I’m Lay

By RUOLAN

Twitter acc: @lolanggs

            Disebuah kota kecil di China terdapat sebuah kota kecil yang dimana tinggal seorang anak kecil yang bermimpi untuk menjadi pop star di negaranya. Anak kecil tersebut selalu berlatih sepanjang waktu, ia menari dan menyanyikan berbagai lagu. Kemampuan vocal dan dance anak ini terus meranjak naik. Hingga suatu ketika Yixing menemukan sebuah jalan menuju kesuksesan.

Lambat laun waktu demi waktu terus berlalu, Yixing kecil mulai beranjak remaja. Yixing yang dikenal sebagai aktris yang baik hati pun mendapatkan hati para pemirsa. Dengan senyuman nya yang manis, remaja bertubuh sedang ini mampu memikat hati wanita sebaya nya. Bahkan dengan kemampuan vokal yang mumpuni, Yixing berhasil menjuarai sebuah ajang pencari kontes di China. Tentu hal ini pun terus membawa nama Yixing menuju puncak popularitas. Yixing mulai dibanjiri oleh tawaran kerja, hingga ia berhasil menjadi idl dan aktor yang multi-talent. Tuan Liu, merasa bersyukur karena telah menemukan sebuah bakat besar didalam tubuh Yixing. Dari kecil hingga Yixing meranjak dewasa, Tuan Liu lah yang membuat Yixing berhasil menuju puncak kesuksesan. Bahkan kepopuleran Yixing terus naik saat pria berbadan sedang itu meranjak dewasa. Yixing yang sudah berumur seperempat abad itupun semakin digilai oleh para gadis. Tuan Liu merasa jika sudah saatnya Yixing menggelar konser dunia. Namun sebelum semua itu dilaksanakan, Tuan Liu ingin Yixing untuk latihan privat dikediaman nya. Iya, sebab tuan Liu adalah seorang CEO dan seorang guru bagi Yixing selama ini. Tuan Liu memang sudah dikenal terlebih dahulu sebagai musisi yang berhasil mendirikan perusahaan rekaman yang cukup ternama di negeri bambu tersebut. Dan Yixing adalah salah satu aset paling berharga di perusahaan mereka.

Awal nya yixing nampak malu-malu saat dirinya baru saja pindah ke kediaman Tuan Liu. Tuan Liu hanya tinggal bersama putri semata wayang nya. Wanita itu bernama Yiyun. Liu Yiyun, nama yang cukup manis namun sepertinya wanita itu nampak tak bersahabat dengan dirinya. Buktinya saja, saat pertama kali ia menginjakkan kaki dikediaman Tuan Liu, wanita yang bernam Amber tersebut sudah menunjukkan ketidaksukaan nya. Yixing sebenarnya sangat ragu dan asing dengan keadaan dirumah ini. Tuan Liu sudah tak memiliki seorang pendamping, akibat sang istri telah dipanggil oleh yang maha kuasa terlebih dahulu. Yixing tak tahu kapan tepatnya Tuan Liu menyendiri, sebab semenjak ia dipungut oleh beliau. Tuan Liu sudah tinggal seorang diri dengan anaknya. Yixing tahu, betapa susahnya menjalani kehidupan sebagai Tuan Liu, beliau hidup seorang diri tanpa sosok seorang istri yang harus mengurus anaknya yang berkebutuhan khusus. Yiyun, anak dari Tuan Liu menderita kelumpuhan setelah mengalami kecelakaan saat dirinya berumur 15 tahun. Sisa hidup Yiyun hanya ia habiskan diatas kursi roda dan sellau mengurung diri didalam rumah. Yiyun tak pernah keluar dari rumah dan lebih memilih untuk melihat cahaya matahari dari balik jendela kamar nya.

            Seminggu sudah Yixing berada dirumah ini, hampir setiap pagi Yixing tak pernah bertatapan langsung dengan Yiyun. Nampaknya Yiyun lebih memilih untuk makan didalam kamar ketimbang makan bersama diruang makan. Tuan Liu mencoba menjelaskan jika Yiyun memang seperti itu dan meminta Yixing untuk terbiasa. Yixing hanya tersenyum lalu mengangguk pelan. Tuan Liu pun ikut tersenyum dan memegang tangan Yixing, beliau sudah menganggap Yixing sebagai darah dagingnya sendiri.

Yiyun menyuap sarapan paginya dengan malas, sudah seminggu ini ia merasa tak bebas. Setiap kali ia berkeliling didalam rumah. Pria asing bernama Yixing itu selalu saja ada didepan dirinya, terkadang pria asing tersebut berlatih dengan musik yang sangat keras dan membuat telinganya menjadi bising. Yiyun ingin marah, namun hal itu tak akan berguna sebab Ayahnya sudah terlanjur menyayangi Yixing ketimbang dirinya.

            Kali ini Tuan Liu pergi keluar kota untuk mengurus kerja kontrak dengan pihak perusahaan yang lain. Tinggalah Yiyun dan Yixing yang berada dirumah. Hari ini Yixing tak memiliki schedule apapun dan nampaknya ia bisa menghabiskan waktu untuk istrihat total dirumah. Yixing merebahkan badannya yang mulai keleahan akibat latihan keras yang ia lakukan beberapa jam lalu. Setelah mandi dan menganti pakaian Yixing bersiap untuk tidur. Yah, walaupun ini masih petang setidaknya ia bisa tidur dengan nyenyak. Yixing segera memejamkan kedua matanya dan mulai berjelajah ke alam mimpi.

Yiyun baru saja keluar dari kamarnya, setelah hampir seharian Yiyun tak kunjung keluar dari kamar. Akhirnya wanita berumur 24 tahun itu menunjukkan dirinya. Yiyun melihat kesekitar, nampaknya sang Ayah pergi meninggalkan dirinya lagi. Yiyun mengerakkan kursi rodanya dan menuju dapur untuk mencari cemilan. Perut Yiyun terus saja keroncongan sedari tadi, ia sudah tak bisa menahan rasa lapar yang terus meyiksa. Dengan perlahan Yiyun berusaha mengambil beberapa makanan yang ada di dalam lemari pendingin. Setelah berhasil mengambil beberapa makanan kecil dan coklat yang ada. Yiyun mulai menjalankan kursi rodanya kearah lain. Yiyun inging membuat kopi hangat untuk dirinya sebab dimusim dingin seperti ini kopi hangat adalah pilihan terbaik untuk diminum. Rak yang cukup tinggi membuat Yiyun nampak kewalahan, dengan kondisi dirinya yang berada diatas kursi roda membuat dirinya tak bisa bergerak dengan leluasa. Yiyun terus berusaha untuk mengambil serbuk kopi yang berada diujung meja dan tanpa sengaja Yiyun menyenggol wadah yang berisi air panas. Yiyun berteriak akibat tangannya terkena percikan air panas, tangan Yiyun memerah. Yixing yang mendengarkan teriakan seseorang pun terbangun, Yixing bergegas keluar dan melihat keadaan di luar. Benar saja, saat ini Yixing melihat Yiyun yang memegang tangannya yang melepuh dengan sigap Yixing menemui Yiyun dan bertanya apakah Yiyun baik-baik saja. Yiyun tak menyahut, Yixing kembali bertindak ia bergegas untuk pergi ke belakang dan mengambil sebuah pasta gigi ditangannya. Dengan cekatan Yixing meraih tangan Yiyun dan mengoleskan pasta gigi tersebut ketangan Yiyun.

“Ini akan mengurangi bekas luka mu.” Ucap Yixing seraya mengoleskan pasta gigi ditangan Yiyun. Yiyun tak banyak berbicara, ia hanya meringis kesakitan setiap kali ia merasakan rasa perih ditangannya. Akhirnya Yixing pun selesai mengobati tangan Yiyun, Yixing bergegas untuk mengambil kotak P3K dan mendorong kursi roda Yiyun untuk pergi ke ruang tengah.

            Semenjak kejadian itu, sikap Yiyun kepada Yixing lambat laun semakin mencair. Jika awalnya Yiyun sangat membenci Yixing bahkan tak bisa makan bersama dengan Yixing. Kali ini Yiyun malah seakan terbiasa dengan keberadaan Yixing disampingnya. Yah, walupun Yiyun masih enggan mengakui rasa ketertarikannya terhadap Yixing namun setidaknya ia tak bisa menyembunyikan rasa kagum terhadap diri Yixing. Setiap kali Yiyun melihat Yixing yang sedang berlatih membuat Yiyun semakin terpana. Keringat dari tubuh Yixing seakan berkilauan dimata Yiyun, Yixing tak pernah sedikitpun bermalasan dalam latihannya. Yixing selalu saja bersikap serius dan tegas dengan dirinya sendiri. Hingga akhirnya Yixing jatuh sakit akibat terlalu lelah dalam sesi pelatihan. Tuan Liu bahkan sempat menyuruh Yixing untuk istirahat total namun Yixing menolak dan mengatakan dirinya akan mengadakan konser bagaimanapun keadaan nya. Tuan