-Author POV-

Yixing merapikan kembali dalryeongpo ungu yang tengah ia pakai, ketika ketukan halus di pintu paviliunnya membuatnya harus menghentikan kegiatannya sejenak.

"Masuk"

Pintu kayu itu bergeser, menampilkan sosok kepala dayang pribadinya, yang tengah membungkuk memberikan salam penghormatan, diikuti beberapa dayang pengiring lainnya di belakang.

"Jeoseong hamnida pangeran, telah menganggu kegiatan yang mulia pangeran, Hamba datang untuk membantu yang mulia untuk berpakaian, karena beberapa saat lagi akan ada tamu penting kerajaan yang akan datang"

"Tidak perlu baekhyun~a, kau lihat sendiri,  aku sudah siap sedari tadi, jadi tidak ada yang perlu kalian bantu lagi" , sang pangeran tersenyum menampilkan single dimple di pipi kanannya.

"Jeoseong hamnida pangeran, karena kami telah terlambat datang membantu anda, sehingga pangeran harus berpakaian sendiri", dayang yang diketahui bernama baekhyun tersebut kembali membungkuk, kali ini sebagai wujud permintaan maafnya kepada sang pangeran yang kembali diikuti oleh dayang yang lainnya di belakang.

Yixing mengibaskan tangannya asal, "aishhh kau ini berlebihan sekali, bukankah setiap hari aku memang selalu berpakaian sendiri, jadi kenapa kalian merasa bersalah begitu, sudahlah apa aku harus membuka pakaian ini kembali, agar kalian bisa memakaikannya untukku?"

"Ani pangeran, jika seperti itu kejadiannya lebih baik pengeran segera bergegas ke paviliun utama,karena baginda raja dan ratu, beserta putra mahkota mungkin sudah berkumpul disana menunggu"

"Baiklah ayo kita segera kesana"

Lalu Yixing diikuti para dayangnya berjalan menuju ke paviliun utama raja, di mana mereka nanti akan menanti tamu penting yang telah dijadwalkan sebelumnya.

Yixing berjalan sedikit tergesa, meskipun ia yakin tidak akan datang terlambat, namun perasaannya menyuruh ia untuk berjalan lebih cepat. Ia yakin sesuatu yang tidak beres akan segera terjadi, dan benar saja ternyata anggota keluarganya yang lain sudah berkumpul.

Yixing segera memberikan penghormatan kepada yang mulia raja beserta ratu yang tengah duduk di singgasananya, lalu ia juga membungkuk sekilas ke arah hyungnya, sang putra mahkota yang duduk tidak jauh dari ayahnya, dan tanpa membuang waktu lagi ia segera duduk di tempatnya di samping baginda ratu.

Baru saja Yixing mendudukkan bokongnya di samping sang ratu, tanggapan dingin dari sang ibunda langsung menyapa pendengarannya.

"Apa yang kau lakukan hingga terlambat datang?, kau fikir kau itu siapa?, bahkan hyungmu saja yang putra mahkota datang tepat waktu"

Yixing hanya menundukan kepalanya dalam, tidak berniat membalas perkataan sang ibunda. Percuma ia membalas, toh akhirnya ia juga yang akan menjadi pihak yang tersalahkan. Dan lagi sekarang tampaknya, sang ibunda lebih memilih untuk berbincang dengan sang ayah.

Tak berapa lama seorang pegawai istana masuk, dan membungkuk dihadapan sang baginda raja.

"Jeoseonghamnida yang mulia Raja, hamba membawa pesan bahwa Kaisar Wu beserta rombongannya telah tiba."

"Baiklah, aku akan segera kesana untuk menyambutnya", yang mulia raja segera berdiri dari singgasananya dan diikuti oleh anggota keluarga lainnya, termasuk yixing menuju ke salah satu aula yang diperuntukkan untuk pertemuan.

-Yixing POV-

Jika boleh jujur aku sangat membenci kegiatan seperti kali ini, ada atau tidaknya dirinya di acara tersebut tidak akan berpengaruh banyak terhadap jalannya acara.

"Apa kau tidak enak