Kang Seungyoon — Different

#songfic Winner

Even if you’re lonely because of me

Try to understand baby.

                    

Stella terus meminum soju yang berdiri tegak dihadapannya, dua botol habis dia minum tetapi rasa sakit masih terkecap dilidahnya. Pertengkarannya dengan Kang Seungyoon memang tak pernah habis, hal kecilpun mereka debatkan.

“Stella, berhenti.” Terdengar samar suara lelaki yang membuatnya seperti ini, Stella tak peduli diminumnya terus Soju yang masih setia menemaninya.

“Kau pikir aku akan berhenti, tidak Kang Seungyoon” Seungyoon mengambil gelas yang dipegang oleh Stella, diminumnya Soju itu.

“Jika ingin mabuk, mari mabuk bersama” Kang Seungyoon menuangkan soju kedalam gelas Stella, Pengaruh Alkohol ditubuhnya sudah berkurang.

“Kang Seungyoon, bisakah kau tidak seperti ini?” Tanya Stella, Seungyoon hanya tersenyum bodoh, sepertinya pengaruh alkohol sudah memukul titik kesadarannya.

            Stella memperhatikan Seungyoon yang terus meminum Soju, sungguh ia ingin lelaki yang berada dihadapannya sekarang pergi dan tidak menganggu hidupnya setidaknya sekali saja.

“Kang Seungyoon, sudah kubilang akhiri saja hubungan ini kau tahu? Hubungan ini seperti simbiosis parasitisme, kau senang tetapi aku tidak. Bisakah kau melepau? Aku memohon.” Seungyoon mengangkat kepalanya yang sedari tadi tertunduk, ia menatap mata Stella berusaha agar pengaruh alkohol tidak menganggu.

“Melepaskanmu? Kau pikir aku tidak berusaha mati matian untuk mendapatkanmu, aku tahu aku egois tetapi bisakah kau memikirkan betapa susahnya aku mempertahankan hubungan ini” Stella menatap Seungyoon miris, betapa sakit hatinya melihat Seungyoon seperti ini tetapi dilain kondisi betapa tertekan psikisnya.

“Kau terus memikirkan ego-mu, kau tak tahu betapa tertekannya aku? Ku yakin kau tak pernah tahu karena kau hanya memikirkan dirimu sendiri.” Stella mengambil dompet untuk membayar soju yang ia minum lalu pergi meninggalkan Seungyoon yang masih mabuk.

Seungyoon menatap kepergian Stella miris, dia berusaha berdiri lalu mengejar Stella yang sedang menunggu bus untuk pulang.

            6 tahun sudah ia menjalani hubungan dengan Kang Seungyoon, sudah berapa kali Stella mencoba untuk pergi namun Kang Seungyoon selalu berhasil menariknya kembali. Mereka persis seperti magnet dengan kutub yang berbeda, selalu menarik satu sama lain, selalu seperti itu.

 

Even if I’m a bad guy like this,

even if I get colder, don’t ever lose you warmth.

 

“Stella.” Stella spontan berdiri dan mendudukkan Seungyoon yang masih  tipsy. Sekali lagi Stella tak tega membiarkan Kang Seungyoon seperti ini.

“Kang Seungyoon, kuminta kau jangan seperti ini  kau  membuatku sakit karena melihat kau seperti ini, i beg you.” Seungyoon menangkap mata Stella, Seungyoon melihat mata wanita favoritnya berair.

Seungyoon menghapus air yang keluar dari pelupuk mata Stella, sakit sekali melihatnya menderita. “Don’t cry, my star”

“Kau adalah alasan yang membuatku menangis seperti ini, kau yang membuatku menangis Kang Seungyoon.” Seungyoon menatap mata Stella, sorot matanya miris.

“Sakit sekali melihatmu menangis, dan alasannya adalah aku.” Tangan Seungyoon memegang kedua pipi Stella, tangannya basah karena air mata Stella.

“Kali ini bisakah kau melepau? Sebentar saja, lalu aku akan kembali padamu” Stella memohon, Seungyoon berusaha melepas ego yang membuncah. Kali ini Seungyoon membiarkan Stella lepas.

“Kembalilah kepadaku, kau tahu aku akan selalu ada untukmu. Maaf 6 tahun belakangan ini kau harus menderita karena ego ku” Seungyoon tersenyum.

 

When you and I kiss, that’s all I am.

 

Seungyoon memegang leher Stella dengan maksud mendorongnya lebih dekat, lalu menciumnya, it was a long kiss. Seungyoon melepaskan Stella, 2 tahun bukanlah waktu yang sebentar.

Seungyoon memutuskan untuk melakukan kewajiban seluruh Pria yang ada di Negaranya yaitu Wajib Militer.

Selama 2 tahun ia melaksanakan Wajib Militer, Seungyoon tak tahu apa yang terjadi dengan Stella dan alasan mengapa Stella meminta ia untuk menghubunginya.

2 tahun berlalu, kerja keras dan penantian Kang Seungyoon terbayarkan sudah. Dilihatnya 4 sahabatnya menunggu kedatangannya yaitu Kim Jinwoo, Lee Seunghoon, Song Minho dan Nam Taehyun.

“Selamat Kang Seungyoon!” Ucap keempat Sahabatnya sembari memeluknya, namun Seungyoon merasa ada yang ganjil, dimana Stella.

“Stella dimana?” Keempat sahabatnya diam, ia sudah bisa merasakan hal yang aneh semenjak kedatangannya.

“Masih dirumahnya, katanya dia mau bikin surprise party hehehe” Jawab Seunghoon, ia tahu ada yang disembunyikan sahabatnya dibelakangnya, tetapi apa?

Don’t lie to me, what’s wrong?” Keempat sahabatnya kembali diam lalu menggiring Seungyoon kedalam mobil.

Sesampainya didalam mobil, Minho menyuruh Taehyun untuk menceritakan hal yang terjadi dua tahun belakangan ini.

“Aku harus mulai dari mana?” Taehyun bingung.

“Mulai dari alasan Stella menghilang” Ucap Jinwoo, Taehyun menghela nafasnya. Sungguh berat mengatakan kejujuran.

 

I can’t do anything about my heart

I know this is how you and I will be forever.

 

“Alasan mengapa Stella meminta kau melepaskannya selama dua tahun adalah, ia ingin melakukan operasi..” Belum selesai Taehyun mengakhiri kalimatnya, Seungyoon langsung memutuskan kalimatnya.

“Operasi? Memang Stella-ku sakit apa?” Seungyoon tak pernah tau Stella sakit yang ia tahu Stella sering meminum obat.

“Kanker getah bening stadium 3, maka dari itu ia meminta waktu dua tahun, waktu dua tahun itu dia gunakan untuk berobat” Lagi lagi Seungyoon memotong kalimat Taehyun.

“Mengapa kalian tidak memberi tahu diriku?” Seungyoon berharap mendengar hal yang lebih enak untuk didengar.

“Stella yang memohon kepada kami, ia tak ingin kau khawatir. Kau tahu mengapa ia meminta putus 4 tahun yang lalu? Karena ia ingin berobat, tetapi kau bilang tidak maka dari itu ia hanya meminum obat obatan agar kankernya tak bertambah parah.” Perkataan Seunghoon membuatnya tertohok.

“Aku yakin, kau sering melihat Stella meminum obat obatan” Dia diam, Jinwoo benar ia sangat sering melihat Stella meminum obat.

“Stella sangat mencintaimu, dia tak ingin menyakiti dirimu karena mendengar dirinya sakit parah, ia hanya memberi tahu kami. Kami yakin jika kau mendengar Stella sakit separah ini kau akan stress dan hanya membuat sakit Stella makin parah” Penjelasan Minho cukup masuk akal untuk diterima Seungyoon.

“Dimana Stella sekarang?” Kali ini Seungyoon hanya berharap bisa menemui Stella, hanya itu.

“Wooridul Spine Hospital Chungdam” Ucap Seunghoon, Minho menyerahkan handphonenya kepada Seungyoon.

“Itu foto Stella sebelum dioperasi dan itu foto Stella sebelum dikemoterapi” Seungyoon menghela nafasnya berat, jika ia tau keadaan Stella seperti ini, sudah ia biarkan Stella berobat dari 4 tahun yang lalu.

“Saat kau bertemu Stella, jangan menangis. Kau hanya membuatnya makin stress” Ucap Taehyun, Seungyoon tak tahu harus berbicara apa nanti.

 

Don’t leave me

My feelings are like yours.

 

Seungyoon menguatkan hatinya, ia membuka pintu. Ia mendapati Stella sedang membaca buku yang pernah ia belikan dulu.

“Kang Seungyoon?” Seungyoon tak peduli dengan keadaan sekitar, dipeluknya Stella yang masih memegang bukunya.

“Perasaan ini membunuhku, mengapakau tidak memberi tahuku? Jika aku tau situasinya seperti ini  sudah kubiarkan dirimu pergi” Stella membalas pelukan Kekasihnya itu, lalu tersenyum.

“Setidaknya sekarang kau sudah melaksanakan kewajiban para Pria dinegara ini” Ujar Stella sambil tersenyum.

“Melihatmu seperti itu hanya membuatku sakit, lebih sakit melihatmu seperti ini dibanding saat melepaskanmu” Stella membalas perkataan Seungyoon dengan senyum.

“Dimana Jinwoo,Hoonie,Mino dan Namtae?” Tanya Stella, rasanya Stella ingin melihat mereka untuk terakhir kalinya.

“Diluar, aku panggilin dulu mereka ya?” Seungyoon keluar dari ruangan Stella. Stella menghela nafasnya, tak tega ia mengatakan kepada Seungyoon bahwa kali ini terakhir kalinya Seungyoon bisa melihatnya.

 

Even when you come into my arms,

I don’t hug you back.

 

Seungyoon kembali keruangan Stella setelah memanggil keempat sahabatnya, didapatinya Stella tertidur, tetapi Seungyoon merasakan ada hal yang ganjil. Dipegangnya tangan Stella, dingin.

“Kang Seungyoon?” Keempat sahabatnya memanggil dirinya yang mematung sambil memegang tangan Stella, Minho mendatangi Seungyoon dan mendapati kekasih sahabatnya sudah tak bernyawa.

“Malaikat kembali ketempatnya dengan tenang, ikhlaskan Stella..” Ucap Minho, Seunghoon, Jinwoo dan Taehyun langsung berlari menuju tempat tidur Stella, cepat sekali Stella pergi.

“Dia pergi meninggalkan senyuman yang indah, cantik sekali” Perkataan Taehyun membuat pertahanan Seungyoon hancur.

“Cepat sekali ia meninggalkanku, sakit sekali melihatnya seperti ini pucat namun tersenyum” Keempat sahabatnya memeluknya, mereka yakin Seungyoon akan minum vodka malam ini.

 

Even if you try to place a period in our future

there’s only a comma because of me.

Please stay.

 

Hari ini hari dimana Stella dikremasi, keluarganya yang berada di Jerman langsung terbang menuju Seoul setelah mendengar berita kematian Stella. Setelah dikremasi keluarganya meminta agar setengah dari abu Stella mereka bawa ke Jerman dan Setengahnya lagi tetap berada di Seoul.

Sisa abu Stella sekarang ada dipegangan Seungyoon, ia berencana menyebar abu Stella di laut terdekat.

“Selamat tidur Star,  setidaknya setiap malam datanglah ke mimpiku” Ucap Seungyoon sambil menyebar abu Stella.

fin

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet