Happy Reading~ Maafkan segala ketypoan yang betaburan di sini =p

Notes : FF ini terinspirasi dari acara mukbang yang lagi hits di korea selatan sana semoga kalian senang ne :) itung-itung selingan buat ff satunya yang belum diupdate hihihi =D

Jangan lupa comment ne untuk kasih masukan buat aku karena dari komentar kalian itu aku bisa belajar dan tau reaksi kalian hihihi :)) Terimakasih~~~~

Notes : Untuk setiap balon yang didapat, BJ mendapatkan keuntungan karena balon tersebut bisa di tukar dengan uang jadi semakin banyak balon yang didapat semakin banyak uang diperoleh

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“Annyeong yeorobun!!! bertemu lagi dengan BJ Wooyoung disini. Seperti yang kalian lihat menu kita hari ini adalah 김치볶음밥(Kimchi fried rice with egg) , 카레 덮밥 (Curry)  dan네네치킨(nene-chicken) yay!!”

“Jja mari makan!!”

Seorang pria imut berpakaian kasual terlihat sedang menikmati porsi besar dari makanan yang tersaji di depannya. Wooyoung yang merupakan nama dari namja imut itu makan dengan senyum dibibirnya, berbagai candaan keluar dari mulutnya dan ucapan terimakasih terus melunjur bersama tawa senang yang membuat para penggemar yang melihatnya terus memberikan reward berupa balon yang nantinya dapat ditukar wooyoung dengan uang. Kegiatan makan yang menguntungkan ini sudah dilakukan sejak tiga bulan yang lalu, awalnya ia hanya iseng mencoba peruntungannya di acara mukbang yang sedang tenar di korea selatan ini tapi niat isengnya ternyata berbuah manis, ia disukai oleh penonton yang melihatnya makan dengan lahap mungkin karena wajah imut dan tampannya pula yang menjadi nilai tambah sehingga membuat para penonton menyukainya. Selam ini walau wooyoung makan dengan porsi yang seharusnya dimakan oleh banyak orang itu tidak membuat berat badannya naik, karena setiap pagi ia akan melakukan olahraga berjam-jam untuk menjaga bentuk tubuh yang menurutnya seksi itu.

Wooyoung adalah anak yatim piatu, kedua orangtuanya meninggal sejak ia masih kecil. Awalnya ia tinggal dengan bibinya tapi karena sifat bibinya yang tamak membuat wooyoung memutuskan untuk membiayai hidupnya sendiri. Ia lebih baik hidup sederhana di apartement kecilnnya daripada harus hidup menderita dengan bibinya yang cerewet. Dulu sebelum ia menjadi BJ, Wooyoung bekerja di dua tempat yaitu cafe pada siang hari dan bar pada malam hari. Ia harus bekerja keras untuk membiayai kuliahnya, yah wooyoung masih kuliah, dia menginjak semester 7 sekarang dengan fokus study Management and Business. Tekadnya sejak dulu adalah walaupun ia tidak kaya tapi otaknya harus kaya, maka dari itu ia mati-matian bekerja membanting tulang agar ia bisa tetap bersekolah. Dikampus ia tidak memiliki banyak teman hanya chansung dan junho, yah kampus elit yang berisikan mahasiswa kaya berotak kosong itu hanya mau berteman dengan orang-orang yang selevel dengan mereka, wooyoung yang tidak termasuk dalam kategori tersebut harus rela mengelus dada dengan sifat anak-anak yang hanya mengandalkan kekayaan orang tuanya tersebut. Bukannya chansung dan junho tidak kaya, mereka kaya tapi untunglah otak mereka masih benar sehingga mereka dengan senang hati berteman dengan wooyoung daripada dengan anak-anak kaya yang komposisi persahabatannya 100% fake.

‘wooyoung-ah, seperti biasa kau selalu bisa membuat ku lapar~’

‘wooyoungie aku ingin makan itu juga’

‘wooyoung-nim berikan aku satu suap~’

‘wooyoung wooyoung wooyoung aku ingin mencubit pipi mu’

“omo kenapa ingin mencubit pipi ku? Sakit eoh!” wooyoung berkomentar didepan kamera, wajahnya sengaja dibuat merajuk dengan pout di bibir merahnya.

‘100 Balon dari coconim’

“Aigo coco-nim gomawo untuk seratus balonnya, wah happy happy!!” ucap wooyoung menggerakan kepalanya kekanan dan kekiri, aigo dia terlihat imut. Wooyoung memang pandai mengekspresikan mimik wajahnya.

’20 balon dari yihan’

“yihan-nim gomawoyong~” ucap wooyoung lagi senang

‘1000 ballon dari oiji’

“OMO, omo omo!!! Oiji-nim jeongmal gomawo!! Aigoo aigo, gomawo~~~” teriak wooyoung karena mendapat banyak balon dari penggemarnya. Ia memutar tubuhnya senang.

Wooyoung benar-benar bersyukur karena ia menemukan pekerjaan ini, walau setiap hari perutnya harus sakit karena kekenyangan tapi ia bisa hidup dengan layak karena kegiatan ini, ia tidak perduli dicap teman kampusnya dengan komentar negatif karena harus makan banyak hanya untuk mendapatkan uang, menurutnya setiap pekerjaan membutuhkan pengorbanan jadi ia harus tetap tersenyum dan menyenangkan para penggemarnya. Benarkan?

‘yah gendut berhentilah makan, apa kau tak malu dengan pipi gembul mu itu’

Komentar ini lagi, sudah seminggu ini ia mendapat komentar pedas dari penonton yang mengganggunya itu.

“yah nichkhun-ssi, apa kau tidak punya kerjaan sehingga harus mengurusi urusan orang lain?” ucap wooyoung masih dengan senyum (yang dipaksakan) dari bibir menggodanya, ia tidak mau penontonnya takut jika wooyoung menunjukkan amarahnya. Yah nichkhun si pria (tampan) berwajah kecil, dia teman kampus wooyoung, entah kenapa ia bisa tau wooyoung bergabung di acara mukbang ini. Apa nichkhun tidak puas mengganggu wooyoung dikampus hingga harus mengejar dan mengganggu wooyoung di chanel mukbang miliknya juga.

‘berhentilah memasukkan semua makan itu kemulut mu, kau akan membuat pipi mu yang gendut itu bertambah gendut, dasar bola’

“nichkhun-ssi ini mulut dan pipiku, jadi biarkan aku mengurus mulut dan pipiku sendiri eoh? Jangan mengurusi orang lain, seperti hidup mu sudah beres saja” komentar wooyoung masih dengan kesabarannya yang makin lama makin menipis.

‘yah nichkhun-ssi jangan mengganggu wooyoung, kau mau mati!!’ komentar salah satu penggemar yang mulai terganggu dengan komentar pedas nichkhun.

‘benar nichkhun-ssi, pergilah jangan membuat onar disini’ tulis penggemar lainnya.

“sudahlah jangan mengurusi orang ini, jja bagaimana apakah menu hari ini lagi-lagi membuat kalian lapar?” tanya wooyoung mencoba menengahi penggemar yang membelanya itu.

‘memangnya aku takut dengan kalian!’ nichkhun berkomentar lagi tapi diabaikan oleh wooyoung dan penggemarnya.

‘yah pipi bakpao’

‘kau berani mengabaikan ku’

‘YAH!!!!’

Semua komentar nichkhun diabaikan oleh wooyoung, entah karena kesal atau lelah akhirnya si penganggu nichkhun itu tidak menunjukkan komentar pedasnya lagi, tentu saja membuat hati namja imut itu lega.

~*~*~

“yah bakpao!! Kau berani mengabaikan ku eoh!” ucap nichkhun saat bertemu muka dengan wooyoung, ia kesal dengan kejadian semalam.

“kau ini tidak ada kerjaan ya? Kenapa selalu menggangguku?” ketus woooyoung tanpa melihat nichkhun, ia terlalu sibuk dengan buku ditangannya, daripada mengurusi si namja blasteran ini lebih baik ia belajar, lebih bermanfaat untuknya.

“yah tatap orang yang sedang berbicara, kau pikir aku ini makhluk halus apa?” ucap nichkhun kesal.

“kan aku tidak minta kau untuk bicara padaku jadi kenapa aku harus menatap matamu?”

“aku tidak suka kau terus di acara yang tidak berguna itu” kali ini wooyoung menutup bukunya, ia mulai kehabisan stok kesabaran yang ia simpan untuk pria didepannya ini.

“kenapa? Memangnya apa urusanmu? Aku ini bukan orang kaya sepertimu nickhun-ssi, aku harus mencari uang sendiri dan aku pikir aku menikmati peran ku sebagai BJ, hanya dengan makan aku bisa mendapatkan uang dan membayar uang kuliah, sudahlah jangan mengurusi hidup ku, urusi saja urusan mu” ucap wooyoung lalu pergi dari sana, ia benar-benar lelah bertengkar dengan nichkhun. Namja blasteran itu selalu mengganggunya. Apa ia tidak bosan menganggu wooyoung setiap hari?.

“dasar bakpao” ucap nichkhun kesal setelah wooyoung pergi dari hadapannya.

*

*

*

“wooyoung-ah kenapa dengan wajah mu? Apa karena nichkhun lagi? Sudahlah tidak usah diambil pusing”  junho yang melihat wajah tertekuk itu mencoba untuk memberi semangat pada sahabat imutnya.

“junhoie semakin hari dia itu semakin menyebalkan, ia selalu saja mengurusi urusan ku, bagaimana aku tidak kesal dengannya” adu wooyoung.

“sudahlah youngie, anggap saja anjing menggonggong, abaikan setiap ucapannya”kali ini chansung angkat bicara dengan pisang digenggamannya.

“chansungie aku sudah mencoba mengabaikan si pengganggu itu tapi ucapannya itu selalu berhasil menyulut emosiku” kesal wooyoung

“kalau begitu mulai besok kau bawa saja headphone dan dengarkan lagu, jadi kau tidak perlu mendengar komentar pedas dari si nickhun itu” saran junho yang membuat senyum terpampang di wajah imut wooyoung

“omo junhoie ide mu benar-benar cemerlang” ucap wooyoung memeluk junho.

“yah wooyoung-ah aku tidak bisa bernapas, lagian bukan ide ku yang cemerlang tapi kau saja yang bodoh, hal seperti ini saja tidak terpikirkan oleh mu” ketus junho, langsung mendapatkan jitakan penuh cinta dari wooyoung.

~*~*~

Pagi ini perut wooyoung terasa sakit, rasanya nyeri dan panas membuat namja imut itu terus meringis mungkin karena menu yang ia makan tadi malam terlalu pedas hingga membuat perutnya bergemuruh apalagi dengan porsi sebanyak itu wajar jika perutnya protes. Ia ada ujian hari ini jadi mau tidak mau ia harus kekampus.

Dengan wajah pucat menahan sakit yang belum mau pergi wooyoung berusaha untuk menjawab semua soal yang ada dihadapannya saat ini, u