Missing

Missing

Sohyun  berjalan dengan cepat berusaha untuk mengejar Chunji, kekasihnya. Mereka habis bertengkar hebat karena Chunji melihat sohyun mnangis di pelukan L.joe. Sohyun menyeret kakinya yang terasa lemas karena pertengkaran hebat tadi.

“Oppa” panggilku namun dia tidak menggubris panggilannya

“Oppa!” ia memanggilnya lagi namunmasih tidak ada jawaban

“Ya! Lee Chunji!” panggil nya untuk ketiga kalinya sambil berteriak. Untung saja saat itu sudah tidak ada orang di jalanan karena sudah pukul 11.30 malam.

“Mwo?” ucapnya terlihat kesal

“Kita akhiri saja hubungan ini” ucap sohyun menahan air mata yang sudah hampir jatuh ke pipinya

“Mwo?! Kwon Sohyun! Apa maksudmu?” tanyanya mendekati sohyun

Aku mundur satu langkah dan memasang senyuman palsuku “Aku tau aku belum bisa menjadi kekasih terbaik untuk mu. Aku tau kau berciuman dengan Jang Mijoo kemarin. Kau tau betapa sakitnya hatiku saat melihatmu bersama Mijoo? Aku akui Mijoo memang gadis yang cantik, manis, dan selalu ceria. Dia 100% lebih baik dari aku” ucap sohyun tak berani menatapnya karena air matanya  akan terjatuh dengan mudah jika melihatnya

“Sohyun-ah..” Chunji mendekat dan membelai rambut sohyun namun Ia mendorong tangannya

“Aku hanya ingin kau bahagia oppa, karena itu lebih baik kita akhiri saja hubungan ini” ucap sohyun menunduk karena tak bisa lagi menahan air mata

“Kau tidak bisa seperti ini Sohyun, Aku juga melihat kau sedang menangis di pelukan L.joe tadi” ucap Chunji menghapus air mata sohyun

“Cukup oppa! Aku tidak tahan lagi! Apakah kau tau alasan aku menangis di pelukan Ljoe? Itu semua karena mu! Kau selalu saja pergi ke club malam dan bermain bersama wanita lain! apakah kau pikir aku tidak tau? Selama ini aku terus memendam semuanya karena aku terlalu mencintaimu untuk meninggalkanmu! Tapi sekarang.. aku rasa sudah cukup. Aku tidak mau menjadi bonekamu lagi. Aku tidak ingin kau mempermainkan perasaan aku lagi” Sohyun berkata sambil menangis kejar

“Sohyun-ah.. maafkan aku..” ucap Chunji

Sohyun menggelengkan kepalanya “Aku yang minta maaf karena tidak bisa menjadi kekasih yang baik untukmu. Terima kasih untuk segalanya. Good bye oppa” ucap Sohyun tersenyum palsu lalu pergi meninggalkan Chunji

Chunji mengacak rambutnya dengan frustasi. Ia memang sering  bermain dengan wanita lain. ia tidak pernah menyangka Sohyun akan mengetahuinya. Saat ia mencium Mijoo kemarin, ia baru sadar bahwa Ia hanya bisa bersama Sohyun. Seberapa baiknya Mijoo, Ia tidak merasakan jantungnya berdegup kencang saat Ia mencium Mijoo. Begitu juga dengan saat Ia menciumwanita-wanita lain. Sangat berbeda dengan saat Ia mencium Sohyun. Jantungnya selalu berdegup kencang dan Ia merasakan kupu-kupu di perutnya. Ia tidakseharusnya menyia-nyiakan wanita sebaik Sohyun yang mencintai dirinya sepenuh hati. Yang mencintainya dengan tulus.

Namun sekarang, Chunji hanya bisa menyesali semua perbuatannya.

 

***

Chunji menghempaskan dirinya ke kasur dan melihat foto dirinya bersama Sohyun. Memori memori saat mereka masih sepasang kekasih pun terulang di pikiran chunji

 

-Flashback-

Sohyun melihat-lihat ke sekelilng kamar Chunji sambil memajukan bibirnya.

“Kenapa kau memasang ekspresi itu?” tanya Chunji

“Oppa, kenapa tidak ada foto aku satu pun di kamarmu?” Sohyun kembali bertanya sambil memajukan bibirnya

“Entahlah, sepertinya aku tidak bisa menemukan foto mu yang bagus” jawab Chunji asal

“Oppa!” Sohyun memukul dada Chunji pelan sambil terus membuat segitiga dengan bibirnya

Chunji tertawa sambil mencubit pipi sohyun gemas “Jangan cemberut seperti itu Sohyun-ah, kau terlihat jelek” ledek Chunji

“Ya! oppa!” Sohyun mencubit perut Chunji

“arraseo~ arraseo~ aku akan memenuhi kamar ini dengan foto mu. Sekarang kau senang?”

Sohyun mengangguk dengan senyuman lebar.

“Tapi ada satu syarat yang harus kau lakukan!” ucap Chunji

“Apa itu?”

“Poppo (kiss)” chunji menunjuk bibirnya sambil memenjamkan matanya

“Byuntae (ert)!” ucap Sohyun lalu menegcup pipi Chunji dan meninggalkan Chunji

“Ya! Sohyun-ah, aku meminta kau menciumku di bibir bukandi pipi!”

“Apa oppa? Aku tidak dapat mendengarmu!!”

“Ya! Kwon Sohyun! “ Chunji menarik tangan Sohyun dan memeluk pinggangnya

“Apa yang akan kau lakukan oppa?”  tanya Sohyun

“Memberikanmu hukuman” jawab Chunji lalu mencium Sohyun. Sohyun pun membalas sambil tersenyum

-Flashback ends-

Chunji tersenyum tipis mengingat kejadian itu lalu tanpa Ia sadari air mata telah membasahi pipinya. Ia menyesali segala perbuatannya kepada Sohyun. Ia ingin mengulang waktu dan menjadikekasih yang baik untuk Sohyun. Namun semua telah terlambat.

***

Keesokan harinya Sohyun masuk ke kelas dengan memakai kacamta hitam. Sepertinya Ia ingin menutupi matanya yang bengkak akibat menangis semalaman. Sohyun melihat Chunji yang duduk di pojok kelas dengan tatapan kosong. Sohyun lalu memilih tempat duduk di sampig L.joe yang letaknya jauh dari Chunji.

“Kenapa kau memakai kacamata hitam?” tanya L.joe

“Gwenchana” ucap Sohyun tersenyum palsu

“Kau habis minum semalam?” tanya L.joe lagi terlihat khawatir

“Ani” Sohyun menggelengkan kepalanya

“Kenapa kau tidak duduk disamping Chunji?”

“....” Sohyun terdiam

“Kau.. putus dengannya?” tanya L.joe. Sohyun hanya menjawabnya dengan aggukan pelan.

“Sohyun-ah..” L.joe menatap Sohyun dengan tatapan prihatin

“Jangan memandangku seperti itu oppa, aku benar-benar tidak apa apa.kau bisa lihat kan aku tersenyum?” ucap Sohyun menampilkan senyum palsunya sekali lagi

Pembicaraan mereka pun terpotong karena dosen yang sudah masuk kelas. Selama pelajarn, pikiran Sohyun terbang entah kemana. Ia mengingat semua hal hal yang Ia dan Chunji lakukan. Ia tidak bisa melupakan saat Chunji akhirnya mau memakai bando mickey mouse dikepalanya saat mereka pergi ke Lotte world. Ia juga mengingat saat Chunji menari nari bodoh di depannya hanya untuk membuat tersenyum. Tanpa Sohyun sadari, Ia tersenyum tipis mengingat semua kejadian itu.

Sohyun menatap tempat dimana Chunji  berada dan ternyata Mijoo duduk disamping Chunji. Hati Sohyun tiba tiba saja terasa sanat sakit namun Chunji masih memiliki tatapan kosong seperti tadi pagi. Kenangan Mijoo dan Chunji berciuman pun kembali terulang di ingatan Sohyun.  Ia menepuk nepuk dadanya menahan sakit dan sesak yang Ia rasakan.

***

Sohyun bekerja di sebuah cafe setelah kelas-kelansya selesai. Hari ini dia terlihat sangat berbeda. Biasanya Ia menyapa para pelanggan dengan senyuman di wajaahnya namun hari ini Ia terus terusan menatap kosong dan melamun. Membuatnya banyak melakukan kesalahan saat melayani para pelanggan.

“Welco..” Kata-kata yang Sohyun selalu ucapkan saat ada seorang pelanggan masuk tiba tiba t5ak dapat keluar dari mulutnya saat Ia melihat Chunji masuk ke cafenya

“Menu apa yang terbaik disini?” tanya Chunji

“Mungkin anda bisa memesan caramel machiato. Itu adalah minuman terfavorit di cafe kita” ucap Sohyun dengan senyuman palsu. Berusaha terlihat tegar. Berusa terlihat seperti tidak ada yang terjadi .

“Baiklah aku akan memesan itu”  ucap Chunji tidak bisa melepaskan pandangannya dari Sohyun. Ia ingin sekali memeluknya. Ia merindukan senyuma Sohyun yang sekarang bukanlah miliknya lagi.

Sohyun mengantarkan pesanannya ke meja Chunji dan bertindak seperti tidak pernah mengenalnya.

“Ini pesananmu tuan. Silahkan menikmati” ucap Sohyun lalu saat Ia hendak meninggalkan meja Chunji, tiba tiba saja Chunji emnahan tangannya. Sohyun menelan ludah dan berusaha menguatkan dirinya lagi.

“Apakah ada masalah tuan?” tanya Sohyun. Chunji hanya menatapnya lalu melepaskan tangan Sohyun. Ia ingin sekali berkata “Sohyun-ah, aku tak bisa hidup tanpamu, aku mohon kembalilah padaku” namun kata-kata itu tak dapat keluar dari mulutnya.

Sohyun membungkuk lalu kembali ke kasir. Ia berusaha untuk terlihat tabah di depan Chunji. Ia tidak ingin Chunji tau kesedihannya.

“Welcome” ucap Sohyun tanpa melihat saat bel yang terdapat di pintu berbunyi menunjukkan seorang pelanggan datang.

“Apa yang enak disini?” tanya seorang namja yang suaranya tidak asing lagi di telinga Sohyun

“L.joe oppa? Apa yang kau lakukan disini?” tanya Sohyun

“Aku ingin melihatmu bekerja” jawab L.joe

“Begitukah? Kalau begitu kau lebih baik memilih semua menu yang ada disini agar aku mendapat bonus dari bosku hahaha” ucap Sohyun tertawa

“Kau ini.. bawakan aku segelas Hot Chocolate!” ucap L.joe

“Arraseo oppa”

Chunji melihat dengan cemburu. L.joe selalu saja bisa membuat Sohyun tersenyum. Apakah L.joe menyukai Sohyun? Kenapa dia selalu peduli Sohyun? Memang dia siapa bagi Sohyun? Dia bukan kekasih Sohyun ataupun anggota keluarganya. Kenapa ia sangat peduli Sohyun?

Jam menunjukkan pukul 10.30 malam. Sohyun pun akhirnya menyelesaikan pekerjannya lalu berjalan pulang ke apartementnya ditemani dengan L.Joe. Sohyun dapat melihat Chunji yang berjalan jauh di belakang dirinya dan L.joe. ia tidak memerdulikan Chunji dan terus berbincang dengan L.joe. tertawa terhadap setiap lelucon L.joe. L.joe memangselalu bisa mencerikaan hari Sohyun. Tanpa ia sadari, Ia telah sampai di depan gedung apartmentnya.

“Terima kasih telah mengantarku pulang oppa” ucap Sohyun

L.joe mengangguk sambil tersenyum “Masuklah” ucapnya sambil mengacak rambut Sohyun pelan

“Annyeong oppa” Sohyun lalu masuk ke gedung apartmentnya lalu masuk ke kamarnya di nomor 1004. Ia lalu langsung terjatuh ke lantai setelah menutup pintu. Ia sangagt merindukan Chunji.

Air matanya terjatuh lagi. Seharusnya Ia memang tidak menyukai Chunji saat Chunji berkata “Aku bukanlah pria yang baik untukmu” namun dengan bodoh Sohyun menjawab “Baiklah aku akan membuat mu menjadi pria yang baik dengan mantraku sendiri. Percayalah padaku oppa”

Sohyun menatap ke jendela lalu menemukan Chunji sedang berbicara dengan L.joe. “apa yang sedang meraka bicarakan?” tanya Sohyun kepada dirinya sendiri

***

L.joe memutar kakinya lalu menemukan Chunji sedang menatapnya dengan tatapan cemburu. L.joe tidak menghiraukannya dan kembali berjalan.

“Apa kau menyukai Sohyun?” tanya Chunji saat L.joe berdiri di sampingnya

L.joe menghentikan langkahnya “Bukan urusanmu” jawab L.joe ketus

L.joe sudah muak denganChunji. Sohyun sering kali menangis karena Chunji. Ia tidak ingin wanita yang telah menucuri hatinya itu menangis terus meneruskarena pria lain.

“Tentu saja itu urusanku. Sohyun milikku” ucap Chunji

“Kau sudah putus dengannya” ucap L.joe

“Tidak. Aku akan mendapatkannya kembali” ucap Chunji

L.joe menatap Chunji dan berusaha sangat keras untuk menahan amarahnya. Apa yang Chunji pikirkan? Setelah berkali kali membuat Sohyun menangis sekarang Ia ingin mendapatkannya lagi?

“Jangan dekati Sohyun lagi. Kau seharusnya memperlakukan dia dengan baik saat Ia masih menjadi milikmu”

“Aku akan berubah. Aku tidak akan membuatnya menangis lagi”

“Taukah kau berapa kali Ia datang kepadaku dan menangis hanya untuk pria yang bahkan tidak dapat menghargainya? Jangan dekati Sohyun lagi jika kau memang mencintai dia”

“Memang siapa dirimu untuk mengaturku?” tanya Chunji

“Tinggalkan dia jika kau mencintainya” ucap L.joe lalu berjalan meninggalkan Chunji

Chunji mengacak rambutnya frustasi sambil melihat jendela kamar Sohyun

***

Sudah sebulan sejak Sohyun dan Chunji putus namun keduanya masih belum bisa melupakan satu sama lain. Sohyun masih sering melamun dan memiliki tatapan kosong dan Chunji pun begitu. Mereka merindukan satu sama lain namun tidak dapat mengatakannya.

“Sohyun-ah.. tak bisakah kau melupakannya?” tanya L.joe

“Aku sedang mencoba” jawab Sohyun dengan tatapan kosong

“Sudah sebulan kau tidak memiliki nafsu makan, tatapanmu kosong dan kau sering melamun. Tak bisakah kau melupakan Chunji?”

“Kau kan tau aku sedang mencoba” jawab Sohyun sambil tersenyum palsu

“Tak bisakah kau memandangku sebagai lelaki? Tak bisakah kau melupakannya dan menjadi milikku?”

“O..Oppa..” Sohyun terkejutr mendengar perkataan L.joe

“Saranghae Sohyun-ah” ucap L.joe

“Oppa...”

“Aku tak bisa melihatmu seperti ini terus. Aku tak ingin melihatmu sedih berlarut larut. Aku mohon sohyun, lupakan dia dan datang padaku”

“...” sohyun hanya terdiam sambil memandangi wajah L.joe

“Aku akan menunggu jawabanmu” L.joe tersenyum lalu meninggalkan Sohyun sendiri di taman yan berada di kampus.

“Oppa” panggilku

“Test test” tiba tiba saja terdengar suara seorang pria di speaker kampus yang seharusnya hanya untuk menyampaikan info info penting.

“Kwon Sohyun apakah kau mendengarku?” tanya seorang pria yangsuaranya tak asing lagi di telinga Sohyun. Ia adalah Chunji.

“Kau tau, sudah sebulan sejak hubungan kita berakhir dan aku masih tak dapat melupakanmu. Bagaimana dengamu? Apakah kau sudah melupakanku?” tanyanya

Sohyun terdiam dan tiba tiba saja kristal kristala ir matamulai berkumpul di matanya.

“Aku tau aku bukan kekasih yang baik untukmu. Aku selalu membuatmu.. menangis.  Apa kau tau sesungguhnya saat aku bersama wanita lain, aku tak dapat berhenti memikirkanmu. Kau mencintaiku dengan tulus tidak seharusnya aku memperlakukanmu seperti itu. Aku tau aku memang tidak pantas untuk mendapat kesempatan kedua.. namun.. bisakah kau memberikanku jawabanmu setelah mendengar lagu ini?”

Chunji pun mulai bernyanyi

You gotta bestronger cause you’re my star (2x)

I think about you, There’s rregret and I miss you

I didn’t want to say anything

It seemed like you wouldbe fine een after you left me

Your face and your words have changed

 

You’re a bad girl, i am a bad boy

We were in a bad relationship from the start

Obsessing and restrictingeachother

We spit out words we didn’t mean

Even after the repeating fights, we believed this was love

As we comforted ourselves

I kept trying to fic my habbit

But your face keeps looking dark

 

Come back to me

Forgetting you right now is really not easy

It’s not as easy as it sounds

I’m crazy, i’m crazy my girl

Are you crying like me?

Are you listening to the song we used to like?

It’s not easy, it’s not easy

How about you?

 

Everything is changing

After letting you go, the chnages that came

And images of you being without me

Keep driving me even crazier

Our scar us getting deeper and deeper

We saw each other’s flaws little by little

Or trying to find the good things from the start was the trap

The sky doesn’t have a single cloud, the weather is perfect

Everything stayed the same but only you are missing

This is a break up, this is reality

 

Come back to me

Forgetting you right now is really not easy

It’s not as easy as it sounds

I’m crazy, i’m crazy my girl

Are you crying like me?

Are you listening to the song we used to like?

It’s not easy, it’s not easy

How about you?

 

Each day, I change from the me from before

The days whenI could actually fight with you were god

It was good

 

Come back to me

Forgetting you right now is really not easy

It’s not as easy as it sounds

I’m crazy, i’m crazy my girl

Are you crying like me?

Are you listening to the song we used to like?

It’s not easy, it’s not easy

How about you?

 

Air mata Sohyun turun dengan deras. Ia sangat merindukan Chunji.

“Oppa, Mianhae” ucap sohyun ke L.joe

“Gwenchana. Aku tau kau masih belum bisa melupakannya. Pergilah padanya” ucap L.joe sambil tersenyum palsu

“Mianhae. Dan gomawo telah menyatakan perasaan mu padaku” ucap Sohyun yang hanya dijawab dengan anggukan. Sohyun pun lalu berlari ke ruang siaran. Semua orang memandanginya karena hal yang baru saja chunji lakukan. Sohyun tidak peduli dan berlari sekuat tenaga ke ruang siaran.

Ia berhenti sesaat saat samapi di ruang siaran. Ia dapat melihat Chunji di dalam melalui kaca yang berada di pintu. Ia menodorong pintu itu dan masuk ke dalam.

“Lagumu bagus”  ucap Sohyun dengan air mata yang masih mengalir di pipinya

“Benarkah? Aku menciptakannya untuk seorang wanita” ucap Chunji sambil memutar cincin yang ia pakai di jari manisnya. Sohyun tidak menyangka Chunji masih memakai couple ring dirinya dan Chunji.

“Jadi apa jawabanmu? “ tanya Chunji berdiri di depan Sohyun “Aku berjanji tidak akan mengulangi segala kesalahanku. Aku berjanji akan menjadi pria yang lebih baik untuk mu. Aku tidak akan membuatmu menangis lagi” lanjutnya

“Pabo” ucap Sohyun memukul tangan chunji pelan “Bagaimana bisa kau tidak membuatku menangis lagi? Bahkan sekarang aku menangis karenamu”

Chunji tersenyum dan menghapus air mata Sohyun “Kwon Sohyun, maafkan aku. Aku mohon berilah aku kesempatan kedua”

Sohyun tersenyum dan mengangguk lalu memeluk erat Chunji “I miss you so much oppa-ya” ucap Sohyun menyenderkan kepalanya di dada chunji

“I miss you too Sohyun-ah” chunji mencium puncak kepala Sohyun

Sohyun dan Chunji saling menatap satu sama lain

“Jangan tinggalkan aku lagi” ucap Sohyun

“Tidak akan” ucap Chunji

 

End

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet