Memories

Sadness

Salju turun diseoul hari ini, dan salju salju itu berhasil merebut perhatian Kai yang membuat pria itu bangkit dari kasur nya dan memandangi salju salju itu turun.

"Jong In! cepat kemari!" teriak Hyoyeon yang sedang bermain di tengah salju.

Jong In hanya tersenyum sambil berjalan mendekati Hyoyeon.

"kenapa kau lama sekali?" ucap Hyoyeon lalu menarik tangan Jongin ke tengah taman yang sudah dipenuhi oleh salju. "kita main perang salju oke? yang kalah harus menuruti permintaan pemenang!"

"Hyo, kau itu sudah bukan 5 tahun lagi. Bagaimana kalau kita masuk dan menghangatkan diri saja?" usul Jong In.

Tiba-tiba Hyoyeon memeluk tubuh Jong In yang tentu saja membuat pria itu terkejut. "Begini sudah hangat kan?" ucap nya dengan senyum yang terlukis diwajahnya

Kai bangkit menuju dapur untuk membuat coklat panas. Ia mengambil gelas dirak gelas, dan tanpa sengaja matanya menangkap sebuah gelas yang sudah retak dan disatu kan kembali menggunakan lem.

Hyoyeon menahan tangan Jong In"Bukankah sudah ku katakan untuk keluar dari pekerjaan mu?"

Jong In menghempaskan tangan Hyoyeon. "Kan sudah ku bilang aku tidak bisa melakukan pekerjaan lain selain ini."

"Kalau begitu kau tidak perlu bekerja, biar aku yang kerja, ya? kumohon aku tidak mau melihat mu seperti ini"

Emosi JongIn meluap, Ia memukul meja yang menyebabkan gelas yang terletak diatasnya terjatuh dan pecah. "Tidak bisa kah kau diam dan menerima keadaan ku saja? mau sampai kapan kau protes tentang hal yang sama setiap hari?"

"Jong In, aku hanya--"

"Maaf, aku tidak bisa berhenti. tidak sekarang" Jong In langsung keluar dari rumah meninggalkan Hyoyeon begitu saja.

Kai menghembuskan nafasnya, ia mengambil gelas dan menuangkan coklat panasnya. Kai berjalan menuju sofa lalu meminum coklat panas tersebut.

"Jongin-ah, kapan kau akan melamar ku?" tanya Hyoyeon. Jongin terdiam sejenak.

"memangnya kau ingin menjadi istri ku?" Sebuah senyum terlihat diwajah Hyoyeon.

"Tentu saja! Aku ingin kita hidup bahagia dengan 1 anak laki laki & 2 anak perempuan"

Lagi lagi jongin terdiam terlalu banyak hal yang ia pikirkan jika itu membahas tentang pernikahan. "Kau tidak ingin kembali ke rumah keluarga mu?"

"Apa maksudmu?" tanya Hyoyeon.

Jong In menghembuskan nafasnya. "Maaf tapi aku tidak pernah berfikir untuk menikah dengan mu"

"Jong In?" Hyoyeon menghampiri Jongin lalu menggenggan tangannya. "Kau bercanda kan?"

Jong In melepas genggaman tangan Hyoyeon. "Tidak. Aku ini seorang gangster, pekerjaan ku membunuh dan memukuli orang. apa yaang membuatmu berfikir ingin memiliki keluarga bahagia?"

"Jong In kau..." Hyoyeon terbata karna terkejut dengan apa yang jongin ucapkan. "kau siapa?"

JongIn tidak menjawab pertanyaan Hyoyeon, ia malah pergi keluar dari rumah dengan pistol di tangannya. 'Maaf hyo, aku tidak bisa menikahi mu. tidak dengan status ku yang seperti ini'.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet