Annyeong (One Shoot)

Annyeong

“Seohyun~a, selamat ulang tahun” ucap Yoona

“Gomawo”

Seohyun, seorang gadis cantik berambut kecoklatan dengan panjang sebahu, hari ini dia sedang merayakan ulangtahunnya yang ke-23. Dengan kaos putih polos dan cardigan berbahan wol berwarna peach dan jeans putih panjang Seohyun terlihat casual.

Seohyun bukan tipe gadis yang suka dengan kemewahan, walau sebenarnya dia lahir dalam keluarga yang kaya. Tapi menurut Seohyun, mempunyai teman banyak itu lebih penting dibanding mempunyai harta berlimpah namun tidak ada teman satupun.

Mungkin 2tahun yang lalu Seohyun tipical gadis seperti itu, gadis yang suka pamer, sombong, egois dan dingin. Namun kini dia lebih mencintai kehidupannya yang sekarang, dengan banyak teman dan sahabat.

“Seohyun~a, saengilchukkae” ucap seorang pria yang baru saja datang

“Dari mana saja kau?! Kenapa baru datang? Aku bahkan sudah meniup lilin dan memotong kue, apa gunanya kau datang sekarang?!” ucap Seohyun kesal

“Mianhae, tadi jalanan benar benar ramai, siapa suruh kau merayakan ulangtahunmu dimalam minggu”

“Heol! Apa aku yang merumuskan tanggal agar bisa memindah hari ulangtahunku dimanapun?”

“Sudahlah, lupakan. Mana hadiah ulangtahunku?” lanjut Seohyun menengadahkan tangannya

“untuk yang satu itu, aku juga minta maaf. Aku akan mengabulkan apa yang kau minta. Tapi tidak sakarang, okey”

“Yak! Kim Jong Woon! Kau bercanda?! Ini ulangtahunku! aku bisa mengerti jika kau datang terlambat, tapi untuk hadiah aku tidak bisa mengerti.” Ucap Seohyun kesal

“Mianhae, jeongmal mianhae”

Jong Woon memeluk Seohyun, menenangkannya, mencoba membuatnya mengerti. Dan Seohyun, dia selalu saja luluh dengan semua yang dilakukan Jong Woon, karena apa? Karena Seohyun mencintai sahabatnya itu, Kim Jong Woon.

“Arraseo, aku akan menagihnya jika saatnya tiba” ucap Seohyun

“Okay! Kau memang tidak ada duanya,Noona” ucap Jong Woon meledek

“Yak! Kau ingin mati! Jangan panggil aku seperti itu!”

“Wae? Bukankah benar kau lebih tua dariku?”

“aku hanya lahir 1 bulan lebih cepat darimu”

“Arraseo, Noona”

“Kau tidak mau berhenti?!”

“Arraseo”

 

**

 

Pesta tetap berjalan, kini Seohyun dan Jong Woon sedang duduk menikamati langit malam. Sedangkan yang lain sibuk dengan kebahagiaan masing masing.

“Jong Woon~a” panggil Seohyun lirih

“Hmm”

“Apa kau tahu apa itu Orion?”

“Orion? Bukankah itu bawang dalam bahasa inggris?”

“Yak! Aku serius” ucap Seohyun menatap tajam Jong Woon

“Arraseo”

Seohyun kembali menatap langit yang gelap tanpa bintang, begitu juga dengan Jong Woon.

“Orion adalah nama rasi bintang. Bukankah nama itu indah?” lanjut Seohyun

“Orion? Tidak, indah darimana”

“jika aku menikah dan mempunyai seorang anak laki laki, aku akan memberinya nama Orion”

“Jangan, kasihan dia”

“Wae?”

“Kasihan anak itu jika punya ibu sepertimu”

“Yak! Aku akan membunuhmu, sungguh, kemari kemari”

Jong Woon berdiri dari tempat duduknya dan berlari menghindari Seohyun yang hendak memukulnya.

“Yak! Berhenti disitu! Kim Jong Woon, berhenti disitu” teriak Seohyun yang masih terus mengejar Jong Woon yang entah lari kemana

“Yak! Kim. . . . .”

DEG!!!

Seohyun menghentikan langkahnya, dia menggenggam erat dadanya, mengatur nafasnya agar kembali normal. Tatapannya mulai kabur, kemudian hanya bayangan hitam yang terlihat.

**

“Kau baik baik saja?” tanya Yoona

“Eoh, apa aku tidak sadarkan diri lagi?”

“Eoh, kau sudah ke rumah sakit? Sudah beberapa hari ini kau sering seperti ini”

“Aku sudah pergi ke rumah sakit”

“Benarkah? Apa kata dokter?”

“Aku mengidap Kanker”

“Kau bercanda?! Jangan bercanda seperti ini, sama sekali tidak lucu” ucap Yoona tidak percaya

“Sungguh, aku tidak bercanda”

“Seohyun~aaaaaaaa” Yoona mulai menangis dengan keras

“Yak! Kenapa menangis?”

“Hidupmu tidak akan lama lagi, lalu siapa yang akan jadi temanku jika bukan kau?” ucap Yoona disela tangisnya

“Heol! Aku bercanda” ucap Seohyun yang langsung menghentikan tangis Yoona

“Sungguh?”

“Apa aku terlihat pucat? Aku terlihat seperti orang sakit?”

Yoona menggeleng-geleng kepala

“Jangan membuat lelucon seperti itu lagi!” teriak Yoona dan memeluk Seohyun yang masih duduk diatas tempat tidurnya

“Apa Jong Woon tahu?” tanya Seohyun melepas pelukan Yoona

“Tahu apa?”

“Aku tidak sadarkan diri, apa dia tahu?”

“Entahlah, aku tidak melihatnya saat yang lain sibuk mengangkatmu dan membawamu pulang”

“Jangan beritahu dia”

“Wae?”

“Dia akan khawatir”

“Heol! Kau selalu berlari padanya jika dia sedang ada masalah, sudah sewajarnya jika dia berlari menemuimu jika kau sakit” ucap Yoona kesal

“Aku lapar, ambilkan aku makanan” ucap Seohyun mengalihkan pembicaraan

 

**

 

“Yeoboseo”

“Kau mau kemana?” tanya Seohyun saat melihat Jong Woon sedang tergesa gesa menuju suatu tempat

“Kau melihatku? Kau dimana?”

“Aku di....”

“Seohyun~a, aku akan menghubungimu nanti, okay”

Tut tut tut

Jong Woon menutup telponnya, Seohyun masih terus melihat Jong Woon yang sedang berlari dan berhenti didepan sebuah caffe.

‘Siapa yang dia temui?’ batin Seohyun

 

**

 

“kau tidak datang dengan Jong Woon?” tanya Yoona yang sedang duduk menikmati berbagai makanan yang dihidangkan pemilik kedai

“Tidak, wae?”

“Aku melihatnya dengan seorang wanita, aku pikir itu kau”

“wanita?”

“iya, aku melihatnya saat dijalan. Apa itu pacarnya?” ucap Yoona merasa tertarik dengan topik pembicaraan yang dia buat sendiri

“Apa Jong Woon tidak bercerita apapun padamu?” lanjut Yoona

“Tidak, minumlah minum” Seohyun menuangkan Soju kedalam gelas Yoona

 

 

“Ajumma, tambah 2 botol Soju” teriak Jong Woon yang baru saja datang

“Yaaaah, Im Yoona, sudah minum berapa banyak?” lanjut Jong Woon yang melihat 3 botol Soju kosong didepan Yoona

“Kau punya pacar baru?” tanya Yoona ditengah mabuknya

“Ck. .ck. .ck. .ck. .” decak Jong Woon melihat Yoona yang sudah sangat mabuk

“Kau tidak makan?” Tanya Jong Woon pada Seohyun yang sibuk dengan ponselnya

“Ajumma, Jajangmyun please” teriak Seohyun mengacuhkan pertanyaan Jong Woon

 

**

 

“waaah, sejak kapan Yoona seberat ini?” Jong Woon menggendong Yoona yang tidak sadarkan diri karena terlalu banyak minum

“Yak! Kim Jong Woon! Kau! Kau punya pacar baru?!” tanya Seohyun sambil berjalan dibelakang Jong Woon yang juga mabuk

“Hueeeeek” Yoona menguluarkan semua yang ada diperutnya diatas punggung Jong Woon

“Yak! Yak! Apa ini? Kau muntah? Yak!!” Jong Woon menghentikan langkahnya dan memaksa Yoona turun dari punggungnya. Sedangkan Seohyun juga sibuk mengelus elus perutnya yang merasa mual dan kemudian memuntahkan semua isi perutnya.

“Waaaah, ini benar benar gila. Kenapa aku ada disini dengan dua gadis ini?! Issshh....” Jong Woon mengacak-acak rambutnya

 

**

 

“Ajushi, tolong antar wanita ini ke alamat yang ada disini” Jong Woon memasukan Yoona ke dalam taxi dan memberikan kertas berisi alamat rumah Yoona kepada supir taxi itu.

“Seohyun~a, naik keatas punggungku, cepat” ucap Jong Woon membantu Seohyun menaiki punggungnya

“Shirro!” Seohyun mendorong Jong Woon hingga jatuh

“Kau bau sekali! Pergi mandi!” Seohyun berjalan meninggalkan Jong Woon

Jong Woon mulai kesal dengan kelakuan sahabatnya itu. Dia sudah sangat lelah, dia juga ingin istirahat dikamarnya.

“Yak! Berhenti disitu! Mau pergi kemana?!” teriak Jong Woon yang masih mengikuti Seohyun yang berjalan sempoyongan

 

**

 

“Selamat ulang tahun, selamat ulang tahun, slamat ulangtahun Kim Jong Woon, slamat ulangtahun”

“Buatlah permohonan”

“Arraseo”

Jong Woon meniup lilin ulangtahunnya, disertai tepuk tangan dari Seohyun, Yoona dan beberapa temannya.

“Mana hadiahku?” tanya Jong Woon pada Seohyun

“Waaah! Lihatlah lihat, aku yang membeli itu semua, itu hadiahku untukmu” ucap Seohyun sambil menunjuk seluruh makanan, minuman serta kue tart yang ada dimeja

“Apa ini? Aku akan mengganti uangmu untuk semua itu, berikan hadiahnya”

“Arraseo! Aku akan memberikannya lain kali” ucap Seohyun mengalah

“Anak pintar” ucap Jong Woon mengelus rambut Seohyun

“Eoh, Ji Yeon~a!” Jong Woon berjalan meninggalkan Seohyun dan menghapiri seseorang

“Oppa, saengilchukae” ucap gadis itu

“Gomawo, maaf tidak menjemputmu”

“Gwenchana,,,”

 

Seohyun terus memperhatikan Jong Woon dan gadis itu, dengan segala pertanyaan yang ada dibenaknya

“Gadis itu!” ucap Yoona mengagetkan Seohyun

“Kau mengagetkanku!”

“Aku pernah melihat mereka bersama” lanjut Yoona

“Benarkah? Apa mereka dekat?”

“Sepertinya begitu, mereka berjalan kemari” bisik Yoona

Jong Woon dan gadis itu berjalan kearah Yoona dan Seohyun dengan bergandeng tangan.

“Apa ini?! Kau pacar Jong Woon?! Kenapa menggandengnya begitu?!” sindir Yoona

“Seohyun~a, kenalkan namanya Ji Yeon, dia pacarku” ucap Jong Woon memperkenalkan pacarnya pada Seohyun

“Benarkah? Kenapa tidak mengatakan padaku kau sudah punya pacar?” tanya Seohyun dengan tatapan meminta penjelasan

“Mianhae”

“Tapikan sekarang aku sudah mengenalkannya padamu” lanjut Jong Woon

“Berapa umurmu?” tanya Yoona

“20tahun, eonni”

“Benarkah? Waaah Jong Woon...”

“Senang bertemu denganmu” ucap Seohyun memotong kalimat Yoona

 

**

 

“Seohyun~a, kau dimana?” teriak Yoona mengelilingi rumah Seohyun

“Seohyun~a. . . .”

“Agashi, ,” panggil seseorang

“Eoh, Ajumma, Seohyun dimana?” tanya Yoona pada wanita paruh baya yang ternyata adalah pembantu di rumah Seohyun

“Dia pergi ke Jepang pagi tadi”

“Jangan bercanda, dia tidak mengatakan apapun padaku”

“Ajumma, apa Seohyun, , , ,”

“Apa Seohyun sakit?” lanjut Yoona

“Itu, itu. .”

Yoona berlari keluar dan mengendari mobilnya tanpa menunggu jawaban dari wanita paruh baya itu.

 

**

 

“Sudah kuduga, pasti kau menyembunyikan sesuatu padaku juga Jong Woon” ucap Yoona kesal dengan menahan air matanya

Kring Kring Kring

“Yeoboseo”

“Jong Woon~a, Seohyun, dia pergi ke Jepang pagi tadi. Apa kau tahu?” tanya Yoona begitu Jong Woon mengangkat telponnya

“Kau ini bicara apa?”

“Aku akan ke bandara, kau juga harus kesana”

“Kau bercanda? Dia sedang bersamaku”

“Apa? Siapa yang bersamamu? Seohyun?”

“Eoh”

“Berikan ponselmu padanya”

“Eoh, Yoona~a, wae?” tanya Seohyun

“Ada yang ingin aku tanyakan”

“Eoh, apa?”

“Apa kau sakit?”

“Kau dimana? Aku akan menemuimu”

“Tidak, aku yang akan menemuimu. Aku ingin Jong Woon juga mendengar yang sebenarnya”

“Arraseo”

Tut tut tut

 

**

 

“Dimana dia?” tanya Yoona setelah bertemu dengan Seohyun

“Siapa?”

“Jong Woon, siapa lagi” Yoona terlihat kesal

“Aku menyuruhnya pergi”

“Wae?” Yoona menahan tangisnya

“Dengar, aku tidak ingin...”

“Kau tidak ingin Jong Woon tahu bahwa kau sakit? Itu yang kau inginkan?” tanya Yoona memotong kalimat Seohyun. Yoona tidak bisa menahan air matanya lagi

“Seberapa parah?” lanjut Yoona

“Tahap akhir”

“Berapa lama?”

“2bulan, atau bahkan kurang dari itu”

“Kau gila! Kenapa tidak mengatakannya padaku?!”

“Apa aku akan sembuh jika mengatakannya padamu?”

“Setidaknya aku bisa menemanimu kemanapun, lalu Jong Woon, apa dia tidak tahu?”

“Kenapa dia harus tahu?”

“Yak! Seo Joohyun!”

“Aku tidak ingin dia mengasihanku”

“Wae? Apa karena kau menyukainya?”

“Bukan”

“Kalau begitu, kau juga.....”

“Karena aku mencintainya”

Ucapan Seohyun membuat Yoona diam dan tak berkata apapun. Hening, hanya suara tangis dari Yoona yang terdengar

“Yak! Im Yoona! Aku yang sakit, kenapa kau yang menangis?”

Seohyun memeluk Yoona dan air matapun jatuh tak terbendung.

“Seohyun~aaaaaaaa.....” teriak Yoona ditengah tangisnya

 

**

 

“Yonna~a, kau melihat Seohyun?” tanya Jong Woon yang kebingungan karena tidak bisa menghubungi Seohyun beberapa hari ini.

“Aku sudah menghubunginya beberapa hari ini, tapi tetap tidak ada jawaban” lanjut Jong Woon

“Dia sedang sakit”

“Arra, apa dia dirumah?” tanya Jong Woon santai

“Aku bilang dia sakit, kenapa dia harus dirumah?!” Yoona sedikit emosi melihat Jong Woon yang tidak peduli dengan keadaan Seohyun

“Kenapa kau marah? Yak! Im Yoona....”

“Kau! Kau tidak terkejut mendengar dia sakit?!” lanjut Yoona memotong kalimat Jong Woon

“Tentu aku terkejut saat pertama mendengarnya, dia sudah mengatakan bahwa dia sedang sakit”

“Kau tahu dia sakit? Harusnya kau juga tahu hidupnya tidak lama lagi! Bagaimana bisa, bagaimana bisa kau bersikap seakan akan ini bukan masalah besar!”

“Dirawat dimana dia?” Jong Woon mulai gelisah

“Aku tanya dirawat dimana dia?!!!!” bentak Jong Woon

 

**

Jong Woon berlari munuju rumah sakit dimana Seohyun dirawat, berbagai pertanyaan muncul dibenaknya

‘Gadis gila! Bagaimana bisa dia berbohong! Baik Baik saja?! Bohong!’

 

“Yak! Seo Joohyun!” teriak Jong Woon setelah sampai dikamar Seohyun, dan mendapati Seohyun sedang tidur

“Kau! Apa kau wonder woman, apa aku seorang super hero?! Kau harus mengatakan sakit, jika kau memang merasa sakit! Bodoh!”

“Bangun! Bangun! Aku bilang BANGUN!!!!” teriak Jong Woon dan membuat beberapa perawat masuk kedalam ruangan.

“Tuan, anda tidak boleh mengganggu pasien, tunggu diluar, anda harus menghormati peraturan rumah sakit”

Jong Woon dipaksa keluar kamar. Air mata Seohyun mengalir melalui ujung matanya, dia membuka mata dan menatap punggung Jong Woon yang perlahan hilang dibalik pintu.

“Mianhae, jeongmal mianhae” lirih Seohyun

 

**

 

Jong Woon dan Seohyun duduk di rooftop rumah sakit, seperti biasanya mereka menikmati langit malam yang gelap tanpa bintang.

“Soju? Ayam?” Jong Woon menawarkan beberapa makanan untuk Seohyun

“Soju” ucap Seohyun

“Okay” Jong Woon meminum Soju untuk menggantikan Seohyun.

“Berikan aku juga” protes Seohyun

“Shirro, mana ada pasien yang boleh minum Soju”

“Heol!”

“Makan semua” lanjut Seohyun dengan nada kesal

 

 

“Seohyun~a” ucap Jong Woon lirih

“Wae?”

“Jika aku menikah nanti dan istriku melahirkan bayi laki laki, aku akan menamainya Orion”

“Wae?”

“Karena kau menginginkan nama itu”

“Kau akan mencuri nama itu dariku? Jahat sekali”

“Wae? Tidak boleh?”

“Tentu saja, tidak boleh”

“Kalau begitu kau jadi ibunya”

“....”

Seohyun diam, mencerna kalimat Jong Woon agar dia tidak salah mengartikan.

“Seo Joohyun” panggil Jong Woon

“Ayo kita menikah” lanjutnya

“......” tidak ada jawaban dari Seohyun. Dia hanya menatap Jong Woon lekat lekat dari samping

“Shirro, kenapa aku harus menikah denganmu?” jawab Seohyun akhirnya

“Karena aku yang memintanya”

“Lalu aku harus menurutinya?”

“Tidak mau!” lanjut Seohyun

“Itu hadiah ulang tahun yang aku inginkan, kau berjanji akan mengabulkannya” ucap Jong Woon lagi

“Bukankah itu curang?”

“Wae?” Jong Woon menoleh kearah Seohyun

“Baiklah, ayo kita menikah” ucap Seohyun yang juga menatap Jong Woon, hingga mata mereka bertemu.

Dilihatnya lekat lekat setiap inci wajah Seohyun. Pucat, hanya itu yang terlihat, bukan Seohyun yang seperti biasanya. Jong Woon meraih tengkuk Seohyun dan mengecup bibirnya lembut, air mata jatuh menetes ketika Seohyun menutup matanya, begitu juga Jong Woon.

 

**

 

Jong Woon menggenggam tangan Seohyun erat erat. Tanpa sepatah katapun, ada rasa sesak didada Jong Woon, Seohyun bersandar dibahu Jong Woon

“Jong Woon~a” lirih Seohyun

“Wae?”

“Ayo kita putus”

“Arraseo, ayo kita putus” Jong Woon mengiyakan permintaan Seohyun seakan dia mengerti apa yang akan terjadi selanjutnya

“Seohyun~a. .” panggil Jong Woon

“Sarangahae, Kim Jong Woon” lirih Seohyun

“Nado saranghae, Seo Joohyun”

 

“Seohyun~a, kau lihat itu?” panggil Jong Woon dengan nada bahagia yang dibuat buat

“Itu bintang pertama yang aku lihat denganmu” lanjutnya

“Seohyun~a” panggil Jong Woon lagi

Hening, hanya hening yang menjawab.

“Kaukah itu? Bintang itu, apa itu kau?” lirih Jong Woon lagi, seraya menoleh kearah Seohyun yang sudah pergi meninggalkannya. Jong Woon semakin erat menggenggam tangan Seohyun, mencoba mengerti apa yang terjadi disini.

“Annyeong Seo Joohyun......Senang bertemu denganmu”

“Annyeong......”

THE END

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
archiffaowiqlay
#1
Chapter 1: Hiksss...sedih... tapi manis