The Silent Guard Chapt. 3

The Silent Guard

Tittle            : The Silent Guard

Cast            : Ryeowook, Sungmin, Leeteuk, Heechul, Donghae, Siwon, Kyuhyun, other Super Junior member, Se7en and BigBang member

Genre          : Brothership, Adventure, Humor (maybe).

Warning       : Semua Cast hanya milik Tuhan dan diri mereka sendiri, Author hanya meminjam nama mereka untuk keperluan cerita. Mohon ma'af jika ada yang tidak berkenan. Author tidak bermaksud untuk meremehkan atau hal-hal negatif lainnya. Sekali lagi Author hanya meminjam nama-nama mereka untuk kepentingan cerita, dan yang paling penting cerita ini MURNI MILIK AUTHOR SEORANG ! Don't be plagiat !

 

"THE SILENT GUARD"

 

Kisah Chapter Sebelumnya...

        Akhirnya dengan segala tenaga yang tersisa, Sungmin memilih untuk tetap bertahan melindungi Ryeowook dengan cara mengorbankan dirinya sendiri. Namja itu masih cukup cerdas untuk tidak mengambil tindakan yang nantinya akan berakibat terbongkarnya rahasia para Silent Guard dan juga Ryeowook, sang client. Dengan kesakitan diseluruh tubuhnya, Sungmin hanya mampu berharap pertolongan segera datang. Sungminpun perlahan kehilangan kesadarannya, namja itu menutup mata tanpa menghiraukan panggilan Ryeowook yang histeris dalam pelukannya. Hanya satu kalimat yang sempat Sungmin bisikkan...

"Hyungdeul... Dongsaengdeul... Duwajuseyo..."

.

.

.

Chapter 3...

.

.

.

“Hentikan !! Ada apa ini ??” sebuah suara tiba-tiba saja menginterupsi keributan yang terjadi.

          Se7en segera melihat ke arah datangnya suara. Namja itu mengepalkan kedua tinjunya erat, tatapan matanya penuh amarah demi melihat seorang namja yang sudah berdiri didekatnya. Leeteuk, sang ketua OSIS memandangnya dengan tatapan tidak suka. Se7en yang merasa diremehkan oleh orang kepercayaan Appanya itu hanya mampu menggeram kesal tatkala Leeteuk mulai berjalan mendekatinya.

“Kau tidak perlu ikut campur urusanku, Leeteuk_sshi !!” ujar Se7en.

“Tidak bisakah sehari saja kau tidak membuat keributan, Se7en_sshi ??” ujar Leeteuk dengan tenangnya tidak memperdulikan perkataan Se7en yang penuh dengan ancaman.

“Membuat keributan adalah kewajiban bagiku, jadi apa masalahmu ??!!!” bentak Se7en.

“Masalahnya, kau melakukan keributan itu diwilayah kekuasaanku !!” jawab Leeteuk dingin. Sepertinya Leeteuk sudah tau betul bagaimana sepak terjang Se7en selama ini, jadi namja berlesung pipi itu tidak gentar karenanya. Dan itu pula sebabnya mengapa Leeteuk tidak ‘beramah-tamah’ pada Se7en dan malah memasang ekspresi seram andalannya.

“Aaahh… Sekarang kau berani menyebutkan wilayah kekuasaanmu itu dihadapanku, eoh ??!” bentak Se7en lagi membuat TOP CS menghentikan kegiatan mereka dan bersiap di balik punggung sang ketua, mengantisipasi peristiwa buruk yang mungkin saja terjadi sesaat lagi.

“Tentu saja !! Jadi tidak bisakah kau berhenti melakukan keributan ?? Atau dengan terpaksa aku menggunakan kekuasaanku itu untuk menghentikanmu. Aku harap Appamu tidak akan kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh anak tunggal kesayangannya ini…” ucap Leeteuk penuh penekanan.

“Sialan !! Berani sekali kau mengancam ketua kami, eoh ??!!! Kau harus merasakan akibatnya !!” teriak GD berang, namja itu hampir saja melayangkan pukulannya jika saja tidak ditahan oleh Se7en.

“Geumanhae GD… Untuk saat ini biarlah kita mengalah saja… Akan aku cari cara agar bisa mengalahkannya tanpa harus diketahui Appa…” bisik Se7en pada GD.

“Aku harap kau menikmati sisa waktumu sebagai ‘Anak Emas’ Appaku, Leeteuk_sshi… Suatu saat nanti aku yakin Appa akan lebih mempercayaiku dan akan menelantarkanmu dengan kejam !!” ujar Se7en kembali membentak.

          Leeteuk hanya dapat menghela nafas berat ketika Se7en CS berlalu dari hadapannya setelah sebelumnya mendorong tubuhnya kasar agar menyingkir memberi jalan. Leeteuk tidak akan pernah mampu melupakan senyuman licik nan misterius Se7en yang sarat akan dendam padanya.

       Yaa, bermula dari kepercayaan yang diberikan oleh  sang pemilik sekolah yang tak lain dan tak bukan adalah Appa Kandung Se7en yang sangat dihormati, disegani dan berpengaruh di sekolah ELF High School ini. Se7en tidak terima dan merasa cemburu kepada Leeteuk karena sang Appa lebih memilih Leeteuk untuk menjadi Murid No. 1 disekolah dibandingkan dirinya. Leeteuk menyalahkan dirinya sendiri karena merasa ikut bertanggung jawab atas perubahan perilaku Se7en, hal itulah yang menyebabkannya tidak melaporkan segala perbuatan buruk yang dilakukan Se7en dan kelompoknya kepada sang pemilik sekolah. Leeteuk hanya mampu meredakan setiap keributan yang disebabkan oleh Se7en.

“Yaa !! Ireona.. Jeoball ireona…” teriak Ryeowook panic sambil mengguncang-guncangkan tubuh yang tergeletak tak sadarkan diri disampingnya.

          Leeteuk yang mendengar suara jeritan Ryeowookpun segera sadar dari lamunannya. Namja itu tampak khawatir dan sangat cemas melihat keadaan salah satu dongsaengnya itu yang pingsan dengan luka lebam disekujur tubuhnya. Tanpa membuang waktu lagi, Leeteukpun membawa kedua namja itu ke ruang kesehatan sekolah.

 

_ooooo00000OOOOO00000ooooo_

 

“Donghae_ya chakkaman !!” teriak Heechul sambil mengejar Donghae yang hendak membuka pintu Ruang Kesehatan Shappire Blue High School ini.

“Waeyo hyung ?? Waeyo hyung melarangku ?? Aku hanya ingin memastikan bahwa keadaan Sungmin hyung baik-baik saja !! Aku sangat khawatir hyung !! Apakah kau tidak… Aww… Appooo !!” teriak Donghae kesal setelah dihadiahi jitakan mulus oleh Heechul.

“Ppabo !! Aku bukannya melarangmu bertemu Sungmin_ah…” ujar Heechul gemas.

“Lalu ??” Donghae kembali bertanya sambil mengelus-elus kepalanya.

“Aku hanya tidak ingin kau melupakan peran kita sekarang. Kau harus ingat Donghae_ya !! Status kita sekarang hanyalah sebatas teman bukan saudara, arrasseo ?? Kau tentu tidak akan mau membongkar penyamaran kita dengan tanpa sadar berteriak memanggil Sungmin ‘hyung’, ‘kan ??” jawab Heechul menjelaskan panjang lebar.

“Ah !! Benar juga, untung saja kau mengingatkanku, hyung… eheheheeh....” ujar Donghae sambil menyengir lebar, lalu dengan tergesa membuka pintu ruangan kesehatan meninggalkan Heechul yang hanya dapat menggelengkan kepalanya.

“Yaakk !! Ada perlu apa kau kesini ??! Aku tidak mau menerima tamu namja bodoh sepertimu !!” terdengar suara melengking tinggi membentak Donghae ketika namja itu baru saja masuk ke dalam ruangan.

“Mwoo ?? Kenapa kau berada disini ??” Donghae balas berteriak pada Ryeowook namja yang baru saja meneriakinya tadi.

“Yaakkk !! aku bertanya padamu lebih dulu, jadi jawablah !!” bentak Ryeowook lagi.

“Aku bukannya ingin menjengukmu bodoh !! Aku sedang menjenguk sahabatku Lee Sungmin !! Apa kau tidak lihat ??” balas Donghae lagi.

          Mendengar perkataan Donghae itu, seketika raut wajah Ryeowook berubah muram. Entah mengapa perasaan namja mungil itu berubah menjadi sangat sedih ketika menyadari bahwa Donghae datang bukan untuk menjenguknya, melainkan menjenguk Lee Sungmin, namja yang menolongnya beberapa saat lalu. Yaa, tidak ada seorangpun yang datang menjenguknya sebagai seorang sahabat dan menghiburnya dikala mengalami kesulitan dan kesakitan.

“Sahabat ?? Aahahahah… Bahkan seorang temanpun aku tidak punya…” ujar Ryeowook miris didalam hati.

“Donghae_ya… Tidak sepantasnya kau berbicara seperti itu, kau telah menyinggung perasaannya…” ucap Siwon pelan kepada Donghae sambil mengarahkan dagunya pada Ryeowook.

“Apa perduliku, dia yang memulainya terlebih dahulu…” kata Donghae cuek ketika dilihatnya Ryeowook membuang muka ketika Donghae memandangnya.

 

PLEETAAK !!

“Awww… Appo hyuung !!” teriak Donghae sangat kesal ketika lagi-lagi menerima jitakan mulus dari Heechul.

“Tidak bisakah kau diam, Lee Donghae ?? Lihatlah teman kita Lee Sungmin sedang sakit…” ucap Heechul yang perhatian dengan gaya cueknya.

          Donghae segera mengikuti arah pandangan Heechul dan didapatinya Sungmin yang terbaring lemah sambil tersenyum tipis kearahnya.

“Sungmin_ah, neo gwaenchana ?? Gwaenchana ??” tanya Donghae khawatir sambil memeriksa tubuh Sungmin yang menderita luka memar.

“Nan gwaenchana, Donghae_ya… Gomawo…” jawab Sungmin sambil sesekali meringis kesakitan. Namja mungil itu tampak menepuk-nepuk pundak Donghae lembut mencoba menenangkan dan meyakinkan bahwa luka yang didapatnya tidaklah seberapa.

“Neo gwaenchana aniya !! Kau tidak sedang baik-baik saja Lee Sungmin !! Sekujur tubuhmu penuh luka, siapa yang telah berani melukaimu ?? Aku akan memberi mereka pelajaran !! Tak akan kubiarkan hyu… eh, sahabatku dilukai oleh siapapun !!” teriak Donghae emosi, hingga hampir saja namja itu kelepasan berbicara.

“Kau tidak perlu melakukan itu, Donghae_ya… Aku baik-baik saja !! Nan jinjja gwaenchana…” ujar Sungmin mencoba membujuk. Sungmin sudah sangat paham betul dengan sifat dongsaengnya itu yang tidak dapat mengontrol emosi.

“Tapi aku tidak terima !! Aku…” ucap Donghae kembali mencoba membantah.

“Tenangkan dirimu Donghae_ya…” tegur Leeteuk tegas. Namja itu menatap Donghae tajam, tatapannya sarat akan maksud.

          Donghae yang baru saja akan membantah lagi akhirnya mengurungkan niatnya. Namja bersurai pirang itu tidak mampu melawan Leeteuk, sang pemimpin kelompok mereka walaupun Leeteuk menegurnya hanya melalui tatapan mata. Apalagi sekarang Sungmin sudah menarik dan menggenggam tangannya erat, lalu menggeleng perlahan. Memberikan pertanda bahwa pertengkaran ini tidak pantas untuk dilanjutkan. Mendadak suasana hening menyapa seisi ruangan yang berbau khas obat-obatan itu.

“Mianhae…” sebuah suara terdengar mencoba memecahkan kesunyian.

“Mianhae, jeongmal mianhae… Karena aku Sungmin_sshi terluka parah…” ujar Ryeowook sedih. Namja itu merasa sangat bersalah dan merasa bertanggungjawab atas peristiwa yang terjadi.

“Kau ?? Musunsuriya ?? Apa maksudmu ??” Donghae bertanya tak mengerti. Semua pasang mata kini memandang Ryeowook, seolah-olah menghakimi namja mungil berkacamata tebal berbingkai hitam itu.

“Sungmin_sshi terluka karena melindungiku dari serangan para preman itu…” jawab Ryeowook hampir terisak, namja itu menundukan kepalanya dalam-dalam.

“MWOO ???” semua yang berada diruangan itu berteriak terkejut, kecuali Leeteuk sang leader. Mereka tidak habis pikir Sungmin sampai bertindak nekad sejauh itu.

“Wae ?? Aku hanya ingin menolongnya dengan caraku…” ujar Sungmin.

“Tapi tidak dengan menjadikan tubuhmu sebagai bentengnya ‘kan ??” teriak Donghae gusar.

“Seharusnya kau melawan mereka Sungmin_ah… Bukannya malah dengan rela hati menjadi korban…” timpal Siwon.

“Seharusnya kau tahu Sungmin_ah, kau membuat kami semua khawatir mengapa kau jadi begitu bodoh ??” komentar Heechul dengan pedasnya.

          Seisi ruangan menjadi riuh seketika. Sungmin menutupi sebagian wajahnya dengan selimut karena takut ketika semua pasang mata menatap tajam kepadanya. Namja imut itu juga tidak ingin mendengar celotehan teman-temannya yang tidak setuju atas tindakan yang diambilnya dalam keadaan darurat.

          Leeteuk hanya bisa menggeleng dan mendesah berat ketika dongsaengdeulnya menjadi heboh seketika. Namja itu mencoba menghentikan keributan, namun Leeteuk menjadi tak berdaya karena dongsaengdeulnya sudah kompak menyalahkan Sungmin dalam peristiwa tersebut. Akhirnya Leeteukpun hanya dapat diam menyaksikan.

“Tidak bisakah kalian semua diam ??!! Mengganggu konsentrasiku saja !!” teriak Kyuhyun kencang. Namja yang sedari tadi asyik dengan PSP-nya itu merasa terganggu.

“Lagipula apakah kalian tidak merasa melupakan seseorang ??” sambung Kyuhyun lagi ketika keadaan kembali tenang. Namja berambut ikal itu lalu menoleh kearah Ryeowook yang sedari tadi hanya terdiam sambil menunduk dalam. Semua namja yang berada diruangan itupun ikut menoleh kearah pandangan Kyuhyun.

“Mianhae, Sungmin_sshi… Jeongmal mianhae… Karena aku kau terluka, karena aku kau jadi bertengkar dengan teman-temanmu, karena aku…” ujar Ryeowook serak dan mulai berbicara ketika sadar bahwa semua titik perhatian kini berada padanya.

“Aniya… Ini semua bukan salahmu…” potong Sungmin sembari tersenyum.

“Wae ??” Ryeowook yang terkejut, bertanya.

“Wae ??” Sungmin menaikkan alisnya tidak mengerti.

“Wae ?? Kenapa kau rela menjadikan tubuhmu sebagai pelindungku ?? Bukankah kau tidak mengenalku ?? Bukankah kita tidak memiliki hubungan walaupun hanya sebatas teman ?? Kenapa kau menolongku, Sungmin_sshi ?? Aku tau sebenarnya tidak ada alasan bagimu untuk menolongku… Tapi, kenapa…” tanya Ryeowook bertubi-tubi dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

“Karena kau adalah temanku…” jawab Sungmin sambil tersenyum lembut.

“Eoh, sejak kapan ??” kaget Ryeowook.

“Sejak kau berbaik hati mau berbagi meja denganku dan makan siang bersamaku…” jawab Sungmin cepat.

“Ha, Hanya itu ?? Tidak adakah alasan lain mengapa kau mau berteman denganku ??” tanya Ryeowook tak percaya.

“Alasan lain ?? Apakah dalam berteman harus mempunyai alasan ?? Jika kau memang membutuhkan alasan itu, maka alasanku ingin berteman denganmu adalah karena aku hanya ingin berteman denganmu, itu saja…” jawab Sungmin sekenanya.

“Menurut pendapatku, tidak perlu alasan apapun untuk menjalin pertemanan. Yang penting niat kita tulus untuk berteman dan berjanji akan selalu saling menjaga dan membantu sesama teman yang membutuhkan…” tambah Sungmin lagi.

“Gomawo…” ucap Ryeowook terharu setelah terdiam beberapa saat mencerna semua perkataan yang terlontar dari mulut namja cute itu, perlahan Ryeowookpun tersenyum dengan manisnya.

          Entah mengapa perasaan Ryeowook sangat tenang dan gembira mendengar penuturan Sungmin. Tanpa diduga Ryeowook memeluk Sungmin dengan eratnya sebagai ucapan terimakasih, Sungminpun membalas pelukan itu, pelukan sebuah persahabatan. Leeteuk, Heechul, Donghae, Siwon dan Kyuhyunpun ikut tersenyum menyaksikan peristiwa itu.

“Jottha !! Kau sudah menjadi bagian dari kami sekarang, selamat datang aah… Siapa namamu ?? Aneh juga rasanya jika kita tidak saling mengenal, padahal kita sudah berteman, bahkan kita itu satu kelas…” tanya Siwon.

“Ah, jinjjayo ??” Ryeowook balik bertanya.

“Mwo ?? Jangan bilang kalau kau tidak tahu jika kau, aku, Sungmin_ah, Siwon_ah dan Kyuhyun_ah berada dalam satu kelas ??” tanya Donghae tak percaya.

“Ne ?? Nan molla, mianhaeyo… Aku sama sekali tidak tahu, aku tidak pernah memperhatikan orang-orang yang berada dikelas…” jawab Ryeowook sambil menunduk.

“Aisshh !! Jinjja !! Kau terlalu cuek dengan keadaan disekitarmu, Ryeong_sshi !!” teriak Donghae menggeram frustasi.

“Sudahlah Donghae_ya… Tidak ada salahnya ‘kan kita berkenalan kembali ?? Naneun Choi Siwon imnida…” sela Siwon sambil menenangkan Donghae. Namja itu kemudian tersenyum memamerkan kedua lesung pipinya yang dalam.

“Joneun Kim Ryeo… Aaahh !! Maksudku… panggil saja aku Ryeong…” jawab Ryeowook salah tingkah.

“Ah, arrasseo… Selamat Datang Ryeong !! Naneun Leeteuk imnida, Sunbae kalian dan ini adalah kim Heechul, dia adalah teman akrabku, dia juga Sunbae kalian…” salam Leeteuk hangat ikut memamerkan dimple smile nya.

“Ne, annyeong…” sahut Heechul cuek sambil mengukir smirk andalannya.

“Sun, Sunbae ?? Bagaimana bisa ??” tanya Ryeowook terkejut.

“Bagaimana bisa ??” ujar Leeteuk mengulang perkataan Ryeowook heran.

“Aku dan Leeteuk hyung pernah satu sekolah dulu, jadi jangan heran kalau hubungan pertemanan kami sangat akrab…” jawab Sungmin cepat tanggap akan situasi.

“Ne… Karena terlalu akrabnya, aku bahkan menganggap Sungmin_ah sebagai dongsaeng kandungku sendiri…” tambah Leeteuk sambil mengacak-acak rambut Sungmin gemas.

“Ah, hyung… Geumanhe…” Sungmin memberontak sambil mencoba menepis tangan Leeteuk, namun sepertinya Leeteuk tidak menggubrisnya, namja berwajah malaikat it uterus saja mengelus kepala Sungmin sayang. Tanpa sadar Ryeowook mengukir senyum melihat tingkah teman-teman barunya itu.

“Ah, hyung… Jeongmal gomawo atas pertolonganmu tadi…” ucap Ryeowook tulus.

“Aaaahhh, aniyaa Ryeong. Itu sudah menjadi tugasku sebagai ketua OSIS disekolah ini untuk menjaga keamanan…” kata Leeteuk.

“Mwo ?? Kau seorang ketua OSIS hyung ??” tanya Ryeowook antusias.

“Ne, waeyo ??”

“Ah, aniya hyung… Aku hanya kagum padamu… Kau tahu ?? Impianku sedari kecil adalah menjadi ketua OSIS !! Suatu saat nanti aku pasti akan menjadi ketua OSIS yang baik hati, tegas dan berwibawa sepertimu, Leeteuk hyung !!” cerita Ryeowook bersemangat sambil mengepalkan kedua tangannya ke atas membuat wajah Leeteuk memerah karena mendengar pujian atas dirinya.

“Sembunyikan wajah jelekmu yang memerah itu hyung !!” seseorang yang sedari tadi duduk diam memainkan PSP kesayangannya ikut berkomentar dengan pedasnya. Membuat Leeteuk semakin salah tingkah.

“Yaakkk !! Tidak bisakah kau berkata lebih sopan lagi Kyuhyun_ah ?? Jangan karena kau seorang maknae, kau dapat seenaknya bertindak sesuka hati !!” dengan cepat Heechul menjitak kepala sang maknae membuat Kyuhyun hanya mampu meringis kesakitan.

“Eh, Kyuhyun_sshi adalah seorang maknae ?? Apakah usianya lebih muda dari kita semua ??” tanya Ryeowook tak mengerti.

“Nee, keuromyo !! Tentu saja !! Apa kau tidak sadar jika wajahku lebih tampan dan terlihat lebih awet muda dari pada yang lain ?? Aaahh !! Appooo hyung !!” ucap Kyuhyun dengan percaya diri yang kemudian meringis karena untuk kesekian kalinya Heechul mendaratkan jitakan mulus di kepala gamer sejati itu.

“Kyuhyun_ah telah berkali-kali berhasil mengikuti kelas akselerasi…”kata Siwon bangga.

“Ne.. Kyuhyun_ah usianya lebih muda kira-kira setahun dari kalian. Bocah ini bisa menjadi teman sekelas kalian karena otaknya yang terlalu encer. Tapi perilakunya terkadang tidak sejalan dengan otak encernya itu…” ujar Heechul menjelaskan panjang lebar.

“Yaakk Hyung tidak adakah julukan yang lebih pantas lagi untukku ?? Otakku bukan encer hyung, tapi jenius !!” protes Kyuhyun.

“Tidak ada !! Itu adalah julukan yang melebihi kata pantas untukmu, dasar Maknae Epil !!” bantah Heechul.

“Jika aku maknae epil, maka kau adalah Hyungie Epil !!” kata Kyuhyun tak mau kalah sambil menjulurkan lidahnya. Heechul yang merasa geram langsung ‘menyerang’ Kyuhyun dengan menggelitiki pinggang Kyuhyun hingga sang maknae itu terkulai lemas.

 

Di Kamar...

“Lee Donghae_sshi…” panggil Ryeowook pelan sembari menghampiri Donghae ketika mereka sudah berada dalam kamar asrama Sapphire Blu High School ini.

“Waeyo ??” jawab Donghae cuek sambil berguling di atas tempat tidurnya membelakangi Ryeowook.

“Mianhae… Sikapku selama ini sangat buruk padamu… Aku tidak mau berteman denganmu karena alasan yang akhirnya aku sadari tidak masuk akal…” kata Ryeowook lagi dan lagi-lagi Donghae hanya diam.

“Hhuufftttt… Baiklah… Selama ini aku selalu menutup diri dan tidak ingin berteman pada siapapun karena aku takut…” tambah Ryeowook setelah beberapa saat menarik nafas dalam, suaranya terdengar bergetar.

“Takut ?? Waeyo kau takut berteman ?? Seharusnya kau membuka diri dan berteman dengan siapapun… Berteman itu hal yang baik Ryeong_sshi, asal jangan kau sampai salah dalam memilih teman…” tanya Donghae heran sekaligus memberikan nasehat, namja itu dengan cepat bangkit dan duduk tepat disamping Ryeowook. Bersiap menjadi pendengar setia sang namja mungil tersebut.

“Nee, tentu saja aku takut… Selama ini orang yang menjadi temanku hanya ingin memanfa’atkanku saja… Mereka tidak pernah tulus ingin berteman denganku… Mereka bahkan berniat mencelakaiku !! Dan pada akhirnya aku lah yang akan menjadi korban dan dicampakkan…” jelas Ryeowook dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

“Jikapun memang ada yang ingin berteman denganku, mereka tidak akan berani mendekatiku karena uri Appa sangat membatasi pergaulanku…” sambung Ryeowook lagi.

“Waeyo ?? Mengapa Appa mu melakukan hal itu ??” tanya Donghae lagi.

“Nan mollayo !! Appaku selalu beralasan, beliau melakukan hal itu padaku karena aku adalah seorang…” ucap Ryeowook menggantung perkataannya.

“Seorang ??” kata Donghae sambil memiringkan kepalanya heran karena Ryeowook yang sengaja menggantungkan kalimatnya.

“Ah, aa, aniya… Lu, lupakan saja, aku pikir itu adalah masalah keluarga. Tidak seharusnya aku menceritakannya pada orang lain…” ujar Ryeowook tergagap.

“Aaahh arrasseo… Lalu mengapa kau mau bergabung menjadi teman kami ??” kali ini giliran Donghae yang bertanya.

“Na do molla… Hanya saja entah mengapa hatiku sangat ingin menjadi bagian dari kalian. Selama ini aku merasa sangat kesepian. Aku sangat iri dengan kebersamaan kalian… Aku ingin menjalani hari-hariku bersama kalian, entah itu suka ataupun duka, aku ingin melalui semuanya bersama kalian…”

“Aku rasa itu sudah cukup sebagai alasanku untuk menjadi teman kalian... Niatku sungguh tulus ingin berteman dengan kalian, lagipula bukankah Sungmin_sshi mengatakan bahwa tidak diperlukan sebuah alasan untuk menjadi seorang teman, bukan ??” jawab Ryeowook tegas.

          Donghae memperhatikan dengan seksama semua perkataan dan tingkah laku Ryeowook. Lalu menatap dalam matanya. Mencoba mencari kebohongan disana, namun yang tampak hanyalah sebuah kejujuran dan ketulusan hati keinginan untuk memiliki teman.

“Ne, tentu saja !! Mulai sekarang kita akan saling percaya, saling menjaga dan saling membantu !!” kata Donghae semangat.

“Nee !!” balas Ryeowook sembari mengangguk tak kalah semangat.

“Aku akan mewakili teman-temanku yang lain… Jadi mulai sekarang kita adalah teman ??” tanya Donghae memastikan sambil mengacungkan jari kelingkingnya.

“Nee !! Mulai sekarang kita adalah teman !!” jawab Ryeowook senang dan mengaitkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Donghae. Merekapun akhirnya tertawa bersama.

 

_ooooo00000OOOOO00000ooooo_

 

        Pagi ini cuaca sangat cerah. Tidak ada segumpal awanpun yang menggantung dilangit, seolah tak kuasa menutupi cahaya matahari yang terang benderang untuk waktu sepagi ini. Pertanda hawa panas akan setia menemani sepanjang hari ini. Maklum saja kota ini baru saja akan menjalani musim panas untuk beberapa waktu ke depan.

          Ryeowook dan Donghae yang baru saja menginjakkan kaki mereka di halaman sekolah, terlihat bingung tatkala mendapati murid-murid sekolah yang ramai memadati Majalah Dinding yang kebetulan berada tepat didepan kelas mereka.

“Ige mwoyaa ?? Ada apa ini ?? Permisi, permisi…” teriak Donghae sambil berusaha menguak kerumunan demi mampu mencapai papan Majalah Dinding dan membaca informasi apa yang tertulis disana. Ryeowookpun tak ingin ketinggalan, dengan tubuh mungilnya namja itu dapat dengan mudah menyelinap mengikuti langkah Donghae.

“Klub pecinta alam sekolah kita akan mengadakan perkemahan di  kawasan hutan lindung untuk mengisi acara liburan musim panas kali ini… Aaaahhh ternyata hanya itu saja… Aku pikir ada informasi lain yang lebih menghebohkan…” ujar Donghae cuek.

“Sepertinya menyenangkan, bagaimana kalau kita ikut berpartisipasi dalam kegiatan kali ini ??” ujar beberapa murid antusias.

“Tentu saja kita harus ikut !! Kita dapat menambah pengalaman dan pengetahuan kita kelak !!” timpal yang lain.

“Nee, nee kau benar… Lagipula aku merasa bosan jika liburan musim panas kali ini hanya berada dirumah untuk mengerjakan tugas…” sambung yang lain.

“Apakah kau juga akan ikut ??” bisik seseorang yang berdiri tepat disamping Ryeowook.

“Eh ?? Kau berbicara padaku ??” tanya Ryeowook pada seorang namja bermata sipit yang entah sejak kapan berada disampingnya.

“Tentu saja !! Joneun Seungri imnida… Aku belum punya teman disini…” bisiknya lagisetelah menoleh kekanan dan kekiri.

“Ah, panggil saja aku Ryeong !! Kau bisa berteman denganku…” balas Ryeowook sambil tersenyum.

“Jinjjayo ?? Ah, syukurlaah aku tidak akan kesepian lagi sekarang…” ucap Seungri senang.

“Nuguseyo ??” tanya Donghae tiba-tiba menginterupsi percakapan Ryeowook dengan Seungri.

“Ah, Donghae_ya… Perkenalkan, ini Seungri teman baru ku…” jawab Ryeowook memperkenalkan teman barunya pada Donghae.

“Annyeong…” sapa Seungri ramah. Donghae hanya mengangguk pelan, namun matanya memperhatikan namja asing itu dengan penuh selidik.

“Aah !! Aku punya usul, bagaimana kalau kita mengikuti acara perkemahan itu ??” ucap Seungri cepat.

“Untuk apa kita melakukan hal-hal bodoh seperti itu ??” tanya Donghae.

“Hal bodoh apanya ?? Kegiatan ini sangat menyenangkan !! Kita bisa mendapat kan pengalaman seru yang mungkin saja hanya sekali ini kita lakukan dan pengalaman  itu tidak akan pernah kau lupakan seumur hidupmu… Bayangkan saja, kita akan berpetualang dan mengelilingi hutan !! Bukankah itu menyenangkan ??” kata Seungri bersemangat.

“Aku tidak ada waktu untuk melakukan hal-hal seperti itu…” bantah Donghae lagi sambil menguap, cuek.

“Bagaimana menurutmu Ryeongie ??” tanya Seungri pada Ryeowook.

“Hhhhmmm…” Ryeowook bergumam pelan, namja itu perlahan terdiam lalu mengerutkan dahinya, berpikir.

“Tentu saja bocah mafia itu tidak akan mau ikut !!” terdengar suara teriakan keras sesaat sebelum Ryeowook menjawab pertanyaan Seungri.

“Bocah mafia itu tidak akan diizinkan oleh Appanya untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menguras tenaganya jika tidak dikawal oleh bodyguardnya yang berbadan besar itu…” sambung GD orang yang berteriak tadi. Terlihat Se7en CS menatap Ryeowook dengan tatapan meremehkan. Murid-murid yang kebetulan berada ditempat itu sontak terbahak mendengar ejekan tersebut.

“Kalaupun bocah mafia itu mendapatkan izin dari Appanya, aku berani bertaruh bocah mafia itu tidak akan berani dan tidak akan mampu mengikuti kegiatan ekstrim seperti ini !! Huahahahhahah !!” tambah Taeyang berteriak lebih keras.

“Jangankan melakukan kegiatan seperti itu, Aku juga berani bertaruh jika bocah mafia itu juga tidak akan berani keluar rumah tanpa ‘bimbingan’ kedua bodyguardnya itu !!” ujar TOP tak mau kalah sambil bersmirk ria. Kembali tawa meremehkan membahana di koridor kelas itu.

          Kedua telinga Donghae menjadi panas ketika mendengar ejekan – ejekan yang ditujukan pada Ryeowook. Namun namja itu tidak mampu berbuat banyak, yaa Donghae masih ingat statusnya sekarang ‘Silent Guard’. Donghae tidak mau mengambil resiko jika penyamarannya nanti terbongkar hanya karena tindakannya yang gegabah.

“Sudahlah Ryeongie, jangan dengarkan mereka… Lebih baik kita pergi dari tempat ini…” kata Donghae sambil menarik tubuh mungil itu yang sedari tadi hanya mampu menundukkan kepalanya dalam.

          Ryeowook, namja mungil yang terlihat culun dengan kacamata tebal berbingkai hitamnya itu merasa sangat sakit hati dan sedih ketika mendapatkan hinaan keras seperti itu. Dia hanya bisa terdiam ketika dirasakannya Donghae menariknya untuk segera berjalan dan keluar dari kerumunan itu. Namun tiba-tiba terdengar sebuah teriakan yang membuat Ryeowook dan Donghae menghentikan langkah kaki mereka seketika.

“Chakkaman !! Kalian tidak sepantasnya berkata seperti itu pada Ryeongie !! Kalian tidak boleh menghina temanku seperti itu !!” teriak Seungri dengan suara lantangnya membuat Ryeowook dan Donghae terbelalak kaget.

“Mwo ?? Apa aku tidak salah dengar ??” teriak GD sambil berpura-pura mengorek lubang telinganya.

“Aahhh… Aku rasa mereka hanya mencoba menggertak kita saja… Bukankah begitu ketua ??” tanya TOP pada Se7en ‘sang ketua’ yang hanya dijawab dengan senyuman licik kebanggaannya.

“Aku tidak menggertak !! Aku serius menantang kalian !! Karena aku yakin Ryeongie akan pergi mengikuti perkemahan itu !!”

“Benarkan Ryeongie ??” tanya Seungri.

“Ah, aa, aa, aku…” gagap Ryeowook namja itu terlihat sangat gugup dan hanya dapat menatap sepatunya sambil memainkan ujung jemarinya. Melihat kelakuan namja mungil itu, tak ayal lagi tawa mengejek kembali terdengar.

“Owh… Ayolah Ryeongie… Kenapa kau begitu takut pada mereka ?? Tidak bisakah kau mebuktikan pada mereka bahwa kau tidak pantas mendapat hinaan dan ejekan mereka seperti itu ?? Atau kau memang merasa senang jika diremehkan ?? Aku tau kau bukanlah namja yang lemah Ryeongie !! Jika kau mau mengikuti acara perkemahan itu, setidaknya kau mampu membuktikan pada mereka kalau kau tidak seharusnya dipandang sebelah mata !!” bisik Seungri membujuk, namun namja yang dibujuk masih setia dengan pose berdiri diamnya.

“BWAHAAHHHAAHAHAH !!” tawa meremehkan semakin terdengar membahana, bahkan kali ini lebih keras.

          Donghae yang sudah tidak tahan lagi dengan ocehan berandalan itu, kembali menarik lengan Ryeowook, ingin segera beranjak dari tempat itu. Namun betapa terkejutnya Donghae ketika Ryeowook tidak bergerak sedikitpun. Kedua tangannya terkepal erat. Namja itu terdiam layaknya patung batu. Donghae yang merasakan ‘aura berbeda’ dari Ryeowook hanya dapat terdiam ketika mendadak perasaannya berubah menjadi tidak enak.

“Aku akan ikut perkemahan itu !!” teriak Ryeowook tegas mebuat semua orang yang berada ditempat itu terperangah termasuk Donghae dan Seungri.

“UUWWOOOO…” terdengar suara gumamam tidak percaya dari para murid yang masih menyaksikan peristiwa itu.

“Yeeaahhh !! Aku tau kau pasti berani melakukannya Ryeongie !!” teriak Seungri girang sambil mengepalkan tinjunya ke atas.

“Aniya Ryeongie, kau jangan melakukan ini !! Mereka semua hanya memancing emosimu saja, mereka hanya mempermainkanmu !!” ujar Donghae memperingatkan.

“Apa kau tidak lihat Donghae_ya ?? Mereka semua sedang meremehkanku dan sedang mempermainkanku sekarang !! Dan aku tidak akan tinggal diam !! Aku akan membuktikan pada mereka semua kalau aku bukanlah namja lemah !!” bantah Ryeowook.

“Tapi Ryeongie, kau sedang emosi sekarang. Kau tidak perlu memaksakan dirimu untuk melakukan hal itu, kau harus benar-benar memikirkan semua resiko yang mungkin terjadi sebelum mengambil tindakan, jangan sampai…” nasehat Donghae.

“Kau juga meragukanku Donghae_ya ?? Itu yang kau sebut sebagai teman ?? Bukankah sebagai teman seharusnya kau mendukung dan membantuku ?? Jika kau memang tidak ingin membantuku, tidak masalah !! Aku pasti bisa melakukannya seorang diri !!” bantah Ryeowook keras. Namja itu memandang tajam pada Donghae, membuat namja bersurai pirang itu terhenyak dan terdiam seolah merasa terhakimi.

“Tenang saja Ryeongie !! Aku pasti akan selalu mendukung dan membantumu !!” ucap Seungri sambil menepuk pundak Ryeowook, Ryeowookpun mengangguk mantap.

“Apapun yang terjadi, aku akan tetap mengikuti perkemahan itu dan menaklukkan semua tantangannya !!” teriak Ryeowook lebih lantang.

“UUWOOOOOO !!” kembali terdengar teriakan kagum murid-murid yang masih mengitari mereka. Berbanding terbalik dengan Se7en CS yang hanya mampu terdiam kaku sambil menahan amarah yang siap meledak kapan saja karena merasa dipermalukan. Namun tidak dengan ‘sang ketua’ yang masih tetap dengan ekspresi datarnya.

“Kalian lihat ?? Ryeongie adalah namja pemberani !! Dan mulai sekarang kalian tidak berhak meremehkannya lagi, Arra ??!” teriak Seungri lagi. Namja itu kemudian memamerkan smirknya pada Se7en CS.

“Aahhh… Bukankah ini sungguh menarik ?? Kita akan segera melihat aksi bocah mafia itu… Baiklah !! Aku akan tunggu kalian ditempat perkemahan !!” balas Se7en sambil mengembangkan senyum mengerikan. Se7en CS pun segera berlalu dari tempat itu setelah sebelumnya melempar tatapan berbahaya pada Ryeowook, Donghae dan Seungri.

          Sepeninggal Se7en CS, terdengar sorak sorai yang mengelu-elukan Ryeowook. Mereka tak menyangka namja berperawakan mungil, berpenampilan culun dengan kacamata tebal berbingkai hitamnya itu berani menerima tantangan Se7en CS yang sudah sangat terkenal kelakuan buruknya dilingkungan sekolah itu. Ryeowook dan Seungri terlihat sangat menikmati ‘ketenaran’ itu, senyum terus saja mengembang dari wajah mereka. Hanya Donghae saja yang terdiam, sibuk menghitung konsekuensi yang akan mereka hadapi nanti.

          Ditengah keramaian itu, tidak ada seorangpun yang menyadari sesosok namja yang sedari tadi diam menonton kejadian itu dibalik dinding salah satu kelas. Namja itu terlihat sangat dingin nan misterius. Wajahnya tidak terlihat seutuhnya, Karena poni rambutnya yang terjuntai hingga dibawah mata, hampir menutupi bagian wajahnya. Tak berapa lama kemudian namja misterius itu segera berbalik meninggalkan tempat itu dengan senyum licik tersungging dibibirnya dan sejuta pikiran jahat yang melayang dalam benaknya.

 

_ooooo00000OOOOO00000ooooo_

 

       Ryeowook terlihat melamun sambil duduk dimeja belajarnya. Berada sendirian didalam kamar itu sungguh membuatnya sangat kesepian. Yaa semenjak terjadinya ‘keramaian’ tadi Donghae hanya diam saja, namja itu kemudian pergi entah kemana tanpa berbicara sepatah katapun padanya setelah pembelajaran usai. Apakah Donghae marah padanya ?? Ryeowook menumpukan tangannya diatas meja dan meletakkann kepalanya diatas tangannya itu, seolah menahan beban berat kepalanya yang mulai berdenyut.

“Apakah tindakanku sudah benar menerima tantangan para berandalan itu ?? Bagaimana jika aku tidak sanggup menyelesaikan tantangan itu ?? Apa yang harus aku lakukan ??” Kira-kira pertanyaan seperti itulah yang selalu muncul diotak Ryeowook. Dan pada akhirnya namja mungil itu hanya mampu menghela nafas berat.

 

BRAAKKK !!

          Tiba-tiba saja sekumpulan kertas jatuh di atas meja tepat didepan wajah Ryeowook. Tak pelak lagi hal itu membuat Ryeowook terkejut bukan kepalang, namja mungil itu nyaris jatuh dari tempatnya duduk.

“Yaaakkk !! Apa yang kau lakukan eoh ??!” teriak Ryeowook sambil sibuk menenangkan jantungnya. Sementara itu, orang yang diteriaki hanya bersikap cuek.

“Seharusnya kau meletakkan kertas-kertas itu secara perlahan, Donghae_ya…” ujar Sungmin sambil menjitak kepala Donghae, orang yang diteriaki Ryeowook tadi. Donghae hanya meringis sesaat lalu dengan malas menjatuhkan tubuhnya di sofa, namja itu masih merasa kesal rupanya.

“Ryeongie, biarkan saja dia… Mungkin moodnya sedang jelek hari ini… Itu adalah formulir pendaftaran peserta perkemahan, kau harus mengisinya jika ingin ikut dalam kegiatan itu…” kata Sungmin sambil tersenyum manis.

“Mwo ?? Formulir pendaftaran perkemahan untukku ?? Tapi kenapa formulirnya banyak sekali ??” tanya Ryeowook dengan mata membulat.

“Tentu saja. Itu semua formulir kami, aku sengaja menggabungkannya agar dapat sekaligus diserahkan ke panitia. Hanya kau saja yang belum mengisi formulir itu…” jawab Sungmin.

“MWOO ??? Kami ??? Maksudmu kalian semua akan ikut ??” tanya Ryeowook lagi.

“Nee !! Aku, Donghae_ya, Siwon_ah dan Kyuhyun_ah akan ikut ke acara perkemahan itu…” jawab Sungmin memastikan.

“Jinjjayoo ?? Jeongmalyo ??” tanya Ryeowook dengan mata berbinar-binar.

“Tapi, wae ??” terdengar suara Ryeowook lemah, namja mungil itu tidak enak hati karena merasa memaksa teman-temannya untuk mengikuti acara perkemahan itu.

“Bukankah seorang teman tidak akan membiarkan temannya yang lain melakukan sesuatu sendirian ??” ujar Sungmin cepat membuat Ryeowook terhenyak.

“Dari wajahmu aku bisa tau, kalau kau tidak pernah mengikuti acara seperti ini sebelumnya bukan ?? Makanya kau sangat ingin mengikuti kegiatan perkemahan itu…” sambung Sungmin.

“Nee… Aku memang sangat ingin ikut kegiatan itu, aku memang belum pernah ikut perkemahan karena dilarang oleh Appaku. Tapi…”

“Kau tidak perlu merasa bersalah Ryeongie… Kami senang bisa menemanimu dan kau tidak perlu khawatir tentang keadaan kita disana nanti. Leeteuk hyung dan Heechul hyung akan ikut serta, mereka menjadi pengawas dalam kegiatan itu dan mereka berjanji akan menjaga dan memperhatikan kita selama kegiatan berlangsung…” jelas Sungmin sejelas-jelasnya. Namja imut itu sepertinya memang ahli dalam menebak jalan pikiran Ryeowook.

“Gomawoo Sungmin_ah !! Kau memang temanku yang paling baik !!” teriak Ryeowook senang, namja itu seketika menghambur ke pelukan Sungmin sangking girangnya.

          Dan akhirnya Ryeowookpun sibuk mengisi formulir pendaftaran itu dengan bimbingan Sungmin. Mereka tidak menyadari tatapan Donghae yang sedari tadi memperhatikan mereka. Namja itu hanya menghela nafas panjang sebelum akhirnya pikirannya melayang membawanya ke beberapa waktu yang lalu…

 

_Flashback on_

“Hyuung gawat !! ini gawat hyung !!” teriak Donghae sambil membuka pintu dengan sedikti keras. Semua mata tertuju pada namja yang kini sedang sibuk mengatur nafasnya itu. Yaa, Leeteuk, Heechul, Sungmin, Siwon dan Kyuhyun sedang berkumpul diruangan kesenian yang tidak terpakai lagi. Leeteuk diam-diam meminta izin kepada kepala sekolah untuk menggunakan ruangan itu dan menyulapnya menjadi ‘markas’ mereka.

“Ada apa Donghae_ya ??” tanya Leeteuk heran. Namja itu menghentikan kegiatannya membaca berkas-berkas tentang kegiatan perkemahan yang akan diadakan disekolah itu demi mendengarkan informasi apa yang akan dibawa Donghae.

“Apanya yang gawat ??” Sungmin ikut bertanya, ditinggalkannya buku tehnik yang tadi sangat serius dibacanya.

“Ryeong… Ah !! Maksudnya Kim Ryeowook mengundang masalah !!” ujar Donghae sambil menjambak rambutnya frustasi.

“Masalah apa, ppabo ?? Jika ingin bicara itu yang jelas, jangan hanya memberikan informasi yang sepotong-potong !!” bentak Heechul gemas.

“Tenanglah Heechul hyung, kita harus memberikan waktu kepada Donghae_ya sejenak untuk menyusun kalimat agar terdengar pantas dan dapat menyampaikan informasinya dengan singkat, padat, jelas dan benar…” ujar Siwon menenangkan. Heechul hanya memutar bola matanya malas tatkala pidato singkat ala Siwon mulai terdengar.

          Donghaepun segera mengambil tempat duduk ditengah-tengah ruangan setelah sebelumnya meneguk segelas air putih hingga tandas. Dan mulai berkata :

“Gawat hyung !! Ryewook_ah memutuskan untuk mengikuti acara perkemahan dihutan lindung itu !!”

“MWOOO ???”

“Bagaimana itu hyung ?? Bukankah itu sangat berbahaya ??” ucap Siwon terdengar panic.

“Nee !! Untuk seseorang yang selalu menjadi incaran para penjahat, aku pikir melakukan kegiatan perkemahan di hutan lindung yang luas seperti itu adalah ide yang buruk !!” sambung Sungmin.

“Mungkin saja sudah ada sesuatu yang buruk yang sedang menunggu kita disana…” ucap Kyuhyun horror, namja yang biasanya diam dengan PSP-nya kini ikut mengutarakan pendapatnya.

“Aiisshh !! Apa sih sebenarnya yang dipikirkan bocah itu ?? Apakah dia ingin cari mati, eoh ??” Heechul mengumpat kesal.

“Aku sudah berusaha menahannya untuk tidak menerima tantangan itu hyung, tapi…” kata Donghae lemas.

“Tantangan ?? Apa maksudmu Donghae_ya ??” tanya Leeteuk.

“Nee hyung, Se7en CS menantang Ryeowook untuk mengikuti perkemahan itu dan Ryeowook menerima tantangan itu karena tidak ingin terus diremehkan…”

“Ryeowook menerima tantangan itu ?? Tidak ku sangka anak culun itu berani ‘bermain’ dengan berandalan itu, aku pikir dia hanyalah seorang anak yang polos…” kata Sungmin sambil berpikir.

“Ada namja lain yang menghasutnya hyung…” jelas Donghae.

“Jinjjayo ?? Nugunde ??” tanya Kyuhyun, sepertinya maknae itu benar-benar tertarik dengan peristiwa yang terjadi hari ini, sampai-sampai menelantarkan PSP kesayangannya walaupun hanya sejenak.

“Namanya Seungri ! Aku tidak tau darimana namja itu berasal. Tiba-tiba saja dia sudah berada di samping Ryeowook dan mengajak Ryeowook berkenalan dan akhirnya mereka menjadi teman…”

“Kamu benar-benar tidak tau siapa namja yang bernama Seungri itu hyung ??” tanya Kyuhyun lagi.

“Jinjja Kyuhyun_ah, aku benar-benar tidak tau siapa sebenarnya Seungri itu. Aku tidak pernah melihatnya dilingkungan sekolah sebelum hari ini…” tegas Donghae meyakinkan.

“Apakah dia murid baru disekolah ini ??” tanya Siwon.

“Itu tidak mungkin Siwon_ah. Jika memang benar ada murid baru pasti Leeteuk hyung mengetahuinya. Hyung, bukankah ini aneh ?? Jangan-jangan…” ujar Heechul mulai khawatir.

“Nee, ini sangat aneh !! Sebagai Ketua OSIS, aku tidak pernah tau jika ada murid lain yang baru masuk sekolah kita ini. Itu berarti namja itu bukan murid baru. Lalu namja itu tiba-tiba saja datang dan menjadi teman Ryeowook_ah. Jika memang ingin berteman kenapa baru sekarang ?? Bukankah hari perkenalan bagi semua murid-murid yang baru masuk sekolah ini sudah sangat lama ?? Lagipula mengapa namja itu hanya berkenalan dengan Ryeowook_ah ?? Bukankah pada saat itu Donghae juga ada bersama Ryeowook_ah ?? Hal ini benar-benar mencurigakan !!” kata Leeteuk menguraikan pendapatnya. Semua dongsaengnya menggangguk setuju atas pendapat Leeteuk yang bisa dikatakan adalah pemimpin dari kelompok mereka.

“Kelihatannya namja itu terlalu terobsesi dan mendekati Ryeowook_ah, ini sangat berbahaya…” sambung Siwon.

“Eotteokhae hyung ?? Apa yang harus kita lakukan ?? Apakah kita harus memaksa Ryeowook_ah untuk membatalkan keikutsertaannya dalam perkemahan itu ??” tanya Donghae memberi usul.

“Nee !! Dengan begitu kita tidak perlu menghadapi resiko terburuk yang mungkin saja akan datang nantinya…” ujar Heechul menyetujui.

“Aniya… Jika kita memaksa Ryeowook_ah untuk tidak mengikuti acara perkemahan itu tanpa alasan, bukankah Ryeowook_ah akan curiga ??” bantah Kyuhyun, namja itu terlihat berpikir sambil mengelus-elus dagunya.

“Nee, Ryeowook_ah akan menjauhi kita dan menolak berteman dengan kita lagi, itu kemungkinan terburuk yang mungkin saja terjadi jika kita memaksanya membatalkan acara itu tanpa alasan…” tambah Siwon.

“Aku setuju dengan pendapat kalian... Lagipula kita tidak boleh gegabah dalam mengambil keputusan apalagi jika hal itu menyangkut dengan tugas kita sebagai Silent Guard…” tegas Leeteuk sambil menatap Kyuhyun dan Siwon penuh arti.

“Chakkaman !! Chakkaman !! Jangan bilang kalian menyetujui dan akan ikut serta perkemahan itu ??” tanya Donghae panik ketika dilihatnya ketiga namja itu mengukir smirk andalan di bibir mereka masing-masing.

“Waeyo hyung ?? Bukankah ini sudah menjadi tugas kita untuk melindungi bocah yang bernama Kim Ryeowook itu ??” tanya Kyuhyun cuek.

“Aku tahu itu ! Tapi bukan berarti kita juga harus mengikuti semua kemauannya termasuk dengan rela hati menyerahkan diri dalam bahaya !! Kita akan berkemah di hutan Kyuhyun_ah !! Huutaaaaaannnn !!” teriak Donghae frustasi. Namja bersurai coklat itu terlihat ketakutan.

“Donghae_ya… Hutan itu bukanlah tempat yang menyeramkan seperti yang kau pikirkan…” ujar Sungmin membujuk dongsaengnya itu. Yaa Sungmin sangat hapal sifat Donghae yang tidak suka berada di tempat gelap, seperti hutan misalnya.

“Aniya… Bukan itu masalahnya hyung…” ujar Donghae setengah berbisik.

“Lalu ??” tanya Sungmin penasaran.

“Hanya saja… Aku sangat takut dan mengkhawatirkan keselamatan kita semua…” keluh Donghae sambil menundukkan kepalanya membuat semua namja yang berada di ruangan itu terhenyak. Tidak biasanya Donghae menjadi setakut ini walaupun sebenarnya namja itu memang penakut.

“Tenanglah Donghae_ya… Kau tidak sendirian dalam misi kali ini, kita akan melakukan tugas ini bersama-sama, kita ini adalah kumpulan orang-orang yang hebat dan kuat jadi apa lagi yang kau takutkan ??” ujar Sungmin kembali membujuk sambil menepuk-nepuk pundak Donghae memberinya semangat.

“Kau benar Sungmin_ah, kita akan terus bersama, kita akan saling membantu dan tidak akan membiarkan siapapun diantara kita sendirian. Jadi kau tidak perlu khawatir, arrasseo ??” tambah Leeteuk sambil mengembangkan senyum angelic-nya yang menenangkan.

“Ne hyung, arrasseo…” jawab Donghae akhirnya.

“Geumanhae hyung… Jeball jangan menangis, kau itu sudah bukan anak kecil lagi…” ejek Kyuhyun ketika dilihatnya mata Donghae mulai berkaca-kaca karena terharu.

“Yaaakkk !! Aku tidak menangis !! Dasar ppabo !!” gerutu Donghae.

“Wuaaahhhh uri Donghae menangis lagi…” goda Siwon tak mau kalah.

“Ani !! Aniya… Hiks…” bantah Donghae pasrah, namun tak berapa lama kemudian tanpa diduga setetes air mata berlinang dipipinya. Melihat hal itu sontak membuat semuanya tertawa melihat Donghae yang sisi sensitifnya kembali muncul. Hanya Sungmin yang memeluknya menenangkan sambil tersenyum.

“Walaupun kau berkata begitu, kami tidak akan percaya kalau kau tidak menangis Donghae_ya !! Ahahahahahaha” teriak Heechul keras sambil mengacak-acak rambut Donghae gemas. Namja tampan sekaligus cantik itu semakin bersemangat mengganggu dongsaengnya itu ketika dilihatnya Donghae hanya bisa pasrah.

_Flashback Off_

 

“Donghae_ya… Donghae_ya…” panggil Ryeowook berulang kali sambil sibuk menggoyang-goyangkan sesosok tubuh yang masih betah dengan posisi tidurnya yang membelakangi Ryeowook.

“Waee ??” jawab Donghae malas ketika Ryeowook masih terus mengganggunya, namun namja itu masih enggan membalikkan tubuh.

“Yaakkk Lee Donghae !! Kau sungguh tidak sopan !!” lengking Ryeowook tepat ditelinga Donghae, membuat Donghae berjengit kaget dan reflex terbangun dan duduk menghadap Ryeowook.

“Waeeee ??!!!” teriak Donghae kesal sambil mengelus-elus telinganya yang berdenging. Deru nafas Donghae terdengar naik turun menahan emosi. Bocah dihadapannya ini sungguh membuatnya kesal sampai ke ubun-ubun.

“Gomawoo nee…” ucap Ryeowook tulus.

“Mwo ??” tanya Donghae bingung. Melihat tatapan polos nan tulus itu, emosi Donghaepun menguap seketika.

“Aku tau kau yang memberikan informasi tentang kegiatan perkemahan itu pada teman-teman yang lain ‘kan ?? Lalu mengajak mereka untuk ikut bersama, aku senang sekali !!” kata Ryeowook bersemangat.

“Aku tidak melakukan itu untukmu…” bantah Donghae cuek sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

“Nee gwaenchana kalau kau tidak mau mengakuinya… Aku sudah mendengar pengakuanmu itu melalui Sungmin_ah… Sungmin_ah bercerita banyak padaku !! Sekali lagi gomawo Donghae_ya, jeongmal gomawo…”

“Mwo ?? Memangnya apa saja yang sudah dikatakan oleh kelinci pink itu ??” teriak Donghae keras sambil bangun dari duduknya.

“Aniya… Sungmin_ah bilang, kalau kau membujuk sambil memohon kepada yang lain agar ikut kegiatan perkemahan itu bersama-sama…”

“Mwoya ?? Aku tidak pernah memohon seperti itu… Aish jinjja !! Aku harus memberinya peringatan !! Eh, kemana perginya Sungmin_ah ??” sepertinya Donghae baru sadar jika Sungmin sudah tidak berada di kamar itu lagi.

“Dia sudah pergi sedari tadi untuk menyerahkan formulir-formulir kita kepada panitia…” jawab Ryeowook sekenanya.

“Sejak kapan ?? Kenapa aku tidak tahu ?? Kenapa Sungmin_ah tidak berpamitan padaku terlebih dahulu ??” tanya Donghae heboh.

“Kau terlalu berlebihan Donghae_ya, Sungmin_ah hanya mengantar formulir-formulir itu lalu kembali ke kamarnya, tapi kenapa reaksimu seperti itu ??” tanya Ryeowook tak habis pikir dengan sifat Donghae yang sedikit aneh itu.

“Aa, aniya…” jawab Donghae sambil memamerkan cengirannya, yang membuatnya terlihat lebih konyol. Ryeowookpun hanya dapat menggeleng-gelengkan kepalanya melihatnya.

 

_ooooo00000OOOOO00000ooooo_

 

          Siang terasa sangat menyengat karena matahari tidak henti-hentinya bersinar. Awan pun terlihat enggan menghalangi sinar teriknya matahari, seolah-olah sengaja membiarkan hawa panas tersebut setia melingkupi seorang namja tampan yang sedari tadi masih betah berlama-lama di lapangan basket outdoor Sapphire Blue High School ini.

          Choi Siwon kembali menyeka peluh yang tidak henti-hentinya mengalir di pelipisnya lalu terdiam sambil mengatur nafasnya yang memburu karena kelelahan. Beberapa detik kemudian diraihnya sebotol air minum yang selalu berada dalam ranselnya dan meneguk habis isinya hanya dalam waktu singkat. Yaa, namja bertubuh atletis itu baru saja menyelesaikan latihan basketnya seorang diri tanpa memperdulikan cuaca panas disiang hari seperti ini yang bisa saja menyebabkan kulitnya terlihat lebih gelap.

          Perlahan Siwon membaringkan tubuhnya di atas lapangan basket itu sambil merentangkan kedua tangannya dan memandang luasnya langit di atas sana. Tanpa sadar pikirannya melayang jauh, mengingatkannya kembali tentang rasa kekhawatirannya yang selama ini disimpannya sendiri.

          Siapa yang tahu jika ternyata namja yang mempunyai lesung pipi itu diam-diam menyimpan kekhawatiran yang teramat dalam terhadap keselamatan orang-orang satu profesi dengannya dan sangat disayanginya itu, siapa lagi kalau bukan Leeteuk, Heechul, Sungmin dan Donghae yang sudah dianggapnya sebagai bagian dari keluarganya sendiri. Terlebih lagi pada dongsaeng kandungnya, Choi Kyuhyun. Namja yang berumur paling muda itu mempunyai sifat keras kepala dan kadar rasa penasaran yang tinggi pada sesuatu hal, hingga membuat Kyuhyun sering berbuat nekad demi memuaskan rasa keingintahuannya tersebut. Alhasil Siwonlah yang harus rela direpotkan oleh namja yang lebih dikenal sebagai maniak game tersebut.

RRRRRTTTTT…

RRRRRTTTTT…

          Sebuah benda terdengar bergetar dari dalam tas ransel berwarna biru gelap yang tergeletak disampingnya. Dengan segera Siwon mengambil benda persegi panjang itu dan menekan tombol ‘answer’ demi menjawab panggilan telepon dari seseorang.

“Yeoboseyo, nee Sungmin hyung ??”

“Siwon_ah, neo eodiga ?? Kau dimana ??” tanya Sungmin dari seberang sana.

“Aku baru saja selesai latihan basket hyung, ada perlu apa mencariku ??” jawab Siwon sambil meletakkan tas ransel dibahunya dan beranjak pergi dari tempat itu.

“Aniya… Aku hanya ingin memastikan keadaanmu saja… Beberapa hari ini aku perhatikan, kau terlihat kurang bersemangat Siwon_ah, tidak seperti biasanya... Ada masalah apa ??” tanya Sungmin dengan intonasi suara yang terdengar serius.

“Aniya hyung gwaenchana, aku hanya…”

“Jangan mencoba berbohong padaku, Siwon_ah… Kita bersahabat sudah sangat lama, aku sudah hapal benar bagaimana sifat dan sikapmu. Kau mengkhawatirkan Kyuhyun_ah, bukan ??” tebak Sungmin memotong perkataan Siwon.

“HHuufffttt… Nee hyung, aku sungguh pusing memikirkan bocah itu…” kata Siwon lesu setelah sebelumnya menghela nafas berat.

“Apa yang kau takutkan ??”

“Kau tau ‘kan hyung bagaimana sifat Kyuhyun_ah jika sudah tertarik dan penasaran akan sesuatu hal ??” tanya Siwon sambil memijat pelipisnya pelan.

“Nee… Kyuhyun_ah akan berusaha menuntaskan rasa penasarannya itu, tidak perduli bagaimana caranya…” jawab Sungmin.

“Nee hyung, dan Kyuhyun sangat tertarik dan merasa penasaran dengan kasus yang kita tangani kali ini… Aku takut Kyuhyun_an berbuat nekad atau bertindak diluar akal sehat untuk menyelesaikan kasus ini seperti yang pernah terjadi sebelumnya, hyung…”

“Tenang saja, Siwon_ah… Walaupun Kyuhyun_ah anak yang keras kepala seperti itu, aku yakin Kyuhyun_ah masih mau mendengarkan perkataanmu, karena kau adalah hyung kesayangannya…” ujar Sungmin.

“Tapi hyung, bocah itu tidak akan mendengarkanku jika rasa penasarannya sudah melewati batas !! Kyuhyun_ah pasti tidak akan mau mendengar nasehat dan peringatanku, hyung ! Bocah itu sungguh keras kepala !! Aku terkadang bingung harus bagaimana menghadapi bocah evil itu…” bantah Siwon frustasi, namja itu menendang batu kerikil dihadapannya hingga melambung tinggi karena sangking kesalnya.

“Aahahahahahah…” terdengar suara tawa Sungmin diseberang sana, namja cute itu dapat membayangkan bagaimana lucunya wajah tampan Siwon jika sedang cemberut, kesal seperti sekarang ini.

“Yaaakk !! Hyung… Mengapa kau malah tertawa ?? Apakah ada sesuatu yang lucu ??” Siwon yang memang sedang cemberut menjadi semakin kesal mendengar Sungmin yang menanggapi perkataannya hanya dengan tertawa.

“Siwon_ah… Apakah kau lupa jika kita mempunyai tugas yang sama ?? Kyuhyun_ah punya banyak hyung yang akan menjaganya. Jadi apa lagi yang kau khawatirkan ?? Bukan hanya kau saja yang harus menjaga Kyuhyun_ah, tetapi kita semua, sebagai hyungnya mempunyai kewajiban yang sama untuk melindungi maknae evil itu, bagaimanapun caranya… Arrasseo ??” jelas Sungmin dengan nada yang menenangkan tapi penuh penekanan, membuat Siwon terdiam sesaat dan berpikir.

“Aku yakin kau mengerti maksud perkataanku, Siwon_ah… Kita juga harus saling menjaga, melindungi dan menyayangi satu sama lain, bukankah kita itu keluarga ??” sambung Sungmin lagi.

“Ne hyung… Kita adalah keluarga…” ulang Siwon dengan sejuta perasaan lega dihatinya.

“Aku tidak akan membiarkan siapapun diantara keluarga kita terluka !! Aku akan melindungi keluarga kita hyung !!” tekad Siwon bersemangat.

“Nah itu baru bagus… Itulah Choi Siwon yang aku kenal, namja tampan dan perfect yang selalu bersemangat dan akan menyelesaikan semua masalahnya dengan baik dan benar tanpa merasa sedikitpun keraguan ataupun khawatir…” puji Sungmin tulus, hingga tanpa sadar Siwon mengukir senyum diwajahnya hingga menampakkan kedua lesung pipinya yang dalam.

“Gomawo, Sungmin hyung…”

“Cheonmaneyo saeng…”  suara lembut Sungmin terdengar sebagai penutup sambungan telepon itu.

          Dengan semangat Siwon melanjutkan perjalanannya menuju kamarnya di asrama khusus namja, sekolahan elite ini. Namja itu merasa bersyukur berada ditengah-tengah keluarga yang saling menyayangi, melindungi, mendukung dan mengingatkan satu sama lain. Kini keyakinan Siwon untuk segera menjalani dan menyelesaikan misi sebagai ‘Silent Guard’ ini semakin kuat.

          Sesampainya didepan pintu kamar, namja bertubuh atletis itu membuka pintu kamarnya dengan santai. Namun betapa terkejutnya Siwon ketika dengan tanpa diduga sebelumnya sebuah benda melayang tepat kearah wajahnya dengan kecepatan tinggi, membuatnya terkejut bukan kepalang.

          Setelah sepersekian detik terperangah, Siwon yang memang memiliki ilmu beladiri cukup tinggi itu dengan sigap mengelak dan balik menangkap benda yang hampir saja melukai wajahnya itu dengan mantap.

          Siwon menatap geram Daesung, namja pelaku pelemparan yang kini sedang berdiri cuek namun terkesan dingin berada beberapa meter dari tempatnya berdiri.

“Apa yang kau lakukan ??” tanya Siwon sambil menaikkan sebelah alisnya bingung sekaligus kesal.

“Hanya bermain denganmu saja…” jawab Daesung yang ternyata adalah teman sekamar Siwon sambil mengangkat kedua tangannya, masih cuek.

“Musunsuriya ?? Apa maksudmu, eoh ?? Kau tau, kau hampir saja melukai wajahku…” bantah Siwon dingin.

“Heii, jangan marah dulu chingu… Aku hanya ingin membalas kebaikanmu padaku beberapa hari yang lalu, jadi aku memberimu sebotol minuman isotonic yang rasanya sangat segar dan sehat. Aku tau jika kau baru saja selesai bermain basket bukan ?? Setelah kau meminum minuman itu, aku yakin tenagamu akan lebih cepat pulih… Mianhaeyo jika caraku memberikannya padamu salah…” jelas namja itu panjang lebar sambil menampilkan cengiran tak bersalahnya.

          Siwon tertegun mendengar perkataan namja itu. Otaknya segera mengingat kejadian beberapa hari lalu. Dimana dengan tanpa sengaja Siwon menemukan namja itu tergeletak di lantai kamar mandi kamar mereka tengah mengerang kesakitan sambil mencengkeram erat perutnya sendiri. Dengan tanpa pikir panjang Siwonpun mengangkat tubuh Daesung yang telah basah oleh keringat itu keranjangnya dan segera berlari meminta pertolongan pada salah satu hyungnya, Kim Heechul yang memang merupakan anggota organisasi kesehatan sekolah.

          Setelah diperiksa dengan seksama, ternyata namja yang jarang berbicara itu hanya mengalami keram perut biasa yang untungnya tidak terlalu parah. Heechulpun memberikan beberapa obat yang dapat membantu proses kesembuhannya lebih cepat. Siwon yang memang baik hati dan penuh perhatian itu, dengan tulus rela merawat teman sekamarnya dengan telaten hingga pulih dari sakitnya.

“Hei… Kenapa kau malah melamun seperti itu ?? Apakah caraku yang sepertinya tidak sopan tadi tidak terma’afkan ??” panggil Daesung mencoba membuyarkan lamunan Siwon.

“Eh, eoh ?? Aa, Aniya… Gwaenchana… Aku hanya terkejut…” jawab Siwon tergagap setelah tersadar.

“Waee ?? Melihat gerakanmu, sepertinya kau sudah ahli beladiri… Aku pikir kau tidak terkejut dengan canda’anku seperti tadi…” bantah Daesung.

“Aniya… Aku baru belajar… Kau tau ?? Sungmin_ah lebih handal dan mahir dalam ilmu beladiri…” kata Siwon merendahkan diri dan dengan bangganya menceritakan keahlian Sungmin.

“Mwo ?? Sungmin_ah namja yang lemah lembut itu ahli beladiri ??” tanya Daesung tak percaya.

“Ahahahahah… Sungmin_ah bukanlah orang yang lemah, setiap orang yang baru melihat dan tidak mengenalnya dengan baik, pasti akan berpendapat seperti itu. Namun sesungguhnya Sungmin_ah adalah namja yang tangguh, walaupun kepribadiannya lembut seperti itu… Aku yakin Sungmin_ah mampu melawan 100 orang sekaligus seorang diri…” jelas Siwon sambil bercanda membuat namja yang berada didepannya mengangguk-angguk mengerti.

“Aah, aku baru tau kemampuan Sungmin_sshi seperti itu…”

“Oh iyaa, bukankah sekolah kita akan mengadakan kegiatan perkemahan dihutan lindung ?? Apakah kau mengikuti acara itu ??” tanyanya lagi. Siwon yang sedang sibuk mengambil alat-alat mandinya terhenti sejenak sebelum menjawab.

“Nee, bagaimanapun juga aku harus mengikuti acara itu…” kata Siwon lebih pada dirinya sendiri.

“Kenapa harus ??”

“Eh, kenapa harus ??” tanya Siwon mulai heran.

“Ah, aniya… Apakah kau pergi seorang diri atau bersama teman-temanmu itu ??” tanya Daesung lagi mencoba mengalihkan pembicaraan.

“Tentu saja bersama teman-temanku ! Ah, chakkaman, Daesung_sshi… Aku heran mengapa hari ini kau banyak sekali berbicara ?? Aku pikir kau hanyalah seorang namja pendiam…” tanya Siwon sambil menatap tajam Daesung karena penasaran oleh perubahan sikap teman sekamarnya itu yang biasanya lebih banyak diam tanpa pernah berkata sepatah katapun, baik pada orang lain maupun pada dirinya sendiri.

          Namja teman sekamar Siwon yang ternyata bernama lengkap Kang Daesung itu tampak terkejut mendengar pertanyaan Siwon yang tidak pernah diduga sebelumnya. Dengan perlahan Daesung mundur beberpa langkah lalu memasukkan kedua tangannya ke kantong celananya dan menunduk dalam, kembali menjadi namja pendiam beraura dingin.

“Apakah salah jika aku ingin tau lebih banyak tentangmu ?? Aku hanya ingin berteman denganmu, Siwon_ah…” jawab Daesung seolah berbisik.

          Siwon yang terhenyak demi mendapatkan reaksi dan jawaban seperti itu perlahan memamerkan senyum manisnya yang menenangkan. Lalu dengan perlahan dihampirinya namja yang kembali ke pose ‘dinginnya’ itu dan menepuk pundaknya lembut sembari berkata…

“Kau tidak perlu bersikap seperti itu, Daesung_ah… Sejak pertama kali kita bertemu, aku sudah menganggapmu sebagai temanku… Tidak perduli bagaimana keadaanmu dan bagaimana sifatmu, aku sudah menjadi temanmu…” ujar Siwon tulus.

          Siwon segera beranjak dari hadapan namja itu setelah memberikan senyumannya yang meyakinkan. Lalu melangkah kekamar mandi dengan perasaan tenang meninggalkan teman barunya itu. Teman barunya yang kembali memancarkan aura dingin nan misterius. Namja yang selalu menutupi sebagian wajahnya dengan rambutnya  yang panjang menjuntai hingga kebagian bawah matanya. Tanpa Siwon sadari, diam-diam namja itu menyunggingkan senyum aneh nan licik penuh misteri lengkap dengan segala rencana jahat yang terus menggema dalam pikirannya…

 

_oooooOOOOO00000OOOOOooooo_

.

.

.

Aiigooo... Ternyata namja dingin nan misterius itu adalah teman sekamar Choi Siwon !!

Apakah rencana jahat yang telah disiapkan Daesung sang namja misterius itu ??

Mampukah Siwon menyelesaikan dan menghadang rencana jahat itu ??

Bagaimana nasib para Silent Guard yang lain ??

Dan bagaimanakah dengan nasib Ryeowook yang mungkin saja menjadi salah satu korban ??

Nantikan kelanjutannya Chingu !! ^^

Author sudah berusaha untuk menyelesaikan ff ini dengan baik dan meng-update tepat waktu, tapii... (-,-)v

Author sangat mengharapkan kritik dan saran dari para Readers sekalian demi kesuksesan ff ini (?)

"Gomawooo"

*bow*

m(-,-)m

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
HstyArigawa #1
Annyeong Chingudeul...
Mohon Ma'af Sebesar besarnya, karna Author baru nongol setelah sekian lamanya...
Sebenarnya ff ini dah tertulis lanjutannya didalam pikiran Author, tapii entah mengapa Selalu punya alasan ga jelas untuk update chapter selanjutnya, selain karna Author yang disibukkan dengan kerjaan dan juga Author kekurangan Semangat karna oppadeul SuJu yang pada Wamil...

Mohon Ma'af Sekali lagi...
Author cuma butuh waktu, Author ga niat berhenti nulis koq, malah sebaliknya Author pingind balik nulis ff lagi trus update tiap minggu kayak dlu...

Chingudeul mianhaee, jeongmal mianhaee...
felinevic #2
Chapter 5: Lanjut thor!
Im waiting hehe
HstyArigawa #3
Chapter 5: GaemGyu92 :
Bnyak amir pertanyaa'anny ?? (T,T)
Mau tau jawabanny ??
Oleh karena itu silahkan simak chapter selanjutnyaa (?)

Gomawoo dh mau baca + ngoment nee :D
HstyArigawa #4
Chapter 5: Dikalasta :
Gomawoo nee dh mau baca + ngoment ff nya, tetep tunggu'in kelanjutanny ne saeeeng
:D
Gaemgyu92 #5
Chapter 5: kmn sbnrnya si kyukyu sm wookie?? lama amat ketemunya
itu org item" siape lg???
lnjt lg kelinci hyung/?
Gaemgyu92 #6
Chapter 4: wahhhhh evil sm jerapah bantet menghilang/?
btw ngapain itu si jerapah smp kyk gt??? jgn" dia sndr yang bkin rencana penculikan dia dsb???
lanjutlah hyung kelinci/?
Dikalasta #7
Hyung.. ffnya bgus wehhh :D

Next ffnya
HstyArigawa #8
Gaemgyu92 :
Jerapah bantet ?? Aiigooo -_-
kkkkkkkkkkk....
KIta tunggu aja kelanjutannya nee (?)
Gomawo dah mau baca + comment nee ^^
HstyArigawa #9
Nurinayah :
Tebak deh Chingu, kkkkkkkkk....
Gomawo nee dah mau baca + comment ^^
Nurinayah #10
Chapter 4: Itu yg ngasih minuman obat tdur wook kan? apa kyu cuma pura" tdur, n ngikutin wook pergi,,??
update soon ne..