So What?

So What?
Eve melihat handphone-nya dengan cemas. Kekasihnya sedari tadi meneleponnya berkali-kali,tapi ia tidak mengangkatnya. 'Baby,apakah kau marah padaku?' Itu salah satu pesan dari kekasihnya. 'Baby,please katakan apa salahku? Kupikir aku bisa memperbaikinya.'Pesan kedua. Sepertinya Kris sudah menyerah setelah 16 kali panggilan tidak terjawab dan dua pesan masuk. Sekarang,justru Evelyn yang khawatir. Apakah Kris kecewa padanya? Padahal hari ini yang pantas marah padanya seharusnya Kris. Karena Evelyn terlambat datang pada kencan pertama mereka. 'Baby,i'm sorry. Aku tidak bermaksud marah padamu...' Sms pertama telah dikirimkan kepada Kris. Karena Evelyn tipe yang tidak suka lama-lama marahan dengan kekasihnya,maka ia langsung menelpon Kris. ... Telepon yg anda tuju sedang diluar jangkauan. Astaga. Kemana Kris? MAILBOX. "Kris? Aku tahu kau kecewa padaku karena teleponmu tidak ku angkat. Tapi aku tidak bermaksud gitu,baby. Aku hanya--hanya mencoba marah padamu. Tapi aku tidak bisa karena aku ... begitu mencintaimu." Setelah mailbox terkirim,Evelyn menghela nafas kecewa. Dia pikir dirinya begitu salah dengan melakukan ini kepada Kris. Kau sungguh kekanak-kanakan,pikirnya. Kemudian dia menuju dapur untuk mengambil air minum. "Hey,pesan apa ini?"Evelyn melihat ada post-note tertempel di kulkasnya. 'Hey darling,maafkan mommy dan daddy ya? Kami harus pergi ke Australia.' ... "WHAAT?! Jadi aku sendirian dirumah?" Evelyn cepat-cepat kembali kekamarnya dan berguling-guling(?) dikasurnya. "Kenapa aku jadi sendirian begini?" Tak lama kemudian,hp-nya bergetar tanda ada sms masuk. Kris. 'Hey sayang,coba kamu keluar rumah.' Cepat-cepat Eve melihat melalui jendela rumahnya. Terlihat Kris berdiri sambil memegang kue. "EVEE! COBA KAU LIHAT KE LANGIT!" 'I LOVE YOU MY BEAUTIFUL PRINCESS EVE. HAPPY NEW YEAR.' -END
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet