My Wish
My Wish
Uriga mannage doen narul chugboghanun ee bamun
Hanulen dari pyo-igo byoldurun misojijyo
Gudeui misoga jiwojiji anhgil baleyo
Onjena haengbokhan nalduri gyesog doegil bilmyo
.
Kyuhyun menyenandungkan lagu Believe, salah satu lagu yang sangat disukainya sejak menjadi member Super Junior. Manager hyung yang duduk di balik kemudi ikut tersenyum mendengarkan namja itu bernyanyi sambil memandangi hujan yang mengguyur kota Seoul. Kyuhyun baru saja menyelesaikan tugasnya membawakan tujuh buah lagu di Rainbow Festival.
“Dari sekian banyak lagu Super Junior yang cocok kau bawakan di acara tadi, mengapa kau memilih Believe untuk dinyanyikan Kyuhyun-ah?”
Pupil hitam yang begitu besar dan bundar itu bergerak hingga manager hyung berada di dalam pandangannya. “Aku menyukainya, hyung. Apalagi Heechul hyung ikut menulis sebagian liriknya.”
“Kyuhyun-ah juga, bukan?”
Suara tawa langsung memenuhi mobil yang melaju pelan menembus hujan. Sepasang mata Kyuhyun berbinar dan senyumnya melebar.
“Maksud hyung lirik bed song itu?” Kyuhyun kembali bernyanyi.
.
Chimdaereul mannalsu isseodeongun haengunijo
Dapat bertemu tempat tidur adalah sebuah keberuntungan
Gyeoteman isseodo usseulsu ikkemandeunikkayo
Karena hal itu mampu membuatku tertawa
Chimdaega jeomeoli isseodo chajeulsu isseoyo
Aku dapat menemukan tempat tidur meskipun ia jauh
Naeane chimdaega misoreul jikko isseunikkayo
Karena tempat tidur, hatiku tersenyum
.
“Kau masih mengingat liriknya?”
“Tentu saja.” Kyuhyun kembali tergelak. Rasanya baru kemarin ia melihat muka pucat Eunhyuk dan Leeteuk, serta wajah Sungmin yang memerah di sampingnya sambil menahan tawa.
“Kenangan yang tidak akan terlupakan.”
Kata-kata manager hyung membuat Kyuhyun mengubah tawanya menjadi senyuman. Matanya kembali memandang keluar jendela mobil.
“Sampai di sini saja, hyung. Terima kasih untuk bantuannya.”
Kyuhyun membungkuk ke arah manager hyung yang hendak mengantarnya sampai ke pintu dorm. Ia melambai sesaat sebelum pintu lift tertutup. Ditekannya angka 11, membuat lift naik perlahan menuju dorm yang dihuninya 8 tahun ini.
Perlahan Kyuhyun menyentuh angka 12 yang sudah dua tahun ini tidak pernah mereka pergunakan lagi. Dorm lantai 12 menjadi terlalu besar sehingga Super Junior memutuskan pindah ke dorm lantai 6 yang berukuran lebih kecil. Dorm lantai 11 dibiarkan tetap seperti itu untuk tempat berkumpul mereka saat ada konser dan comeback yang membuat mereka tidak sempat kembali ke rumah masing-masing.
“Annyeong,” sapa Kyuhyun saat membuka pintu dorm lantai 11, meski ia tahu tidak seorangpun yang akan membalas salamnya. Eunhyuk, satu-satunya hyung yang tinggal di dorm yang sama, tengah berlibur. Nasib Kyuhyun mirip dengan Ryeowook yang kini berdua saja dengan Donghae di lantai 6.
Setelah mandi dan berganti pakaian, Kyuhyun menuju dapur sambil membawa jjangmyeon yang dibelikan manager hyung sebelum mengantarnya kembali ke dorm. Ia mengambil sekaleng minuman kemudian duduk di meja makan kecil yang dulu begitu sesak, namun kini terasa luas.
Aku sangat merindukan Donghae dan Ryeowook saat aku makan sendirian.... #AnakLakiLakiYangMelarikanDiri #AlasanAkuPergi #KetikaDonghaedanRyeowookWamilAkuAkanSendirianDiDormDanAkuMenjadiSedih
Kyuhyun tersenyum getir teringat status Heechul saat meninggalkan dorm. Sebelum ditinggalkan oleh Donghae dan Ryeowook yang selantai dengannya, Heechul memilih pergi.
“Meninggalkan memang lebih mudah daripada ditinggalkan,” gumam Kyuhyun pelan. Ia menghentikan gerakan sumpitnya, dan memandang satu persatu pintu yang tampak dari tempatnya berada. Ia merindukan suasana ramai di mana semua berebut bicara, bahkan harus mengenakan penyumbat telinga untuk bisa tidur dengan tenang. Ia sendiri cukup puas bermain dengan PSP-nya sementara hyungdeul membuat berbagai keributan di sekitarnya.
Ingatan saat bersama melakukan SuperShow 6 dan persiapan comeback Super Junior nanti membuat namja itu kembali tersenyum. Meski tidak sesering dulu, ia mencoba bersyukur masih bisa berkumpul sesekali, berada di ruang yang sama, menonton pesawat televisi yang sama, dan berbicara bersama-sama sampai tidak tahu mana yang harus didengarkan terlebih dahulu.
Sebenarnya aku tidak pendiam sekali, tetapi sejak masuk Super Junior 05, aku jadi pendiam. Sudah ada 11 orang yang senang bicara, aku bingung harus bicara apa lagi.
“Aigoo, kasihan Kibum hyung.” Kyuhyun tertawa saat ingatannya melayang pada kata-kata Kibum. “Hyungdeul benar-benar sangat ribut jika sudah berkumpul. Bukankah begitu?”
Kyuhyun terkesiap saat matanya tiba-tiba memanas dan pandangannya kabur. “Aish! Apa-apaaan ini?!” Dengan kesal diusapnya matanya sejenak lalu mencoba meneruskan makan malamnya yang tertunda. Namun akhirnya ia berhenti saat sebulir air mengalir dari sudut matanya.
Apakah aku harus meninggalkan dorm dan kembali ke rumah seperti Heechul hyung?
Namja itu menggigit bibir, mencoba menahan rasa kesepian yang mengigitnya hingga semua terasa begitu menyakitkan. Dihapusnya air matanya dengan kasar, lalu menyantap jjangmyeon yang kini tidak menggugah seleranya sama sekali.
Waktu berjalan begitu lambat jika kita sendirian. Kyuhyun mencoba mengisi waktu dengan menonton film, bermain komputer, berbaring di tempat tidur sambil menggenggam gadget-nya, namun semua itu hanya bertahan sebentar. Akhirnya ia mencoba mematikan lampu dan tidur, tetapi kesepian yang ia rasakan semakin membesar.
“Lebih baik aku ke tempat Ryeowookie!” Kyuhyun memutuskan. Dengan setengah melompat, ia turun dari kasur dan menyalakan lampu kamar. Dikenakannya kaos dan jeans juga sandal, membuka pintu untuk menemui Ryeowook.
21 Juni
Kyuhyun urung melangkahkan kakinya keluar. Matanya sekali lagi menengok ke arah sistem keamanan di dekat pintu yang memuat kalender digital selain kamera untuk melihat siapa yang berada di depan pintu dorm.
Ternyata apa yang tertangkap oleh matanya tadi tidak salah. Tanggal yang tertera di sana membuat namja itu meringis. Karena Rainbow Festival hari ini perasaannya m
Comments