HALO PARA READERS!! MISS ME? I KNOW YOU DON'T -_-"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Gantinya kau harus menjadi Namjachinguku." Ucap Sunggyu. "M...Mwo?!" Teriak Woohyun tak percaya. "Memangnya mengapa? Ada yang salah?" Tanyanya dengan wajah Tak bersalahnya.

"Bukan...Em...Maksudku, bukannya aneh bila kita adalah sahabat dari kecil, lalu berujung seperti drama?"

"Jadi, kau menolakku?"

"Ani... Aku tidak menolak."

"Lalu kau menerimanya?"

"Eh... Aku juga tidak menerimanya."

"Lalu kau apakan? Ayo beritahu aku! Tidak membalas perasaanku, tidak akan bebas dariku."

"Eh?! Perasaan?!"

"Iya, kau pikir aku tidak punya perasaan?"

'Katakan bahwa ini adalah mimpi...' Mohon Woohyun dari dalam hati. "Ani, ini bukan mimpi." Jawab Sunggyu.

"Eh?! Kau bisa membaca pikiranku?! Ehm, oke. Aku akan membalas perasaanku lewat pikiran." 'Aku akan menjadi Namjachingumu.'

"Jinjja? kau berbohong agar aku senang, kan?" Woohyun hanya menggeleng. "Ani, aku benar-benar mencintaimu dengan tulus. Saranghae." Mendengar ucapan yang keluar dari mulut Woohyun, Sunggyu pun tersenyum manis. "Nado Saranghae." Sunggyu lalu mencium pipi Woohyun yang memerah. Wajah Sunggyu juga mulai memerah. "Eyy, wajahmu sudah seperti stroberi." Goda Woohyun. "Sudah diam! Ayo kita kembali ke kelas!"

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> 

"Yah, Nam Woohyun.. Mengapa kau sedaritadi tersenyum seperti orang bodoh? Mengalami masa-masa terindah, eh?" Goda Dongwoo, tapi Woohyun masih tersenyum seperti orang bodoh. "Woohyun-ah." Belum ada respon. "Yah, Nam Woohyun!" Kali ini Dongwoo memukul kepalanya, dan berhasil! Woohyun akhirnya meresponnya. "Aish, kenapa sih?" Tanyanya. "Mengapa kau tersenyum sendiri, sih?" Dongwoo tanya balik. "Oh, karena..." Lama-lama Woohyun berbisik.

"Oh... Aku mengerti." Balas Dongwoo. "Aku juga begitu pertama kali mengalami yang namanya Cinta." Lanjutnya.

"Dongwoo-ya..."

"Ne?"

"Apakah kau tidak sadar?"

"Sadar apa?"

"Kita sedang diperhatikan oleh Sehun seonsaengnim."

"Mwo?!"

Lalu Dongwoo menoleh kearah Sehun seonsaengnim yang menatapnya dengan poker facenya. "Jang Dongwoo, Nam Woohyun! Keluar!" Perintah Sehun seonsaengnim dengan nada datar. Hoya dan Sunggyu yang mendengar perintah Sehun seonsaengnim pun tertawa keras. "Kalian berdua juga! Kim Sunggyu, Lee Howon!" Mereka berdua akhirnya berhenti tertawa.

Saat diluar kelas...

Suasana di luar kelas sangat sunyi. Hanya suara Sehun seonsaengnim yang sedang mengajar di dalam kelas. Akhirnya Woohyun mau mengeluarkan suaranya. "Makanya, kau jangan menertawakan atas penderitaan orang. Kan akhirnya kau juga ikut dihukum." Katanya sambil melihat kearah Sunggyu. "Naega? Hoya juga tahu! M