000

30411

Mereka hanya berdua di ruangan itu. Bersisian pada sofa di depan teve yang menyala. Lampu sengaja dimatikan. Setoples biskuit coklat dan dua cangkir kopi berada di atas meja. Krystal bergulung dalam selimut, sementara Kyungsoo menguap menahan kantuk.

"Filmnya tidak seru, efeknya buruk dan pemainnya tidak lebih ganteng dari kamu." Krystal berkomentar. Ia meminum kopinya dan mengernyit kemudian. "Ugh ini sudah dingin, dan rasanya sangat pahit... Tapi aku suka." Ia meletakkan kembali cangkirnya kemudian melihat Kyungsoo. "Kyung, kamu tau, aku menyukai kopi sebanyak aku menyukai kamu," katanya.

"Krys,"

"Yah?"

"Jangan diteruskan!!"

"Tentang apa?"

"Rasa suka kamu ke aku,"

"Kalau aku tidak mau?"

Kyungsoo terdiam sejenak. Menarik napas dalam-dalam, ia melihat mata Krystal yang penuh ambisi. Ambisi untuk menjadikan Kyungsoo milikinya seutuhnya.

"Aku akan pergi."

Mendengar itu Krystal tertawa terbahak, suaranya mengalahkan suara teve. "Kyung percaya sama aku, kemanapun kamu pergi aku pasti akan menemukanmu dan membawamu kembali."

Tangan Kyungsoo mengepal kuat-kuat di sisi tubuhnya, rasa kantuk menghilang entah kemana. "Kamu sakit Krystal!!"

"Yah, aku sakit karena terlalu mencintai kamu,"

"Tapi aku GAY!!"

"Karena itulah aku membunuh si pesek Kai, biar kamu straight dan jadi milikku seutuhnya."

Rasanya Kyungsoo ingin menangis. Bayang-bayang kenangan bersama pacarnya Kai yang dibunuh Krystal seminggu lalu membuat hatinya teriris-iris. Dia dendam dan marah pada Krystal.

"Dasar EDAN!!"

Kyungsoo bersumpah, setelah ini ia akan ke dapur, mengambil pisau lalu menggorok leher Krystal sampai mati. Yah setelah ini. Setelah filmnya selesai, karena jujur saja filmnya terlalu seru untuk dilewatkan.

 

Fin..

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet