MY LOVELY ROOMMATE

MY LOVELY ROOMMATE

-Mijoo POV-

            Aku adalah Lee Mijoo, member grup Lovelyz yang seksi. Pagi hari ini adalah latihan comeback Lovelyz. Kami harus mempersiapkannya dengan cukup baik agar tidak melakukan kesalahan di hadapan fans. Gerakan yang diajarkan oleh koreografer cukup sulit. Jadi kami harus berlatih dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan hasil terbaik. Setelah menjalani latihan hari ini, kami beristirahat dan mengembalikan tenaga sepenuhnya. Para member terlihat kelelahan, termasuk diriku. Kubaringkan tubuhku di lantai dan mengibaskan tanganku

“Air...Air...Air...”

            Tenggorokanku terasa kering, tubuhku merasa lemas dan kaku, keringat membanjiri seluruh tubuhku. Aku membutuhkan pelepas dahaga sekarang, tetapi tidak ada di sini. Kakiku terasa berat menuju dapur asrama. Tidak ada seorangpun yang memberikanku minuman.

“Mijoo... ambil ini”

            Seorang member Lovelyz memberikanku botol minuman. Dia adalah teman sekamarku, Jeong Yein yang merupakan maknae di grup. Pemberiannya tak bisa kutolak begitu saja, karena aku sangat membutuhkannya. Aku langsung membuka botol minuman dan menyesapkan ke dalam tenggorokanku. Sekarang aku merasa lega, seperti terlahir kembali. Lalu dia duduk di sampingku dan melihatku.

“Kau ini lucu sekali...” ucapnya dengan mengelus rambutku

“Hei, Yein... lihat.. minumanku jadi tumpah” tanpa sengaja mulutku terlepas dari lubang botol sehingga airnya tumpah mengenai bajuku

“Oh.. Maafkan aku..” dia menundukkan kepalanya

“Tidak apa-apa...kau tampak lucu hari ini” aku mencolek pipinya

“Ahh.. terima kasih”

            Aku mengelap keringatnya yang menetes di pipinya. Dia adalah sahabatku sejak debut. Kita sering berdekatan dan curhat bersama. Saking dekatnya, banyak member Lovelyz menyebut kami sebagai pasangan suami-istri. Itu membuatku tertawa. Tetapi kami tetap bekerja sebagai satu tim. Lalu aku menatap matanya.

“Matamu sungguh indah...”

“Mijoo... kau senang sekali memujiku” dia tersenyum kepadaku

“Iya..sahabatku”

            Matanya sungguh indah dan lucu, aku menyukainya. Rambutnya yang panjang tergerai indah membuatku ingin membelainya. Aku membelai rambutnya dan rasanya halus sekali. Tanganku mulai memegang pipi kanannya dan mencoba mendekatkan bibirku ke arah bibirnya. Dia mulai curiga dengan tingkah anehku. Lalu ia menghindar dariku dan aku hanya tersenyum saja .

“Apa yang kau lakukan?? Kau orang yang aneh” Dia mendorong pundakku

“Janganlah kau menjauhi diriku... aku hanya mendekatimu saja”

“Hei.. tapi kau....”

            Aku menjatuhkan badannya dan menggelitik tubuhnya. Kami menjadi larut dalam kesenangan. Yein pun membalas perlakuan yang sama sepertiku. Wajah imutnya tergambar jelas oleh gadis itu. Aku semakin ingin memanjakannya lebih. Lalu kami dan member lainnya beranjak dari ruang latihan untuk melakukan aktivitas masing-masing.

-Mijoo POVs end-

 

-Author POV-

            Malam harinya, para member mengisi waktu luang sebaik-baiknya. Ada yang melihat video latihan sebelumnya, ada yang sekedar berbaring di sofa, maupun bermain ponsel. Lain halnya dengan kedua sahabat yang berada di dapur. Mereka sedang membuat minuman hangat di saat malam yang dingin. Yein menuangkan kopi dan gula secukupnya, sedangkan Mijoo menuangkan air ke dalam teko.

“Apa kau sudah siap dengan airnya??” tanya Yein

“Sebentar... aku akan memanaskannya” Mijoo menaruh teko di kompor dan menyalakannya

            Lalu mereka duduk dan menunggu sambil menyantap cemilan di meja makan.

“Kau tahu...??? comeback kali ini cukup berat.. aku sulit menghafal gerakannnya” ujar Yein

“Iya.. aku juga... beberapa kali aku terjatuh hingga kakiku sakit”

“Hei.. kau adalah penari utama di grup.. kenapa kau sering membuat kesalahan??”

“Tidak semua penari utama itu bisa menghafal gerakan sulit dalam waktu sehari, bukan?? Penari juga manusia.. bukan robot”

“Ahh... baiklah”

            Mijoo melihat remah-remah cemilan yang menempel di bawah bibir Yein, membersihkannya dengan jarinya. Tetapi jari Mijoo tak beranjak dari situ. Ia malah meraba bibir manisnya. Yein menjadi bingung dengan perbuatan Mijoo.

“Hmmm... Mijoo, bisakah kau menyingkirkan jarimu dari bibirku??”

“Oh.. maafkan aku.. aku hanya membersihkan noda di bibirmu”

“Tapi kau malah meraba bibirku... sebaiknya kau pergi dari sini... aku risih melihatmu seperti ini!”

“Jangan marah.... Yein.. aku hanya berbuat baik saja”

“Baiklah.. lain kali jangan berbuat seperti kepadaku”

-Author POVs end-

 

-Mijoo POV-

            Dia menjadi kesal hanya karena tindakanku. Aku sengaja melakukan itu karena aku sayang padanya, melebihi cinta seperti seorang sahabat. Aku sadar bahwa ada sifat pemarah di dalam dirinya. Baru pertama kali ini, aku membuatnya kesal seperti ini. Bunyi teko memecah keheningan di dapur. Lalu aku menuangkan air panas ke dalam dua gelas dan menghidangkannya bersama dengan Yein.

            Keesokan paginya, aku terbangun dari tidurku dan menatap jendela. Cuacanya sedang hujan dan angin bertiup sepoi-sepoi. Aku tak berani membuka jendela karena udaranya cukup dingin di luar. Yein sudah tidak ada di ranjangnya, mungkin dia sedang memasak di dapur atau bermalas-malasan di ruang tengah. Jam sudah menunjukkan pukul 8. Aku berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Kubuka pintu kamar mandi dan tanpa sengaja aku melihat Yein sedang mandi. Ia lupa mengunci pintunya sehingga aku bebas memasukinya. Tubuhnya sudah bermandikan air shower dan sedikit busa sabun. Aku melihat tubuhnya begitu seksi dan langsing, seperti model terkenal.

“Mijoo!! Apa yang kau lakukan?!! Kenapa kau tiba-tiba masuk ke sini ketika aku sedang mandi??!!” kesalnya sambil menutupi seluruh tubuhnya

“Maafkan aku, Yein... kau lupa mengunci pintunya... jadi aku tidak tahu kalau kau ada di sini”

“Keluarlah, Mijoo.... tunggulah giliran”

            Namun aku tak mau beranjak dari sini. Aku ingin mandi bersama dengannya agar menghemat waktu.

“Bolehkah aku mandi bersamamu??” tanyaku dengan memegang baju

“Baiklah.. asal kau jangan berbuat macam-macam denganku...sekarang kunci pintunya!”

“Baik..”

            Kemudian aku melepaskan semua pakaian hingga tubuh seksiku nampak dengan jelas. Kulangkahkan kakiku ke shower dan membasahi seluruh tubuhku. Yein sedang menyabuni tubuhnya. Aku melihat bagian depannya begitu mulus. Begitu juga dengan bagian belakangnya. Aku mengigit jari telunjukku karena kagum melihat kemulusan tubuhnya. Lalu aku mendekatinya dan memeluknya dari belakang. Yein tampak terkejut melihatku seperti ini. Tetapi ia tetap menyabuni tubuhnya.

“Berikan sabunmu”

“Untuk apa??”

“Berikan saja...”

            Yein memberikan sabunnya. Aku menyabuni punggungnya dan bagian depan tubuhnya. Tiba-tiba pikiranku diselimuti oleh nafsu untuk menggoda dirinya. Lalu kutaruh sabunnya dan meraba tubuhnya, Ia merasa kegelian. Tanganku meraih gundukannya yang kenyal, kuremas pelan gundukan itu dan membuatnya mendesah. Desahannya yang cukup seksi membuatku ingin memainkannya lebih. Aku mengatur air showernya sedikit deras agar suasana ini semakin bergairah. Aku terfokus pada permainan dadanya, Yein tampak menikmatinya.

“Ahhhh Mijoo....”

“I love you, baby”

            Aku mencium tengkuknya dan pundaknya. Kubalikkan tubuhnya dan menyandarkannya ke tembok. Lalu aku menjilati putingnya dan menggigitnya pelan. Yein terus mendesah dengan seksi membuat nafsuku mulai terpancing. Aku mencium bibirnya dengan ganas, melumat bibirnya dan lidahku mengabsen bibir atasnya. Yein pun membalasnya walaupun sedikit kaku. Lalu ia melepaskan ciumannya.

“Mijoo... kenapa kau lakukan ini??”

“Aku mencintaimu... kau adalah sahabatku yang terbaik di dunia ini” aku memegang pipinya

“Kau....”

            Yein mulai menerima pernyataan cintaku. Ia mencium bibirku dengan lembut dan memelukku. Aku membalas ciumannya dan mengigit pelan bibirnya. Ruangan kamar mandi sudah menjadi ajang percintaan penuh dosa. Kami saling berbagi cinta yang penuh hawa nafsu, tanpa memperdulikan karma Tuhan sekalipun. Kemudian ada suara ketukan pintu seseorang. Kami langsung menghentikan permainan.

“Halo.. ada siapa di dalam.. kenapa lama sekali???”

            Itu adalah suara Babysoul. Lalu kami bergegas menyelesaikan mandi daripada terlalu lama disini. Aku dan Yein keluar dari kamar mandi dengan mengenakan jubah handuk.

“Oh..ternyata kalian... kenapa kalian lama sekali mandinya???” tanya Babysoul

“Maafkan kami.. kami mengobrol terlalu lama hingga lupa waktu di dalam sana” ujarku

            Yein hanya tersenyum kecil mendengar ucapanku. Babysoul memperingatkan kami untuk mandi secepatnya agar tidak  membuat antrian di luar. Kemudian kami pergi ke kamar dan mengganti pakaian.

            Waktu sudah menunjukkan pukul 1 pagi, aku dan member Lovelyz lainnya sudah tertidur lelap setelah menjalani latihan yang melelahkan. Tubuhku terasa berat dan lemas. Kami harus mengulang gerakan sulit sampai mahir, karena jadwal comeback sudah di depan mata. Belum lagi jadwal pemotretan untuk konsep comeback. Ini benar-benar melelahkan, tetapi kami harus melakukan itu daripada kontrak kami dibatalkan. Tiba-tiba, ada suara yang cukup menganggu tidur malamku.

“Hmmmm..... uhhhhh”

             Aku pun terbangun karenanya. Ternyata itu adalah suara Yein yang tiba-tiba terbangun dari ranjangnya. Lalu aku mendekatinya

“Yein..kau kenapa?? Ayolah lekas tidur.. besok kita ada jadwal” aku mengelus rambutnya

“Kepalaku sakit...” ucapnya dengan memegang kepalanya

“Oh... tunggulah disini.. aku akan membuatkanmu segelas susu”

“Iya...” jawabnya dengan nada lemas

            Aku bergegas pergi ke dapur membuatkan sahabatku susu hangat. Ia terbangun karena kepalanya sakit karena memikirkan persiapan comeback. Aku cukup kasihan dengan keadaannya. Kemudian aku datang dengan segelas susu hangat dan memberikan kepadanya. Aku menyalakan lampu tidur untuknya agar ia bisa tidur kembali. Segelas susu sudah diteguknya, meninggalkan bekas susu yang menempel di bibirnya.

“Kau lucu sekali...” aku menunjuk bibirnya

“Hmmm kau ini....” dia ingin mengelapnya dengan tangan

            Tetapi aku menahan tangannya dan menaruh gelasnya. Aku menjilati bekas susunya sampai bersih. Lalu ia berkata kepadaku.

“Hei... itu menjijikan” ucapnya dengan nada sedikit kesal

“Tidak apa-apa... aku melakukan ini karena aku sayang padamu...aku mencintai dirimu... kau adalah perempuan tercantik yang pernah kutemui”

“Mijoo... aku sangat tersanjung dengan ucapanmu.. tetapi aku ingin kita menjadi sahabat saja.. itu lebih dari cukup”

“Tapi aku menginginkan lebih dari ini...” aku memegang tangannya

“Sudahlah... aku tidak mau bercinta dengan sesama jenis.. ini memalukan... aku sudah melupakan kejadian tadi siang”

“Yein... tidak apa-apa... yang terpenting kita bisa menyembunyikan status hubungan kita... bagaimana??” aku melemparkan senyuman kepadanya

“Mijoo... kau ini...” dia menepuk pundakku

“Bermainlah bersamaku untuk malam ini... aku mohon”

“Iya...”

            Aku mencium bibirnya dengan lembut. Yein pun membalasnya. Bibirku melekat di antara langit-langit bibirnya dan membasahinya dengan ludahku. Tangannya melingkar di leherku dan ciumannya semakin bergairah. Lalu aku membuka sweaternya dan juga celana panjangnya, tubuhnya seksinya terpampang jelas dihadapanku lagi. Tetapi ia tak mau kalah, juga membalas perlakuan yang sama sepertiku. Kami sama-sama menunjukkan tubuh tanpa terbalut kain sedikitpun.

“Mijoo... kau sangat seksi” dia meraba pinggulku dan perutku

“Iya... kau juga sayang”

            Lalu dia memberikan satu kecupan. Aku membaringkan badannya dan mendekati miliknya. Kukecup bagian luar miliknya dan menjilatinya. Tubuhnya mulai merangsang karena merasakan nafsuku. Aku memanjakan liangnya yang mulus dengan lidahku. Ia mendesah dengan seksi. Ia juga memegang kepalaku dan menjambak rambutku. Miliknya yang ditumbuhi bulu halus membuatku gemas ingin memainkannya.

“Ahhh itu sakit....” ucapnya dengan sedikit mendesah

            Aku menarik sehelai dari miliknya dan tanpa sengaja itu terlepas. Namun aku tak memperdulikan itu, aku tetap pada permainan liarku. Serangan pertama, aku menancapkan 2 jari ke dalam lubang miliknya lalu mengeluar-masukkannya. Dia merasa kesakitan sampai meremas kasur kuat-kuat. Aku menambah aktivitasku semakin cepat, agar membuatnya ia semakin bergairah. Aku mengikatnya ke dalam penjara nafsuku, perlahan-lahan ia menikmatinya. Desahan seksinya kembali keluar dari mulut manisnya.

“Mijoo uhhh pelan-pelan ahhhh ahhh”

“Nikmatilah sayang”

            Ia merasa kesulitan menandingi nafsuku, karena rasa sakitnya terlalu mendominasi tubuhnya. Aku menancapkan miliknya lebih dalam dan tubuhnya menggeliat.

“Mijoo... aku merasa aahh ahhh klimaks uhhhh”

“Sebentar lagi”

            Yein sudah tak tahan ingin mengeluarkan cairan. Ia merasakan klimaks yang cukup kuat. Lalu cairan bening putih keluar dari miliknya begitu banyak. Aku mencabut jariku dari miliknya dan menjilatinya, kukumpulkan semua cairan itu dan memberikannya ke mulut Yein. Ia menelannya dalam-dalam. Tetapi tubuhnya sedikit menegang dan bermandikan keringat. Aku pun beranjak dari ranjangnya dan melanjutkan waktu tidurku.

“Mijoo... tunggu” dia menarik tanganku dengan nafas yang tak beraturan

“Ada apa??”

“Aku membutuhkan tubuhmu... tolonglah”

“Maafkan aku..aku sudah mengantuk... nanti saja ya”

“Mijoo... aku juga mencintaimu... aku ingin memanjakan tubuhmu dengan rasa cintaku.. berikanlah tubuhmu untuk malam ini”

“Hmmm baiklah”

            Aku membaringkan tubuhku menunggu serangan darinya. Dia menjilati milikku lebih dalam. Kurasakan lidahnya menari-nari penuh gairah. Tiba-tiba, ada benda kecil menghujam milikku hingga aku terkejut. Sontak itu adalah yang mirip milik lelaki. Yein benar-benar membuat tubuhku menjadi santapan nafsunya malam ini.

“Ahhh sakit uhhhh... kau benar-benar menyebalkan ahhh”

“Diamlah sayang...”

            Yein mencium bibirku dan menindih tubuhku. Aku memeluk erat tubuhnya karena nya bergetar cukup kencang. Tubuhku menegang, aliran darahku serasa berhenti mengalir, dan jantungku berdebar tak karuan. Lalu ia mengeluar-masukkan nya dengan pelan, meremas dadaku dengan kuat dan menjilati putingku. Aku pun menyuruh Yein untuk membuat malam ini semakin bergairah.

“Aku mencintaimu, Yein... bunuh aku.. bunuh aku!! ahhhh uhhh” aku memegang pundaknya karena tak bisa menahan rasa sakit di dalam milikku

            Dia pun menjadi semakin liar, kali ini bibirku menjadi pelampiasan baginya dengan ciuman ganasnya. Aku sulit menandingi nafsunya yang sekejap berubah menjadi liar dan tak terkendali. Nafsu liarnya membuatku tersiksa kali ini, tidak seperti permainanku pada dirinya. Lalu ia menggerakkan cukup cepat. Namun aku merasa tubuhku akan mencapai klimaks.

“Ahhh uhhhh f*** Yein aku mau keluar...” ucapku dengan nafas yang tak beraturan

“Hmmmppppphhhh”

            Ucapanku tak digubris olehnya, ia malah mendaratkan ciumannya dengan ganas. Aku mulai tak tahan, tubuhku merasa menegang dan lemas. Lalu aku menyuruh Yein untuk menyingkirkan nya. Akhirnya aku mulai klimaks dan cairan putih keluar begitu banyak dari dalam milikku. Aku merasa lega terbebas dari penjara nafsunya yang membuatku tersiksa. Yein menaruh nya dan berbaring disampingku.

“Mijoo... kau memang luar biasa... aku menyukainya... kau benar-benar pemain hebat”

“Kau juga... tetapi kau memainkan tubuhku terlalu liar... kau membuatku hampir mati”

“Hahaha Mijoo”

            Lalu kami tidur bersama dalam satu ranjang menunggu pagi menjelang, menghadapi jadwal yang begitu padat

-END-

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet