Click!! Suara pintu apartmen terbuka. Zombie Lelaki, berambut hitam, bermata mirip rubah yang lelah, berjalan menyeret kaki masuk ke dalam apartmen yang dijadikan asrama untuk grupnya. Setelah melepas sepatu, dengan sisa tenaga segera menuju kamar, lepas jaket, lepas celana jeans. Ganti baju, ganti celana, bawa pakaian dalam, menuju kamar mandi. Eh, sebentar, dia belok ke kamar sebelah, buka pintu dan menengok ke bagian atas kasur susun, "Ah, aku lupa mereka kan sedang di Jepang...", pikirnya, lalu menutup pintu.

Kembali ke tujuan awal, cuci muka, gosok gigi, mandi kilat, keramas kilat, keringkan badan dan rambut, pakai baju, balik ke kamar. menghempaskan tubuh ke atas kasurnya... Dukk!! Karena terlalu bersemangat, akhirnya bisa tidur juga setelah 12 jam lebih syuting, kepalanya membentuk rangka tempat tidurnya. Sambil kesakitan, dia memperbaiki posisi tidurnya, menarik selimut sampat menutupi badannya... Lalu, hilang ke dunia awang-awang.

1 menit...

2 menit...

5 menit...

10 menit... Lelaki itu sukses masuk ke dalam bagian tidur terdalam.

Crash!! suara sepasang simbal yang dipukulkan satu sama lain...

Tes! Tes.. tes... OK! Siap!

Selamat malam semuanya... Perkenalkan, Jung Jinyoung, 23 tahun! Saat ini anda pasti bertanya-tanya bagaimana bisa suara simbal tadi tidak membangunkan orang yang baru saja tidur tadi? Atau anda bertanya-tanya bagaimana bisa aku, Jung Jinyoung, memperkenalkan diri padahal baru 10 menit tadi terlelap? Ah, pasti anda pendengar baru. Untuk itu ijinkan aku menjelaskannya dengan lebih detail. Cukup perhatikan dengan seksama...

Welcome to The Jung Jinyoung Deep Sleep Monologue Show!!

Yup, acara ini dipersembahkan oleh Jung Jinyoung (divisi Otak dan Saraf) untuk seluruh Jung Jinyoung divisi yang lain. Anda masih bingung?

Baiklah, pernahkah anda mendengar bahwa setiap malam, saat tidur manusia akan memutar kembali semua memori yang direkam hari itu dan memilah-milah mana yang patut dipertahankan dan mana yang harus dibuang. Mengapa demikian? Karena kapasitas otak manusia terbatas, kalau semua disimpan begitu saja yang ada malah membuat manusia tersebut semakin terbebani dan sulit menerima informasi baru. Parahnya, tanpa seleksi memori manusia bisa stress dan berlanjut gila.

Tugasku sebenarnya memutar ulang semua memori itu, tapi tanpa aku pun otak akan segera memutar ulang semua kejadian tersebut. Jadi, aku berganti tugas, menjadi pemutar ulang semua perasaan yang dirasakan hari ini. Fungsinya? Sebagai pertimbangan mana memori yang harus disimpan dan dibuang. Jadi, untuk para pendengar pertama (?) Jinyoungie monologue show akan segera dimulai