Apakah waktu bisa menghentikan segala nya?

Di saat kehidupan terus berjalan,

Kematian dan kelahiran terus mengelilinginya

Dan aku pun sedang menunggu waktu kematian ku datang

Di saat aku sendiri sedang mencari cinta terakhir ku

 

Ini adalah kisah seorang pria dewasa yang sedang menghitung hari

Dan aku tidak ingin kisah ini dikasihani

Perhatikan kisah ku dan jangan buat ini sebagai kisah yang membuat kalian menangis

Di saat kalian sedang membaca atau pun mengingatnya … 

-----

*Chapter 1 :

Rintik-rintik hujan sedang membasahi permukaan bumi dengan lembut. Terdengar nyanyian lembut dari peri angin yang sedang meniupkan aroma basah dari hujan yang turun.

Aku berjalan dengan sangat hati-hati karena aku tidak ingin gaun putih yang sedang ku kenakan terkena kubangan air dan membuatnya jadi kotor.

Dengan pelan-pelan aku berjalan menuju sebuah tempat, dengan tangan yang begitu sibuk memegang sebuket bunga mawar merah dan payung berwarna biru langit polos mungkin aku terlihat seperti sedang pergi berkencan.

Ya, aku memang sedang dalam keadaan seperti itu.

Sesampainya di tempat tujuan, aku menaruh bunga mawar merah tersebut dan menyapa diri nya ..

“ Selamat pagi, apa kabar nya diri mu?! ”

“ Hari ini turun hujan, apakah kamu bahagia dengan semua ini? ”

“ Kamu sangat suka dengan hujan, bukan? ”

“ Hari ini adalah hari dimana kita berdua pernah mengikrarkan janji manis kita berdua,

Bahwa kamu akan selalu menjaga diri ku meskipun kamu sudah tidak berada di sisi ku lagi ”

“ Dan di kehidupan selanjutnya, kamu akan mencari diriku dan mengatakan ..  

In the afterlife I will greet my love again ”

“ Ingatkah kamu dengan semua itu? ”

 

Bila kalian semua berpikir, bahwa aku sedang berbicara dengan kekasih hati ku

Ada kemungkinan besar memang benar ada nya seperti itu, namun yang lebih benar ada nya adalah

Aku sedang berbicara dengan pusara orang yang ku kasihi, yang telah pergi meninggalkan ku untuk selama-lama nya

 

Setahun yang lalu,

aku bertemu dengan diri nya kembali tepat di hari yang sama namun berbeda tempat dan keadaan

Dia, seorang pria dewasa yang sedang menjalani kehidupan nya sebagai seorang pasien

Dan menunggu kematian nya datang tepat waktu sesuai diagnosa dokter

Sedangkan aku, hanya lah seorang perempuan yang dia harapkan tidak hadir

Karena dia tidak ingin ada seseorang di dalam hidup nya yang menjadikan dirinya sebagai kenangan yang tidak bisa terlupakan

 

Ia sangat mencintai hujan,

karena ia berpikir bahwa hujan bisa menghapus segala sesuatu yang ada di muka bumi ini

menghapus kesedihan tepat nya,

itu yang selalu ia katakan pada ku mengenai kesukaan nya terhadap hujan.

 

 

Hujan pun berhenti,

Dan aku pun mengelus pelan pusara nya

Tertulis nama paling indah yang pernah hadir dalam hidup ku,

“ R.I.P Sung In Kyu ”

Aku pun berusaha untuk tidak menangisi hal ini,

Ku coba untuk melukis sebuah senyuman dan menatap nanar photo nya

Terlihat wajah nya sedang tersenyum bahagia

Sama seperti di saat terakhir ia menatap ku dan kemudian menutup mata nya secara perlahan

Lalu pergi meninggalkan ku untuk selama-lama nya …

 

Aku pun segera pergi berlalu dari tempat itu,

Dan terus berjalan menuju sebuah kehidupan baru

Tanpa melupakan kehidupan sebelum nya

Bersama diri nya,

Bersama Sung In Kyu …

-----