Really??

Pacar Kontrak??!

Ini adalah tahun pertama Lia kuliah S2 di Korea. Tidak bisa dipercaya akhirnya Lia bisa mewujudkan mimpinya untuk bisa kuliah di Korea. Tentu saja Lia tidak menyiakan kesempatan kuliah di Korea hanya untuk belajar tetapi juga untuk jalan-jalan menikmati pemandangan indah Korea walaupun harus mengambil jatah uang dari beasiswanya. Lia bersama Nisa temannya yang juga berasal dari Indonesia, sering pergi mengunjungi tempat-tempat yang terkenal di Korea. Nisa juga merupakan teman sekamar Lia. Mereka berdua beruntung karena mendapat teman sekamar dari negara yang sama sehingga tidak perlu repot-repot untuk berbahasa inggris jika ingin berkomunikasi.

Hari ini Lia pulang terlambat karena dia sibuk mengerjakan tugas di perpustakaan, sedangkan Nisa sudah pulang duluan ke dorm.

"Eh Lia ini ada surat buat kamu. Tadi ada di kolong pintu, tapi karena kamu pulang telat dan aku yang pulang duluan makanya aku ambil surat kamu daripada terinjak" Nisa memberikan surat yang dimaksud ke Lia.

"Surat apaan sih nih? Surat dari Indonesia ya? Tapi kok amplopnya aneh?" Lia mengambil surat yang dimaksud dari tangan Nisa kemudian membolak-balikan surat tersebut karena heran.

"Ya buka aja suratnya, baru kamu tau isinya!" Nisa yang ditanya malah sewot.

"Yaudah sih selow aja... Kenapa malah jadi sewot?" Lia yang tidak terima kemudian membuka surat itu. Setelah membacanya, Lia hanya diam membeku tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Li kamu kenapa diam aja? Itu surat isinya apa?" Nisa bertanya ke Lia karena LIa tidak kunjung membuka suara.

"Lia.. Lia... Lia.. Lia sadar Lia! LIA!!" NIsa yang panik menggoyang-goyangkan bahu Lia agar Lia bisa cepat sadar dari lamunannya.

"Nis ini mimpi bukan sih? NIs coba kamu cubit pipi aku, supaya aku bisa tau ini mimpi atau bukan."

Nisa yang tidak tau apa-apa langsung mencubit pipi Lia dengan sangat keras.

"Aawwww sakit.. Pelan-pelan aja cubitnya! Kenapa keras banget sih?! Sakit tau!"

"Yeee kan kamu sendiri yang minta dicubit, makanya aku cubit pipi kamu biar kamu juga sadar. Jadi sebenernya itu surat tentang apa Lia? Kamu belum jawab pertanyaan aku dari tadi."

"Nih baca aja sendiri!"

"Heol~" NIsa memandang Lia dengan wajah yang tidak bisa dipercaya.

Ternyata isi surat itu adalah seperti ini:

Selamat kepada Lia Nuraini yang telah berhasil lolos untuk bergabung dalam acara ONLY 1 HOUR WITH 2PM. Diimohon kedatangannya pada hari Senin 20  April 2015 di lobby gedung SBS. Kami harap kedatangan anda dengan membawa surat ini sebagai bukti beserta kartu identitas diri. Sekali lagi selamat. 

Staf Only 1 Hour with 2PM

"Wow! Wow! WOW!" Ini beneran? Lia sumpah kamu beruntung banget.. Kapan kamu daftar acara kayak gini? Kok gak bilang-bilang ke aku sih? Kan kalo kamu bilang aku juga bisa ikutan, trus siapa tau yang menang aku bukan kam-"

Lia menutup mulut NIsa dengan tangannya. "Nis kalo ngomong tuh satu-satu. Kasih kesempatan aku ngomong juga dong. Kamu nanya apa aja tadi aku gak tau karena kamu ngomong panjang banget udah kayak kereta..."

"Okay maaf maaf.. Abisnya kamu ikutan acara kayak gini gak bilang ke aku.. Kan aku juga fansnya 2PM li.."

"Iya deh aku juga minta maaf. Waktu itu aku daftarnya juga cuma iseng doang kok nis.. Aku juga kan gak tau kalo bakal keterima."

"Eh li tapi kok gak ada tulisan kamu disuruh pake baju apa ya? Kan kita gak tau ini acara tentang apa?"

"Iya juga yaa.. Udah gitu gak ada contact personnya lagi? Trus sekarang aku mesti nanya ke siapa dong?"

"Apa kita dateng aja ke gedung SBS buat nanyain ini? Bisa aja ini spam kan?"

"Kamu bener juga sih nis, tapi masalahnya jadwal kuliah aku lagi padat banget, aku gak bisa pergi-pergi sesuka hati aku."

"Trus mau gimana dong? Apa aku aja yang pergi nanyain tentang hal ini?"

"Apa jadwal kuliah kamu lagi kosong? Bukannya kemaren kamu baru aja ngeluh kalo minggu ini kamu banyak banget praktikum?

"Oh iya ya.. Hehee aku lupa li kalo ada praktikum yang menungguku..." Nisa tersenyum kecut

" Yaudah lah pake baju biasa aja. Toh emang gak ada tulisannya yang  mengkhususkan pake baju apa kan?"


Dorm 2PM

"Guys udah tau kan kalo kalian bakal ikut acara ini?"

"Iya udah manajer-nim. Kita semua udah baca proposal itu 1 bulan yang lalu dan minggu kemaren kita semua udah tanda tangan kontrak kalo manjer lupa." Jun-K menjawab pertanyaan sang manajer yang sepertinya sudah mulai pikun.

"Bagus kalo gitu. Ya sudah persiapkan diri kalian. Siapa tau kalian bisa ketemu jodoh di acara ini. Kalian ini sudah pada tua-tua, harusnya kalian mulai memikirkan masa depan kalian. Oh ya Nichkhun, tolong lupakan sejenak Tiffany ketika kamu berada dalam acara ini ya. Jangan samakan fans kalian dengan pacar sungguhan. Bisa bahaya nanti. Ingat itu ya guys. Oke saya pergi dulu."

"Haahhh manajer-nim terlalu banyak berbicara. Apa-apaan itu tadi pake acara ngatain kita segala? Seenaknya aja ngatain kita tua." Chansung yang tidak terima dibilang tua mulai mengomel.

"Udah cukup Chansung-a. kamu kayak gak tau manajer-nim aja. Dia kan sekalinya ngomong suka gitu, suka keterusan dan gak jelas arahnya kemana." Taecyeon mencoba menenangkan dongsaengnya.

"Sepertinya perkataan manajer-nim ada benarnya Chansung-a. Kita ini kan memang sudah tua-tua. Sudah saatnya kita untuk mencari jodoh. Maybe kita bisa beneran dapat jodoh di acara ini. Hahaha" Wooyoung yang berpikiran postif menyatakan pendapatnya.

"Ya ampun Wooyoung-a apa iya kita bisa mendapatkan jodoh di acara seperti ini? Kita kan sudah sering mengikuti acara yang mirip dengan acara ini.. Tapi tetap saja, kita tidak mendapatkan jodoh. Boro-boro jodoh, pacar aja nggak..." Junho tidak sependapat dengan Wooyoung.

"Kan aku bilang maybe Junho-ya..." Wooyoung tidak mau kalah

"Sudah sudah cukup kalian berdua. Gak ada gunanya bertengkar hanya karena hal ini. Apa kita semua tidak mempunyai jadwal hari ini?" Nichkhun melerai kedua dongsaengnya.

Jun-K, Wooyoung, Junho, Chansung dan Taecyeon sama-sama menggelengkan kepala pertanda tidak mempunyai jadwal yang akan dikerjakan.

"Hari ini kita bener-bener free hyung. Dari pagi sampai malam kita tidak mempunyai jadwal apa pun." Wooyoung menjawab pertanyaan Nichkhun.

"Kalo begitu aku mau pergi ke rumah orang tuaku saja. Daripada disini aku tidak tau harus melakukan apa, lebih baik aku pergi ke rumah orang tuaku saja. Lagipula sudah lama aku tidak berkunjung ke rumah orang tuaku." Junho langsung bangkit dari tempat duduknya dan keluar dari dorm.

Member 2PM lainnya hanya melihat kepergian Junho dan tidak berkata apa-apa.

"Sebenernya dia sedang kenapa sih? Dari pagi aku lihat mukanya terus ditekuk." Wooyoung memulai pembicaraan saat Junho sudah keluar dari dorm.

"Iya kamu benar Wooyoung-a. Sepertinya dia sedang banyak pikiran. Baguslah kalo dia pergi ke rumah orang tuanya, mungkin disana dia bisa menenangkan diri." Jun-K menyatakan pendapatnya.

Obrolan mereka terus berlanjut hingga acara Only 1 Hour With 2PM kembali menjadi obrolan.

"Apa yang akan kalian lakukan nanti di acara ini? Di dalam kontrak, produser benar-benar membebaskan kita untuk melakukan hal apapun selama satu  jam."

"Aku juga tidak tahu Nichkhun hyung. Mungkin hanya berjalan-jalan disekitar gedung sambil mencoba jajanan di pinggir jalan. Waktu satu jam bukanlah waktu yang lama."

"Begitu kah Chansung-a? Apa hanya berjalan-jalan saja tidak membosankan?

Yang ditanya hanya menggedikan bahunya saja.

"Bagaimana denganmu Wooyoung-a?"

"Aku juga masih memikirkannya Khun hyung. Waktu satu jam mungkin memang sebentar, tapi jika kita melakukan hal yang membosankan, waktu satu jam akan terasa lama."

"Benar sekali itu."


Di dalam mobil Junho

"Apakah benar aku akan menemukan jodohku di acara ini?"

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
ditaprili_jang
Chapter 1 sudah ada. Silahkan dibaca... Mohon saran dan kritiknya yaaa

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet