Say You Love Me

Say You Love Me

Namjoo hanya bisa tersenyum ketika mendengar Sanghyuk berkata bahwa ia akan menyatakan perasaannya pada gadis yang disukainya. Anak laki-laki itu bilang padanya kalau ia akan melakukannya di hari kelulusan mereka.

“Memangnya kau sudah siap menyatakan persasaanmu padanya? Aku tidak yakin.” Namjoo menatap Sanghyuk dalam. Mencoba mencari tahu sendiri jawaban atas pertanyaannya.

Sanghyuk tersenyum kemudian mengangguk. “Aku sangat yakin. Kami sudah lama saling mengenal. Aku sudah menyukainya sejak lama, hanya saja baru siap untuk mengatakannya nanti.” Dada Namjoo rasanya sesak. Jawaban Sanghyuk tidak sesuai dengan harapannya.

“Sungguh? Siapa sih gadis itu? Kau bilang kau sudah lama mengenalnya.” Setahu Namjoo, Sanghyuk hanya berteman lama dengannya, Sungjae, Taehyung, dan Seolhyun. Mereka sudah berteman sejak sekolah dasar.

“Kau mengenalnya kok. Sangat mengenalnya malah.” Sanghyuk meminum jusnya dengan santai. Ia seolah tidak peduli dengan wajah Namjoo yang sedang menahan kesalnya. “Siapa? Mana aku tahu. Memangnya kenalanku sedikit!” “Yasudah tidak usah bertanya!”

Sebenarnya Namjoo ingin bertanya apakah gadis itu Seolhyun. Tetapi ia takut kalau Sanghyuk akan membenarkannya. Mengetahui Sanghyuk menyukai seseorang saja ia sudah kecewa. Apalagi kalau Sanghyuk berkencan dengan Seolhyun yang merupakan teman dekatnya.

Ya, Namjoo menyukai Sanghyuk.

 

***

 

Sejak hari itu, Sanghyuk selalu saja membicarakan gadis yang disukainya. Hal itu membuat Namjoo kesal. Tidak hanya telinganya tapi hatinya juga terasa terbakar. Mengapa Sanghyuk tidak mengerti juga sih kalau Namjoo menyukainya? Padahal sikap Namjoo belakangan ini sudah cukup jelas menunjukkan kalau gadis itu cemburu.

“Oh, jadi kau membeli kalung untuknya? Hebat. Kau dapat uang dari mana?” Namjoo menanggapi curahan hati Sanghyuk dengan malas. Ia berharap agar Sanghyuk berhenti bercerita tentang gadis menyebalkan itu. Ya, menyebalkan menurut Namjoo karena gadis itu berhasil membuat Sanghyuk menyukainya.

“Ya. Tentu saja dari uang tabunganku. Bukan kalung mahal sih, tapi kan yang penting niatnya. Awalnya aku ingin mencari pekerjaan untuk membeli kalung yang sedikit lebih mahal. Tapi kau tahu kan sebentar lagi kita ujian? Aku tidak ingin nilaiku jelek.”

Sanghyuk bahkan ingin mencari pekerjaan hanya untuk membelikan gadis itu kalung? Yang benar saja! Namjoo pikir Sanghyuk sudah dibutakan cinta. “Kau ingin mencari pekerjaan hanya untuk membelikannya kalung? Kau gila! Kita ini sebentar lagi ujian.” Namjoo membanting buku di depannya membuat Sanghyuk hampir lompat dari bangkunya. Bahkan teman-teman sekelas mereka ikut terkejut.

“Ya karena itu aku tidak jadi mencari pekerjaan! Kenapa harus banting buku segala sih?!” “Memang kenapa? Kau tidak suka? Sudahlah aku ingin beli susu di kantin.” Namjoo pergi begitu saja tanpa mempedulikan Sanghyuk yang bingung dibuatnya.

“Memangnya aku salah bicara, ya?” gumam Sanghyuk. Kalau saja Sanghyuk sedang bicara dengan Namjoo, gadis itu pasti sudah memukul kepalanya.

 

***

 

“Namjoo!” Suara Seolhyun memecahkan lamunannya. Namjoo menoleh ke arah Seolhyun yang sedang berdiri di depan kelasnya. Seolhyun tidak sekelas dengannya. Kalau boleh jujur, Namjoo sedikit lega karena itu. Ia tidak bisa membayangkan kalau Sanghyuk benar menyukai Seolhyun dan mereka sekelas. Namjoo pikir ia akan gila.

Gadis berambut panjang itu berjalan menghampiri Namjoo yang kini memusatkan perhatian padanya. “Ada apa, Seolhyun?” Namjoo mencoba mengusir rasa irinya terhadap Seolhyun. Hei, mereka teman dekat bukan? Lagipula belum tentu orang yang disukai Sanghyuk adalah Seolhyun.

“Aku ingin pinjam buku catatan matematikamu boleh? Punyaku tidak lengkap,” kata Seolhyun sambil duduk di depan Namjoo. Ujian tinggal seminggu lagi. Itu artinya hari kelulusan pun juga tinggal sebentar lagi. “Oh tentu saja boleh. Kau ingin meminjamnya sekarang?” “Besok ya, sekalian aku belajar di rumahmu. Bagaimana? Kau bisa kan?” Tidak mungkin Namjoo menolaknya, kan? “Bisa kok.”

“Terima kasih, Namjoo. Aku kembali ke kelas ya.” Seolhyun mencubit pipi Namjoo sekilas sebelum ia kembali ke kelasnya. Namjoo hanya tertawa pelan. Sejak dulu Seolhyun tidak pernah berubah, masih saja seperti anak kecil.

Baru saja Namjoo ingin membaca bukunya kembali. Tiba-tiba ada seseorang yang menaruh sebotol susu vanilla di depannya. Ternyata orang itu adalah Sanghyuk.

“Wah, untukku? Terima kasih. Aku tidak harus membayarnya kan?” Sanghyuk menggeleng pelan. “Oh iya, tadi aku bertemu Seolhyun di depan kelas. Dia bilang kalian akan belajar bersama besok di rumahmu. Dia mengajakku. Aku boleh ikut kan?” Namjoo hampir tersedak minumannya ketika mendengar ucapan Sanghyuk.

‘Seolhyun mengajak Sanghyuk untuk ikut belajar bersama besok! Jangan-jangan Seolhyun menyukai Sanghyuk. Bagaimana kalau gadis itu adalah Seolhyun?’ pikirnya. Sejak Sanghyuk cerita tentang dirinya yang menyukai seseorang, entah kenapa Namjoo mulai berpikir yang tidak-tidak. Sekarang ia mencurigai Seolhyun. Padahal wajar saja kalau Seolhyun mengajak Sanghyuk. Mereka teman lama bukan?

“Boleh boleh. Lagipula kalau pun aku melarangmu, kau juga akan tetap datang.” “Hahahaha aku jadi tidak enak.” Sanghyuk tertawa dengan lebarnya membuat Namjoo ingin menyumpal mulutnya dengan kotak susu.

Namjoo belum siap kalau Sanghyuk dan Seolhyun berkencan. Sungguh, Namjoo belum siap.

 

 

 

Ternyata doa Namjoo didengar Tuhan. Mereka tidak belajar bersama bertiga, tetapi berempat. Beruntunglah ia karena Sungjae ikut belajar bersama juga.

 

***

 

Hari berganti cepat sekali. Besok sudah hari kelulusan. Padahal rasanya baru kemarin mereka ujian. Namjoo, Sanghyuk, Seolhyun, dan Sungjae ternyata memilih universitas yang berbeda-beda. Kemungkinan mereka dapat bertemu lagi semakin kecil.

Namjoo duduk di halaman belakang rumahnya. Ia teringat perkataan Sanghyuk tadi siang. “Kau masih ingat kan, Namjoo? Besok aku akan menyatakan perasaanku padanya.” Sanghyuk terlihat bersemangat sekali. Seperti cintanya akan terbalas. Itu membuat Namjoo kecewa.

Mengapa Sanghyuk tidak bisa menyukainya? Mengapa Sanghyuk harus menyukai orang lain? Apa Namjoo tidak menarik baginya? Namjoo menghela napas berat. Setelah lulus mereka pasti akan sulit untuk bertemu. Apalagi kalau Sanghyuk sudah berkencan dengan gadis yang disukainya.

Namjoo sudah lama menyukai Sanghyuk. Ia ingin Sanghyuk mengetahui perasaannya selama ini. Namjoo tidak ingin menyesal karena tidak mengatakannya. Setidaknya Sanghyuk tahu perasaannya dan tidak akan melupakannya. Masa bodo dengan persahabatan mereka selama ini. Namjoo tidak peduli. Ia tidak ingin menyimpan rasa ini lebih lama karena rasanya menyakitkan.

 

***

 

Hari yang ditunggu semua siswa pun tiba. Hampir semua dari mereka membawa rangkaian bunga. Senyum menghiasi wajah semua orang yang ada di sana. Gedung sekolah yang biasanya sepi kini sangat ramai.

Namjoo kini sedang memperhatikan Sanghyuk yang sedang berfoto bersama teman-temannya, Seolhyun salah satunya. Sepertinya mereka belum puas berfoto. Namjoo sudah puas berfoto-foto tadi. Bibirnya sudah malas untuk tersenyum lagi. Entah itu karena terus tersenyum atau karena cemburu melihat Sanghyuk dan Seolhyun yang dari tadi berfoto bersama.

Sanghyuk terlihat tampan sekali hari ini. Namjoo sampai kagum dibuatnya. Bagaimana kalau ternyata Sanghyuk dan Seolhyun saling menyukai? Rasanya Namjoo tidak rela.

Acara kelulusan mereka sudah selesai sejak satu jam yang lalu, tetapi semua siswa tampaknya belum ingin pulang. Daripada terus melihat Sanghyuk yang masih asyik berfoto, ia memilih untuk memainkan ponselnya. Padahal sedari tadi ia hanya menyentuh opsi menu dan home.

Ponselnya hampir terlempar ketika Seolhyun tiba-tiba duduk di depannya. “Namjoooo. Aku pulang duluan ya! Aku harus bersiap-siap untuk nanti malam. Dia mengajakku berkencan malam ini. Doakan aku ya!” Seolhyun tersenyum malu ketika mengatakan dirinya akan pergi berkencan. Tetapi sayangnya Namjoo tidak.

“Kau akan berkencan dengan siapa?” Dada Namjoo tiba-tiba terasa sesak. “Rahasia hahaha. Kau mengenalnya kok. Sudah ya, Namjoo. Aku akan cerita padamu nanti. Dadah.”

Mungkin kah itu Sanghyuk? Namjoo rasanya ingin menangis.

 

***

 

“Kau akan menyatakannya kapan?” Suara Namjoo memecah keheningan di antaranya dan Sanhyuk. “Nanti malam,” jawab Sanghyuk singkat. Jawaban yang diberikan anak laki-laki itu langsung membuat Namjoo terdiam. ‘Jadi benar gadis yang disukai Sanghyuk itu Seolhyun?’ pikirnya. Jantungnya berdetak cepat. Rasa kesal, kecewa, sedih menjadi satu.

“Nanti malam?” Namjoo mencoba meyakinkan dirinya. Sanghyuk mengangguk cepat. “Ya, nanti malam. Aku sudah menyiapkan semuanya. Doakan aku ya. Semoga ia menerimaku.” Sanghyuk berbicara tanpa melihat Namjoo. Pandangannya tertuju ke langit. Ia tidak sadar kalau Namjoo menghentikan langkahnya dan tertinggal beberapa langkah darinya.

“Han Sanghyuk.” Sanghyuk menoleh dan mendapati Namjoo yang berdiri diam di belakangnya. “Namjoo, kena..” Perkataan Sanghyuk terpotong oleh Namjoo. “Aku menyukaimu.” Namjoo awalnya tidak berani menatap Sanghyuk, tetapi mengetahui Sanghyuk yang tidak memberikan respon apapun ia memberanikan diri untuk menatapnya.

Manik mereka bertemu. Namjoo mencoba menelusuri arti dari tatapan Sanghyuk. Tetapi tatapan anak laki-laki itu sulit diartikan. “Aku tidak bermaksud untuk menggagalkan rencanamu nanti malam. Aku hanya ingin mengatakan perasaanku yang sudah lama ku simpan. Rasanya sakit karena sudah terlalu lama. Aku tidak ingin menyesal karena tidak mengatakannya. Aku juga tidak memintamu untuk membalas pernyataanku ini. Aku hanya ingin kau tahu. Kedengarannya mungkin egois, jahat bahkan. Tapi aku tidak sanggup menahannya lagi. Setelah ini mungkin saja kita akan jarang bertemu. Tidak apa-apa kalau setelah ini kau tidak ingin bertemu lagi denganku. Setidaknya aku sudah mengungkapkannya.” Namjoo menangis. Wajahnya menunduk menghadap sepatunya. Walaupun ia bilang kalau ia sudah siap dengan apapun jawaban Sanghyuk, sejujurnya ia masih takut dengan jawaban yang akan diterimanya.

Sanghyuk berjalan menghampiri Namjoo kemudian menyentil dahinya. “Bodoh. Kau sudah menggagalkan rencanaku.” Sanghyuk tersenyum kecil. Namjoo mengangkat kepalanya. Manik mereka bertemu. Melihat Namjoo yang kebingungan akhirnya Sanghyuk menjelaskan maksud perkataannya tadi.

“Harusnya aku yang mengatakan itu padamu. Aku menyukaimu, Namjoo. Kau adalah orang yang aku sukai itu.” “Sanghyuk.. kau menyukaiku?” Namjoo tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Ini benar-benar sulit dipercaya baginya.

“Iya, aku menyukaimu. Seharusnya aku mengatakannya nanti malam. Tetapi karena sudah terlanjur yasudah. Kau mau kan berkencan denganku? Kau harus mau karena kau sudah menggagalkan rencanaku nanti malam!”

Senyum mengembang di wajah Namjoo. Ia tidak menyangka akan seperti ini akhirnya. Namjoo mengangguk cepat membuat Sanghyuk tertawa pelan.

Sanghyuk mengulurkan tangannya dan dengan pasti Namjoo menyambut uluran tangannya itu. Mereka pun bergandengan tangan sepanjang perjalanan pulang.

“Aku pikir gadis yang kau sukai itu adalah Seolhyun.” Sanghyuk menatap Namjoo terkejut. “Apa? Mana mungkin aku menyukai Seolhyun.” “Seolhyun bilang dia akan berkencan dengan seseorang malam ini. Lalu kau bilang, kau akan menyatakan perasaanmu malam ini juga. Aku jadi berpikir kalau gadis itu Seolhyun.”

“Namjoo. Kau belum tau ya?” “Tahu apa?” “Sungjae menyukai Seolhyun. Malam ini ia mengajak Seolhyun berkencan.” Namjoo menatap Sanghyuk dengan mata terbuka lebar membuat Sanghyuk tertawa geli. “Jadi Seolhyun akan berkencan dengan Sungjae? Mereka tidak memberitahuku. Awas saja!”

“Biarkan saja, itu urusan mereka. Lebih baik kau memikirkan tentang kita.”

Ya, benar apa kata Sanghyuk. Daripada memikirkan hubungan Seolhyun dan Sungjae. Lebih baik ia memikirkan hubungannya dan Sanghyuk. Kisah persahabatan mereka sudah berakhir tetapi kisah cinta mereka baru saja dimulai.

 

 

“Oh iya berarti kau membelikanku kalung dong? Aku tunggu ya kalungnya...”

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
DEERDEWI
#1
Chapter 1: uwaaa ada author namjoo ff lainnya~ kkk
kita harusnya bikin squad! XD
btw aku juga lagi suka banget sama hyuk-namjoo coupe gegara mereka selca bareng wkwk
cute cute cute~~
jinjineuntae #2
nice story!
dsytw09 #3
Chapter 1: berasa tukeran couple nih wkwk. capek hati mah kalo jd namjoo, ujian masih galau aja mikirin sanghyuk haha
oiya, bikin english ver dong /?
oiya lagi, author emng sering bkin ff cast namjoo kah? .-.