; Hermit.

Bitter Sweet.

Chapter 2;

 

                ‘priiiittt..!’

                Suara itu terdengar keras, tanda latihan dimulai. Suga baris di barisan pertama, Bola basket itu didrible nya dengan baik. Kaki pendeknya bergerak dengan sangat lincah. Kanan.. kiri.. Lompat, bola itu masuk dengan sempurna ke ring basket.

                Berhasil. Kini ia harus mencetak skor lagi, namun tiba-tiba mata kecilnya terlihat membelangak. “tidak..” tiba-tiba NamJoon berdiri didepannya, badan besar itu, dan senyuman licik mengganggu pikirannya. Ingin sekali rasanya melempar bola basket tepat ke muka Kim Namjoon itu. Suga membulatkan niat lainnya, dari pada di diskualifikasi lebih baik ia mencetak skor lagi kan? Ia dengan cepat melangkah kan kakinya sambil men-drible bola itu. Menyalip sela-sela yang Namjoon berikan, lalu melemparnya ke dalam ring lagi.

 

                ‘Prriittt..!

                Tak lama suara itu terdengar lagi, tandanya berhenti dan pelajaran olah raga selesai. Skor yang memuaskan untuk kelompok Suga. Senyuman tipis terlihat dibibirnya. Puas, ya. Suga merasa sangat senang karena ia bisa mengalahkan Namjoon dipelajaran ini.

                “lihat siapa yang lemah disini..” ia menggumam sendirian sambil berjalan menunduk saat kelompok perempuan sedang bermain, Suga duduk lalu mengambil botol mineralnya.

                “Yoongi, temani aku ketoilet!” seseorang menarik tangan kirinya dengan paksa, Jin. Si jenius ahli fisika. Ia cukup dekat dengan Jin, walaupun terkadang mereka bertengkar karena masalah sepele; hasil hitung fisika yang berbeda.

                Suga dan Jin berjalan ke toilet ditemani canda dan tawa yang berkali-kali terdengar sedikit menggema di sekitar ruang toilet. “Yoongi kau sangat hebat basket,” ucap Jin sambil menepuk nepuk punggung Suga yang sedang tersenyum. “ah kau juga hebat. Hebat hitung fisika dan matematika, Jin.” Suga menatap pantulan dirinya disebuah cermin yang cukup besar ditoilet, menunggu Jin selesai membuang air kecilnya. Ia membasuh wajahnya cukup lama dengan mata terpejam.

Hening.. Kenapa menjadi hening? Jin tidak sependiam ini..

“Hyongie?” Suga mengusap wajahnya dengan bajunya. Tak ada jawaban sama sekali..

“Ji-“ Ia membelalakan matanya saat melihat ke arah cermin, bukan Jin yang berdiri dibelakangnya sekarang. Tapi Kim Namjoon,ya Namjoon yang selalu membullynya.

“kaget ya?” Namjoon melingkarkan kedua tangannya dileher Suga yang membatu, ia menatap pantulan dirinya dan Suga di cermin itu. Mata mereka menatap satu sama lain disana. “jangan memelukku.” Ucap Suga dengan nada datar dan dingin, tubuhnya sedikit bergetar ketakutan.

“aku tahu kau takut Yoongi,” Namjoon menggigit bibir bawahnya sendiri, menatap Suga dicermin dengan wajah meremehkan. Kemudian mendekatkan wajahnya ke arah leher Suga yang terlihat basah karena keringat yang mengalir, dengan cepat Suga menginjak kaki Namjoon lalu berlari keluar toilet.

“JIIIN!” teriaknya panik meninggalkan Namjoon yang jatuh terduduk dilantai toilet.

*

“pa-paboya!” Suga berseru ke arah Jin yang sedang berjalan ke arah kelas dengan santai nya dari arah berlawanan. Di waktu yang sama Jin menatap Suga dengan tampang yang datar dan cuek, seseorang membisikan sesuatu kepadanya sambil merangkul erat leher jangkung Jin. Hal ini membuat Suga terkejut, ternyata Jin bisa dipengaruhi sangat cepat oleh siapa pun, mungkin dia memang terlalu polos diumurnya sekarang, terkadang hal ‘polos’ itu selalu Suga benci. Siapa pun orang itu. Ia sangat-sangat membenci itu.

“Jin? Kim Seok Jin!” seru Suga, berusaha menyadarkan temannya itu.

Tapi seseorang dari arah belakang, keluar dari toilet, menepuk bahunya sambil sedikit membenarkan posisi celana yang ia pakai. Lagi-lagi Kim NamJoon sialan itu.

“ah.. pertemanan yang menyedihkan” ejeknya menusuk hati.

Suga menghela nafasnya yang berat, dia tidak akan memasang wajah pasrah sekarang, ia berusaha memberanikan dirinya .. untuk memukul NamJoon.

Plak. Ini satu, untuk jaket nya waktu itu. Pukulan tepat di pipi kiri Namjoon.

Plak. Dua, untuk kejadian kamar mandi beberapa hari lalu. Pukulan tepat di pipi kanan NamJoon.

Plak. Tiga, untuk dikamar mandi yang tadi. Pukulan ketiga untuk bagian perut.

Wajah Suga mulai memerah, matanya berair dan terus menerus mengeluarkan air mata amarahnya. Bukan artinya ia cengeng, Suga sudah tidak kuat terus menahan rasa marahnya, sampai kapan ia terus sabar dan rela di bully oleh orang ini. Ia harus melawan. Harus menunjukan rasa sakitnya, mengembalikannya kepada Namjoon yang melakukan itu.

“seharusnya kau mati!! Mati!!” Suga berteriak sekencang mungkin saat NamJoon sesekali menangkis pukulannya.

“kenapa ada orang seperti mu di sekolah ini!!” Teriakan itu terlontar lagi, kedua tangannya terus menarik-narik baju yang NamJoon pakai.

“kenapa kau ada dikelas ku!! Kenapa kau selalu mengganggu ku! Kenapa aku dilahirkan sangat berbeda dari kau dan yang lainnya!! Kenapa tuhan tidak baik kepada ku!!?” kuping Suga ikut memerah, ia sudah mencapai puncak emosinya sekarang, air tangis yang keluar semakin deras dipipinya. Selesai sudah, di tingkat emosinya sekarang Suga hanya memilih untuk duduk dilantai, bersama NamJoon yang jatuh terlentang selama pertengkarannya tadi.

Suga menutup wajahnya, isak tangis terdengar sangat jelas keluar dari mulutnya sekarang. NamJoon masih bernafas, pukulan-pukulan dari tangan Suga tadi mungkin hanya meninggalkan luka memar biru di dada-nya. Pipi kiri dan kanan nya juga merah, tapi ini tidak akan meninggalkan luka yang terasa sangat perih. Namjoon menolehkan kepalanya ke arah Suga, melihat kedua tangan korban bullyan nya yang memerah lecet dan mulai mengeluarkan darah.

Terkadang di waktu seperti ini melihat keadaan Suga seperti melihat bayangannya. Ini lah yang NamJoon rasa kan, Ia sadar hati nya sudah menjadi batu, Namjoon tersenyum tipis lalu mengelus rambut coklat gelap Suga. Ia memang kejam.

 

“benci lah aku, sampai aku mati nanti.

Tapi jangan menangis, kalau aku benar-benar mati.”

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yonyoongi #1
Chapter 3: LANJUTIN HUE KEPO
keyhobbs
#2
Chapter 3: kayaknya namjoon sama suga bkalan jadi temen kan?kan?kan? Aku berharap bnget mereka bisa jadi temen^^ next chapnya aku tunggu ya authornim~fighting!^^
Mutingiss #3
Author, lanjutin ceritanya doong..