Lost
LostTeng
Bunyi kaleng minuman bekas yang beradu dengan tiang menemani ChangHyun di lapangan sekolah. Menunggu, itulah yang dilakukan lelaki bersweater abu-abu ini dari 1jam yang lalu.
“Apakah aku harus menelfonnya?-“ kontak yang dicari sudah berada dilayar kaca smartphonenya “-aah tidak. Jangan. Aku lebih baik menungggu daripada mati mendengarkan omelannya”
Hendak memasukan smartphoneya kembali ke saku, ChangHyun dikagetkan dengan sebuah panggilan masuk dari ‘queenjoo’ (nama yang Namjoo ketik sendiri).
“YA! ChangHyun kamu dimana?”
“Aku sudah di sekolah. Kamu dimana?”
“Aku? Di rumah tentu saja. Apa yang kamu lakukan disekolah?”
“Apa yang aku lakukan?! YA! Kim Namjoo! Kam bercanda? Kamu kan yang menyuruhku untuk datang ke sekolah, kita mau mengerjakan tugas Mr.Park bersama”
Tidak terima mendengar omelan ChangHyun, Namjoopun membalasnya “Akukan sudah mengirimkan SMS padamu, kalau aku maunya mengerjakan tugas itu di rumahku dan besok bukan hari ini. Kamu tidak menerimanya? Kalau begitu itu bukan salahku”
“Tapi tidak ada sms yang masuk darimu, Kim Namjoo! Oh tunggu! Kapan kamu mengirimikan sms itu ?”
“Kemarin!” teriak Namjoo.
Ricky menghembuskan nafas untuk mengontrol emosinya “Kapan kamu mengisi pulsa?”
“Tadi pa-“ teriakan Namjoo berubah seketika “-oh my god.”
“Tuhkan! Ini salahmu! Aku menunggumu dari 1 jam yang lalu! 1 jam yang lalu!”
Bukan Kim Namjoo namanya kalau kalah dalam pertengkaran seperti ini, “Itu bukan salahku. Semua salahmu. Kenapa kamu tidak membelikanku pulsa? Kenapa aku harus sekelompok denganmu? Kenapa kamu harus menunggu 1 jam tidak seharian saja sekalian? Atau kenapa kamu tidak pulang saja? Kenapa kamu menyalahkanku?!”
Belum sempat membalas perkataan Namjooo, sambungan telfon telah berhasil diputuskan oleh sahabatnya.
Changhyun hanya bisa menghembuskan nafasnya kembali. Dan mengikhlaskan uang sakunya untuk membelikan Namjoo eskrim sebagai sogokan.
Comments