you are mine, aren't you ?

Kekasih Sepenggalah

haii readers.. ^^

author kembali dengan Kekasih Sepenggalah

mian ne kalau updatenya sedikit2.. hehe.. banyak yg request yaa

tapi author punya pertimbangan sendiri kenapa gak posting banyak

author sedih kalau ternyata masih banyak pembaca pasif yang g ikut mensupport cerita ini.

kalian sumber semangatku heheh

tapi terimakasih banyak buat readers yang udah bersama cerita ini sampe sekarang dan memberikan support serta komentarnya..

#bighug sayaang kalian ^^

 

“Kyuhyun..” suara berat itu teredam di pundak belakang Kyuhyun. Pria pucat itu nampak bergetar menahan takut. Mengingat ini adalah area pribadi Choi Siwon, dan tak seorangpun dapat menyelamatkannya sekarang. “aku merindukanmu”

            “APA??”

            Cup. Benda kenyal menyusupi belakang telinga Kyuhyun. “aku merindukanmu” lagi bisikan berat dan sarat akan nafsu itu mengaduk isi perut Kyuhyun.

            “Si.. Siwon-sshi, ini di ruang tamu.. ku mohon, ada banyak orang” suara Kyuhyun bergetar. Mata bulatnya bergerak gelisah. Ia tak bisa melepaskan pelukan Siwon dari tubuhnya. Pria kejam itu terlalu kuat.

            “hanya kita berdua, Kyuhyun” Kyuhyun sayup-sayup mendengar ucapan Siwon, karena CEO Choi itu tengah sibuk menyiumi tengkuknya.

            “BERDUA??” lagi-lagi Kyuhyun berteriak. Secepat kilat tubuhnya berputar menghadap Siwon, sehingga membuat hidungnya tak sengaja membentur bibir dan gigi Siwon. “akkh!”

            “pfftt!” Siwon menahan tawanya melihat pemuda pucat dihadapannya meringis kesakitan. “apa kau selalu berteriak seperti ini, tuan Cho?”

            “kau pikir aku wanita? Tentu saja tidak. Aku pria terhormat, Choi Siwon-sshi!” ujar Kyuhyun dingin.

            Siwon, pebisnis muda itu tak menjawab, ia malas menanggapi kata-kata Kyuhyun saat ini. Entah mengapa mendengar kata ‘pria’ dari mulut Kyuhyun membuatnya merasa jengah. Siwon lebih memilih mengangkat koper kecil Kyuhyun  menuju anak tangga, dan meninggalkan pemuda pucat itu terbengong sendirian.

            “Siwon-sshi?” ujar Kyuhyun menghentikan langkah ketiga Siwon di anak tangga

            “hem?” jawab Siwon sekenanya. Entah hilang kemana hasratnya pada leher pemuda pucat itu.

            “kau mau kemana?” tanya Kyuhyun ragu. Ia agak terkejut melihat perubahan sifat Siwon yang begitu cepat. Bukankah Choi monster ini tadi sedang mesum-mesumnya dengan tengkukku?

            Tanpa berbalik menatap Kyuhyun, Siwon mengangkat koper kecil itu segaris pundaknya, membuat Kyuhyun mengarahkan atensinya pada benda mati itu. “menaruh barangmu ke kamar” ujarnya datar lalu kembali menapaki anak tangga

            Kyuhyun mengernyitkan dahi. Dia marah? Heii! Harusnya aku yang marah karena pria kurang ajar itu menciumi tengkukku. HELL!

            Mata bulat itu melirik ke kanan kiri. Tak ada orang disana. Hanya kita berdua. Deg! Kyuhyun teringat perkataan Siwon bebarapa menit lalu. Jadi Choi mesum itu tidak bohong?

“Siwon-sshi!”

            Siwon melirik sisi kirinya. Kyuhyun dengan cepat berlari menuju anak tangga dan melewatinya dengan cepat, tak heran jika sekarang pria bermata bulat itu tersengal-sengal.

            “aku menginap dimana?” ujar Kyuhyun basa-basi ketika langkah mereka berhasil menapaki anak tangga terakhir dan berjalan mengikuti Siwon menuju koridor sebelah kanan tangga. Siwon tak menjawab. Hanya telunjuk kanannya yang bergerak menuju salah satu pintu di ujung koridor.

            Wow! Ujar Kyuhyun dalam hati. Terlalu malu untuk diucapkan langsung. Mereka telah masuk ke salah satu kamar di mansion Siwon. Kamar yang ditunjuk Siwon tadi sebagai kamar tempatnya menginap selama berada disini. Kyuhyun masih asyik melihat sekitar, sementara Siwon meletakkan koper bawaannya ke atas ranjang dan membukanya.

            “dimana kamarmu, Siwon-sshi?” celetuk Kyuhyun.  Bagaimanapun ia tak betah didiamkan seperti ini oleh si tuan rumah.

            “menurutmu?” jawab Siwon sekennya. Ia tengah berkutat pada pakaian Kyuhyun.

            Mana aku tahu, bung! “aku baru disini, Siwon-sshi. Mungkin jika aku membutuhkan sesuatu, aku bisa bertanya ke kamarmu” ujar Kyuhyun se sopan mungkin.

            “bingo! Dan sekarang kau telah menemukanku!” jawab Siwon masih dengan wajah tertekuknya.

            “APA??”

            “berhenti berteriak!”

            “mak- maksudmu kita sekamar? Aku? Kau?”

            “kau pikir aku membayarmu untuk apa?” Siwon menyeringai dingin. Kyuhyun terpaku.

            “benar. Kau menginginkan tubuhku.” Ujarnya lirih. Ya, Kyuhyun kembali ke realita. Ia disini tak lain untuk memenuhi kewajibannya sebagai milik Siwon. Siwon melihat kepedihan itu di mata Kyuhyun. Namun kembali berkutat dengan pakaian pemuda pucat itu.

            “kau hanya membawa sedikit baju?” tanya Siwon kemudian. Ia agak risih melihat Kyuhyun yang sibuk dengan pikirannya sendiri.

            “eh? I, iya. Aku tak tahu berapa lama akan tinggal disini, jadi-“

            “cukup lama, kurasa” potong Siwon seketika.

            Hati Kyuhyun mencelos. Ya Tuhan! Pemuda ini tak bisa membayangkan ia akan menjadi budak seks pebisnis termuda Korea itu. Jika bukan karena perusahaan dan Kyuri, sampai mati pun tak akan dibiarkannya kulit pucat itu tersentuh pria sedikitpun. Tuhan aku bukan gay!

            “Cho Kyuhyun!” geram Siwon, membuat Kyuhyun tersadar dari lamunannya. “ selain suka berteriak, apa kau juga suka melamun?”

            “kurasa yang  kedua lebih tepat, tuan Choi” Kyuhyun tersenyum  kecut melihat wajah kesal Siwon. Ia berjalan menghampiri ranjang tempat pemuda Choi itu berada. Kyuhyun mengambil tumpukan pakaian yang sudah dilipat kembali oleh Siwon setelah keluar dari kopernya, kemudian berjalan menuju lemari dekat jendela. Kyuhyun menata tumpukan bajunya di dalam lemari. Harum khas Siwon terkuar dari lemari kayu itu. “apa tidak masalah jika aku menaruh pakaianku disini?” tanya Kyuhyun.

            “sesukamu, Kyuhyun”

----

 

            Kyuhyun terjaga ketika waktu  telah menunjukkan pukul sembilan malam.  Setelah  acara ‘mari membereskan pakaian Kyuhyun’ selesai, Siwon meninggalkannya karena ada rapat mendadak. Berakhirlah Kyuhyun yang  mati kebosanan. Mansion itu benar-benar besar dan sepi. Bibi Kim ternyata hanya bekerja sat pagi hari. Itupun sekedar membersihkan rumah dan memasak. Meskipun terdapat 3 orang tukang kebun, mereka juga berlaku sama seperti bibi Kim, setelah selesai dengan tugasnya mereka  akan tinggal terpisah di bagian mansion yang lain. Ternyata bangunan klasik sederhana yang dilihat Kyuhyun ketika pertama kali memasuki gerbang mansion Siwon adalah flat tempat pekerja rumahnya tinggal. Kyuhyun malas untuk berkeliling lebih jauh dan pria ini akhirnya memilih untuk tidur di sofa santai balkon kamar Siwon.

            “bukankah tadi aku tidur di balkon?” ujarnya pelan sambil sesekali menguap.

            Kriiuuukkk. Kyuhyun memegangi perutnya. Sedari pagi pemuda itu belum memasukkan asupan apapun ke dalam  perutnya. Ia memutuskan untuk turun ke dapur dan mencari sesuatu yang bisa dimakan.

            Ketika menuruni anak tangga, kaki jenjangnya sempat terhenti melihat pemandangan tak biasadari salah satu tepian ruangan. Sosok pemuda berbadan atletis tengah berkutat dengan laptop dan berkas-berkasnya, yang membuat aneh adalah pria dengan wajah tak ramah itu berkutat dengan pekerjaannya ditemani oleh seekor anjing yang tengah tertidur di pangkuannya dan ia sendiri bekerja menghadap ke dinding kaca pembatas ruang tamu dan kolam renang.

            “sudah bangun?” tanya Siwon. Tanpa melihatpu ia tahu suara langkah itu adalah milik Kyuhyun.

            “hem. Aku ingin ke dapur” Siwon melirik ke arahnya.

            “aku membelikanmu beberapa makanan. Ada di atas meja”

            “hem” Kyuhyun melangkahkan kakinya menuju ruang dalam di salah satu sudut ruang tamu. Disana biasanya bibi Kim berkutat dengan masakan untuk tuannya dipagi hari.

Hati Kyuhyun mencelos. Pizza dan cola. Ini yang kau sebut makanan, Choi? Kyuhyun sudah terlalu bosan untuk memakan masakan siap saji seperti ini. Ya, semenjak Kyuri terlalu sering menginap di rumah sakit, Kyuhyun kurang menjaga pola makannya. Beruntung ada Il Woo yang terlalu cerewet untuk mengingatkannya sehingga pola hidupnya agak tertolong. Kini ia sedang tak memiliki beban, itu berarti tak ada niat untuk pria ini memakan makanan membosankan itu.

            “Siwon” pemuda yang dipanggil namanya itu menoleh. Kyuhyun tengah menatap malas ke arahnya.

            “apa pizza nya sudah dingin, Kyuhyun? Kau bisa memanaskannya agar lebih enak”

            Kyuhyun memutar bola matanya malas. “apa begini kehidupanmu setiap malam?” bukannya menjawab, Kyuhyun malah balik bertanya. Membuat Siwon mengernyitkan dahinya, bingung.

            “wae?”           

            “tsk! Tak kusangka raja bisnis sepertimu hidup serampangan seperti ini” Siwon termangu. Apa Kyuhyun baru saja memarahinya? Belum sempat Siwon melayangkan protes, tamu agungnya itu sudah menghilang kembali ke dapur. Siwon tak ingin ambil pusing. Pertemuan dengan kolega barunya hari ini membuat tenaganya cukup banyak terkuras, ditambah lagi kontrak yang harus ia selesaikan malam ini menghantui pemikirannya, sampai fokus itu kembali berakhir ketika mencium wewangian yang mengganggu indra penciumannya.

            Apa Kyuhyun memasak?

            Penasaran dengan wewangian itu, Siwon beranjak dari kursinya setelah meletakkan anjingnya dengan sayang ke atas kursi tempatnya duduk. Makin dekat dengan dapur, bau harum masakan semakin menguar, menggelitik indera penciumannya. Siwon mulai merasa lapar. Ia sendiri tidak sadar jika perutnya belum diisi apapun sejak pukul sembilan pagi. Siwon terpaku ketika menginjak ambang pintu dapur. Sosok putih tengah berkutat dengan bahan masakan dan  peralatan dapur di mansionnya. Hati pemuda ini menghangat.

            “jangan pernah kau bawa makanan seperti itu lagi dihadapanku!” ujar Kyuhyun tanpa melihat Siwon.

            Siwon hanya diam. Ia lebih memilih untuk menarik kursi dan duduk rapi di atasnya.

            “aku heran, sajangnim sepertimu hidup tidak terurus seperti ini. Kau kaya Siwon, kenapa bibi Kim dan pekerja lain hanya diperbolehkan kerja pagi?”

            Trak! Kyuhyun meletakkan semangkuk captjai dan ayam goreng  ke atas meja. “lihat dirimu! Jika kau sakit siapa yang akan tahu? Tak ada satu orangpun di mansion ini” Kyuhyun terbawa suasana. Sudah lama ia tak berceramah seperti ini. Biasanya, Kyuri lah bahan ceramahannya, jika gadis itu tak menuruti perkataannya. Pemuda itu tak menyadari jika sedari tadi sosok lain di ruangan itu tersenyum tulus memandangnya.

            “aku tak suka keramaian, Kyuhyun!”

            “for God shake, Siwon! Kau butuh mereka untuk mengurusmu! Bukan hanya mansionmu” Kyuhyun mendelik. Ia sangat mementingkan kesehatan. Mungkin pria ini trauma akan kesehatan, mengingat keluarganya sangat sensitif akan hal itu.

            “ada kau”

            Bang! Dua kata itu memukul telak mulut Kyuhyun yang semakin semangat berceramah ria. Jarak Kyuhyun dari tempat Siwon duduk, memudahkan pemilik rumah ini untuk mendekap perut Kyuhyun.

            “Kyuhyun” panggil Siwon, ketika Kyuhyun masih terpaku di tempatnya. “boleh aku makan, sekarang?”

            Deg! Bolehkah Kyuhyun menyebut Siwon tampan sekarang? Demi apapun, melihat Siwon sang CEO Choi grup yang terkenal bertangan besi dari atas seperti ini membuat Siwon terlihat begitu bersinar dan tampan.

            WHAT?? TAMPAN? Ada apa denganku!

            “Kyuhyun?”

            “eh? Ah.. sebentar” cepat-cepat pemuda pucat itu melepaskan dekapan Siwon di perutnya. Ia berjalan menuju pantri dan mengambil dua mangkuk nasi.

            “ku kira hanya aku yang lapar disini” ejek Kyuhyun setelah menyodorkan semangkuk nasi putih untuk Siwon, dan duduk nyaman di kursi seberang.

            “masakanmu enak” Siwon tak menanggapi sindiran Kyuhyun. Ia sibuk dengan lauk pauknya, meskipun sederhana

            “tentu saja! Aku terbiasa mengurus diriku sendiri!” dan juga Kyuri! Batin Kyuhyun. Ia tersenyum bangga. Yah Kyuhyun sebenarnya memiliki jiwa narsisme tinggi.

            Siwon tersenyum melihatnya. “apa kita tidak perlu mempekerjakan bibi Kim lagi?”

            “APA?”

            “bukankah kau pandai mengurus diri?”
            “tapi kau juga butuh pengurus, Siwon!”

            “bukankah ada kau, Kyuhyun?”

            “APA?”

            “bukankah kau milikku?”

            “WHAT?”

            “kau! Milikku, kan?”

----

 

            Seorang pemuda bertubuh atletis berjalan di koridor parkir mobil. Kaki jenjangnya menapaki lantai dengan ringan. Pemuda itu berdendang lirih, kentara sekali mood nya tengah baik saat ini. Choi Siwon, nama yang tertera di tas jinjing miliknya. Sebuah tas kulit hitam yang hanya dimiliki olehnya di Korea. Pria berusia muda untuk ukuran pengusaha papan atas itu mengukir senyum ketika menatap pantulan dirinya di dinding lift. Ia tengah bediri sendiri kini, menuju lantai 14 sumber kesibukannya. Pria ini membenahi penampilannya. Bibirnya kembali menebar senyum ketika teringat kejadia tadi pagi. Cho Kyuhyun menyiapkan pakaian untuknya.

            Sejak percakapan di dapur mansionnya semalam, pemuda bernama Kyuhyun ini tak henti menekuk wajahnya. Kata ‘milikku’ bagi Choi Siwon memilik sejuta makna. Termasuk menjadi perawatnya di rumah. Kyuhyun tak bisa berkelit atas tuntutan Siwon. Bukankah  ia telah menandatangi perjanjian itu? Siwon tersenyum melihat dasi yang dipakainya. Golden. Ia memang mengerti fashion, tapi tak pernah mencoba menggunakan warna itu untuk bekerja. Kyuhyun memilih dasi ini untuknya. Entah mengapa, semua yang diberikan Kyuhyun adalah baik menurutnya. Meskipun pria pucat itu seperti tak ikhlas melayaninya. Siwon tersenyum getir.

----

 

 

Lain Siwon, lain Kyuhyun. Seperti yang dikatakan Siwon, pemuda ini tak henti menekuk wajah tampannya. Siwon semakin menyiksanya. Awalnya Kyuhyun berpikir Siwon akan menjadikannya manekin seks yang harus melayani pria itu kapan saja. Tapi ternya, Siwon malah menjadikannya budak dalam arti sebenarnya. Pemuda bertubuh sempurna itu memintanya untuk menghandle semua keperluannya, beruntung Kyuhyun protes habis-habisan memperjuangkan hak waktunya.

“Setidaknya biarkan bibi Kim dan pekerja lain mengurus rumahmu selagi aku bekerja, Tuan Choi! Berikan aku waktu untuk bernapas dengan segudang tugas kantor dan semua keperluanmu, Choi Siwon-sshi! Kau mau aku cepat mati sebelum berhasil melunasi hutangku, eh?”

Ya. Perkataan panjang lebar itu berhasil melonggarkan permintaan Siwon. Kyuhyun hanya bertugas mengurusnya saja, sementara pekerjaan membersihkan rumah tetap dipegang oleh bibi Kim dan pekerja lainnya. Lingkaran hitam tercetak cukup jelas di pelupuk mata Kyuhyun. Pria ini baru beristirahat tiga jam dan kini harus kembali ke rutinitas kantor dengan sejuta tugas dari Siwon. Setelah adegan makan malam heboh semalam, Siwon tak mengulur waktu untuk mengajari Kyuhyun berbisnis. Ia ternyata serius dengan perkataannya pada rapat direksi lalu. Pukul 3 Kyuhyun benar-benar tertidur di meja kerja tempat Siwon memberikan kuliah malamnya. Dan paginya ia harus menyiapkan keperluan Siwon bekerja. Namun dibalik itu Kyuhyun bersyukur karena sampai sekarang Siwon belum menyentuhnya terlalu jauh. Terbukti Siwon hanya meraup bibirnya sebagai ucapan selamat bekerja tadi pagi.

Pletak!

            “yak Cho Kyuhyun! Dengarkan aku ketika aku sedang berbicara, bocah  nakal!”

            Dan kepalan tangan Jung Il Woo membangunkan Kyuhyun dari lamunannya hari ini.

----


please support and comment ya.. ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Arifa17 #1
Chapter 41: Tetep ku tunggu kak
alfireindra #2
Chapter 40: Author lanjt
cacanaruchan #3
Chapter 41: ka ditunggu update selanjutnya, ga sabar banget hihihi semangat kaa
PathofLight
#4
Chapter 41: semangatttttttttt
Dust17 #5
Chapter 39: Masih nungguin sekali 🧘🏻‍♀️
hani1709
#6
Chapter 40: Disapa author nya 1 th yg lalu,, update lg ntar th dpn lg ya eonn 😹😹
Lizy01 #7
Chapter 40: ya ampun kak di lanjut atuh ceritanya, ini kita para reader kekasih sepenggalah masih nungguin sampe lumutan, berasa digantung brp lama kyk jemuran :(
hani1709
#8
Chapter 40: Kak..kirain mau dilanjutin cerita nya,, qt dah nunggu ampe tahunan nih bwt baca kelanjutannya
Chotuyun #9
Chapter 40: Lanjut Dong hehehe
fukuyasachi #10
Chapter 40: Yaampun kemana aja aku, ceritanya sebagus ini 😭👍
Ditunggu kelanjutannya ya kakk 🥰💙