tanya Bomi malu-malu. Gods, she’s such as teenage girl. “Should we kissing or something?”

          “No if you won’t it. We'll take it slow.”

          “Syukurlah, aku masih ngerasa aneh pacaran sama kamu.” Ucap Bomi kemudian dia berdiri tangannya masih menggandeng tangan Chanyeol. “Makan yuk? Aku laper nih belom makan dari sore karena nyariin kamu. Masakin aku ya?”

          “Yes, mam!” ucap Chanyeol seraya berdiri dengan mengenggam erat pacar baru yang bertahun-tahun menjadi sahabatnya, Yoon Bomi. 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
bbomiya
#1
chanmi! aku suka ceritanya. huhuhu jadi baper oengen punya temen kaya chanyeol T_T hajajahaha. nice story thor. keep wriring!