Deep Breath Chapter 1

Deep Breath
Please Subscribe to read the full chapter

Deep Breath

By RUOLAN

Twitter acc: @lolanggs

 

            amber berjalan dengan goyah, langkah kaki wanita itu tak teratur. Entah apa yang tengah wanita itu pikirkan saat ini. Namun wanita itu tak berhenti dan terus berjalan tanpa memperhatikan lalu lintas yang ada. Seseorang meneriaki amber untuk berhenti, namun wanita itu terus berjalan dan tak menghiraukan teriakan orang yang berada disekitarnya. amber mulai tersadar saat cahaya terang tengah menyinari dirinya, wanita itu menoleh, belum sempat ia untuk tersadar seutuhnya. Tubuh kurus wanita itu telah tertabrak sebuah mobil. Pandangan  amber mulai mengabur, darah segar kini tengah bercucuran dari balik pelipis wajahnya. Wanita itu menatap langit malam yang terasa sepi lalu memilih memejamkan kedua matanya untuk tertidur ketempat yang lebih damai dan tenang.

---

 

            malam itu sebelum kejadian buruk menimpa amber. Amber masih bisa tersenyum manis dan nampak wanita itu terlihat sangat antusias. Bahkan di tengah perjalanan menuju rumah sang tunangan, amber masih sempat bersenadung ceria. Bahkan wanita itu sengaja membeli sebuah kue tart dengan hiasan buah jeruk diatas nya. Kue ini merupakan kue kesukaan sang tunangan, jongdae. Amber melirik ponsel nya yang sedari tadi terus bergetar. Ia memang sengaja tak mengangkat panggilan apalagi membalas pesan dari jongdae. Nampaknya jongdae sedang gelisah karena amber yang seharian ini terus mengabaikan dirinya. Amber terkekeh pelan saat memikirkan hal itu. Hari ini adalah hari keseratus mereka semenjak pertunangan ini dilakukan. Amber merasa bahagia dan beruntung karena telah bertunangan dengan orang yang paling sempurna yang pernah ia temui selama hidup nya. Amber tak pernah mengira jika kejadian di toko itu akan membawa dirinya untuk menemukan cinta sejati nya.

Amber bergegas turun dari mobilnya, wanita itu sempat menghirup aroma kue yang ia bawa. “hmmmm, aku yakin jongdae akan menyukai kue ini.” Ucap amber lalu melangkahkan kedua kakinya menuju apartemen sang tunangan. Di dalam lift, amber tak henti-hentinya mengumbar senyum manis diwajah nya. Ia sempat memeriksa panggilan dan pesan yang jongdae kirimkan untuknya, wanita itu kembali tersipu malu. Ia tak menyangka jika jongdae akan sangat khawatir dengan dirinya. Baru saja amber hendak membuka pesan yang jongdae kirimkan untuk dirinya. Pintu lift sudah terbuka, wanita itu menyimpan kembali ponsel nya dan melangkahkan kaki nya ke apartemen jongdae. Tanpa ragu amber membuka pintu apartemen jongdae, amber yang sudah hafal betul dengan kode apartemen jongdae masuk begitu saja tanpa sepengetahuan jongdae. Amber mengendap-ngendap tak ingin jika jongdae mengetahui kedatangan nya, amber berencana untuk memberikan kejutan untuk jongdae. Namun baru saja amber melangkah, amber membeku seketika saat dirinya mendengar suara seorang wanita yang sangat ia kenal. Suara soojung, iya soojung, teman sekaligus sahabat yang ia anggap sebagai saudara nya sendiri. Awalnya amber tak curiga dengan kehadiran soojung diapartemen tunangan nya, apalagi soojung berkunjung di jam yang sudah larut seperti ini. amber ingin mengagetkan mereka berdua, namun lagi-lagi langkah amber terhenti saat dirinya mendengar percakapan mereka yang terasa begitu asing ditelinga nya.

“sampai kapan kau akan terus berpura-pura?” Ucap soojung dengan suara yang sangat tegas. Wanita itu tengah duduk di sofa sementara jongdae kini tengah berdiri di depan bar mini miliknya seraya menuang wine digelas.

“apa maksud mu?” Tanya jongdae santai lalu duduk disamping soojung dengan tenang. Soojung menatap tajam jongdae, wanita itu menghembuskan nafas berat seraya berkata “apakah kau lupa dengan tujuan kita selama ini?” Tanya soojung serius, namun jongdae masih saja terdiam diri seraya menghirup wine yang ia bawa. “jongdae, apakah kau mendengarkan aku?” Tanya soojung saat melihat jongdae yang tak memperhatikan dirinya sama sekali. “jangan bilang kau mulai menyukai wanita itu.” Ucap soojung dan berhasil membuat amber kebingungan. Amber berniat untuk menemui mereka berdua dan meminta penjelasan atas ucapan soojung tadi. Namun langkah amber kembali terhenti saat soojung kembali melontarkan kalimat yang tak pernah ia kira.

“jongdae, apakah kau benar-benar lupa? Tujuan sebenarnya kau bertunangan dengan amber? Huh? Jangan bilang kau ingin meninggalkan diriku dan berniat untuk hidup dengan wanita itu selamanya.” Ucap soojung seraya merampas minuman yang berada ditangan jongdae. Cairan wine sempat terjatuh ke baju jongdae akibat soojung yang tiba-tiba merampas gelas miliknya.

“bukan itu maksud ku.” Ucap jongdae, setelah sekian lama berdiam diri. “aku hanya tak tega menyakiti wanita itu, aku pikir dia terlalu polos untuk kita tipu.” Ucap jongdae dengan sangat pelan namun amber masih dapat mendengar dengan jelas perkataan jongdae barusan. amber segera menutup mulutnya dengan tangan nya, kedua kaki amber bergetar hebat namun wanita itu masih bersikeras untuk menguping pembicaraan mereka.

“polos? Kau bilang polos? Sepertinya kau sudah benar-benar jatuh hati dengan wanita itu. Tak ku kira, jika dirimu yang awalnya berpacaran dengan ku malah jatuh cinta dengan wanita itu?” Ucap soojung seraya meneguk sisa wine ditangan nya. Jongdae mencoba untuk mengambil gelas itu dari tangan soojung namun soojung malah menangkis tangan jongdae seraya berkata “bukan kah dulu kau bilang, kau hanya mencintai diriku dan berencana untuk menipu amber lalu mengambil seluruh harta kekayaan kedua orang tua nya untuk menikah dengan ku?” Ungkap soojung hampir menangis, wanita itu menatap jongdae dengan pandangan yang dingin dan tajam. Jongdae hanya berdiam dirim ia tak bisa berkata apa-apa. Memang benar jika tujuan awal dirinya adalah untuk merebut kekayaan amber, namun semakin ia menjalani hubungan dengan amber , jongdae mulai merasa jika ia tak seharusnya menipu wanita polos itu. Amber terlalu berharga untuk dipermainkan pikir jongdae.

Disisi lain, amber yang mendengar perkataan soojung barusan mulai merasa syok, tanpa ia sadari kotak kue yang ia bawa terjatuh dan berhasil membuat jongdae dan soojung terkejut. “siapa disana?” Tanya jongdae terkejut lalu berjalan kearah pintu. Seentara itu soojung malah terdiam dan tak berbuat apa-apa. Amber yang mendengar langkah kaki jongdae mendekat kearah diri nya, berusaha untuk menjauh dan melarikan diri. Namun sayang, kaki nya terlalu lemas, ia tak bisa berjalan dengan normal. Jongdae yang melihat kehadiran amber di apartemen nya membuat dirinya tak bisa berkata apa-apa. Kedua belah mata jongdae membulat sempurna, ia bertanya kepada amber sejak kapan wanita itu sudah berada di dalam apartemen nya. Namun amber tak menjawab, wanita itu malah menjauh. Terlihat jelas saat ini amber tengah menahan air mata nya. Jongdae sadar, jika amber mungkin saja sudah mendengar semua hal yang baru saja ia bicarakan dengan soojung. Jongdae berusaha untuk membujuk dan memberikan penjelasan kepada amber. Namun amber masih terlalu syok, wanita itu segera berlari. Ia tak ingin lagi menatap wajah jongdae, wanita itu terus berlari dan masuk ke dalam lift. Jongdae mengejar amber, namun pintu lift sudah tertutup terlebih dahulu sebelum dirinya bisa masuk untuk mengejar amber.

Didalam lift, amber menangis, wanita itu terisak. Ia tak percaya jika malam yang seharusnya membuat dirinya bahagia malah hancur berantakan. amber segera berlari saat pintu lift terbuka, wanita itu terus berlari dan tak memperdulikan lagi mobil yang ia bawa. Wanita itu lebih memilih untuk berlari dengan kedua kakinya. Hatinya masih terasa sakit, begitu sakit. Ia tak mengira jika jongdae akan setega ini kepada dirinya. Wanita itu berlari seraya menangis. Jongdae berusaha menyusul amber, jongdae terus menerus memanggil nama amber namun amber tak menghiraukan dirinya dan terus berlari. Jongdae mempercepat langkah kaki nya. Ia melihat amber tengah berjalan dengan lemas di tengah jalan. Jongdae meneriaki amber untuk menjauh namun amber tak mendengarkan diri nya sama sekali. Jongdae berusaha mengejar amber namun terlambat, langkah kaki jongdae terhenti saat dirinya melihat tubuh amber terlempar di udara lalu terhempas begitu saja di tanah. Jongdae berteriak, ia segera berlari berusaha untuk menyelamatkan amber yang sudah tak sadarkan diri. Jongdae merasa begitu bersalah, tanpa ragu ia memanggil ambulan seraya membopong tubuh amber yang tergeletak lemas di tanah, namun disisi lain, soojung yang tak berniat sama sekali untuk mengejar amber akhirnya terkejut saat jongdae memberitahukan jika amber mengalami kecelakaan. Namun tak bisa soojung pungkiri jika dirinya juga merasa senang dengan musibah yang amber terima. “heh, untunglah. Ternyata tuhan masih berpihak pada ku.”  Ucap soojung seraya tersenyum lalu bergegas menemui amber dan jongdae yang berada di rumah sakit.

Betapa terkejutnya kedua orang tua amber saat mendapatkan kabar buruk dari jongdae mengenai musibah buruk yang terjadi ada putri semata wayang mereka.

“jongdae, apa yang telah terjadi?” Tanya ibu amber dengan nafas yang sedikit memburu. Jongdae menundukkan kepala nya, ia terlalu malu untuk bertatap muka dengan ibu amber. Sementara itu ayah amber berusaha menenangkan istri nya dan mengajak beliau untuk duduk. Jongdae sempat meminta maaf, namun nampaknya ibu amber tak bisa mendengar apapun karena beliau terlalu syok dengan kecelakaan yang amber alami.

---

 

            kyungsoo baru saja tenggelam dalam mimpi indahnya, namun semua kenyamaan itu terusik saat ponsel miliknya berdering dengan sangat keras. Kyungsoo masih berusaha menolak untuk terbangun, ia menutupi kedua telinga nya dengan bantal serta mengurung dirinya dalam selimut tebal. Tapi, sial, keinginan nya untuk terlelap kembali tak bisa ia lakukan. Kyungsoo pun terbangun dengan kesalnya, ia sempat melempar bantal kearah ponsel miliknya hingga akhirnya kyungsoo tercengang saat melihat nama yang terpapang di layar ponsel nya. “jongdae? Ucap kyungsoo tak percaya. Dengan perasaan sedikit canggung kyungsoo mengangkat panggilan itu. “halo?”

Kyungsoo bergegas bangun dan segera memakai pakaian miliknya, ia be

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
aisafitry6 #1
Chapter 2: Lucu banget baru nemu ff ini .. lanjutin dong thor :) T.T pliss
Dela66 #2
Chapter 2: Rohnya gokil banget..
babyone #3
Chapter 2: Amber baru sadar klo kyungsoo tampan,kenapa sih baru sadar ketika udah jadi hantu?...lol
ubayega #4
Chapter 2: Kyungsoo sama amber sama aja, sama sama Pe'A, next...
dewipur
#5
Chapter 2: kayanya cuma Amber roh paling gokil.. sama paling lucu..
Cumie26 #6
Chapter 2: Si Amber jd roh usil bgt. Moga Amber cepat sadar dan ayah Amber tau yg sebenarnya. Ditunggu lanjutannya authornim ;)
babyone #7
Chapter 1: ceritanya hampir sama seperti 49 days, seru, suka...^^
amber jadi roh gentayangan thehehe...
jongdae emang cocok dg kry, amber sama kyungsoo aja TT
adelliaar #8
Chapter 2: kadang greget sama tingkah amber, tapi kasian ama dia -_-
ftmhratna #9
Chapter 1: Berasa 49days tapi ga ada malaikat gantengnya(?)
Rindibooc #10
Chapter 1: Lucu ya ngebayangin orng kek Amber jadi roh gentayangan Hhe. Gasabar nunggu lanjutanyaaa