What's This

What's This

Bel tanda waktu pulang sekolah telah berbunyi, para siswa dan siswi bergegas dari tempat duduk mereka. Akan tetapi, tidak dengan Sujeong, dia bertugas piket hari ini. Setelah kelas sepi, ia pergi ke janitor untuk mengambil sapu dan alat kebersihan lainnya. Seharusnya ia melakukan tugas bersih-bersih ini dengan sahabatnya, Hayoung. Namun, hari ini Hayoung tidak masuk karena sakit dan terpaksa Sujeong bertugas sendirian. Ia mulai menepikan meja dan kursi, kemudian menyapu setiap sudut kelas. Setelah itu, ia melanjutkan pekerjaannya dengan mengepel lantai, dan terakhir ia mengelap kaca. Saat sedang mengelap kaca, ia melihat seorang anak laki-laki sedang memainkan bola basket di tepi lapangan. Anak laki-laki itu menarik perhatian Sujeong. Tanpa sadar ia terus memperhatikan laki-laki  itu. “Siapa laki-laki itu? sepertinya aku tidak pernah melihatnya” pikir Sujeong dalam hati. Setelah menyadari ia sudah cukup lama memperhatikan laki-laki itu, Sujeong melanjutkan mengelap kaca dan setelah seluruh ruang kelas sudah bersih dan rapi mengembalikan semua alat kebersihan ke janitor. Ia pun bergegas pulang dengan sedikit berharap laki-laki tadi masih di lapangan. 

Sesampainya di lapangan, ia melihat tas tergeletak tanpa pemilik di bawah pohon di tepi lapangan. “Hei, kamu ngapain disini?” Tanya seseorang yang sontak saja membuat Sujeong terkejut. “ Hm, tadi aku kebetulan lewat dan melihat tas ini yang aku kira sengaja ditinggal oleh seseorang” jawab Sujeong mencari alasan. “ Oh begitu, kalau begitu tidak usah khawatir, itu tas milikku. Aku duluan, ya” laki-laki itu mengambil tasnya dan pergi berlalu. “Ini aku juga mau pulang, kok” jawab Sujeong mengejar laki-laki itu. Mereka pergi menuju halte bus bersama. “Naik bus ke arah mana?” Tanya laki-laki itu setelah sampai di halte bus di depan sekolah mereka. “Aku ke Itaewon” jawab Sujeong “Kamu?” sambung Sujeong. “Ke Cheongdam” jawab laki-laki itu bertepatan dengan bus rute ke Cheongdam yang tiba. “Aku duluan, ya” Laki-laki itu kemudian naik ke dalam bus.

***

Keesokan harinya Sujeong berangkat sekolah dengan bersemangat. Semalam ia menerima pesan dari Hayoung yang sudah kembali sehat dan akan masuk hari ini. Maklum saja seminggu tanpa Hayoung membuat hari-hari disekolahnya sulit karena tidak ada yang mendengar keluh kesahnya. “Hayooouung!!” teriak Sujeong dari depan pintu kelas. Ia segera berlari memeluk sahabatnya. “Hayoung, bagaimana keadaanmu? Jauh lebih baik kan?” Tanya Sujeong sambil meletakan tasnya di meja dan duduk di samping Hayoung. “ Iya, aku bosan di rumah terus, kamu ada cerita apa saja?” Tanya Hayoung yang juga merindukan Sujeong. “Hmmm, apaya tidak ada yang spesial” jawab Sujeong lesu. “Eh, ada!” teriak Sujeong bersemangat karena teringat sesuatu. “Kemarin aku bertemu anak laki-laki yang tampan sekali! Dia sedang bermain basket, tapi aku pikir dia dari kelas internasional karena aku tidak pernah melihat dia” Sujeong menceritakan kejadian kemarin. “Mungkin saja dia anak kelas 3?” tanya Hayoung menanggapi. “Mungkin. Tapi dia kelihatannya ramah sekali tidak seperti anak kelas 3 yang suka seenaknya menyuruh adik kelas.” kata Sujeong seolah tidak percaya. “Berdoa saja semoga Tuhan mempertemukan dia denganmu sekali lagi” goda Hayoung. “Iya, semoga.” Sujeong menambahi. “ Omong-omong gimana hubungan kamu dengan kakak kelas yang kamu ceritakan, apa sudah ada kemajuan?” Sujeong tiba-tiba teringat dengan cerita Hayoung tentang kakak kelas yang ia taksir di klub manga. “Masih sama, dia selalu baik, pada semua orang” jawab Hayoung lesu. Perbincangan mereka terhenti karena Pak Guru Kim telah masuk ke kelas dan memulai kelasnya.

 ***

Sujeong dan Hayoung sedang di sebuah toko aksesoris ponsel di Cheongdam untuk membeli phone case kembar untuk mereka berdua. Tiba-tiba Hayoung melihat kakak senior di klub Manga-nya. “Kak Taehyung!” panggilnya pada seorang laki-laki yang sedang melihat-lihat headphone. Laki-laki yang dipanggil pun menoleh. “Hi, Hayoung” sapanya. “Eh, gadis Itaewon?” Tanya Taehyung saat melihat Sujeong yang juga ada di sana. Hayoung yang tidak tahu kalau Sujeong mengenal Taehyung--senior yang ia taksir--pun menjadi bingung. “Sujeong, sejak kapan kamu mengenal Kak Taehyung?” tanya Hayoung. Sujeong ingin menjawab, tetapi ia merasa tidak enak, ternyata laki-laki tampan yang ia lihat kemarin adalah Kak Taehyung, senior yang Hayoung sukai. “Baru saja kemarin" akhirnya Hayoung menjawab. Entah mengapa jawaban Sujeong membuat mereka berdua merasa canggung. Setelah memilih phone case dan membayarnya juga berpamitan dengan Kak Taehyung, mereka pun memutuskan untuk pulang. Selagi menunggu bus datang Hayoung bertanya pada Sujeong, “Sujeong, benarkan Kak Tae memang tampan? kamu saja mengakuinya kemarin. “ goda Hayoung. “Jangan salah paham. Aku tidak menyukainya, kok”  jawab Sujeong seadanya karena merasa bersalah. “Kalau kamu tertarik dengan Kak Tae tidak apa-apa kok, kita bersaing secara sehat, ya.”Hayoung melanjtkan menggoda sahabatnta itu. “Tidak, aku tidak akan seperti itu” kata Sujeong.

***

“Gadis Itaewon” panggil Taehyung melihat Sujeong yang sedang berjalan di koridor. Sujeong merasa canggung di panggil oleh Taehyung di depan banyak orang. “ Hai, Kak Taehyung” sapa Sujeong. Taehyung meninggakan lapangan basket dan menghampiri Sujeong. “ Apa kamu merasa tidak nyaman kalau aku memanggilmu dengan sebutan gadis Itaewon?” Tanya Taehyung. “Sebenarnya, aku lebih suka dipangil nama saja”  jawab Sujeong. “Kalau begitu siapa namamu?” Tanya Taehyung sambil mengulurkan tangannya. “Sujeong.” jawab Sujeong sambil menjabat tangan Taehyung. “Mau ke kantin?” ajak Taehyung. “Maaf, aku harus mengerjakan sesuatu” kata Sujeong menolak. Ia merasa ia tidak pantas untuk makan bersama Taehyung--laki-laki yang disukai sahabatnya. Padahal dalam hatinya ia sangat merasa bahagia diajak makan seperti itu. Namun, ia sudah berjanji untuk mengubur perasaannya dalam-dalam demi Hayoung.

Di kelas, Hayoung sudah menungu Sujeong. “Kamu dari mana saja. sih? ke toilet kok lama banget?” omel Hayoung. “ Maaf tadi aku sakit perut” Jawab Sujeong. “ Sujeong, nanti akan ada rapat klub manga, kamu mau ikut menungguku atau langsung pulang?” Tanya Hayoung. “Sepertinya aku pulang duluan saja, ada buku yang harus kubeli.” Jawab Sujeong. “Oh, baiklah. Sujeong, kamu harus tahu aku tidak sabar untuk rapat, aku tidak sabar bertemu Kak Taehyung” kata Hayoung menggebu-gebu. “Semangat! Semoga ini hari spesialmu” kata Sujeong menanggapi.

Bel pulang sekolah berbunyi. Sujeong berpamitan pada Hayoung. Ia berjalan menuju halte dan menunggu bus sambil membaca novel yang belum lama ia beli. Ia merasa seseorang sedang memperhatikan dirinya. Benar saja Kak Taehyung sudah duduk di sebelahnya entah dari kapan. “Maaf, apa aku mengagetkanmu?” Tanya Taehyung merasa tidak enak. “Sedikit” jawab Sujeong. “Kamu mau ke mana? Bus ke Itaewon baru saja lewat, bukan?” Tanya Kak Taehyung. “Aku ingin membeli beberapa novel di Apgujeong” jawab Sujeong. “Wah, kebetulan aku juga ingin ke sana, Apa kamu tahu di sana sedang ada pameran buku?” Tanya Taehyung lagi. “ Ya. aku melihat iklannya di flyer tadi” jawab Sujeong. “Kalau begitu ayo pergi bersama.” Ajak Taehyung.

***

“Banyak sekali yang kamu beli” Taehyung mengamati Sujeong yang sedang merapikan setumpuk novel di tasnya. “ Iya, selagi dapat potongan harga aku tidka boleh menyia-nyiakan kesempatan ini.” Sujeong tersenyum. “Makan es krim dulu, yuk” ajak Taehyung menunjuk kedai ice cream di seberang tempat mereka berdiri. “Yuk” kata Sujeong. Lalu mereka masuk ke kedai  es krim tersebut.  “Bukan kah hari ini ada rapat klub manga?” Tanya Sujeong membuka pembicaraan. “Iya, tapi aku sedang tak ingin” jawab Taehyung bercanda. “Dasar anggota yang tidak baik” Sujeong mengeleng-gelengkan kepalanya. “Omong-omong, kamu percaya tidak kalau aku sudah lama memperhatikan kamu?” Tanya Taehyung membuat Sujeong tersedak es krim yang sedang dimakannya. “Apa?” Sujeong balik bertanya setelah batuknya mereda. “Kamu menarik perhatianku sejak aku melihatmu kamu yang sedang menunggu Hayoung rapat klub manga semester lalu. Aku ingat saat itu kamu duduk di koridor sambil membaca buku, betul kan?” Tanya Taehyung. “Nggg” Sujeong terdiam. “Belum lama ini, ketika kamu sedang membersihkan jendela ruang kelas, aku  juga sedang memperhatikanmu. Aku terkejut ketika kamu tiba-tiba melihat ke arahku. Karena kikuk aku berpura-pura sedang bermain basket.” Taehyung mengakui perasannya. Wajah Sujeong memerah, ia tidak menyangka kalau selama ini ada yang memperhatikannya. “ Kupikir aku menyukaimu.” Taehyung mengungkapkan perasaannya sambil memandang wajah Sujeong. “Aku baru saja berpikir kalau aku juga menyukaimu. Tapi maaf, ternyata aku tidak.” Jawab Sujeong sambil menunduk merasa tidak enak nyaman membohongi perasaanya sekaligus takut menyakiti hati Kak Taehyung. “ Tidak apa, aku tidak memintamu untuk menyukaiku” Taehyung tersenyum. “Jangan merasa bersalah.” Tambahnya lagi.

***

Keesokan harinya di pagi hari Hayoung sedang menunggu Sujeong untuk menceritakan kejadian kemarin. “ Sujeong!” sapa Hayoung setelah melihat Sujeong memasuki ruang kelas. “Ada apa?” Tanya Sujeong menghampiri. “Kamu harus tahu! Kemarin Kak Taehyung menyatakakan cinta padaku!” Hayoung bercerita dengan sangat semangat. “ Se…serius?” Sujeong tidak mengerti. “Iya kemarin setelah selesai rapat ia menyatakan perasaannya padaku. Dia bilang kalau aku sangat cantik sehingga ia ingin menjadi pacarku” kata Hayoung dengan senyuman lebar menghiasi wajahnya.  Dalam benaknya Sujeong tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Yang ia tahu kemarin ia pergi dengan Kak Taehyung ke pameran buku di Apgujeong. Apakah mungkin setelah pulang dari pameran buku Kak Taehyung kembali ke sekolah dan menghadiri rapat, kemudian juga menyatakan perasaan pada Hayoung? Ataukah Hayoung sedang berbohong? Tidak aku sudah lama mengenal anak ini dan aku yakin Hayoung bukan tipe pembohong.” Serangkaian pertanyaan itulah yang sedang mengusik pikiran Sujeong saat ini. Ia harus menemui Kak Taehyung secepatnya. Laki-laki itu berhutang penjelasan padanya.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet