Epilog
Heart DamageDia, masih tetap seperti berlian...
Aku memandangnya, ia tetap meneguk minuman digelas wine yang dia genggam. Pipinya sedikit mengembang ketika tersenyum menimpali omongan lawan bicaranya. Wanita cantik dengan gaun putih yang manis.
Aku rasa aku mengenalnya, pria dengan tuxedo berwarna abu-abu yang sedang menjadi lawan bicara wanita itu. Aku mengenyitkan dahi ketika melihat wanita itu menepuk hangat pundak pria bertuxedo.
Aku memutari meja panjang yang berisi banyak makanan bertaplak putih, mengambil segelas wine kemudian mendekati jendela tanpa tirai. Ku lihat butiran salju mulai turun memenuhi jalanan, kaca mobil yang terparkir juga penuh dengan salju.
Orang berlalu lalang, berbisik-bisik, bercanda dengan rekan mereka. Ku teguk gelas wine ditanganku, udara cukup dingin disini. Setidaknya meminum sedikit wine akan menghangatkan badan.
"Silahkan dimakan hidangannya," suara lembut seorang wanita membuyarkan lamunanku, aku mengangguk.
"Kau disini," sahutku pelan "aku memperhatikanmu," ia hanya mengembangkan lagi pipi nya persis seperti yang kulihat tadi untuk menimpali pembicaraanku.
"Kau, masih sama," kami tersenyum.
Comments