Deja-vu Distorted

Deja-vu Distorted
Please Subscribe to read the full chapter

Dia selalu mengetahui keinginanku.

Dia selalu memenuhi keinginanku.

Dia selalu mengerti aku.

Dia selalu ada disisiku.

Dia selalu, selalu ada walau di saat aku tak ingin dia ada.

Dia menjagaku.

Dia… Dia menjagaku karena aku miliknya.

Tapi, dia tidak tahu. Dia menjagaku karena dia…

Dia milikku.

.

.

.

Seorang wanita cantik dan anggun turun dari mobil sedan mewahnya. Kaki jenjangnya yang beralaskan sepatu high heels bermerek menapaki karpet merah yang sengaja digelar untuk perhelatan akbar tahunan itu.

Pesta penganugerahan untuk mereka yang berkecimpung di dunia drama musikal akan segera dimulai. Para bintang dan pendukung dari berbagai drama musikal sudah berkumpul dan siap berkompetisi dan mendengar siapa saja yang berhak membawa piala serta kebanggaan menjadi yang terbaik.

Semua orang tidak terkecuali wanita cantik tadi.

Senyum manisnya selalu menghiasi wajah rupawan pemilik suara indah itu. Bola matanya yang bulat berwarna coklat madu terlihat berbinar melihat antusias para pencari berita dan tentu saja para penggemarnya.

Dengan balutan dress panjang berwarna merah menyala yang terbuka di bagian punggung tersebut, wanita itu berjalan penuh percaya diri menuju lokasi acara sambil sesekali berhenti untuk berpose di depan kamera dan melakukan wawancara singkat pembawa acara acara bergengsi tersebut.

Semua orang memperhatikan wanita itu. Semua orang mengagumi kecantikan dan keanggunannya. Semua orang menyukai sikapnya yang ramah. Namun semua orang juga harus menahan rasa iri mereka karena keberuntungan yang dimiliki oleh sang wanita.

Bukan hanya karena cantik, kaya, berbakat, pintar atau semua hal-hal baik yang ada padanya. Namun rasa iri itu timbul karena wanita itu memiliki seseorang yang selalu setia mendampinginya kemana pun dia berada.

Pria yang sekarang berdiri di samping sang wanita cantik tersebut merupakan pengusaha muda yang sukses. Salah satu orang terkaya di negara gingseng itu. Cerdas dan tampan. Bujangan yang sebentar lagi akan melepas masa lajangnya kepada si cantik disampingnya tersebut.

“Kyuhyun-ssi, terima kasih atas waktunya untuk wawancara dengan kami. Semoga sukses dan anda berhasil mendapatkan penghargaan di hari ini.” sahut salah satu pembawa acara red carpet itu membuat semua orang yang melamunan wanita yang bernama Kyuhyun atau Cho Kyuhyun itu tersadar.

“Terima kasih Dara-ssi. Kami permisi. Ayo sayang.” pamit Kyuhyun sembari mengapit lengan sang pujaan hati, Choo Shiyuan, pria tampan yang sangat irit senyum itu.

“KYAA!! Shiyuan oppa!!/Kyuhyun eonnie!!”

“Kyunnie!!”

“Shiyuan!!”

Begitulah cuplikan teriakan-teriakan dari para penggemar baik penggemar Kyuhyun maupun penggemar Shiyuan, meski Shiyuan sendiri bukanlah seorang public figure seperti halnya Kyuhyun. Suara-suara nyaring tersebut tetap terdengar sampai kedua sejoli serasi itu memasuki gedung perhelatan. Di dalam, teriakan para penggemar sedikit demi sedikit mulai menghilang dan tentunya hal tersebut membuat Shiyuan bisa bernafas lega.

“Saya benci mereka.” tukasnya tiba-tiba. Kyuhyun yang merasakan nada kesal dari sang kekasih hanya tersenyum sebelum mengusap lengan Shiyuan, berusaha menenangkannya.

“Tenanglah sayang.”

“Mereka berani bersikap seperti itu. Bahkan ada yang berani memandang dengan tatapan mesumnya. Saya ingin sekali membu…”

“Sstt. Jangan disini sayang.”

“Cih.”

“Sayang, lihat aku.” titah Kyuhyun ketika sang kekasih tidak mau melihat ke arahnya karena amarahnya kepada pengemar Kyuhyun. Shiyuan menilai sikap para penggemar itu sudah kelewat batas.

“Shiyuan.Lihat aku.” ulang Kyuhyun sekali lagi namun Shiyuan masih tidak mau menoleh.

“Shiyuan!” sekali lagi dan hasilnya masih sama. Sampai…

“Choi Siwon! Lihat aku!”

Tunggu dulu… Choi Siwon??

.

.

.

Kyuhyun P.O.V

"AAAAA!!!"

"Lihat! Klub musik sedang latihan dengan klub drama!"

"Berarti ada Kyuhyun-ssi! Wah, dia semakin cantik saja! Sudah cantik berbakat lagi!"

"Kyuhyun-ssi! Lihat kemari! Kami fansmu!! Semoga berhasil dalam drama musikalmu selanjutnya ya!!"

Sorakan demi sorakan dari para siswa klub sepak bola itu membuat pipiku panas saja. Aish! Kenapa mereka bersorak norak seperti itu sih?! Aku jadi sungkan dengan para sunbaeku. Terutama...

"Kyuhyun-ssi. Saya tahu anda terkenal tapi tolong atur tingkah fans anda. Mereka sangat mengganggu!" Gerutu dan tegur salah satu sunbae yang paling aku hindari. Siapa lagi jika bukan,

"Jihyun-ah, sudahlah. Bukan salah Kyuhyun jika para penggemarnya seperti itu. Lebih baik kita kembali berlatih." Sahut ketua klub drama dengan lembut.

Fiuh.. Untung ada Park Jungsu sunbae. Dia memang baik. Tidak seperti wakil ketuanya, Jung Jihyun sunbae. Cih apa itu?! Hanya karena dia pernah sekolah dan tinggal di Amerika bukan berarti dia bisa semaunya disini bukan?! Dasar sunbae angkuh.

"Kyu." Aku menoleh karena mendengar panggilan Sungmin, teman satu klubku di klub musik.

"Apa?" Tanyaku sambil tersenyum.

"Dia datang lagi." Ucap Sungmin sembari mengarahkan jari telunjuknya ke suatu arah.

"Siapa?" Tanyaku lagi bingung, meski aku mengikuti arah jari telunjuk Sungmin. Aku masih mencari sosok yang dimaksud Sungmin ketika gadis bergigi seperti gigi kelinci itu menjawab.

"Itu. Teman sekelas kita, Choi Siwon." Begitu nama itu diucapkan oleh Sungmin, perasaanku jadi resah.

Dia. Choi Siwon. Teman sekelas kami yang boleh kukatakan sangat aneh. Pendiam, selalu terlihat murung dan tak pernah sekali pun bergaul dengan teman-teman di kelas. Dia sangat misterius. Misterius yang menyeramkan.

Aku tak pernah lihat dia bergabung dengan kelompok mana pun, bahkan kelompok yang paling dikucilkan di sekolah kami. Maka dari itu, bukan hal yang aneh jika aku merasa bulu kudukku berdiri setiap ada dia karena sejak sebulan yang lalu, Siwon mulai memperhatikanku dan mulai rajin datang ke tempat dimana aku berada.

He's such a creepy guy.

"Tampaknya dia benar-benar menyukaimu ya Kyu. Buktinya dia selalu datang di setiap latihan kita dengan klub drama dan dia juga selalu memberimu barang-barang yang kau suka bukan?!" Ucap Sungmin membuatku kembali memperhatikan dirinya. Aku diam saja menanggapi ucapan Sungmin dan sikapku itu membuatnya meneruskan ucapannya.

"Sayangnya sejak kau tahu hadiah-hadiah itu dari dia, kau selalu membuangnya. Padahal barang-barang itu sangat bagus dan bermerek." Lanjutnya lagi. Aku menoleh ke arah Sungmin dan mengalihkan pembicaraan kami dari Siwon. Aku benar-benar terganggu dengan kehadirannya sampai aku malas jika harus membahas dia.

"Sudahlah Min, tidak usah membahas dia. Aku jadi takut." Tukasku sambil memeluk lengan atasku sendiri.

"Kau ini. Kenapa sih? Padahal menurutku Siwon cukup tampan. Dia hanya kurang memperhatikan penampilannya saja." Sungut Sungmin tak mengerti kegundahan dan ketakutanku akan Siwon.

"Memang dia cukup tampan tapi dia menakutkan. Lagipula kau tahu aku itu pacarnya..."

"Ya, ya. Aku tahu Kyu. Kau pacarnya Changmin bukan?! Seluruh sekolah juga tahu." Sela Sungmin sembari memutar matanya malas. Mungkin dia kesal karena aku selalu membanggakan kekasihku. Hei, siapa yang tidak bangga jika kekasihmu adalah pemuda paling populer di sekolah.

Aku tersenyum lebar lalu mengalungkan lenganku di leher Sungmin, mengajaknya berlalu dari pandangan Siwon sambil berujar.

"Maka dari itu, jangan terus menerus menjodohkan aku dengan pemuda aneh dan menyeramkan itu."

"Oke, oke. Aku tidak akan menjodohkanmu dengannya lagi. Ayo kita kembali latihan." Ajak Sungmin sambil melepaskan pelukanku di lehernya lalu menarik tanganku. Aku mengikuti Sungmin meski sesekali iris mataku melirik ke arah Siwon yang masih berdiri sampai saat ini.

Tatapan teduh namun menusuknya itu, masih menatap lekat kepadaku. Hanya kepadaku seolah-olah hanya aku yang ada dimatanya. Jika dia tidak menyeramkan seperti itu mungkin aku akan berbunga-bunga namun sayangnya Siwon benar-benar membuatku takut.

Sebisa mungkin aku harus menghindari dia. Aku yakin jika aku menjaga jarak dan tidak meladeni segala tingkah lakunya pasti lambat laun dia akan bosan juga denganku.

Dasar aneh. Pengganggu.

End Kyuhyun. P.O.V

.

.

.

“Cwang!!” teriak Kyuhyun lantang begitu menemukan sosok sang kekasih tampan. Wajah Kyuhyun berbinar dan dia berlari kecil menuju Changmin. Namun ketika tinggal beberapa langkah lagi, Kyuhyun berhenti begitu saja. Matanya yang sudah bulat itu terbelalak karena pemandangan yang menyayat hati terpampang jelas di depannya.

Di sana, di sudut tangga yang jarang diperhatikan oleh para siswa bahkan guru, tampak Changmin sedang memeluk mesra seorang gadis berambut hijam lurus panjang, berkulit putih dan berbibir merah, yang dikenal sebagai primadona klub teater, Kim Kibum. Changmin tak hanya sekedar memeluk, bibirnya ikut bermain di bibir sang gadis dengan penuh nafsu. Mencium, mengulum, bahkan menggigit bibir itu, tak kuasa menahan birahi untuk menikmati manisnya bibir merekah milik Kim Kibum.

Lengan Changmin juga tak tinggal diam, setelah lama bertengger di pinggang Kibum, lengan dan tangan itu meraba ke bagian bawah, tepatnya bokong Kibum. Telapak tangan yang cukup besar itu meremas bokong sintal Kibum sehingga menimbulkan desahan dari si empunya.

Kibum pun membalas perbuatan yang tak seharusnya dilakukan di sekolah itu dengan sama antusiasnya seperti Changmin. Gadis yang memiliki kesan gadis polos itu ternyata begitu nakal karena tangannya juga meraba perut rata Changmin yang tertutup seragam, menuju ke selakangan Changmin dan berakhir di gundukan besar Changmin yang mengembung keras.

Gadis itu meremas pelan gundukan itu dengan jari-jari lentiknya, membuat Changmin balik mendesah dan kembali mencium Kibum dengan dalam. Mereka terus saling menggoda dan meraba tubuh pasangan masing-masing, tak menyadari sepasang mata sudah tak sanggup lagi menyaksikan perbuatan mereka.

“Cwang…” lirih pemilik sepasang mata itu. Kyuhyun ingin menangis sekuat tenaga namun tak kuasa untuk mengeluarkannya. Kyuhyun berjalan mundur, tak sadar ada seseorang yang berdiri di belakangnya. Sampai punggung itu menabrak dada orang tersebut.

“Dia tak pantas untuk anda nona Kyuhyun.” ucap orang itu datar namun Kyuhyun bisa merasakan nada sinis dari suaranya. Kyuhyun terperanjat karena baru kali ini dia mendengar langsung suara berat orang yang berada di belakangnya ini.

Jika ini adalah situasi biasa, sudah tentu Kyuhyun akan menepis ucapan orang tersebut bahkan mungkin Kyuhyun akan mengoloknya dan menuduhnya cemburu. Hanya saja, lidah Kyuhyun terasa kelu. Dia tak mampu membalas ucapan pemuda yang selalu dianggapnya pengganggu tersebut.

“Nona Kyuhyun pantas mendapatkan seseorang yang lebih baik dari Shim Changmin.” lanjutnya lagi yang membuat geram Kyuhyun. Kyuhyun marah, bukan hanya kepada Siwon yang seenaknya ikut campur urusannya, namun dia juga marah kepada Changmin, marah kepada Kibum, dan terlebih lagi marah kepada dirinya sendiri. Kyuhyun marah dan dia mendapatkan seseorang yang cocok untuk melampiaskan amarahnya tersebut.

Kyuhyun menarik kasar lengan Siwon dan membawanya menjauh dari pasangan Changmin dan Kibum. Kyuhyun terus menarik Siwon sampai di kelas mereka yang sudah kosong karena memang jam pelajaran hari itu telah usai. Disana Kyuhyun menghempaskan lengan Siwon lalu memandang sengit ke arah pemuda berwajah datar itu.

“Kau bilang Changmin tak pantas untukku?! Lalu siapa yang menurut pantas untukku hah?! Kau?! Ahahaha!!! Jangan bercanda Siwon-ssi! Walau aku putus dengan Changmin nanti, aku tidak akan pernah mau denganmu! Aku tidak akan pernah mencintaimu meski kau memberiku hadiah-hadiah itu! Kau pikir aku suka dengan semua barang yang kau berikan itu, hah?! Semua barang yang kau berikan justru menggangguku!” teriak Kyuhyun marah, meluapkan semua emosinya kepada Siwon.

“Tapi bukankah semua barang yang saya berikan adalah barang-barang yang anda inginkan nona Kyuhyun?” tanya Siwon tak mengerti mengapa Kyuhyun menolak pemberiannya. Padahal semua barang yang dia berikan adalah barang-barang yang paling diinginkan oleh Kyuhyun namun tak bisa Kyuhyun dapatkan entah karena mahal atau susah dicari oleh siswa sepertinya.

“Aku tak sudi menerimanya darimu! Kau aneh! Aku tak suka kau dekat-dekat denganku! Lagipula mengapa kau begitu menyukaiku?! Masih banyak gadis yang lebih cantik, lebih pintar, lebih segalanya daripada aku?! Kenapa harus aku?!!” bentak Kyuhyun semakin meninggikan suaranya.

Ya, itulah pertanyaan yang selalu membebani Kyuhyun. Mengapa Siwon begitu menyukainya? Mengapa pemuda itu begitu mendambanya bahkan memujanya? Banyak gadis di sekolah ini yang lebih cantik, lebih seksi, lebih pintar dari Kyuhyun. Lalu kenapa Siwon memilihnya? Kenapa harus dia yang mengalami ketakutan akan perilaku aneh Siwon?

“Nona Kyuhyun tidak ingat? Nona pernah menunjukkan kebaikan hati nona kepada saya. Saya tidak akan melupakan saat nona menyelamatkan saya dari mereka yang terus saja menjahili saya.” jawab Siwon datar meski ada nada kekaguman dan terima kasih dari suaranya. Sedangkan Kyuhyun, gadis manis itu menatap Siwon dengan pandangan penuh tanda tanya.

“Apa maksudmu?!” tanya Kyuhyun yang ditanggapi senyuman oleh Siwon. Kyuhyun tersentak dengan senyum yang sangat jarang diperlihatkan oleh Siwon tersebut. Senyum itu bisa saja membuat Kyuhyun merona, tersipu malu karena pada dasarnya Siwon memang tampan. Kalau Kyuhyun boleh jujur, senyum berlesung pipi itu terlihat mempesona. Hanya saja keadaannya sekarang tidak bisa menggetarkan hati kecil Kyuhyun karena dia sedang diliputi oleh amarah. Kyuhyun diliputi perasaan tidak suka sehingga menolak kenyataan itu.

“Nona, mungkin nona sudah lupa, tapi kita pernah sekelas waktu kita masih di sekolah dasar sebelum nona harus pindah sekolah. Saat itu nona menolong saya dari keroyokan anak-anak berandalan. Nona begitu berani meski nona seorang diri dan nona adalah perempuan.” jelas Siwon yang membuat Kyuhyun menyatukan kedua alisnya menjadi satu, berpikir, mencoba mengingat dimana dia pernah melakukan hal yang disebutkan oleh Siwon baru saja.

Sekelebat ingatan tentang seorang anak laki-laki pendiam yang selalu menjadi pusat keisengan anak-anak sekelasnya terlintas di benak Kyuhyun. Saat itu dia memnag masih di bangku sekolah dasar. Anak itu adalah anak pindahan yang tidak pernah bergaul dengan siapapun sehingga menjadi sasaran empuk bagi segelintir anak-anak nakal.

Anak itu begitu misterius, selalu muram, dan sangat pendiam. Bahkan ketika dia dijahili sedemikian rupa sampai berdarah-darah, tetap saja anak itu memasang wajah datarnya, tidak menangis, dan tidak membalas.

Suatu hari Kyuhyun menolong anak itu karena menurutnya candaan anak-anak nakal itu sudah sangat keterlaluan. Saat itu Kyuhyun juga sedang kesal sehingga perbuatan anak-anak nakal itu begitu mengganggunya. Dan ternyata anak itu adalah…

“Jadi anak itu… Kau… Kau!”

“Nona ingat sekarang?”

“Kejadian itu sudah lama sekali! Waktu itu juga aku melakukan hal itu karena aku kesal dengan mereka dan bukan untuk menolongmu!” kilah Kyuhyun setengah berbohong. Dia memang kesal dengan anak-anak itu namun saat dia menolong Siwon, Kyuhyun tulus melakukannya. Hanya saja sekarang, Kyuhyun tidak ingin menambah sesuatu untuk memotivasi kegilaan dan obsesi Siwon terhadapnya.

“Apapun alasannya, nona telah menolong saya. Sejak itu saya bersumpah, saya akan menjaga nona seperti apa yang sudah nona lakukan kepada saya. Saya bersumpah akan melakukan apa saja demi nona. Apapun.” ujar Siwon seakan tidak peduli dengan penolakan dari Kyuhyun. Siwon sudah berjanji sejak Kyuhyun menolongnya, dia akan melakukan apapun, apapun demi Kyuhyun. Apapun.

“Apapun? Jangan-jangan…”

“Nona sangat menginginkan peran yang diambil oleh Jihyun-ssi bukan?! Perempuan itu mengambil peran yang seharusnya menjadi milik nona, maka dari itu saya…”

“Kau! Jadi kau yang membuat Jihyun sunbae dirawat di rumah sakit?! Oh Tuhan! Siwon! Hentikan! Kau bisa jadi pembunuh jika kau melakukan itu!” seru Kyuhyun semakin ketakutan dengan perbuatan nekad Siwon. Dia tidak mengira kecelakaan yang menimpa Jihyun saat mereka latihan untuk sebuah pementasan drama musikal di gedung serba guna sekolah mereka kemarin adalah karena ulah Siwon.

Saat itu mereka semua sedang berlatih dan Jihyun sebagai pemeran utama tengah memainkan perannya. Kyuhyun sendiri sedang pergi untuk membeli makan siang bagi anggota klubnya. Dan tiba-tiba saja kecelakaan itu terjadi.

Salah satu lampu panggung di atas gedung itu jatuh dan menimpa Jihyun. Beruntung, Jihyun segera di bawa ke rumah sakit dan selamat. Namun cedera di kepalanya cukup parah sehingga dia tak mungkin melanjutkan perannya. Lalu tebak siapa yang ditunjuk ketua klub dan penasihat klub untuk menggantikan Jihyun? Tentu saja si cantik nan berbakat, Kyuhyun.

Kyuhyun memang mengincar peran itu sejak ketua klub mengumumkan klub mereka akan mementaskan drama musikal selanjutnya. Akan tetapi, peran yang begitu diinginkan oleh Kyuhyun itu diserahkan kepada Jihyun karena memandang senioritas di klub mereka. Kyuhyun kecewa karena dia yakin dia mampu membawakan peran itu dengan baik. Bahkan lebih baik daripada Jihyun sendiri. Namun, sebagai anggota Kyuhyun hanya bisa menerima keputusan itu dan bersikap biasa saja.

Jadi bisa dipastikan betapa senangnya ketika ketua klub memberitahu bahwa Kyuhyun yang akan menggantikan Jihyun. Meski merasa tidak enak dengan Jihyun yang sedang dirawat di rumah sakit, Kyuhyun tak mungkin menolak peran itu. Nama baik klub menjadi taruhan disini karena klub mereka sudah mempromosikan drama musikal tersebut.

Akan tetapi, setelah mendengar alasan kenapa Kyuhyun bisa mendapatkan peran itu, mengetahui sebab Jihyun harus dirawat intensif di rumah sakit, sontak saja berita itu membuat bulu kuduk Kyuhyun berdiri. Dia ketakutan. Sungguh ketakutan.

“Sekarang tidak ada lagi orang yang bisa mengambil sesuatu yang seharusnya menjadi milik nona.”

“Berhenti melakukan hal mengerikan itu Siwon! Ak…Aku tidak membutuhkannya! Aku tidak butuh!!” teriak Kyuhyun berusaha menghentikan semua kegilaan ini.

Sesaat setelah teriakan Kyuhyun tadi, keduanya terdiam. Kyuhyun yang mengatur nafasnya karena terlalu sering berteriak sementara Siwon yang menatap Kyuhyun lurus. Tiba-tiba Siwon mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Benda kecil nan tajam. Sebuah pisau kecil.

Kyuhyun terbelalak melihat adanya pisau di tangan Siwon. Dia melangkah mundur, takut jika mendadak Siwon menyerangnya. Padahal bukan itu yang akan dilakukan oleh Siwon.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
TheresiaNatalia #1
ff nya keren .-.
skmcom #2
Chapter 1: waw.. ini keren banget nao.. waaaahhhh buat sequel donk ttg kemesraan siwon dan kyuhyuuunn... uuuyeeeeee
akashiseikawa #3
Chapter 1: sumpah keren bgt ini, seperti biasa rapi, dan kata kata yg ga berlebihan, pokoknya keren, terutama plotnya.. keren pokoknya dah
garnissea_gk #4
Chapter 1: Ceritanya unik n keren.. serem nya nyenengin..
BabyBugsy
#5
Chapter 1: ummm ga nyangka kalau siwon bakal ngelakuin sampai kek gitu demi menjaga kyuhyun. Ekstrim banget caranya, tp cintanya ga teragukan lagi. Daebakk!!! Suka banget lihat mrka bisa bersama meskpn caranya ga jauh beda kayak cara-cara siwon sebelumnya :)))))))
kyvbutt #6
Chapter 1: Yaampun kyu!
Ternyata ga jauh beda juga sama siwon, bahkan sampai kedukun!
Parah!
Haha
Lanjut dung!
Seru ini, usahakan sampai mereka nikah.heheh
lovefull #7
Serem bgt tapi seru,, dilanjut dunk author
MyBabyWonKyu
#8
Chapter 1: seram. wonnie dan babykyu sama2 menakutkan. merinding bacanya.
FiWonKyu #9
Chapter 1: Nah,, usaha mereka sama! Berusaha saling memiliki dg berbagai cara kkk
hyoki407 #10
ugh~ like this story >.< daddy sebegitu cinta dan terobsesinya sama mommykyu (0.0) akhirnya kyumom bisa menerima wondad :"D