Maybe

Sadness

Kai mengarahkan pistol yang ada ditangannya ke kepalanya. memejamkan matanya berusaha meyakinkan dirinya bahwa ini hanya akan sakit sebentar saja. Kai menarik nafasnya lalu menghembuskannya-

"YA!" suara teriakan itu menghentikannya dan langsung melihat kearah sumber suara.

Kai terdiam, matanya membesar terlalu terkejut karna melihat sosok wanita itu dirumahnya ah tidak dirumah mereka, Kai & Hyoyeon.

"Kau mau mati hah?" Hyoyeon langsung merebut pistol dari tangan Kai. Kai masih terdiam, memperhatikan setiap gerak gerik wanita yang sangat ia rindukkan itu.

PLAK- tiba-tiba sebuah tamparan mendarat dipipi kai. "Beraninya kau hidup seperti ini setelah meninggalkan ku?!" kai melihat air mata menetes dipipi hyoyeon.

Lagi lagi kai masih terdiam, kali ini ia diam karna tak tau harus berkata apa.

"Kau yang pergi meninggalkan ku, kau yang ingin menyudahinya, kau yang mengakhiri hubungan kita. Tapi kenapa kau yang hidup seperti orang putus asa?" Hyoyeon menangis, ia terjatuh ke lantai.

Kai menghampiri Hyoyeon, memeluk tubuh wanita itu. Oh Tuhan entah sudah berapa lama kai menahan rasa ingin memeluk hyoyeon. "Maaf"

Tangisan Hyoyeon semakin pecah dalam pelukan Kai. Antara benci karna kai menyudahi semuanya begitu saja dan rindu karna cinta semuanya tercurahkan lewat air mata itu.

Kai memegang kedua pipi hyoyeon menatap matanya. "A-Aku-"

"Belum terlambat untuk memulai semuanya lagi Jongin" Jongin... hanya tuhan yang tau betapa rindu ia mendengar orang orang memanggilnya dengan nama aslinya Kim JongIn.

"Dan aku mau mendampingi mu untuk memulainya lagi"

Mungkin..mungkin tidak masalah jika Kai ingin mencoba lagi, mencoba kembali menjadi seorang Kim JongIn.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet